Sebanyak 15 item atau buku ditemukan

Kebahagiaan; Komunisme vs Kapitalisme

Sekitar 3.000 orang berada di Meridian Hall di Toronto untuk mengikuti debat dua tokoh besar di era media sosial, Jordan B. Peterson, seorang psikolog Kanada pengkritik Marxisme kultural, dan Slavoj Žižek, seorang Komunis dan Hegelian dari Slovenia. Topik debatnya adalah model politik-ekonomi mana yang memberikan peluang besar bagi kebahagiaan manusia: Kapitalisme atau Marxisme? Peterson memberi pembacaan dan analisis kritis terhadap Manifesto Komunis. Dia menegaskan bahwa memandang sejarah hanya melalui kacamata perjuangan kelas adalah keliru. Tidak ada proletariat yang “baik” dan borjuis yang “buruk” secara mutlak. Politik identitas seperti itu punya kecenderungan manipulasi otoritarian. Peterson menyatakan bahwa meskipun kapitalisme menghasilkan ketidaksetaraan, ia tidaklah seperti sistem lain, karena ia juga menghasilkan kesejahteraan bagi banyak orang. Itu terlihat dalam data statistik tentang pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan di seluruh dunia, dan itu memberi peluang lebih besar untuk mencapai kebahagiaan. Žižek membeberkan banyak isu, mulai dari liberalisme budaya, Nazisme, Bernie Sanders, Donald Trump, Fyodor Dostoevsky, dan xenophobia. Žižek setuju dengan analisis pembukaan Peterson. Namun, dia menyerukan regulasi dan pembatasan pasar kapitalisme untuk mengurangi risiko bencana alam dan sosial. Žižek juga kritis terhadap kaum liberal multikulturalis yang mewujudkan kebohongan politik identitas dan bahwa negara-negara Barat lebih baik memperbaiki situasi di negara asal imigran daripada menerima mereka. Keterbukaan sikap Peterson dan Žižek dalam debat tersebut menjadi satu hal yang menarik. Identitas politik keduanya lebur ketika mereka sama-sama bicara soal kebahagiaan—harapan terbesar umat manusia.

Sekitar 3.000 orang berada di Meridian Hall di Toronto untuk mengikuti debat dua tokoh besar di era media sosial, Jordan B. Peterson, seorang psikolog Kanada pengkritik Marxisme kultural, dan Slavoj Žižek, seorang Komunis dan Hegelian ...

John Maynard Keynes

Sebuah Pengantar Singkat

John Maynard Keynes (1883-1946) adalah pemikir sentral abad dua puluh. Tidak hanya seorang ahli teori ekonomi dan negarawan, ia juga adalah tokoh penting dalam bidang ekonomi, filsafat, politik, dan budaya. Dalam Pengantar Singkat ini, Lord Skidelsky, seorang penulis biografi terkenal Keynes, mengeksplorasi filsafat etis dan praktis Keynes, pemikiran-pemikiran moneternya, kritik atas teori-teorinya, serta relevansi teori-teori tersebut sejak Perang Dunia Pertama hingga krisis yang terjadi tahun 2007-2008. Dalam buku ini diceritakan bagaimana Keynes mengusulkan solusi untuk membiayai Inggris dalam Perang Dunia Pertama, lalu mencetuskan teori umum tentang ketenagakerjaan pada tahun-tahun damai antara kedua Perang Dunia. Bagaimana kemudian dia bernegosiasi dengan Federal Reserve Board Amerika Serikat untuk mendapatkan pinjaman guna membiayai Inggris dalam Perang Dunia Kedua, juga diceritakan dengan sangat menarik dalam buku ini. Dengan melihat karya-karya utamanya dan sumbangsihnya pada pemikiran ekonomi abad kedua puluh, Skidelsky mempertimbangkan warisan Keynes kepada masyarakat saat ini. Buku ini adalah bacaan yang tepat untuk memahami kehidupan John Maynard Keynes beserta gambaran ringkas teori-teorinya. Skidelsky mempunyai gaya tulisan yang mengalir dan tidak bertele-tele sehingga buku ini dapat dibaca dan dipahami oleh mereka yang awam sekalipun tanpa kesulitan.

John Maynard Keynes (1883-1946) adalah pemikir sentral abad dua puluh.

Pendekar Bahasa

“Pendekar” mengantarkan kepada kita imaji sesosok humanis idealis yang soliter pembela kebenaran, kata lain dari “kesatria”, “hero”, “protagonis”. Biasanya sosok itu bekerja sendiri, berpenampilan dan punya keampuhan yang khas, spesifik. Buku ini memperkenalkan pendekar yang lain, “Pendekar Bahasa”. Siapa gerangan pendekar ini? Holy Adib mengutip Harimurti Kridalaksana yang memberi pemerian begini: “pendekar bahasa merupakan sarjana dalam bidang di luar ilmu bahasa yang menyumbangkan pikirannya bagi kemajuan bahasa (Indonesia) ...” Buku ini dalam satu hal menyajikan pelbagai pokok berkenaan dengan pernak-pernik bahasa Indonesia seperti tecermin pada penjudulan keenam tema yang membagi kumpulan tulisan ini: Asal-Usul, Sikap terhadap Bahasa, Kasus Bahasa, Salah Kaprah, Usul, dan Makna Kata. Dalam hal lain, di dalamnya kita melihat pantulan sikap Adib sendiri yang tegas terhadap fenomena kebahasaan di tanah air, terutama yang menyangkut kiprah ideal pendekar bahasa menurut dia tadi. Ia tak segan-segan menyatakan kegusarannya secara telanjang. Eko Endarmoko, Munsyi dan Penyusun Tesaurus Bahasa Indonesia

Persoalannya, apakah bahasa jurnalistik membutuhkan majas pleonasme, apalagi dalam berita langsung alias berita lempang (straight news)? Menurut Rosihan Anwar dalam buku Bahasa Jurnalistik dan Komposisi (1991), sifatsifat khas bahasa ...

Pengantar Puitika Arab

Puisi termasuk intisari dari kultur Bangsa Arab. Dalam buku ini, Adonis, salah satu penyair terkemuka di dunia, menafsirkan kembali warisan yang kaya dan kuno itu. Dia meneliti tradisi lisan puisi Arab pra-Islam, serta hubungan antara puisi Arab dan Alquran, lebih luas lagi, antara puisi dan pemikiran. Dia juga menilai tantangan modernisme dan dampak budaya Barat pada tradisi perpuisian Arab. Adonis, lewat buku ini, telah membuka ruang perspektif baru terhadap salah satu sastra terbesar di dunia. *** Pengantar Saya pertama kali tertarik pada aspek-aspek teoretis menulis puisi pada tahun 1950an, dekade yang menyaksikan pendirian berkala Syi’r pada tahun 1957 di Beirut. Dengan segera menjadi jelas bagi saya bahwa pandangan kritis yang berlaku, khususnya di kampus-kampus dan lembaga-lembaga pendidikan yang lain di dunia Arab, merupakan hasil dari pandangan kaum fungsionalis tentang puisi. Sebagai hasilnya, puisi memiliki hubungan semi-organik dengan lembaga itu berikut nilai-nilai keagamaan dan sosialnya. Ini merupakan pendekatan yang membahas puisi—berdasarkan sifatnya, berkaitan dengan puncak kedalaman hal-ihwal—dari luar, terkecuali dalam hal bahwa secara paradoksal pendekatan ini menaruh perhatian lebih terhadap konten sajak daripada terhadap cara ekspresinya; sebagai tambahan, pendekatan ini memenjarakan puisi Arab dalam kerangka yang memiliki kekakuan yang berlebihan, sampai-sampai ia tampak tak memiliki hubungan apa pun yang serupa dengan puisi lainnya. Adonis

Adonis

Spinoza Filsafat Praktis

Buku ini provokatif sejak awal: sebuah buku tentang Spinoza, dengan sub-judul Filsafat Praktis, dan menyebut Nietzsche dalam kata pembuka bab pertamanya. Kedekatan Spinoza dan Nietzsche dibuat sangat jelas. Buku ini membahas bentuk familiar yang kita sebut manusia. Spinoza membicarakan hal-hal yang mendahului bentuk itu, dan Nietzsche membicarakan hal-hal yang melampaui bentuk itu. Bagi Spinoza, persoalan historisnya ada pada bagaimana memahami komposit terbatas seperti manusia, dalam keterlibatannya dengan kekuatan-kekuatan sempurna, yaitu kekuatan yang tak terbatas, yang memiliki bentuk yang dikenal sebagai Tuhan. Salah satu bagian paling menarik dari buku ini berkaitan dengan kritik Spinoza terhadap teologi. Tuhan, sang pembuat peraturan dan hakim, perencana dan pelindung, tidak bisa bertahan hidup. Dalam banyak hal, tampak bahwa bagi kita, istilah yang lebih kuat dalam konsep kesetaraan Spinoza yang terkenal, Tuhan atau Alam, adalah Alam. Namun, sesuatu terjadi pada istilah itu ketika kita menggabungkannya dengan Manusia. Terdapat afek yang melemahkan istilah itu, yang memberi dampak kesedihan kepada kita: Manusia dan Alam, adalah tragedi; Manusia di Alam, adalah pengkhotbah saleh; Manusia melawan Alam, adalah korban. Robert Hurley

Buku ini provokatif sejak awal: sebuah buku tentang Spinoza, dengan sub-judul Filsafat Praktis, dan menyebut Nietzsche dalam kata pembuka bab pertamanya.