Sebanyak 3065 item atau buku ditemukan

MANAJEMEN RISIKO

Risiko merupakan kata yang sudah sangat akrab kita dengar hampir setiap hari. Biasanya kata tersebut mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang tidak kita sukai, sesuatu yang ingin kita hindari. Risiko berkaitan erat dengan kondisi ketidakpastian. Sebagai contoh, jika kita jalan keluar dengan mobil, maka ada risiko mobil kita bertabrakan dengan mobil lainnya (kejadian yang tidak kita inginkan). Jika kita mempunyai saham, ada risiko harga saham yang kita pegang turun nilainya. Sehingga kita tidak memperoleh keuntungan (kejadian yang tidak kita harapkan). Jika bank memberikan kredit kepada suatu perusahaan, maka ada kemungkinan perusahaan tersebut gagal bayar (tidak membayar bunga dan/atau cicilan pinjamannya). Risiko muncul karena ada kondisi yang menunjukan ketidakpastian. Praktis kita menghadapi banyak ketidakpastian di dunia ini. Sebagai contoh, hari ini bisa hujan, bisa juga tidak hujan. Investasi kita bisa mendatangkan keuntungan (harga naik), bisa juga menyebabkan kerugian (harga turun). Kepastian dalam dunia ini adalah ketidakpastian itu sendiri. Ketidakpastian tersebut menyebabkan munculnya risiko. Risiko merupakan kesempatan kerugian (Risk is the chance of loss), Chance of loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat suatu keterbukaan (exposure) terhadap kerugian atau suatu kemungkina kerugian. Risiko ada di mana-mana, bisa datang kapan saja, dan sulit dihindari. Jika risiko tersebut menimpa suatu organisasi, maka organisasi tersebut bisa mengalami kerugian yang signifikan. Dalam beberapa situasi, risiko tersebut bisa mengakibatkan kehancuran organisasi tersebut. Karena itu risiko penting untuk dikelola. Manajemen risiko adalah suatu kegiatan dalam mengatur risiko dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, menilai, meminimalisir sampai berusaha menghilangkan risiko yang tidak dikehendaki. Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko tersebut sehingga kita bisa memperoleh hasil yang paling optimal. Dalam konteks organisasi, organisasi juga akan menghadapi banyak risiko. Jika organisasi tersebut tidak bisa mengelola risiko dengan baik, maka organisasi tersebut bisa mengalami kerugian yang signifikan. Karena itu risiko yang dihadapi oleh organisasi tersebut juga harus dikelola, agar organisasi bisa bertahan, atau barangkali mengoptimalkan risiko. Bila dimasukkan dalam konteks bisnis maka manajemen risiko adalah sebuah proses mengatur setiap kondisi agar dapat menanggulangi risiko pendapatan bisnis. Sehingga bisnis bisa lebih sustain. Buku ajar “Manajemen Risiko” ini, menguraikan tentang pengelolaan risiko sebuah perusahaan hingga pemindahan risiko kepada perusahaan asuransi. Sehingga dapat memberikan pemahaman secara komprehensif terkait manajemen risiko. .

Karena itu risiko penting untuk dikelola. Manajemen risiko adalah suatu kegiatan dalam mengatur risiko dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, menilai, meminimalisir sampai berusaha menghilangkan risiko yang tidak dikehendaki.

It Goes Without Saying

Pengalaman Membangun Risiko Melekat di BUMN

Buku ini merupakan himpunan catatan dan pemikiran Dr. Prasetio, penulis buku ini, pada saat menjadi bagian dari upaya besar membangun budaya sadar risiko di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tempatnya bekerja sebagai pengambil keputusan. Catatan dan pemikiran tersebut, yang diperoleh langsung dari pengalaman sendiri dan dituangkan sebagai catatan tertulis pada saat masih in charge bergelut sebagai eksekutif, merupakan nilai tambah yang patut dicatat dari buku ini, apalagi bila mempertimbangkan bahwa sebagian besar buku-buku manajemen risiko di pasar adalah buku-buku teks yang banyak menyandarkan diri pada praktik manajemen risiko di negara maju. Guna memperkuat pemikiran dan pengalamannya, dibuku ini ditambahkan sejumlah pemikiran, pengalaman dan pengetahuan dari beberapa narasumber yang menjadi mitra kerja penulis buku ini. Dibuku ini Dr. Prasetio mengisahkan bagaimana Ia membangun sedari “nol” manajemen risiko di Telkom, dari yang sebelumnya hanya “level” Executive Vice President Risk Management and Legal Compliance, setahun kemudian unit tersebut ditingkatkan menjadi Direktorat Manajemen Risiko dan Kepatuhan di bawah tanggung jawab Direktur Utama. Disamping kisah di Telkom, pengalaman sebelumnya di PT Merpati Nusantara Airline (MNA), dan sejak 2012 di Perum Percetakan Uang RI (Peruri) juga disajikan dalam buku ini. Di Indonesia, manajemen risiko diakui sangat penting dalam praktik bisnis. Namun, faktanya ia belum dipandang sebagai kebutuhan mendasar. Survei yang dilakukan AON Global Enterprise Risk Management pada 2010 menunjukkan level penerapan manajemen risiko oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia masih terbilang rendah dibanding negara lain. Dari lima tingkat level manajemen risiko, Indonesia rata-rata masih pada level 1 dan 2. Penulis buku ini pertama kali (2006) diterjunkan untuk merintis dan membangun unit manajemen risiko (risk management unit) di salah satu BUMN terbesar di Tanah Air. Sebagai bankir profesional yang sudah lebih dari 20 tahun memfokuskan karier di sektor perbankan, Ia memiliki kesan lingkungan yang berbeda. Di dunia perbankan, budaya sadar risiko atau risk culture sudah lama merupakan sesuatu yang melekat dalam setiap proses pengambilan keputusan. Di sisi lain, di badan usaha yang bergerak di sektor riil, termasuk BUMN, ada kesan yang umum bahwa hal itu belum dirasakan sebagai kebutuhan strategis. Terungkapnya apa yang dikenal sebagai Skandal Enron di Amerika Serikat (2001) merupakan salah satu momentum yang mengubah pandangan dunia bisnis terhadap pentingnya manajemen risiko. Skandal Enron yang menyebabkan bangkrutnya Enron Corporation, sebuah perusahaan energi berskala raksasa berbasis di Houston, yang diikuti oleh berhentinya operasi Arthur Andersen, yang merupakan satu dari lima auditor dan akuntan terbesar dunia, memberi kesadaran baru tentang penting dan mendesaknya manajemen risiko pelaporan keuangan. Kesadaran itu meluas tak hanya di Negara Paman Sam, tetapi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Apalagi, Telkom sebagai BUMN, menjadikan Pemerintah sebagai pemegang sahamnya melihat Telkom yang multilisting, yaitu di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Saham New York (New York Stock Exchange), dan London Stock Exchange, memerlukan kultur risiko untuk menjaga dan memastikan tata kelola (governance) berjalan baik. Ini bukan hanya untuk mencegah terulangnya pengalaman Enron di perusahaan milik negara, melainkan juga sebagai bagian dari langkah Telkom menjadi perusahaan kelas dunia (world class company). Pada saat itulah penulis buku ini berada pada ‘kawah panas’ membangun kesadaran manajemen risiko di sebuah BUMN, yang kala itu mengalami tekanan incompliance yang intens. Kasus-kasus hukum yang menunggu untuk diselesaikan cukup banyak, yang merupakan pertanda awal dari governance yang tidak maksimal dan tata kelola perusahaan yang tidak sepenuhnya terkendali. Buku ini dengan gamblang dan populer mengetengahkan bagaimana proses transformasi bisnis berlangsung untuk membangun kesadaran akan risiko, yang membutuhkan energi ‘pelari marathon’ namun dengan kecepatan pelari sprint. Dalam berbagai proses, menurut penulis buku ini, proses transformasi itu seolah melakukan rekayasa ulang, reengineering berbagai proses bisnis, seperti menulis di kertas putih yang kosong untuk memulai segala sesuatunya dari awal. Dari pengalamannya selama lebih dari 20 tahun berkecimpung dalam bidang manajemen risiko, penulis menunjukkan bahwa kunci manajemen risiko adalah taat dan disiplin pada proses. Ketaatan pada proses itu, pada gilirannya, akan memastikan kelanggengan keberhasilan sebuah perusahaan. Dalam hemat penulis buku ini, budaya sadar risiko yang berlandaskan manajemen risiko yang baik tidak perlu dipertentangkan dengan kebutuhan akan pengambilan keputusan yang cepat dan proses bisnis yang efektif. Keduanya dapat berjalan dengan seimbang. Penulis buku ini secara sederhana dengan bahasa yang enak dibaca dan dimengerti mengemukakan bahwa dalam membangun budaya sadar risiko harus dihindari gaya sosialisasi yang agresif. Membangun budaya sadar risiko harus dijalankan dengan persuasi yang efektif sehingga budaya ini tidak dipandang sebagai ancaman bagi individu, kelompok, ataupun organisasi perusahaan. Penulis buku ini meyakini bahwa apabila budaya sadar risiko dapat bertumbuh dengan baik dan sehat di lingkungan BUMN serta lingkungan institusi pemerintahan, maka pengelolaan risiko menjadi terbangun melalui sistem. Pada gilirannya, budaya sadar risiko itu tidak perlu lagi memerlukan intervensi kebijakan, tetapi diharapkan dapat berjalan sendiri. It Goes Without Saying.

Pada gilirannya, budaya sadar risiko itu tidak perlu lagi memerlukan intervensi kebijakan, tetapi diharapkan dapat berjalan sendiri. It Goes Without Saying.

Buku Ajar Manajemen Risiko

Buku yang berisi teori dan implementasi manajemen risiko dalam dunia kerja.

Buku yang berisi teori dan implementasi manajemen risiko dalam dunia kerja.

Pengantar Manajemen Risiko dan Asuransi

Semua orang menyadari bahwa dunia penuh ketidak pastian. ketidakpastian beserta risikonya tidak dapat diabaikan, tetapi dapat diminimalisasikan dengan manajemen risiko. Perkembangan manajemen Risiko di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hadirnya buku ini diharapkan dapat memberikan informasi risiko – risiko yang dihadapi oleh perusahaan /organisasi, dan bagaimana perusahaan / organisasi bisa mengelola risiko menggunakan manajemen resiko untuk menghasilkan nilai tambah. Buku ini membahas bagian-bagian menarik dan penting seperti: Bab 1 Pengertian dan Konsep Manajemen Risiko Bab 2 Kerangka Kerja Enterprise Risk Management (ERM) Bab 3 Identifikasi dan Penilaian Risiko Bab 4 Prinsip-Prinsip Pengukuran Risiko Bab 5 Bentuk-Bentuk Risiko Di Beberapa Sektor Bisnis Bab 6 Risiko operasional dalam Perusahaan Bab 7 Risiko Valuta Asing Bab 8 Prinsip Dasar dalam Kontrak Asuransi Risiko Bab 9 Hukum Asuransi di Indonesia

industri perbankan, hal ini dikarenakan sifatnya yang sangat fluktuatif, sehingga antisipasi diperlukan melalui ... sehingga dari berbagai kepentingan yang majemuk ini, akan memberikan pengaruh pada risiko operasional perbankan.

Ekspor Impor Penyelesaian Pembayaran Ekspor Impor Dan Penanganan Risiko Ekspor-Impor

Buku Ajar ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan belajar mengajar Manajemen Administrasi Ekspor Impor yang merupakan mata kuliah wajib pada Program Studi D3 Logistik Bisnis Politeknik Pos Indonesia, sebagai bekal mahasiswa saat menjadi praktisi logistik ataupun bisnis, Buku Ajar ini dibuat berdasarkan pengalaman penulis di dunia praktis, dimana untuk dapat melaksanakan kegiatan administrasi ekspor-impor diperlukan pemahaman secara menyeluruh dimulai dari latar belakang terjadinya perdagangan ekspor impor, prosedur, para fihak dan dokumen yang terlibat, tata cara pengisian dokumen, serta dasar hukum yang melandasinya. Ekspor Impor Penyelesaian Pembayaran Ekspor Impor Dan Penanganan Risiko Ekspor-Impor ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Ekspor Impor Penyelesaian Pembayaran Ekspor Impor Dan Penanganan Risiko Ekspor-Impor ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Strategi Bisnis dan Manajemen Risiko dalam Pengembangan UMKM di Indonesia

Berbagai kendala dan permasalahan UMKM di Indonesia pun tak luput dari pembahasan buku ini. Masih minimnya UMKM yang mampu bersaing di pasar global memang masih menjadi permasalahan utama. Meskipun demikian, kita perlu memandang hal tersebut sebagai sebuah tantangan besar yang harus segera diselesaikan. Terlebih saat ini kita sedang memasuki masa revolusi industri 4.0 sehingga kita semua patut optimis. Fenomena dunia tanpa batas yang sedang terjadi sudah seharusnya dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pelaku UMKM di Indonesia, dan bukan malah menjadi hambatan. Buku ini akan dapat menjadi referensi yang sangat membantu, khususnya bagi para pelaku UMKM atau penggiat wirausaha nasional untuk dapat segera mendorong terciptanya UMKM 4.0 di Indonesia yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar global.

R STRATEGI BISNIS froqnctos MANAJEMEN RISIKO DAN ģ Lenart DALAM
PENGEMBANGAN UMKM INDONESIA UNE ... Syariah , SDM , Prilaku
Organisasi , dan belasan jurnal , seperti Banks & Banks System “ Competition ,
Bank Fragility ...

Prosedur Audit Operasional Bank: Audit Terapan Berbasis Risiko

Ditulis oleh mantan auditor bank pemerintah. Saat ini penulis aktif sebagai konsultan di bidang IT & Audit antara lain membangun aplikasi Antelop, yaitu aplikasi pendukung operasional Sistem Informasi Manajemen Audit (SIMA). Berdasarkan penelusuran penulis, buku audit terapan berbasis risiko masih terbilang langka padahal sangat dibutuhkan oleh auditor. Kebanyakan buku audit yang ada saat ini membahas teori audit secara umum yang hanya bisa digunakan di lingkungan akademis. Karena alasan itu penulis menyusun buku audit terapan berbasis risiko yang siap pakai guna memenuhi kebutuhan auditor. Disusun berbasis risiko/ risk based audit (RBA), prosedur audit disusun secara runut dimulai dari penggalian risiko pada setiap aktifitas, control yang seharusnya diterapkan, tujuan pelaksanaan control, prosedur audit, serta tujuan auditor melaksanakan audit. Penggalian risiko didasarkan pada alur proses kerja (business process), sehingga mudah dipahami, bahkan dapat dikembangkan sendiri bilamana perlu. Setiap auditor bank wajib memiliki buku ini sebagai buku bantu di dalam melaksanakan audit. Bagi siapa saja yang hendak berkarir di bidang perbankan, sebaiknya membaca buku ini sebagai penambah wawasan. Bagi karyawan bank, buku ini dapat membantu meningkatkan kehati-hatian di dalam melaksanakan tugas.

dalam jumlah besar (milyaran) ke Bank Exim. Karena pada hari itu Bank Indonesia tidak menyelenggarakan kliring, maka proses kliring akan dilaksanakan tiga hari kemudian seusai iedul fitri. Tiba giliran hari H kliring, ...

Supervisi Manajemen Risiko Bank

Perbankan nasional jelas membutuhkan bankir yang memahami pengetahuan manajemen risiko yang up to date serta memiliki keterampilan yang memadai sehingga tugas dan tanggung jawab masing-masing bankir dapat dilaksanakan dengan baik. Buku Manajemen Risiko 4: Supervisi Manajemen Risiko Bank ini disusun sebagai lanjutan dari buku Manajemen Risiko 3: Mengendalikan Manajemen Risiko Bank. Buku ini diperuntukkan bagi manajemen bank untuk memahami berbagai laporan terkait manajemen risiko bank, memahami tingkat kesehatan bank, memahami berbagai peringatan dini seputar permasalahan di bank, profil risiko, tata kelola perusahaan yang baik, serta proses supervisi bank sesuai best practices dan materi dasar Basel yang perlu diketahui oleh direksi bank. Buku ini terdiri dari enam bagian, yaitu Pendahuluan, Profil Risiko, Good Corporate Governance (GCG), Rentabilitas (Earning), Aspek Permodalan, dan Regulasi Kecukupan Modal–Basel Accord. Buku ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar mandiri, pelatihan, dan persiapan Uji Kompetensi Bidang Manajemen Risiko Perbankan Tingkat 4 yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP). Selain sebagai materi pelatihan, buku yang disusun oleh tim penyusun yang berasal dari kalangan manajemen risiko perbankan ini diharapkan juga dapat mendukung program peningkatan kompetensi bankir di Indonesia.

Dalam melakukan proses identifikasi risiko operasional, bagaimana bank menilai kecukupan dalam mengendalikan risiko inheren dari aktivitas bank? Apa peran dari SKAI dalam melakukan hal ini? Dengan melakukan tanya-jawab seperti di atas, ...

Ekonomi dan Keuangan Syariah: Isu-Isu Kontemporer

Tidak banyak buku ekonomi islam yang dapat menyajikan analisis ekonomi dengan perspektif syariah atas isu-isu kontemporer yang muncul di masyarakat saat ini. Lebih tidak banyak lagi buku ekonomi islam yang dapat menyajikan analisis kritis sekaligus memberikan optimisme. Buku ini secara mengejutkan dapat mengisi kekosongan itu. Bagian 1 buku ini dibangun sesuai dengan disiplin ilmu ekonomi. Diawali dengan pemahaman dasar setiap insan ekonomi memiliki endowment (modal dasar diri) nya masing-masing, kemudian mereka bekerja sama satu sama lain untuk meningkatkan utiliy (manfaat) masing-masing di atas titik autarky. Ekonomi taÕawun (kerja sama) menegaskan nilai yang dianut Penulis bahwa kerja sama lebih penting daripada sekadar masing-masing insan ekonomi memaksimalkan utility masing-masing. Dengan dasar itulah kemudian Penulis membangun kerangka pikir ekonomi mikro dan ekonomi makro dalam menganalisis delapan isu ekonomi yang disajikan di Bagian 1 ini. Bagian 2 merupakan bagian penting buku ini. Penulis menyajikan otokritik atas praktik berbagai lembaga keuangan syariah. Analisis kritisnya tidak terasa sebagai kekecewaan atas fenomena yang ada. Sebaliknya, Penulis malah melihat kekurangan itu sebagai Òroom for improvementÓ, peluang untuk memperbaiki dan mengangkat industri keuangan syariah ke level yang lebih tinggi. Optimisme sangat terasa di Bagian 2 ini, menebarkan aroma kebangkitan ekonomi Islam dengan pemikiran trajektori mimpi besar akan kejayaan Islam di akhir zaman. Bagian 3 merupakan bagian yang paling panjang dari buku ini. Bagian ini melengkapi dua bagian sebelumnya dan memberikan akhir yang utuh. Kerangka pikir Penulis sangat jelas terbaca. Bagian 1 tentang pentingnya kolaborasi, Bagian 2 tentang keuangan komersil, dan Bagian 3 tentang keuangan sosial. Ketika keuangan komersil dapat berkolaborasi dengan keuangan sosial, maka nilai kemanfaatan nya akan diatas titik autarky. Dalam bahasa manajemennya, sinergi, yaitu 2 + 2 akan lebih besar dari 4. Buku yang ditulis dengan bahasa yang renyah mudah dicerna ini merupakan gaya baru penulisan ekonomi islam. Konsep ekonomi yang biasanya dibaca dengan dahi berkerinyit, mengalir menghanyutkan pembaca. Konsep demi konsep, bab demi bab, bagian demi bagian, menari ringan di pemahaman pembaca sehingga tidak terasa halaman demi halaman terlampaui sampai akhir. ItÕs a must-read book!

Tidak banyak buku ekonomi islam yang dapat menyajikan analisis ekonomi dengan perspektif syariah atas isu-isu kontemporer yang muncul di masyarakat saat ini.

EKONOMI MIKRO

Pendekatan Ideologis Islam

Buku ini menggambarkan situasi global saat ini terkait perkembangan ekonomi dunia yang terpusat pada tiga hal yaitu ekonomi, resources dan sciences. Seluruh negara akan segera mempersiapkan sumber dayanya guna menangkap peluang ini dan secepatnya untuk bersinergi memenuhi kebutuhan ekonomi mikronya. Awal bahasan buku ini tentang framework ekonomi global dimana kebesaran ekonomi merujuk pada (1) beberapa negara maju, (2) komunitas negara berkembang regional dan (3) negara-negara kaya. Salah satu proteksi yang paling kuat di dalamnya adalah fintech. Fintech akan mengubah gaya hidup masyarakat produsen, konsumen termasuk pasar yang menjadi sentral kebutuhan hidup. Situasi tersebut menjadi bahan kajian buku ini bahwa esensi ekonomi mikro sejatinya terkait kualitas kepemilikan baik oleh individu seseorang, komunitas, perusahaan maupun negara. Oleh karenanya selain membahas hasil pemikiran ekonomi umum membahas pula hasil pemikiran atau ide-ide ulama muslim. Implementasi kebijakan pemerintah juga dibahas di buku ini sebagai representasi mekanisme pasar Islam. Sejumlah embrio pemikiran ekonomi yang lahir jauh sebelum Adam Smith (abad XVII) dibahas dalam rangka ‘mengingatkan’ bahwa inisiasi idenya bukan berasal dari hawa nafsu atau logika semata namun ada tuntunan dari al-Quran misalnya: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri” [QS. al-Isra’: 7]. Motivasi hadis tentang ekonomi menyebutkan bahwa para ulama tidak akan bersepakat dalam hal keburukan. Dari hal ini jelaslah motivasi ideologis ulama Islam dalam ekonomi bukan berorentasi pada duniawiah semata tetapi untuk kemaslahatan umat manusia. Berbeda dengan motivasi dan misi ekonomi ideologis lain yang memiliki tujuan imperalisme. Salah satunya pelanggengan eksistensi bunga, tadlis dan gharar dalam konsep investasi, permodalan dan perdagangan. Selanjutnya silahkan dapat Anda simak dengan memilikinya, salam.

Situasi tersebut menjadi bahan kajian buku ini bahwa esensi ekonomi mikro sejatinya terkait kualitas kepemilikan baik oleh individu seseorang, komunitas, perusahaan maupun negara.