Sebanyak 3568 item atau buku ditemukan

TEORI-TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Dijelaskan teori-teori dalam belajar mulai dari tokohnya hingga kelebihan dan kekurangan dari setiap teori belajar

Dijelaskan teori-teori dalam belajar mulai dari tokohnya hingga kelebihan dan kekurangan dari setiap teori belajar

TEORI-TEORI BELAJAR DALAM PENDIDIKAN

Inti dari proses pendidikan adalah belajar. Untuk mencapai tujuan pendidikan, salah satu usaha yang dapat dilakukan guru adalah memahami bagaimana anak-anak belajar. Buku ini bertujuan untuk menghimpun berbagai kajian dari para ahli berkaitan dengan belajar dan proses pembelajaran. Sehingga dapat dijadikan bekal untuk calon guru (mahasiswa) agar dapat memahami karakteristik proses belajar peserta didik di sekolah. Buku ini merupakan kumpulan dari berbagai sumber yang relavan terkait dengan teori belajar. Penulis berupaya untuk menyederhanakan sistematika dan bahasanya agar mudah dimengerti dan dipahami serta bermanfaat untuk para pembaca.

Inti dari proses pendidikan adalah belajar.

Handbook Best Practice Strategi Belajar Mengajar 

Handbook best practice strategi belajar mengajar memuat penjelasan model pembelajaran yang ideal diterapkan dalam pembelajaran biologi yang dilengkapi teknik penyajian, LKPD dan instrument pembelajaran untuk mengukur keberhasilan indikator pencapaian kompetensi baik secara kognitif maupun keterampilan. Dengan hadirnya buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu pedoman bagaimana inovasi pembelajaran dalam bentuk best practice disajikan sehingga dapat menjadi rujukan bagi para guru, calon guru dan penggiat pendidikan.

Handbook best practice strategi belajar mengajar memuat penjelasan model pembelajaran yang ideal diterapkan dalam pembelajaran biologi yang dilengkapi teknik penyajian, LKPD dan instrument pembelajaran untuk mengukur keberhasilan indikator ...

Teori Belajar Bahasa

Para ahli mengemukakan berbagai pandangan berkenaan dengan belajar. Akibatnya, muncullah sejumlah teori tentang belajar. Perbedaan pandangan para ahli tentang hakikat belajar dan proses belajar semata-mata dipengaruhi oleh perbedaan pandangan teori ilmu jiwa yang dianutnya. Dalam perkembangan teori tentang belajar kita kenal Thorndike dan Pavlov yang mencetuskan tentang teori belajar asosiasi, Edwin Guthrie, Wadson, dan B.F. Skinner mengembangkan teori behavior, dan Robert M. Gagne, Jean Piaget, dan Ausubel mengembangkan teori belajar kognitif.

Para ahli mengemukakan berbagai pandangan berkenaan dengan belajar.

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran hakikatnya merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka tujuan yang diharapkan. Dari definisi ini kita bisa mengetahui dengan jelas bahwa kegiatan pembelajaran tidak lepas dari interaksi dua arah; dari seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens, dan terarah untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Proses belajar mengajar yang efektif semestinya menumbuhkan daya kreasi, daya nalar, rasa keingintahuan (curiosity), dan eksperimentasi-eksperimentasi untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru (meskipun hasilnya keliru), memberikan keterbukaan terhadap kemungkinan-kemungkinan baru, menumbuhkan demokrasi, dan memberikan toleransi pada kekeliruan-kekeliruan akibat kreativitas berpikir itu.

Pembelajaran hakikatnya merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka tujuan yang diharapkan.

Pendidikan Agama Islam Multidisipliner Telaah Teori dan Praktik Pengembangan PAI di Sekolah dan Perguruan Tiggi

Pendidikan Agama Islam (PAI) selama ini belum menggunakan pendekatan yang tepat. Akibatnya, menurut penilaian Mochtar Buchori maupun Soedjatmoko, kegiatan PAI yang berlangsung selama ini cenderung bersikap menyendiri, kurang berinteraksi dengan kegiatan-kegiatan pendidikan lainnya. PAI harus berinteraksi dan bersinkronisasi dengan pendidikan lainnya, jika menginginkan pembelajaran PAI yang relevan dan responsif terhadap perkembangan zaman. Menurut penilaian saya, sebenarnya PAI dengan mata pelajaran atau mata kuliah lainnya bisa dipadukan melalui pendekatan pembelajaran terpadu. Setidaknya, pelajaran maupun perkuliahan PAI itu dapat didialogkan dengan pelajaraan maupun perkuliahan disiplin ilmu lainnya baik sejarah, sosiologi, ekonomi, geografi, kesenian, biologi, fisika, kimia, matematika, astronomi, kedokteran, farmasi dan sebagainya. Untuk mengatasi problem tersebut perlu ditemukan solusinya. Salah satu solusi ini adalah PAI Multidisipliner. Kementerian Agama telah berupaya merintis solusi itu dengan mengarahkan dan menetapkan pembukaan program studi PAI baru yang mencerahkan dan mendukung integrasi Islam dengan ilmu pengetahuan khususnya pada tingkat pascasarjana S-3, seperti PAI Multidisipliner. Solusi yang diprakarsai oleh Kemenag ini paling tidak berupaya menjawab salah satu problem PAI dari sudut pendekatan, yang mana PAI disinyalir oleh para kritikus sebagai kegiatan pembelajaran/perkuliahan yang cenderung mengisolasi tersebut. Buku ini mengulas secara lebih sistematis, baik secara teori Ilmu Pendidikan Islam maupun praktiknya, dengan menghadirkan problem-problem mendasar dalam pendidikan Islam. Juga mengenai isu-isu kontemporer terkait tantangan dan peluang pendidikan Islam. Penulis menawarkan konsep pengembangan pendidikan agama Islam berbasis Multidisipliner di sekolah/madrasah dan perguruan tinggi (Islam). Buku ini juga menyertakan contoh-contoh tematik terkait PAI Multidisipliner dengan poin kajian disiplin keilmuan yang menantang, yakni logika saintifik, ekonomi, tasawuf, dan tradisi atau budaya.

Pembelajaran dengan model active learning dengan turunan berbagai macam metode, teknik, dan taktik pembelajaran adalah perlu dipilih dan dipraktekkan oleh guru-dosen pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Akhlak Tasawuf: Menyelami Kesucian Diri

Akhlak dan tasawuf merupakan entitas yang menyatu (integral) tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sebagaimana dikatakan, “Al-Akhlāqu bidāyatu at-tashawufi wa at-tashawufu nihāyatu al-akhlāqi” (akhlak adalah pangkal permulaan tasawuf, sedangkan tasawuf tujuan/batas akhir dari akhlak). Perilaku akhlak dalam Islam terkait dengan unsur Ilahiyah (nilai-nilai Ketuhanan) yang dianugrahkan Allah secara implisit ke dalam diri manusia sebelum lahir melalui tiupan ruh-Nya sehingga manusia dituntut tunduk kepada-Nya. Hidupnya manusia dari tiupan ruh-Nya meniscayakan manusia memiliki akhlak potensial (fitrah), selanjutnya ditampilkannya perilaku nyata malalui usaha manusia dalam upaya terus menerus akan menumbuhkan akhlak aktual. Dari sisi perilaku akhlak aktual, diimplementasikan sifat-sifat Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari manusia seperti pengasih, penyayang, pemurah, penyabar, pemaaf, mencintai, mengayomi, lembut, damai, harmonis, ketenangan dan sifat Ilahiyah lainnya. Sifat-sifat tersebut merupakan keinginan dasar setiap manusia untuk diaktualisasikan dalam kehidupan. Berakar dari manusia seperti inilah meniscayakan kemunculan beragam upaya untuk melahirkan kepuasan, kedamain, dan kebahagiaan yang tiada bandingnya. Maka, Allah SWT sebagai sumber segala yang ada termasuk kedamaian, ketenangan, kepuasan, dan kebahagiaan tentunya akan menjadikan Allah SWT sebagai orientasi dan tujuannya sehingga terpenuhi tuntuan dasar yang hakiki. Seiring dengan itulah, diperlukannya jalan atau metode yang mesti dilalui sehingga mencapai hasil. Jalan atau metode tersampainya kedekatan manusia kepada Allah SWT yang menjadi sumber kebahagiaan dan kepuasan ini disebuat dengan tasawuf. Melalui penelusuran jalan, penerapan prosedural dan metodes ini akan melahirkan perilaku-perilaku yang diridhoi oleh Allah SWT. Ini berarti, bahwa upaya apapun yang akan dilakukan untuk meraih kedekatan manusia dengan Tuhannya tidak lain menuntut perilaku-perilaku yang diridhai-Nya. Dalam konteks ini dikatakan, bahwa akhlak tasawuf merupakan perilaku syarat yang mesti diusuahakan dalam setiap tarikan napas keberadaan manusia dalam perjalanan hidupnya. Buku ini penulis beri judul “AKHLAK TASAWUF Menyelami Kesucian Diri”, semata-mata menjadi identitas buku ini sendiri bahwa didalamnya memuat tentang akhlak tasawuf yang berorintasi kepada fitrah (kesucian) manusia, karena orientasi hidup ini adalah bagaimana manusia senantiasa selalu dalam kesucian lahir dan batin. Dengan memahami secara benar dan mengenal secara mendalam akan diri sendiri sehingga menuntut manusia mendekati Tuhan dan kembali kepada Ilahi. Melalui buku akhlak taswuf ini, menghendaki manusia berperilaku sesuai yang diridhai Allah SWT serta upaya-upaya yang prosedural dan metodes dapat meraih kedamain, ketenangan dan kebahagiaan.

Akhlak dan tasawuf merupakan entitas yang menyatu (integral) tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Cahaya Akhlak

Panduan bagi Pelajar untuk Memiliki Akhlak Mulia

Pengantar Abu Mudi: Alhamdulillah, saya telah membaca sekilas hasil karya anak kami ini, Terjemahan Kitab Taisir al-Akhlaq sebagai suatu karya amal jariyah dalam membedah ilmu tasawuf. Secara sekilas saya simpulkan bahwa buku ini adalah alih bahasa untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat luas dalam memahami dan mengamalkan konsep akhlaq al-karimah. Saya beryukur sekali atas upaya dan karya anak kami dalam menyusun dan menerbitkan buku terjemahan ini dengan bahasa yang baik, lugas, enak dibaca serta mudah dipahami oleh seluruh khalayak masyarakat. Apalagi konsep tasawuf yang jarang diaplikasikan oleh masyarakat terkendala oleh rumitnya memahami teks asli dari literatur Ulama terdahulu. InsyaAllah dengan adanya karya ini bisa memberikan kemudahan bagi pembacanya. Oleh karena itu saya menyambut baik dan ikut mendorong penerbitan buku terjemahan tersebut serta berharap semoga bermanfaat sebagaimana kitab aslinya dan Allah menjadikan amal ibadah yang hanya didasari oleh semangat untuk mencari keridhaan-Nya. Amien...

Pengantar Abu Mudi: Alhamdulillah, saya telah membaca sekilas hasil karya anak kami ini, Terjemahan Kitab Taisir al-Akhlaq sebagai suatu karya amal jariyah dalam membedah ilmu tasawuf.

Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Tindakan Kelas dalam Pendidikan Olahraga

Buku ini berisi tentang: (1) Mensintesa Pengertian, Pendekatan dan Paradigma Penelitian Kuantitatif, Landasan Penelitian Kualitatif dan Landasan Guru Melakukan Penelitian Tindakan Kelas; (2) Prosedur Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Tindakan Kelas; (3) Jenis Data, Variabel Penelitian, Definisi Istilah, Definisi Operasional dan Indikator; (4) Konsep Landasan Teori, Hipotesis, Macam-Macam Hipotesis, Pengujian Hipotesis, Asumsi, dan Macam-Macam Penelitian; (5) Konsep Rancangan Penelitian Eksperimen dan Non Eksperimen, Populasi, Teknik Sampling dan Pembagian Kelompok; (6) Instrumen Tes, Non Tes, Jenis Data, dan Teknik Pengumpulan Data; (7) Ciri-Ciri, Prosedur, Rancangan Penelitian Kualitatif dan Study Kasus; (8) Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Tindakan Kelas; (9) Karakteristik, Keterbatasan, Manfaat, Persyaratan, dan Langkah-Langkah Tindakan Perbaikan Sebelum dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas; (10) Rencana Perbaikan, Identifikasi dan Analisis Masalah, Perumusan Masalah dan Hipotesis, Tahap Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran, dan Kancah Penelitian Tindakan Kelas; (11) Model Penelitian Tindakan Kelas; (12) Analisis dan Penafsiran Data Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Tindakan Kelas; dan (13) Siklus Penelitian Tindakan Kelas. Materi tersebut kami sertai contoh implementasinya dalam penerapan penelitian di bidang pendidikan jasmani dan olahraga. Dengan demikian bagi mahasiswa ataupun peneliti di bidang pendidikan jasmani lebih paham dan mengerti, namun pembaca di bidang lain juga dapat memanfaatkan buku ini sebagai sumber belajar atau referensi dalam belajar dan meneliti.

Buku ini berisi tentang: (1) Mensintesa Pengertian, Pendekatan dan Paradigma Penelitian Kuantitatif, Landasan Penelitian Kualitatif dan Landasan Guru Melakukan Penelitian Tindakan Kelas; (2) Prosedur Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan ...

كتاب المؤتمر التربوي

الاعداد للمؤتمر وتنفيذه وتوجيهاته وملخصات بحوثه : مؤتمر نحو بناء نظرية تربوية اسلامية معاصرة، عمان، المملكة الأردنية الهاشمية، ٢-٥ محرم ١١٤١ ه/٤٢-٧٢ تموز (يوليو) ٠٩٩١ م