Sebanyak 1421 item atau buku ditemukan

Membela Islam, Membela Kemanusiaan

istilah "Aksi Bela Islam" mendadak populer dalam kosa-kata gerakan politik-keagamaan kontemporer di Indonesia. Istilah ini merupakan mantra ampuh untuk memobilisasi dukungan umat Islam dalam merespons isu-isu sosial dan politik aktual yang dianggap berkaitan dengan nasib dan kepentingan umat Islam. Tidak ada yang salah dengan inisiatif aksi solidaritas atas dasar persamaan keyakinan. Yang penting dipahami, memperkuat solidaritas sesama Muslim (ukhuwah Islamiyah) tidak boleh menegasikan solidaritas kebangsaan yang majemuk (ukhuwah wathaniah) dan solidaritas kemanusiaan (ukhuwah basyariah). Klaim "Aksi Bela Agama" bukanlah monopoli kelompok keagamaan tertentu. Pembelaan terhadap agama Islam hendaklah berpijak pada kepentingan menjaga hak-hak umat Islam yang selaras dengan bangunan politik kebangsaan yang inklusif dan penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Nalar "Membela Islam, Membela Kemanusiaan" adalah bahwa membela Islam haruslah kongruen dengan membela kemanusiaan. Komitmen membela Islam akan sukar diterima jika aktualisasinya justru mengancam nilai-nilai keadaban, kebinekaan, dan kemanusiaan. Semangat membela Islam akan kehilangan esensinya apabila mengarah pada otoritarianis Buku ini tak hanya memotret tantangan peradaban Islam di Indonesia masih diliputi problema tafsir teks yang kaku, tetapi juga menambah perspektif optimistik bahwa Islam memayungi kemajemukan budaya dan menyuarakan keadilan. Penulis sangat cerdas menyajikannya dalam bahasa yang populis sehingga renyah untuk dicerna" -Prof. Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI "Fajar Riza Ul Haq terus berusaha mencari mediasi-antara lain melalui tulisan-tulisannya-untuk mendorong transformasi sosial menuju Indonesia yang semakin adil dan sejahtera." -Mgr. Ignatius Suharyo Pr, Uskup Agung Jakarta "Karya ini patut dibaca bukan saja oleh kalangannya sendiri, tetapi juga oleh publik Indonesia umumnya. Sebagai seorang intelektual-aktivis, penulisnya punya jaringan luas yang merupakan modal tambahan bagi bobot karyanya. Sebagai Muslim, penulis menunjukkan sikap kritisnya terhadap umat Islam yang jauh dari idealisme Islam tentang persatuan umat." -Ahmad Syafii Maarif, Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah [Mizan, Mizan Publishing, Wacana, Islam, Indonesia, Fiksi, Agama, Polittik]

Nalar "Membela Islam, Membela Kemanusiaan" adalah bahwa membela Islam haruslah kongruen dengan membela kemanusiaan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Perspektif Santri

Sebagai falsafah bangsa, Pancasila menjadi bagian terpenting dari perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia sejak era pra kemerdekaan hingga reformasi ini. Dengan demikian, Pancasila harus dijadikan sebagai cara hidup (way of life) seluruh komponen bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kini sudah tidak zamannya, Pancasila hanya diajarkan secara formal dan kaku di bangku pendidikan, namun yang terpenting justeru penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini mencoba mengungkap seluk beluk Pancasila dalam perspektif seorang santri, mengingat beberapa bagian dari buku ini merupakan hasil dialektika dan diskusi kelas dengan mahasantri Ma’had Aly Al-Iman Purworejo. Titik tekan buku ini adalah untuk menumbuhkan keyakinan ideologis mahasantri terhadap Pancasila sebagai falsafah dan dasar negara Indonesia serta membangkitkan (kembali) semangat hubb al-wathan min al-îmân, sebagai bagian dari komitmen santri terhadap ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebagai falsafah bangsa, Pancasila menjadi bagian terpenting dari perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia sejak era pra kemerdekaan hingga reformasi ini.

Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan

Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi

Urutan penyajian dalam buku “Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah untuk Mahasiswa di Perguruan Tinggi, Edisi Keempat,” ini , tersusun dalam bab-bab sebagai berikut; Bab 1 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Bab 2 Identitas dan Integrasi Nasional Bab 3 UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi Indonesia Bab 4 Kewajiban dan Hak Warga negara Bab 5 Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi Bab 6 Negara Hukum dan Penegakan Hukum Bab 7 Wawasan Nusantara Bab 8 Ketahanan Nasional Pada Edisi Keempat ini, terdapat perubahan materi PKn di perguruan tinggi terkait dengan keluarnya Surat Edaran (SE) Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ristekdikti, No 435/B/SE/2016 tentang Bahan Ajar Mata Kuliah Wajib Umum. Semoga buku ini bermanfaat bagi mahasiswa selaku pembelajar serta pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengembangkan pendidikan kewarganegaraan di Indonesia.

... citizenship education " atau " civic education ” . Selain diterjemahkan sebagai pendidikan kewarganegaraan , ada yang menggunakan istilah " pendidikan kewargaan ” ( Azumardi Azra , 2003 ; HAR Tilaar , 2007 ) . Oleh sebab itu , sebaiknya ...

Paradigma Baru Pendidikan Pancasila

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara dan ideologi nasional, Pancasila memiliki peran penting dalam menopang keberadaan dan kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, sudah selayaknya perlu untuk dipahami dan dihayati segenap warga bangsa termasuk mahasiswa sebagai warga muda. Buku Paradigma Baru Pendidikan Pancasila ini menawarkan kepada para pembaca, khususnya mahasiswa, dengan substansi kajian baru yang meliputi (1) Pengantar Pendidikan Pancasila, (2) Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa, (3) Pancasila sebagai Dasar Negara, (4) Pancasila sebagai Ideologi Nasional, (5) Pancasila sebagai Filsafat, (6) Pancasila sebagai Etika, dan (7) Pancasila sebagai Nilai Dasar Pengembangan Ilmu. Cakupan materi ini merupakan hasil pembaruan atas substansi kajian Pendidikan Pancasila sebelumnya, yakni kajian Pendidikan Pancasila berdasar Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 38/Dikti/Kep/2002. Pembaca nantinya akan menemukan sajian materi yang disusun secara sistematis, berkesinambungan, ringkas, dan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Amat baik digunakan sebagai sumber belajar untuk perkuliahan Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi untuk semua bidang jenjang sarjana maupun diploma.

Buku Paradigma Baru Pendidikan Pancasila ini menawarkan kepada para pembaca, khususnya mahasiswa, dengan substansi kajian baru yang meliputi (1) Pengantar Pendidikan Pancasila, (2) Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa, (3) Pancasila ...

Gizi Kesehatan Pada Masa Reproduksi

Pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup manusia. Manusia membutuhkan energi untuk menjamin keberlangsungan hidupnya. Energi itu sendiri di peroleh dari bahan pangan yang dikonsumsi yang mengandung berbagai zat-zat kimia yang dikenal sebagai zat gizi. Pangan dalam UU RI No.7 th. 1996 diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari suber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapkan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan dan minuman. Zat gizi merupakan komponen yang terdapat dalam bahan pangan yang terurai selama proses perencanaan dalam tubuh. Zat gizi dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang memadai untuk pertumbuhan, perkembangan dan kebugaran tubuh. Zat gizi yang dimaksudkan termasuk di dalamnya air, karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin

Zat gizi yang dimaksudkan termasuk di dalamnya air, karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin Buku Gizi Kesehatan Pada Masa Reproduksi ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Analysis of the drivers of change in women’s anemia in Tanzania 2005-2015

Although the prevalence of anemia among women of reproductive age in Tanzania remains high, there have been documented improvements. It declined from 47.2% in 2004-05 to 40.1% 2010, but by 2016 it has risen again to 44.8%, according to the nationally representative Demographic and Health Surveys from those years. Women’s anemia can lead to many detrimental consequences, including decreased work productivity, mortality, postpartum hemorrhage, and adverse birth outcomes. Thus, it is important to document the factors that may have contributed to improvements in anemia status. Using a regression decomposition approach, which previously has been applied to identifying potential drivers of changes in stunting, we examine which improvements in the underlying determinants of anemia contributed to improvements in the overall prevalence of anemia among women of reproductive age in Tanzania. This study is the first known application of this methodology to understanding changes in the prevelance of anemia. Among all adult women, the largest contributers of change from factors we could include in our models were increases in wealth and education, use of hormonal contraceptives, and the decrease in the proportion of women who are currently pregnant or postpartum (i.e., from the decrease in fertility rates). Notably, use of hormonal contraceptives was least common among the poorest quintile. Additionally, change was attributable to reductions in infection, specifically fever and improvements in open defecation. Among older adolescent girls (15-19 years), the largest share in the improvements in anemia were attributable to education and wealth increases. Among postpartum women, we were limited by the sample size, but found that attending all four antenatal care visits and being administered medications to prevent malaria during pregnancy were important determinants of improved hemoglobin levels.

Although the prevalence of anemia among women of reproductive age in Tanzania remains high, there have been documented improvements.

Turning Blood Red

The Fight for Life in Cooley's Anemia

This book is the story of an inherited blood disease — Cooley's anemia or beta thalassemia. Cooley's anemia is a severe and potentially fatal anemia that affects millions of people worldwide. Written by a world-recognized expert on the disease who has contributed greatly to the scientific understanding of the pathophysiology of this human hemoglobin disorder, the book describes the emotional and medical impact of the disease on patients and their families. It also summarizes the research on the disease at the level of the genes, DNA, RNA, and proteins. In addition, it also includes chapters on current therapy and future approaches to the disease, such as gene therapy, stem cell transplantation, and antenatal diagnosis. A multidisciplinary book covering the fields of hematology, pediatrics, medicine, genetics, and molecular biology, the book details how Cooley's anemia serves as a model for understanding other human genetic and acquired diseases such as cancer, neurological disorders, and heart disease. It also provides new insights which may lead to new therapies.

This book is the story of an inherited blood disease — Cooley's anemia or beta thalassemia.

Fiqh al-Aqalliyy?t

History, Development, and Progress

This book examines the development of a contemporary internal debate among Muslim minorities living in Western Europe and North America to establish a specific form of Islamic jurisprudence. Fiqh al-aqalliyyat attempts to strike a balance between Muslim's religious commitments and their civic identity as citizens in Western liberal states.

Al-ʿAlwānī argues: We must inquire whether the ahadith have totally prohibited the making of images as an act of worship, or whether this prohibition is contextual. We must ask about that, which is critical in making proper Islamic ...

Diskursus Bernegara dalam Islam

Dewasa ini dunia Barat dilanda gelombang populisme yang ditandai oleh penguatan partai sayap kanan, demikian juga di Indonesia, Islam-politik yang sebelumnya kurang mendapatkan ruang kini hadir menghiasi ruang-ruang publik dengan slogan formalisasi Syariah. Tak ayal mimpi untuk menghidupkan kembali cita-cita Indonesia sebagai Negara Islam (Islamic State) kembali menyeruak. Pemahaman masyarakat tentang konsepsi Negara Islam masihlah didominasi pengertian klasik (Khilafah, Daulah, Imamah, Pan-Islamisme, dll.) padahal sejatinya, pemahaman terhadap ide Negara Islam banyak dikembangkan oleh pemikir-pemikir kontemporer berhaluan revisionis yang menegoisasikan antara syariah dan negara sebagai wujud konsep nation state. Pemikir-pemikir tersebut sepertihalnya Mohammad Husain Hikal, Muhammad Iqbal, Ali Syariati, Fadzlur Rahman, Ahmad An Naim, dll. yang lebih moderat-progresif dalam menginterpretasi Negara sebagai entitas penjelmaan nilai-nilai Islam. Namun sayangnya pemikiran tersebut secara sayup-sayup tidak terdengar di tengah riuh-rendah gagasan pembentukan Negara Islam secara formal. Demikian juga, kelahiran Indonesia sebagai negara yang tidak berdasar ajaran agama namun juga bukan sebagai Negara Sekuler, Indonesia hadir dengan ramuan moderatisme Islam dengan gagasan nasionalisme. Alhasil Pancasila hadir sebagai perpaduan keduanya. Dengan demikian, Indonesia merupakan role model dalam penerapan Islam secara esensial ke bentuk format institusi modern. Kelahiran dari buku ini merupakan salah satu jawaban sekaligus pembanding formalisme syariah melalui pendirian Negara Islam, di samping itu buku ini hadir dengan menampilkan pemahaman komprehensif tentang ide Negara Islam, mulai dari pemahaman konservatif hingga pemahaman kontemporer. Varian pemahaman tersebut juga diulas melalui beberapa perspektif yaitu perspektif historis, teologis, dan keindonesiaan.

Dewasa ini dunia Barat dilanda gelombang populisme yang ditandai oleh penguatan partai sayap kanan, demikian juga di Indonesia, Islam-politik yang sebelumnya kurang mendapatkan ruang kini hadir menghiasi ruang-ruang publik dengan slogan ...

Islam And Peacebuilding In The Asia-pacific

Islam and Peacebuilding in the Asia-Pacific provides a unique backdrop of how native or migrant Muslims interact with communities of other faiths have led to the contemporary treatment of Islam and the Muslim communities in these nations. This book is based on the theme of Islam's presence and development in the Asia-Pacific region, and the concerns faced by Muslims in the region. Section 1 details the current status of peace or conflict between Muslims and practitioners of other faiths in Cambodia, Myanmar, Thailand and the Philippines, and the role of Muslim institutions in promoting peace in each nation. Section 2 features how Muslims living in cosmopolitan areas such as Australia, Indonesia and Japan engage with people of other faiths. Lastly, Section 3 explores the concerns with the interaction of the religion, state and society in Brunei, Indonesia, Malaysia and Singapore. A unique collection of the history of Islam in the region, Islam and Peacebuilding in the Asia-Pacific seeks to provide valuable insight for the global policy community by offering a comprehensive treatment of the issues highlighted.

... resilience against the growing influence of Islamist radicalism and terrorism.20
A civil society organisation whose membership comes both from Nahdatul Ulama
(NU) and Muhammadiyah (the CMM or Center for Moderat Moslem) was set up ...