Sebanyak 1421 item atau buku ditemukan

POLITIK ISLAM

Sejarah dan Pemikiran

Politik merupakan aktivitas terpenting manusia sepanjang sejarah. Pendapat Aristoteles manusia adalah “Zoon Politicon”, senantiasa keinginan untuk hidup bersama. Refleksi keinginan tersebut, diimplementasikan secara politik. Dengan politik manusia dapat saling mengelola potensi yang tersebar di antara mereka, saling bersinergi menuju arah yang sama, dan memahami dalam perbedaan. Begitu urgent-nya politik, sehingga tidak ada manusia yang tidak pernah bersentuhan dengan politik. Bahkan Ibn Taimiyyah seorang pemikir politik Islam terkemuka pernah menulis dalam Kitab Siyasah al-Syar’iyyah bahwa mengurusi dan melayani kepentingan manusia merupakan kewajiban terbesar agama, di mana agama dan dunia tidak bisa tegak tanpanya. Itu semua bisa dilakukan dengan politik. Buku Politik Islam; Sejarah dan Pemikiran merupakan salah satu ikhtiar penulis memperkenalkan politik mulai dari pengertian, sampai pada sejarah dan pemikiran para tokoh muslim dari masa klasik, pertengahan, hingga kontemporer, termasuk tokoh Indonesia.

Buku Politik Islam; Sejarah dan Pemikiran merupakan salah satu ikhtiar penulis memperkenalkan politik mulai dari pengertian, sampai pada sejarah dan pemikiran para tokoh muslim dari masa klasik, pertengahan, hingga kontemporer, termasuk ...

Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia Abad VII Sampai Abad XV

Islmisasi Nusantara merupakan suatu proses yang sangat penting dalam sejarah Islam di Indonesia, dan juga dianggap sebagai permasalahan yang paling tidak jelas. Ketidakjelasan ini antara lain terletak pada pertanyaan kapan Islam datang, dari mana Islam berasal, siapa yang menyebarkan Islam di Nusantara pertama kali dan sebagainya. Karenanya sampai sekarang persoalan ini masih senantiasa menjadi ajang perdebatan para ahli sejarah, meskipun telah diadakan beberapa kali seminar yang membahas masalah tersebut. Pada tahun 1963 para ahli berkumpul di Medan untuk membicarakan persoalan ini secara akademik. Perdebatan pun menjadi sengit yang berujung pada dua pendapat. Tentang waktu dan asal usul Islam. Sejak masuk dan berkembangnya Islam di Nusantara tentu memerlukan proses yang sangat panjang dan melalui saluran-saluran Islamisasi yang beragam, seperti perdagangan, perkawinan, tarekat (tasawuf), Pendidikan dan kesenian.Pada tahap awal proses Islamisasi, saluran perdagangan sagat dimungkinkan. Hal ini sejalan dengan kesibukan lalu lintas perdagangan abad ke 7 sampai abad ke 16, sebagaimana telah diuraikan di atas. Para pedagang dari Arab, Persia, India dan Cina ikut ambil bagian dalam aktivitas perdagangan dengan masyarakat di Asia Barat, Timur dan Tenggara. Saluran Islamisasi dengan media perdagangan sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan karena dalam Islam tidak ada pemisahan antara aktivitas perdagangan dengan kewajiban mendakwahkan Islam kepada pihak-pihak lain. Nabi Muhammad sendiri memimpin ekspedisi dagang ke Syam ketika beliau belum mendapat risalah. Selain itu, dalam aktivitas perdagangan ini, golongan raja dan kaum bangsawan lokal umumnya terlibat di dalamnya. Tentu saja ini sangat menguntungkan, karena dalam tradisi lokal apabila seorang raja memeluk Islam, maka dengan sendirinya akan diikuti oleh mayoritas rakyatnya. Ini terjadi karena masih kuatnya penduduk pribumi memelihara prinsip-prinsip yang sangat diwarnai oleh hirarki tradisional.

Islmisasi Nusantara merupakan suatu proses yang sangat penting dalam sejarah Islam di Indonesia, dan juga dianggap sebagai permasalahan yang paling tidak jelas.

Sejarah Masyarakat Islam Indonesia

Diskusi yang berkaitan dengan proses kedatangan Islam di Nusantara ini telah berlangsung sekian lama. Diskusi itu meliputi tiga masalah pokok, yaitu: tempat asal kedatangan Islam, para pembawa, dan waktu kedatangannya.2 Selain melahirkan banyak buku dan makalah, diskusi itu telah melahirkan sejumlah teori tentang perkembangan awal Islam di Nusantara tersebut adalah: teori India, teori Arab, teori Persia, dan teori Cina. Bagian ini mendiskusikan berbagai teori tersebut sambil melihat kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Selain itu, bagian ini membicarakan juga tentang saluran dan media dalam proses islamisasi serta relasi antara negara (baca: kerajaan-kerajaan) dengan Islam.

Diskusi yang berkaitan dengan proses kedatangan Islam di Nusantara ini telah berlangsung sekian lama.

Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia Menunjang Kinerja Aparatur Berkualitas

Pada Bab I, Pendahuluan menggambarkan pentingnya pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan latihan aparatur dengan tujuan menunjang kinerja aparatur agar dalam melaksanakan tupoksinya dengan baik dan profesional karena di temukan banyak permasalahan dalam kinerja aparatur. Pada Bab II, Kajian Teori menjelaskan tentang dasar teori untuk menjelaskan perlunya dilakukan pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan latihan dalam rangka meningkatkan kinerja aparatur yang disampaikan oleh para ahli tentang teori-teori yang berkaitan manajemen pengembangan sumber daya manusia. Pada Bab III, Model pengembangan kualitas sumber daya aparatur melalui pengembangan kualitas, dimulai dari perumusan visi dan misi yang akan di capai pada kegiatan pengembangan sumber daya aparatur. Pada Bab VI, Pengembangan pengabdian sebagai penunjang kinerja aparatur kepada masyarakat yang dipokuskan pada 5 isu geloobal penting. Pada Bab VII, Menggambarkan hasil pengamatan pengembangan sumber daya aparatur yang mengetengahkan ada 3 pilar utama dalam pengembangan sumber daya manusia dalam menunjang kinerja aparatur. Pada Bab VIII, Kesimpulan yang mengambarkan secara keseluruhan bahwa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menunjang kinerja aparatur. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia Menunjang Kinerja Aparatur Berkualitas ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak

Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia Menunjang Kinerja Aparatur Berkualitas ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak

Pendidikan Holistik

Pendekatan Lintas perspektif

Berbagai tulisan yang dirangkum dalam buku ini bak kepingan anak tangga menuju pemahaman yang lebih komprehensif tentang pendidikan holistik. Dibagai dalam tiga bagian, tinjauan terhadap konsep dan implementasi pendidikan holistik yang merupakan sajian pembuka menyajikan pembahasan seputar pendidikan holistik sebagai sebuah konsep dan implementasi nilai dalam sistem pendidikan tersebut. Adapun paparan seputar desain kurikulum dan pembelajaran - yang merupakan jantung suatu sistem pendidikan - dihadirkan pada bagian kedua dengan fokus bahasan pada kurikulum terpadu dan model implementasi pendidikan holistik pada perguruan tinggi dan sekolah. Dan, sebagai paparan penutup rangkaian pembahasan ini disajikan pendidikan holistik dalam kacamata pendidikan Islam, keindahan, dan global. Buku persembahan penerbit prenadaMedia -PrenadaMedia-

Berbagai tulisan yang dirangkum dalam buku ini bak kepingan anak tangga menuju pemahaman yang lebih komprehensif tentang pendidikan holistik.

FISIKA SEKOLAH 3 BERBASIS KARAKTER DENGAN MODEL POE2WE UNTUK MENGHADAPI ABAD KE 21

Buku ajar ini merupakan lanjutan dari buku Fisika 1 dan 2. Buku ini disusun dengan tujuan untuk menyediakan bahan ajar mata pelajaran fisika SMA kelas XII yang disesuaikan dengan kurikulum 2013. Buku ajar ini menyediakan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar, evaluasi pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip saintifik melalui pengaplikasian model POE2WE (Prediction, Observation, Explanation, Elaboration, Write, dan Evaluation). Kegiatan pembelajaran dalam buku ajar ini dialokasikan ke dalam lima kegiatan pokok yaitu prediction (prediksi), observation (observasi), explanation (penjelasan), elaboration (elabaorasi), write (menulis), dan evaluation (evaluasi).

Buku ajar ini merupakan lanjutan dari buku Fisika 1 dan 2.

Birokrasi Pelayanan Publik Konsep, Teori, Dan Aplikasi

Birokrasi Pelayanan Publik (Konsep, Teori, dan Aplikasi) yang bersifat applied. Artinya pada satu sisi merupakan kajian teoritik yang dapat ditelaah dan diteliti berdasarkan prinsip-prinsip metodologis, guna memecahkan masalah-masalah yang terkait dengan fenomena kerja sama dalam organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta. Di sisi lain, teori Birokrasi Pelayanan Publik berkaitan langsung dengan praktik birokrasi dalam pelayanan publik, baik sektor publik maupun sektor swasta. Birokrasi Pelayanan Publik (Konsep, Teori, dan Aplikasi) ini terdiri dari 8 Bab, antara lain Bab 1. Tinjauan Konsep Birokrasi, Bab 2. Kinerja Birokrasi dan Perilaku Birokrasi, Bab 3. Paradigma dan Reformasi Birokrasi di Indonesia, Bab 4. Patologi Birokrasi dan Profesionalisme Birokrasi, Bab 5. Manajemen dan Budaya Birokrasi, Bab 6. Konsep Pelayanan Publik, Bab 7. Birokrasi Pelayanan Publik, Bab 8. Efektivitas dan Efisiensi Pelayanan Publik. Birokrasi Pelayanan Publik Konsep, Teori, Dan Aplikasi ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak*

... (pegawai) dengan organisasi yang menggambarkan situasi problematis budaya ... Seperangkat nilai tersebut diaktualisasikan dalam sikap, tingkah laku dan ...

Community Empowerment

Teori dan Praktik Pemberdayaan Komunitas

Pemberdayaan merupakan entry point bagi munculnya kemandirian suatu komunitas. Sementara salah satu paradigma pembangunan bertautan dengan orientasi menuju pemberdayaan komunitas. Jadi, sudah menjadi suatu keniscayaan jika pembangunan hendaknya mampu mewujudkan masyarakat yang sejahtera berkeadilan sekaligus berdaya. Untuk itu, seringkali dibutuhkan peran fasilitator dan/atau pendamping, baik dari kalangan akademisi, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), maupun dari lembaga-organisasi lokal yang ada, dalam berbagai program pemberdayaan. Studi kasus yang ditinjau dalam buku ini adalah pemberdayaan komunitas pesisir. Dengan keunikan kawasan pesisir dan struktur sosiokultur masyarakatnya, maka keberhasilan pemberdayaan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu kepemimpinan, sinkronisasi kebijakan antarsektor dan wilayah, ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, eksistensi institusi lokal dan kader-kader pemberdayaan untuk kontinuitas program, serta koordinasi dan komitmen dari stakeholders yang terlibat, termasuk partisipasi dari masyarakat sebagai penerima manfaat. Selain itu, pendekatan nilai-nilai kearifan lokal dalam suatu komunitas akan mempermudah perubahan mindset dan pola perilaku yang diharapkan dalam suatu (program) pemberdayaan. Memang, terkesan klise jika melihat sekilas tentang diskursus pemberdayaan. Apalagi pemberdayaan pada komunitas pesisir salah satunya, karena cukup banyak buku yang membahas dan menyoalnya. Tapi, klise tidaknya sebuah penilaian atau persepsi sangat tergantung dari bagaimana sebuah diskursus dikupas, dianalisis, dan diolah dari fakta-fakta terbaru di lapangan. Adanya fakta-fakta baru di lapangan inilah saya kira yang menjadi salah satu kekuatan dari buku ini.

Pemberdayaan merupakan entry point bagi munculnya kemandirian suatu komunitas.

Teori Komunikasi Kontemporer

Seorang akademisi (dosen dan mahasiswa), praktisi ilmu komunikasi harus memahami secara jelas tentang bagaimana teori komunikasi dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata sesuai dengan paradigma yang dilihatnya. Memahami teori komunikasi baik yang kualitatif maupun kuantitatif akan memberikan warna bagi kehidupan seorang peneliti komunikasi dalam merangkai sebuah fenomena atau kejadian dari berbagai sudut pandangnya. Namun kita harus menyadari keterbatasan dari teori. Interaksi komunikasi terdiri atas banyak cara pandang, dan teori hanya menjelaskan sebagian dari kehidupan sosial yang kompleks. Buku ini dibuat dengan suatu keinginan penulis, agar pembaca bisa memahami pentingnya teori komunikasi yang dikaji baik secara ilmiah melalui pendekatan objektif dan pendekatan interpretif yang kini menjadi banyak perhatian bagi para kaum akademisi maupun praktisi ilmu komunikasi. Buku Persembahan Penerbit PrenadaMedia

berkomunikasi” daripada “mengapa manusia berkomunikasi”. Dari perspektif agama dengan mudah dapat dijawab bahwa Tuhanlah yang mengajari manusia untuk berkomunikasi, dengan menggunakan akal dan kemampuan berbahasa yang dianugerahkannya.

Studi dan Teori Hubungan Internasional

Arus Utama, Alternatif, dan Reflektivis

Transformasi aktor dan isu Hubungan Internasional yang terjadi secara masif, terutama pada masa pasca Perang Dingin, membuat studi HI memerlukan teori-teori baru di luar arus utama yang dapat memberikan deskripsi dan eksplanasi logis bagi dinamika hubungan internasional, terutama yang melibatkan aktor non-negara dan isu keamanan non-tradisional. Dalam situasi ini, kehadiran perspektif alternatif seperti Mazhab Inggris (English School) yang melihat hakikat hubungan internasional tidak hanya agresivitas antar negara (Realisme ala Thomas Hobbes), tetapi juga dorongan untuk menahan diri dan mematuhi norma/hukum internasional (Rasionalisme ala Hugo Grotius), dan juga dorongan untuk menerobos sekat-sekat negara-bangsa dalam membentuk perdamaian dunia (Revolusionisme ala Immanuel Kant). Perspektif alternatif lainnya yang juga diperlukan dalam konteks ini adalah Teori Kritis (Critical Theory) yang tidak saja mengkritisi pemikiran menyimpang (distorted thoughts) dalam teori-teori arus utama HI melainkan juga bertujuan untuk makin mendekatkan kajian HI pada kepentingan dan kemaslahatan umat manusia. Dari sisi penulis, pengalaman mengajar matakuliah Teori-teori Hubungan Internasional selama bertahun-tahun di tingkat sarjana dan pasca-sarjana di Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Padjadjaran, dan beberapa kuliah tamu di Technical University Dortmund dan Universitas Geissen, Jerman membawa penulis pada pemikiran untuk melahirkan sebuah buku tentang teori-teori hubungan internasional yang lebih komprehensif dan mudah dibaca.

Transformasi aktor dan isu Hubungan Internasional yang terjadi secara masif, terutama pada masa pasca Perang Dingin, membuat studi HI memerlukan teori-teori baru di luar arus utama yang dapat memberikan deskripsi dan eksplanasi logis bagi ...