Sebanyak 328 item atau buku ditemukan

Bahasa Jurnalistik

Aplikasinya Dalam Penulisan Karya Jurnalistik Di Media Cetak, Televisi, Dan Media Online

Bahasa jurnalistik adalah alat yang digunakan para jurnalis untuk mengartikulasikan fakta dan realitas yang terjadi. Selanjutnya, melalui bahasa jurnalistik tersebut, fakta dan realitas itu diteruskan kepada masyarakat untuk dikonsumsi dalam bentuk berita maupun karya-karya jurnalistik lainnya. Bahasa jurnalistik memungkinkan pers menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik kepada masyarakat. Fungsi pendidikan, informasi, hiburan, persuasi, kontrol sosial, dan lainnya tidak mungkin terlaksana jika tidak dikomunikasikan dengan bahasa jurnalistik. Sebab, bahasa jurnalistik tidak hanya membahas tentang tanda baca, huruf, kata, kalimat, atau pun paragraf. Lebih jauh dari itu, bahasa jurnalistik bicara tentang aturan, etika, karakteristik, dan lainnya. Buku ini berjudul “Bahasa Jurnalistik: Aplikasinya dalam Penulisan Karya Jurnalistik di Media Cetak, Televisi, dan Media Online”. Pemberian judul agar pembaca memahami bagaimana praktik berbahasa tidak hanya di karya jurnalistik berita (news) tetapi karya jurnalistik berbentuk opini (views). Di sisi lain, berbagai buku bahasa jurnalistik yang beredar di pasaran hanya mengeksplorasi aspek berbahasa dalam jurnalistik semata– yang bahkan cenderung mengarah ke pembahasan Bahasa Indonesia–tanpa menunjukkan secara praktikal penggunaannya untuk berbagai karya jurnalistik dan media jurnalistik (surat kabar/majalah, televisi, radio, dan media online) yang ada. Padahal dua faktor tersebut (faktor karya jurnalistik dan media jurnalistik) memberikan ciri pembeda dalam praktik penggunaan bahasa jurnalistik. Bahasa Jurnalistik: Aplikasinya Dalam Penulisan Karya Jurnalistik Di Media Cetak, Televisi, Dan Media Online

Sebab, bahasa jurnalistik tidak hanya membahas tentang tanda baca, huruf, kata, kalimat, atau pun paragraf. Lebih jauh dari itu, bahasa jurnalistik bicara tentang aturan, etika, karakteristik, dan lainnya.

Perencanaan Bahasa dan Sastra Indonesia

Studi mengenai perencanaan bahasa dan sastra Indonesia, baik perspektif teoretis, metodologis, dan praktis. Studi perencanaan bahasa dan sastra Indonesia urgen dilakukan dalam rangka pemertahanan dan pelesatarian bahasa dan sastra Indonesia. Buku ini cocok untuk mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang memprogram matakuliah penelitian perencanaan bahasa dan sastra Indonesia. Selain itu, buku ini juga bisa digunakan oleh khalayak pecinta bahasa dan sastra Indonesia.

Studi mengenai perencanaan bahasa dan sastra Indonesia, baik perspektif teoretis, metodologis, dan praktis.

Studi di linguistica e filologia

indicante il destinatario della dedica è , ora , attestato per la prima volta ( non
risulta in ThLE ) : si tratta , evidentemente , almeno come a me pare , di un
esemplare allomorfo del nome hadis ' nas , attestato , peraltro , solo a Veio :
velour hadis ...

Encyclopedia of Bilingualism and Bilingual Education

This encyclopedia is divided into three sections: individual bilingualism; bilingualism in society and bilingual education. It includes many pictures, graphs, maps and diagrams. The book concludes with a comprehensive bibliography on bilingualism.

Thus in Islam , the use of Arabic is sacred in praying and reading the Qur'an . It is
considered important for Muslims to read the Qur'an in the original Arabic so that
the original teachings do not become distorted by translation . Similarly , holy ...

Pesantren Efektif Model Teori Integratif Kepemimpinan – Komunikasi - Konflik Organisasi

Mencermati potret dualisme pendidikan di Indonesia saat ini antara lembaga pendidikan Islam dan umum. Pesantren sebagai penyelenggara pendidikan Islam semakin menancapkan eksistensinya dalam menyongsong era revolusi industri 4.0. Sebagian besar pesantren bertransformasi dari sistem pengelolaan tradional ke arah modern dalam aspek manajerial, kepemimpinan maupun kurikulum. Sebagai penyelenggara pendidikan yang aktif beroperasi selama 24 jam tentunya menghadirkan berbagai macam problematik. Untuk itu pimpinan pesantren harus memiliki kepekaan dalam hal mengelola konflik. Salah satu strategi dalam pengelolaan konflik adalah faktor komunikasi. Komunikasi yang efektif berperan signifikan dalam resolusi konflik yang terjadi hingga pada akhirnya organisasi mampu mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Pencapaian visi dalam ilmu manajemen dikenal dengan efektivitas. Melalui penerbitan buku ini, para praktisi pendidikan -pengelola pesantren- dapat menanamkan sikap kompetitif santri di era disrupsi saat ini. Buku ini juga menawarkan teori-teori, konsep efektivitas organisasi, serta penerapan dalam organisasi. Pesantren Efektif Model Teori Integratif Kepemimpinan – Komunikasi - Konflik Organisasi ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak*

Dalam konteks lembaga pendidikan, kondisi objektif bangsa Indonesia saat ini adalah sebuah potret dualisme pendidikan, yaitu pendidikan umum dan pendidikan Islam. Lembaga pendidikan umum diwakili oleh SMP, SMA dan SMK dan pendidikan ...

Modul dan Panduan Teknis Gerakan Literasi Ma’arif (GLM)

Kami sebagai tim yang diberi amanah untuk menulis buku Modul dan Panduan Teknis Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah ini berusaha maksimal dan ideal mendesain secara teoretis dan praktis untuk menyusun buku ini. Kami sadar, berdasarkan anjuran World Economic Forum (2015), kunci kemajuan suatu bangsa dipatronkan pada tiga elemen dasar; kompetensi, karakter, dan literasi. Maka, mau tidak mau, LP Ma’arif harus menangkap sinyal ini sebagai pelejit atau akselerasi kemajuan. Secara rinci, WEF (2015) ini membagi penguasaan enam literasi dasar yang harus dikuasi peserta didik, guru, dan umumnya masyarakat. Enam literasi dasar itu meliputi literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan. Paradigma literasi yang dimasukkan ke dalam GLM ke depan juga tidak sekadar pada tataran literasi lama (membaca, menulis, berhitung) atau calistung. Namun, GLM menyasar pada keterampilan literasi baru (literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia/SDM). Hal itu urgen dikuatkan karena berdasarkan hasil riset, keterampilan atau kualitas literasi Indonesia Berdasarkan uji literasi membaca dalam PISA tahun 2009 menunjukkan Indonesia berada pada peringkat 57 dengan skor rata-rata 402 dari 500; PISA tahun 2012 Indonesia berada pada peringkat 64 dengan skor rata-rata 396 dari 500; dan PISA tahun 2015 Indonesia berada pada peringkat 69 dari 76 negara dengan skor rata-rata 397, dari skor rata- rata internasional 500. Survei The International for The Evaluation of Educational Achievement dalam Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) tahun 2011, Indonesia berada pada peringkat ke-45 dari 48 negara peserta dengan skor 428, sedangkan skor rata-rata adalah 500. Data dari UNESCO pada 2012 menempatkan indeks membaca bangsa Indonesia hanya 0,001. Dari 1.000 orang hanya satu orang yang membaca serius. Riset Perpusnas RI (2016), menyebut dari 1.000 orang, ada 25 yang membaca serius. Data USAID Prioritas juga menunjukkan minimnya budaya baca karena sampai 2017 RI masih di peringkat 60 dari 61 negara yang minat bacanya rendah. Dari berbagai riset di atas, mau dilawan atau dibantah pun tetap kualitas literasi kita masih rendah. Terbukti, intensitas membaca serius (Alquran, buku, koran, majalah) lebih minim daripada bermedia sosial atau berselancar di dunia maya. Berdasarkan hasil studi Polling Indonesia yang bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia tumbuh 10,12 persen. Sampai April 2019, dari total populasi sebanyak 264 juta jiwa penduduk Indonesia, ada sebanyak 171,17 juta jiwa atau sekitar 64,8 persen yang sudah terhubung ke internet. Memang luar biasa pengguna internet di negara ini dan hal itu harus diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang memadai. Secara hakikat, literasi tidak sekadar membaca, menulis, dan berhitung saja. Literasi yang dikembangkan dalam GLM di sini merupakan semua usaha atau kegiatan dalam mendapat atau mengakses ilmu pengetahuan melalui kegiatan utama membaca, menulis, menyimak, berbicara, dan melek komputer. Hal itu sesuai tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 atau abad ke-21 yang mengharuskan pengembangan enam literasi, mulai dari literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan. Untuk itu diperlukan gerakan terstruktur, terencana, sistematis dan mencakup semua elemen pendidikan, mulai dari guru, tenaga kependidikan, pelajar dan orang tua siswa itu sendiri serta masyarakat. Tim GLM LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah mulai tahun ini berikhtiar menyebarluaskan GLM sebagai usaha untuk memajukan kualitas literasi madrasah dan sekolah LP Ma’arif. Selain melalui perlombaan, pelatihan, LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah dengan beberapa lembaga telah melakukan Pelatihan Calon Fasilitator Daerah atau TOT (Training of Trainer) yang ditujukan sebagai usaha awal mengimplementasikan GLM. Untuk mendukung hal tersebut, dibutuhkan modul dan panduan teknis agar GLM tidak hanya teori, melainkan menjadi konsep utuh sampai pada pelaksanaan teknis di dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Semoga buku modul dan panduan teknis GLM ini bermanfaat bagi akselerasi kemajuan dan kualitas literasi madrasah dan sekolah Ma’arif di Jawa Tengah dan umumnya di Nusantara.

Artikel ilmiah merupakan karya ilmiah yang dikhususkan untuk diterbitkan di
jurnal ilmiah. Artikel ilmiah memiliki dua bentuk, yaitu artikel konseptual, dan
artikel hasil riset atau penelitian. Sementara Asep (2003:46) menjelaskan artikel
 ...

Pembelajaran & Penilaian Literasi Gerak Berbasis Web

Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan atas support dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam bentuk hibah penelitian DRPM dan Pusat Kurikulum & Perbukuan. Buku ini mempelajari notasi gerak yang telah disederhanakan berdasarkan Notasi Laban, serta disesuaikan dengan materi pada kurikulum mata pelajaran Seni Budaya di kelas 7, khususnya Seni Tari. Tujuannya agar siswa SMP memiliki keseimbangan antara kemampuan berpikir dan bergerak dengan melakukan kegiatan membaca, menuliskan, dan meninterpreasikan simbol ke dalam gerak atau sebaliknya gerak ke dalam simbol.

Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan atas support dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam bentuk hibah penelitian DRPM dan Pusat Kurikulum & Perbukuan.

Kebebasan Media Mengancam Literasi Politik

Teknologi ibarat pisau bermata dua, di satu sisi bisa memudahkan tetapi di sisi lain juga bisa menjadi ancaman. Dampaknya, demokrasi bisa tumbuh dan berkembang dengan pesat tetapi berpeluang mengancam sistem demokrasi. Demokrasi yang seharusnya membuka peluang partisipasi rakyat lebih baik justru berkembang di luar kendali dari ciri-ciri ideal demokrasi. Salah satu pemicunya adalah media massa. Media berperan dalam memberikan ruang kebebasan demokrasi. Namun demikian, media punya peran besar membunuh demokrasi itu sendiri. Buku ini mengkaji dari berbagai sudut pandang mengapa itu semua terjadi, sejarah dan tantangan serta apa yang harus dilakukan di masa datang. Tentu saja, agar pengembangan demokrasi tidak salah arah. Untuk itulah media massa sebenarnya punya andil besar untuk mewujudkan cita-cita ideal pelaksanaan demokrasi

Teknologi ibarat pisau bermata dua, di satu sisi bisa memudahkan tetapi di sisi lain juga bisa menjadi ancaman.

Literasi Media dan Peradaban Masyarakat

Literasi media disebut juga dengan media literacy media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis mengevaluasi, dan mengomunikasikan isi pesan media. Menekankan pada aspek edukasi di kalangan masyarakat, agar mereka tahu bagaimana mengakses, memilih program yang bermanfaat dan sesuai kebutuhan. Perkembangan media saat ini semakin pesat ada dampak positif maupun negatif, sangat berbahaya apabila tidak dibarengi dengan ilmu yang ada di dalam masyarakat apa lagi di media sosial siapapun bisa mengakses-nya yang dan tidak semua paham tentang media literasi tersebut. Informasi yang faktual dengan data-data yang bisa dipertangungjawabkan cenderung akan diabaikan karena tidak sesuai dengan keyakinannya. Buku ini berisi hasil riset mahasiswa dengan tema utama literasi media. Diolah dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami pembaca.

Literasi media disebut juga dengan media literacy media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis mengevaluasi, dan mengomunikasikan isi pesan media.