Sebanyak 320 item atau buku ditemukan

Teknik Menulis Artikel Memikat

Anda akan menemukan teknik menulis artikel memikat yang belum pernah disampaikan guru menulis manapun. Teknik yang disampaikan dalam buku ini berdasarkan hasil pengalaman panjang penulis berdasarkan teori dan praktik jurnalistik serta pengalaman penulisan buku populer. Kaya akan trik dan tips menulis serta kreativitas. Artikel adalah salah satu bentuk tulisan yang paling membutuhkan kreativitas, di luar bentuk tulisan fiksi (novel, cerpen, puisi). Teknik dalam buku ini cocok untuk artikel populer, media massa, media sosial, website, dan juga buku.

Anda akan menemukan teknik menulis artikel memikat yang belum pernah disampaikan guru menulis manapun.

BELAJAR MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA CETAK MODEL QUANTUM TEACHING

Buku ini merupakan salah satu bahan untuk belajar menulis teks berita dengan baik, lengkap, dan komunikatif, sehingga pembaca berita dapat memahami dengan mudah segala sesuatu yang disampaikan dalam berita tanpa kesulitan dan tanpa adanya kesalahan tafsir. Selain itu, pembaca juga tidak cepat bosan dengan berita yang sudah disajikan hanya karena terlalu banyaknya kalimat yang kurang penting. Bagi Anda yang ingin belajar menulis teks berita, sangat penting sekali untuk membaca buku ini.

Buku ini merupakan salah satu bahan untuk belajar menulis teks berita dengan baik, lengkap, dan komunikatif, sehingga pembaca berita dapat memahami dengan mudah segala sesuatu yang disampaikan dalam berita tanpa kesulitan dan tanpa adanya ...

Hanya Satu Jam, Menakar Nilai Berita : Bintang Pustaka

Menulis tidak bisa dipungkiri dari kondisi silap dan salah, akan tetapi jika kesalahan itu terus dilakukan berarti kita tidak siap untuk berubah menuju yang lebih baik. Buku Menilai Suatu Berita sengaja kami kupas untuk menuju dan membantu penulis dan wartawan/pewarta/jurnalistik dalam memperbaiki kesalahan beritanya.

Menulis tidak bisa dipungkiri dari kondisi silap dan salah, akan tetapi jika kesalahan itu terus dilakukan berarti kita tidak siap untuk berubah menuju yang lebih baik.

THE NEW YORK TIMES

Menulis Berita tanpa Takut atau Memihak

The New York Times (atau juga sering disebut The Times) tidak bisa dibilang koran biasa. Bila ditilik dari segi usia, koran ini telah "cukup berumur." Usianya lebih dari 100 tahun, mengawal sejarah perjalanan bangsa AS sejak kepemimpinan Presiden Grover Cleveland (Presiden AS ke-24) hingga setidaknya George Walker Bush (Presiden AS ke-43) saat ini. The Times juga tidak bisa dibilang sebagai koran biasa jika ukuran yang digunakan adalah capaian prestasi jurnalistik para wartawannya. Tidak tanggung-tanggung, 90 penghargaan Pulitzer (penghargaan untuk karya jurnalistik terbaik di AS) berhasil disabet oleh wartawan The Times sejak 1918 hingga 2004. Rentangnya mulai dari kategori liputan politik dalam negeri, liputan investigasi, liputan internasional, pemberitaan soal sains, hingga editorial. Salah satu penghargaan Pulitzer yang kemudian melambungkan nama The Times adalah laporan mengenai Pentagon Papers, yang dimenangi pada 1972 untuk kategori penghargaan khusus dan contoh istimewa dalam pelayanan publik. Pentagon Papers adalah sebuah dokumen berisi sejarah keterlibatan AS di Vietnam yang disiapkan oleh Robert S. McNamara, Menteri Pertahanan AS. Adalah Neil Seehan, wartawan The Times yang pernah bertugas di Vietnam, yang mendapat dokumen itu pada awal April 1971 dari Daniel Ellsberg, kenalannya yang pernah bekerja sebagai perwakilan Departemen Pertahanan AS di Vietnam. Elssberg adalah salah satu dari puluhan penulis Pentagon Papers. Semula Ellsberg mendukung kebijakan AS dalam intervensi ke Vietnam, namun pandangannya sedikit demi sedikit berubah setelah ia mendapati kenyataan bahwa pemerintah AS mendukung pemerintahan yang korup di Vietnam, sementara ribuan tentara AS mati dan puluhan ribu jiwa warga Vietnam menjadi korban perang. Pada 13 Juni 1971 laporan itu dipublikasikan. Pemerintah AS sontak kebakaran jenggot dan selang dua hari setelah publikasi itu Jaksa Agung Presiden Nixon, John Mitchell meminta The Times untuk menghentikan laporan itu dengan alasan "akan menyebabkan kerugian yang tak dapat diperbaiki bagi kepentingan keamanan Amerika". Namun, The Times bergeming. Pemerintah AS kemudian meminta pengadilan distrik New York untuk menghentikan publikasi itu. Lagi-lagi usaha mereka gagal. Hakim memutuskan The Times berhak meneruskan serial pemuatan laporan itu. Pemerintah tak puas dengan keputusan hakim dan naik banding. Di tingkat banding, Mahkamah Agung dalam putusan bandingnya memenangkan The Times dan Washington Post yang juga mempublikasikan laporan itu, dengan skor 6-3. *** The Times terbit untuk pertama kali pada 1851. Semula koran ini dimiliki oleh R. Miller, namun tidak terlalu sukses. Belakangan, seorang yang diketahui bernama Adolph Ochs mendengar kabar bahwa The Times hendak dijual, tapi Ochs tidak punya uang. Bukan Ochs namanya kalau ia menyerah. Ochs kemudian mendatangi sejumlah investor, meyakinkan mereka, dan akhirnya berhasil. Sejak 1896 Ochs mengambil alih The Times. Lahir pada 1858 di Cincinati, Ochs adalah sulung dari enam bersaudara. Ayahnya, Julius Ochs, seorang Jerman keturunan Yahudi yang lahir di Bavaria kemudian beremigrasi ke AS pada 1845. Sejak kecil Adolph sudah tertarik pada dunia menulis. Liputan pertamanya menyoroti peristiwa kematian Presiden Andrew Johnson pada 1875 ketika usianya belum genap 20 tahun. Hasil liputannya itu dimuat di koran Lousiville Courier-Journal. Tulisannya banyak disunting oleh editornya. Namun Ochs tidak putus asa. Ia terus mengasah kemampuan menulisnya sembari menajamkan naluri bisnisnya. Pada 1878 ia mendirikan Chattanooga Daily, yang kemudian berubah menjadi Chattanooga Times, dan mempekerjakan anggota keluarganya di sana--hal yang sama ia lakukan saat memimpin The Times kelak. Ayahnya diminta untuk menjadi pemegang tata buku, sementara adiknya George sebagai reporter. Sejak mengambil alih The Times pada 1896, Ochs menyajikan banyak berita ekonomi, lalu mengembangkan berita-berita hukum. Kalangan penasihat hukum mulai terpikat dengan koran ini. Pada edisi minggu, The Times pun banyak memuat berita dari dunia pemerintahan, dan jarang menampilkan hal-hal yang berbau hiburan. Ochs memang agak anti dengan hal-hal yang berbau populer; ia tidak ingin mengikuti jejak sejumlah koran kuning yang menampilkan berbagai cerita sensasional, komik, dan gambar-gambar yang dirasanya tidak perlu. Itu cara Ochs mengemas The Times dari sisi pemberitaan. Sedangkan untuk mendongkrak penjualan, Ochs pernah menjual The Times hanya seharga 1 sen. Oplah The Times pun terus merangkak naik. Ketika membeli The Times pada 1896 oplahnya cuma 9.000 eksemplar. Selang tiga tahun telah mencapai 75 ribu eksemplar, dan pada dekade 1980-an mencapai 900 ribu eksemplar. Pada 1920-an, Ochs secara perlahan memberikan peran yang lebih besar kepada menantunya, Arthur Hays Sulzberger, kendati ia sendiri memiliki seorang putri bernama Iphigene Berta Ochs. Sepeninggal Ochs pada 1935, Arthur Hays memimpin The Times. Jika Ochs memompa kerja wartawan The Times untuk "menulis berita tanpa takut atau memihak", Arthur meneguhkan kerja itu dengan mengatakan, "Jurnalis itu ibarat orang yang menyalakan terang untuk hadirnya bintang-bintang." (hlm. 50) Namun, The Times tak sepenuhnya lepas dari masalah. April 2003, The Times diguncang skandal pembuatan berita palsu oleh Jayson Blair, wartawan muda The Times. Kasus Blair terungkap ketika ia menulis kisah Jessica D. Lynch, tentara perempuan AS yang tertawan tentara Irak saat AS menyerbu negara itu awal 2003. Ketika laporan Blair itu dimuat April 2003, sebuah surat kabar di Texas mencurigai laporan itu merupakan hasil penjiplakan dari laporan wartawan mereka. Menanggapi hal itu, The Times kemudian membentuk tim investigasi internal untuk menyelidiki kasus ini. Tim akhirnya menemukan fakta bahwa Blair sama sekali tidak pernah datang ke kota tempat keluarga Lynch tinggal. Ia juga tidak tercatat pernah menginap di hotel kota itu ataupun menghubungi keluarga Lynch sekalipun. Kesimpulannya, laporan Blair memang hasil jiplakan dari berita di koran lain. The Times pun gempar. Sejumlah editornya lemas mendengar hasil laporan intern itu. Walau malu, para editor The Times akhirnya menyatakan permintaan maaf kepada para pembacanya. Dan sejak 1 Mei 2003, Jayson Blair mengundurkan diri dari The Times. (hlm. 1-2) Kasus Blair ini telah mencoreng reputasi The Times sebagai koran terbaik di dunia 1999 versi majalah Editors & Publishers. Agar kasus Blair ini tidak terulang kembali, The Times merasa perlu merevisi kode etik mereka. Ini merupakan koreksi atas kesalahan yang pernah dibuatnya. Soal integritas, otoritas, dan reputasi benar-benar ditegaskan kembali. Hal ini disebutkan dalam alinea pertama hasil revisi kedua Kode Etik Mei 2004: "Reporters, editors, photographers, and all members of the news staff of the New York Times share a common and essential interest in protecting the integrity of the newspaper..Our greatest strength is the authority and reputation of the Times." *** Buku ini ditulis oleh Haryanto setelah ia melihat buku setebal hampir 1.000 halaman yang berjudul The Trust: The Private and Powerful Family Behind The New York Times karangan Susan E. Thift & Alex S. Jones, berisi sejarah keluarga pemilik The Times. Dari seorang kawannya, ia mendapatkan buku The Times of My Life and My Life with The Times, yang memuat biografi Max Frankel, salah seorang pemimpin redaksi The Times. Setelah itu secara kebetulan ia memperoleh buku dari mantan pembimbing skripsinya di Jurusan Komunikasi UI dulu, berjudul The Kingdom and The Power. Buku yang terbit pada 1981 ditulis oleh Gay Talese, mantan wartawan The Times. Dari ketiga sumber awal buku itulah, naskah buku ini mulai ditulis dalam ciri khas penulisnya: The Times tidak hanya dituturkan seputar sejarahnya, jatuh-bangunnya, prestasi berikut noktahnya, tapi juga The Times ditarik hingga pada medium reflektif bagi pembaca di tanah air, membangun kredibilitas media dan merawat kepercayaan publik bukanlah perkara mudah. Butuh pengorbanan dan dedikasi tak kunjung lelah.

The New York Times (atau juga sering disebut The Times) tidak bisa dibilang koran biasa.

Pembelajaran Bahasa Arab Sebagai Identitas Sosial

Studi Kasus di Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab Jakarta dan El Darosah Banten

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk membuktikan bahwa pembelajaran bahasa Arab yang diterapkan oleh Universitas al-Azhar dan dilakukan oleh perwakilan resminya (Pusiba dan El Darosah) telah berhasil menjelaskan identitasnya. Secara khusus, penelitian ini bertujuan, pertama, ingin menunjukkan tujuan pembelajaran bahasa Arab pada program persiapan masuk Universitas al Azhar. Kedua, ingin menganalisis pembelajaran bahasa Arab tersebut diimplementasikan oleh lembaga perwakilan Universitas al-Azhar di Indonesia. Dengan menggunakan buku ajar yang sudah disediakan, pembelajaran bahasa Arab yang diimplementasikan oleh lembaga perwakilan Universitas al-Azhar di Indonesia selalu mengikuti pedoman yang telah digariskan dalam buku tersebut. Para siswa pada kedua lembaga dilatih dengan tahapan-tahapan yang telah diuraikan secara gamblang dalam buku, dan akan dievaluasi secara kontinu sesuai latihan-latihan di dalamnya untuk menentukan sudah di mana tingkat kemampuan bahasa mereka. Setelah semua berakhir, mereka dianggap memiliki kemampuan untuk secara langsung masuk dan mengikuti perkuliahan di fakultas-fakultas yang tersedia pada universitas al-Azhar.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk membuktikan bahwa pembelajaran bahasa Arab yang diterapkan oleh Universitas al-Azhar dan dilakukan oleh perwakilan resminya (Pusiba dan El Darosah) telah berhasil menjelaskan identitasnya.

Kiat-kiat Menulis Karya Ilmiah Remaja

Karya tulis ilmiah remaja merupakan salah satu kreasi dan inovasi siswa untuk mengembangkan nilai-nilai pengetahuan dan keterampilan di bidang menulis. Buku yang berjudul “Kiat-Kiat Menulis Karya Ilmiah bagi Remaja” menuntun siswa dalam menulis karya ilmiah yang sesuai dengan sistematika penulisan dan prosedur penelitian. Semoga buku ini banyak memberikan manfaat kepada pembaca, sekaligus menjadi tambahan literatur di dunia akademik dalam mengembangkan khazanah pengetahuan. Penulis menyadari bahwa buku ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca, senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan pada karya-karya berikutnya. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat.

Karya tulis ilmiah remaja merupakan salah satu kreasi dan inovasi siswa untuk mengembangkan nilai-nilai pengetahuan dan keterampilan di bidang menulis.

Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia

Paragraf

Pemikiran utuh dan padu seseorang dicerminkan melalui paragraf yang disusunnya. Paragraf yang susunannya baik mencerminkan pemikiran yang utuh dan padu. Pemikiran yang tak utuh dan tak padu terlihat pada paragraf yang kurang baik susunannya. Supaya seseorang mampu merumuskan pemikiran yang utuh dan padu dalam bahasa Indonesia diperlukan penguasaan paragraf bahasa Indonesia. Bagaimanakah caranya? Penguasaan paragraf bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan belajar dan berlatih menyusun dan mengembangkan paragraf. Untuk memenuhi kebutuhan itu, buku Paragraf ini dapat membantu pembaca. Buku yang merupakan kelanjutan dari buku Kosakata dan Kalimat ini mengajak pembaca mempelajari unsur-unsur, syarat-syarat, macam-macam, dan teknik-teknik menyusun dan mengembangkan paragraf bahasa Indonesia yang baik. Di samping itu, juga mengajak pembaca berlatih menerapkan hal tersebut untuk menghasilkan paragraf yang baik. Semua uraian diusahakan ringkas, jelas, dan sederhana dengan disertai contoh. Buku ini dapat dipakai oleh siswa, mahasiswa, guru, dosen, dan kalangan umum yang ingin terampil menyusun dan mengembangkan paragraf bahasa Indonesia dalam rangka menata pemikiran yang utuh dan padu.

Pemikiran utuh dan padu seseorang dicerminkan melalui paragraf yang disusunnya.

Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia

Kalimat

Susunan kalimat bahasa Indonesia menggambarkan kadar kebenaran, ketepatan, ketertiban, dan kerapian pikiran, gagasan, dan rasa kita. Di samping itu, juga tingkat keefektifan dan kebernasan kalimat. Hal itu memudahkan keberterimaan pikiran, gagasan, dan rasa kita bagi orang lain selain mendukung keberhasilan komunikasi. Dalam tulis-menulis, peranan kalimat tersebut sangat menentukan. Oleh sebab itu, betapa penting penguasaan kalimat bahasa Indonesia untuk tulis-menulis, sebagai kesinambungan penguasaan kosakata bahasa Indonesia. Buku Kalimat ini, yang merupakan kelanjutan buku Kosakata, membantu pembaca menguasai kalimat bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan menulis. Dalam buku ini, pembaca diberi penjelasan, diajak berlatih, dan dipandu untuk memahami dan menata kalimat tulis untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan rasa. Sebelum diajak berlatih menyusun atau menata kalimat, pembaca diajak memahami bagaimana pembentukan kalimat, unsur dan jenis kalimat, dan kalimat efektif. Uraiannya diusahakan praktis, ringkas, dan sederhana. Dengan demikian, diharapkan buku ini dapat meningkatkan keterampilan pembaca dalam menyusun kalimat untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan rasa dalam bentuk tulisan. Buku ini dapat digunakan oleh siswa, mahasiswa, guru, dosen, dan kalangan umum yang ingin meningkatkan keterampilan berkalimat bahasa Indonesia dalam rangka menata pemikiran yang utuh dan padu.

Susunan kalimat bahasa Indonesia menggambarkan kadar kebenaran, ketepatan, ketertiban, dan kerapian pikiran, gagasan, dan rasa kita.

TERAMPIL DAN KREATIF BERBAHASA INDONESIA dengan model belajar terintegrasi

Buku ini diberi judul Terampil dan Kreatif: Berbahasa Indonesia karena usaha ingin menyajikan materi belajar bahasa Indonesia yang mudah dan menarik. Materi bahasa Indonesia yang bisa membuat mahasiswa mudah memahami dan tertarik untuk mengembangkannya menjadi suatu keterampilan yang khas, yaitu keterampilan dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana untuk bisa mengakses dan menyampaikan ilmu pengetahuan. Di sinilah, materi bahasa Indonesia dalam buku ini disajikan dalam model komunikatif dari teknik penyampaian materinya dan praktik keterlibatan langsung mahasiswa dalam pengembangan keterampilan membaca dan menulis. Untuk itu, membaca dengan menyenangkan materi ini dan mengembangkan materi dengan praktik langsung dalam membaca dan menulis menjadi tujuan utama buku ini.

Buku ini diberi judul Terampil dan Kreatif: Berbahasa Indonesia karena usaha ingin menyajikan materi belajar bahasa Indonesia yang mudah dan menarik.

Analisis Pengelolaan Dan Kebijakan Pendidikan/Pembelajaran

Agar pendidikan berjalan efektif dan optimal tentu saja memerlukan pengelolaan. Mengelola pendidikan tak terpisah dengan adanya kebijakan. Kebijakan bisa melahirkan sebuah aturan atau kebijakan itu merupakan instrumen untuk mengawal agar suatu aturan bisa diimplementasikan. Seiring waktu, pendidikan pu berkembang. Oleh karena itu, upaya pengelolaan dan kebijakan terhadap pendidikan tak bisa jalan di tempat atau status quo sehingga diperlukan analisis terhadap pengelolaan dan kebijakan pendidikan melalui cara sistematis berangkat dari kajian teori dan analisis terapan baik dalam dimensi pendidikan secara umum, maupun pada pembelajaran. Alasan itulah yang membuat buku ini perlu dicermati dan dipelajari.

Agar pendidikan berjalan efektif dan optimal tentu saja memerlukan pengelolaan.