Sebanyak 1617 item atau buku ditemukan

With Reverence for the Word

Medieval Scriptural Exegesis in Judaism, Christianity, and Islam

This volume is the first trilateral exploration of medieval scriptural interpretation. The vast literature written during the medieval period is one of both great diversity and numerous cross-cultural similarities. These essays explore this rich heritage of biblical and qur'anic interpretation.

This volume is the first trilateral exploration of medieval scriptural interpretation. The vast literature written during the medieval period is one of both great diversity and numerous cross-cultural similarities.

WACANA PEDAGOGI ISLAM NUSANTARA

Kehadiran media baru membawa perubahan besar bagi perkembangan pemikiran dan wacana Islam di Nusantara. Bagaimana metode penyebaran pemikiran, yang awalnya hanya lewat ruang kelas, disampaikan oleh guru kepada peserta didik melalui ruang-ruang kelas dan bersifat tatap muka, kini telah mengalami perkembangan terbaru, yang tidak hanya tetap mempertahankan cara-cara pengajaran tradisonal seperti di atas, namun dikombinasikan dengan cara modern, yaitu sistem pengajaran melalui media baru. Sistem pengajaran melalui media baru, membutuhkan pola pengajaran yang dinamis, karena terus mengalami perubahan, seiring mengikuti pertumbuhan media baru yang terus meningkat, namun tidak diiringi dengan kepahaman pendidik untuk memahami kearah mana media baru terus bertumbuh. Oleh karena itu, terjadi pro kontra dalam mengiring wacana pemikiran Islam yang tumbuh pesat, dengan berbagai varian pemikirannya, di bumi Indonesia ini. Sebagaimana kita ketahui, penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, dan tumbuh pula bermacam organisasi Islam dengan berbagai ciri khasnya masing-masing. Ciri khas yang dimiliki organisasi Islam tersebut, juga ditopang dengan sistem pengajaran yang bertujuan untuk mentansfer pengetahuan ke-Islaman berdasarkan ciri khas tersebut. Dengan kehadiran media baru, sistem pengajaran tersebut juga ikut masuk, dengan memanfaatkan media baru sebagai sarana pengajaran, sekaligus memperluas penyebaran wacana pemikiran. Namun karena adanya perbedaan yang menjadi ciri khas dari masingmasing, banyak pro dan kontra yang terjadi dari wacana pemikiran tersebut. Permasalahan muncul, karena sifat media baru yang terbuka dan dapat diakses siapa pun, menjadikan pro dan kontra tersebut, seperti arena perang, di mana ada pihak yang melawan, dan menyerang pemikiran yang berseberangan, sekaligus mempertahakan pemikiran sendiri. Buku ini menulis mengenai perang pemikiran mengenai ide Islam Nusantara. Ide Islam Nusantara merupakan ide yang dilahirkan dari prodi Islam Nusantara di STAINU Jakarta, kemudian menjadi wacana kepada publik, karena diangkat menjadi tema besar Muktamar NU ke-33. Sebelum menjadi tema muktamar, dalam kongres alim ulama NU, ide Islam Nusantara ini sudah muncul, dan mendapat dukungan dari Presiden Jokowi. Selain itu dalam teksteks di web resmi NU, juga memproduksi banyak teks yang menjelaskan Islam Nusantara. Dalam media baru, teks tersebut dibaca banyak masyarakat dan tokoh organisasi Islam lain. Dalam pemikiran mereka, ada penjelasan mengenai Islam Nusantara dalam teks tersebut, bertentangan dengan pemikiran yang menjadi ciri khas mereka. Timbulah reaksi untuk membalas teks tersebut dengan teks lain, yang merupakan ciri khas organisasi Islam masing-masing. Diantara sekian banyak, organisasi Islam di Indonesia, HTI adalah organisasi yang bereaksi kontra terhadap Islam Nusantara dalam web resmi mereka, dan melawannya dalam bentuk teks pula. Atas dasar tersebut, penulis mencoba untuk memberikan gambaran dalam buku ini, bahwa ciri khas dari masing-masing organisasi Islam, memberikan perbedaan terhadap cara pandang dan tindak tutur di media baru. Untuk mendapatkan gambaran tersebut, penulis mengumpulkan data dari web resmi NU dan HTI dalam rentang waktu yang dalam tataran wacana melahirkan perang retorika. Di mana perang retorika itu sebagai dinamika proses perjalanan organisasi Islam di Indonesia, yang ikut mengambarkan cermin dari kebudayaan Indonesia, yang menjunjung kalimat bhineka tunggal ika (berbeda-beda tapi tetap satu jua). Insyaallah. Dini Safitri

Teks dua puluh delapan, membahas retorika Islam Nusantara yang berkaitan
dengan NU. Gagasan Islam Nusantara lahir dari pengumulan akademik elit
intelektual NU, tertutama Prof. Dr. K.H. Said Agil Siraj dan para akademisi
STAINU ...

Wajah Islam Nusantara

JAKARTA -- Satu bulan terakhir komunitas muslim di Indonesia ramai membicarakan Islam Nusantara. Keriuhan tersebut muncul setelah Presiden Joko Widodo, di hadapan puluhan ribu peserta istigasah akbar dan Musyawarah Nasional Alim Ulama, di Masjid Istiqlal, pertengahan bulan lalu, mengatakan paham Islam Nusantara berperan dalam menekan angka konflik antar-umat beragama di Tanah Air.

JAKARTA -- Satu bulan terakhir komunitas muslim di Indonesia ramai membicarakan Islam Nusantara.

Sejarah Umat Islam

Pra-Kenabian hingga Islam di Nusantara

Buku ini adalah tulisan mengagumkan dari seorang ulama fenomenal yang kerap dipanggil Buya Hamka. Pembendaharaan ilmunya yang luas serta kecintaannya yang mendalam terhadapa Islam membuat setiap tulisan di buku ini sarat hal yang sanggup mengguncang imajinasi pembaca untuk meresapi dan merenungi buku ini. Buya Hamka dengan gamblang menggambarkan realitas sejarah yang terjadi dalam tubuh umat Islam pada beberapa fase, yakni fase sebelum kelahiran Nabi Muhammad (zaman arab purbakala), fase nabi Muhammad, fase khulafaur rasyidin, fase beberapa kepemimpinan khalifah baik yang ada di jazirah Arab maupun di luar Arab seperti Eropa, Afrika, wilayah Afganistan dan India yang kelak Indian dan Iran memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Indonesia dan terakhir fase penyebaran Islam di tanah air. Buya Hamka berhasil memotret berbagai fakta sejarah yang kadang tidak kita temukan dalam buku sejarah Islam lainnya atau luput dari perhatian kita. Dakta sejarah yang berhasil Buya Hamka paparkan tersebut terutama terkait sejarah kerajaan Islam di Indonesia dan pembahsan took besarnya, yang bahkan tidak ditemukan dalam buku sejarah yang diajarkan di sekolah. Buku ini mengupas tentang kejayaan yang pernah dilalui umat Islam selama beberapa decade hingga kejatuhannya saat berada dalam gengga,an para penguasa Islam yang lemah dan zalim. Layaknya sebuah drama, buku ini memuat tentang berbagai konspirasi politikdan kekuasaaan serta permusuhan dan perpecahan di kalangan umat Islam termasuk berbagai konspirasi dari pihak luar untuk menjatuhkan dan menggulingkan pemerintahan Islam seperti terjadinya Perang Salib di dunia dan pendudukan bangsa Eropa atas negeri Islam, tidak terkecuali penjajahan yang terjadi di Indonesia.

Buya Hamka dengan gamblang menggambarkan realitas sejarah yang terjadi dalam tubuh umat Islam pada beberapa fase, yakni fase sebelum kelahiran Nabi Muhammad (zaman arab purbakala), fase nabi Muhammad, fase khulafaur rasyidin, fase beberapa ...

Membumikan Islam Nusantara

Respons Islam Terhadap Isu - Isu Aktual

Salah satu pesan penting dari misi profetik Nabi Muhammad saw. ialah menyebarluaskan pemahaman Islam yang menjadi rahmat untuk seluruh alam. Meskipun secara geografis Islam hadir di tengah-tengah masyarakat Arab, namun pesan universal yang dibawa Rasulullah tidak terbatas secara lokal namun menjangkau jauh melampaui batas-batas geografis, menghapus sekat-sekat kesukuan, dan menumbuhkan sikap empati dan penghargaan terhadap seluruh manusia sebagai makhluk ciptaan Allah. Dengan misi kenabian tersebut, Rasulullah telah sukses melancarkan dakwahnya ke tengah-tengah masyarakat, sebagaimana terlukis dalam lembaran-lembaran sejarah kehidupan beliau. Buku ini hadir sebagai usaha meneguhkan kembali Islam sebagai agama yang ramah dan rahmat (rahmatan lil ‘âlamîn). Dalam konteks kekinian, refleksi atas keberhasilan dakwah Rasulullah tersebut menjadi signifikan di tengah karut-marut kehidupan umat Islam di berbagai belahan dunia. Diterbitkan oleh Penerbit Serambi Ilmu Semesta (Serambi Group).

Salah satu pesan penting dari misi profetik Nabi Muhammad saw. ialah menyebarluaskan pemahaman Islam yang menjadi rahmat untuk seluruh alam.

Jilid Buku Islam; Habib di Nusantara

TREN ber-”habib-habib” belakangan ini dapatlah kita pandang sebagai dinamika sosial belaka. Kita menyaksikan kecintaan masyarakat kepada habaib(bentuk jamak dari habib) tumbuh seiring dengan meningkatnya kesadaran beragama. Di negeri berpenduduk mayoritas Islam ini, habaib tak sulit merebut hati masyarakat berkat faktor genealogis sebagai keturunan Nabi Muhammad.

TREN ber-”habib-habib” belakangan ini dapatlah kita pandang sebagai dinamika sosial belaka.

Ruh Islam dalam budaya bangsa: Aneka budaya Nusantara

Reflection on Islam in Indonesia related to local and regional culture, art and literature, women and youth, science and technology, globalization and enterpreneurship; papers of Forum Ilmiah Festival Istiqlal II, 1995, discussion forum.

Reflection on Islam in Indonesia related to local and regional culture, art and literature, women and youth, science and technology, globalization and enterpreneurship; papers of Forum Ilmiah Festival Istiqlal II, 1995, discussion forum.

Jilid Buku Islam; Pesantren Damai

KETIKA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menyebutkan setidaknya 19 pondok pesantren di Indonesia terindikasi mengajarkan radikalisme, kita serasa dihadapkan pada kenyataan yang sungguh genting. Pondok-pondok ”radikal” itu dinyatakan tersebar di Jakarta, Serang, Cirebon, Ciamis, Cilacap, Solo, Lamongan, Aceh, Makassar, Poso, dan Lombok Utara.

SERI Islam Islam BUKU ISLAM: PESANTREN DAMAI Jalan Jalan Damai Damai
BADAN BADAN ANTITEROR ANTITEROR MENGUMUMKAN MENGUMUMKAN
19 19 PESANTREN PESANTREN TERINDIKASI TERINDIKASI RADIKAL.

The Struggle of Islam in Modern Indonesia

With deep interest I have followed the Indonesian people's fight for freedom and independence from 1945 onwards. This interest has come to be centred in particular on the question of how religions, especially Islam, were involved in this struggle, and what role they would fulfil in the new Indonesia. After having lived and worked in Indonesia from 1946 to the end of 1959, I was twice more enabled to yisit I ndonesia thanks to grants from the Netherlands Foundation for the Advancement of Tropical Research (WOTRO). It was during these sojourns in particular, from May to October 1966 and from February to July 1969, that the material for this study was collected, supplemented and checked. For the help I received during these visits I am greatly indebted to so many Indonesian informants that it is impossible to mention them all. Moreover, some of them would not appreciate being singled out by name. But while offering them these general thanks I am thinking of them all individually. In spite of all the help given and patience shown me, this publication is bound to be full of shortcomings. An older Muslim friend, however, once encouraged me by reminding me that perfection belongs only to God (al-kamal li'llah). Nevertheless, I should like to offer my apologies for errors and mistakes; I would appreciate it if readers drew my attention to them.

(4) Djika dengan idzin Allah terdjadi jang serupa itu, maka didalam lapangan
dan gelanggang perdjuangan di Indonesia hanja akan ada dua golongan, jang
ber-hadapPan sebagai musuh dan lawan jang ta' kenal damai, antara satu
dengan ...