Sebanyak 3143 item atau buku ditemukan

An Advanced Exposition of Islamic Economics and Finance

Professor Rodney Wilson, University of Durham Institute for Middle Eastern and Islamic Studies

Professor Rodney Wilson, University of Durham Institute for Middle Eastern and Islamic Studies

Islamic Financial Economy and Islamic Banking

Islamic Financial Economy and Islamic Banking, is a thorough, deeply conceptual, analytical and applied work in the area of epistemological foundation of Islamic world-system. The book presents a new frontier of original contribution to the theme of generalized-system model of shari’ah. The model, derived from the Qur’an and Sunnah (Prophetic guidance) incorporates a wide analytical coverage of the purpose and objective of the Islamic worldview (maqasid as-shari’ah) in Islamic economics and finance in particular. The author covers issues that contrast with the existing understanding of Islamic economics and finance, including some specific goals defining the field and how they compare in today’s unstable world of financial volatility. A new heterodox thinking in economic theory is outlined. The potential as to how such issues can be addressed by the Tawhidi epistemology in formulating the generalized-system model of the purpose and objective of shari’ah lead the way in this book. Its presentation and analysis, methods and approach, overarch the fields of philosophy of science, rigorous analysis, mathematical and other presentations of the understanding given, and all taken up in the light of the exegesis of the Qur’an and coverage of the Sunnah. The result is a substantive one in the field of scholarship and application; and in analytically proving the universality and uniqueness of the epistemic worldview for the academic and practitioner world at large. The totality of the multiverse diversity of issues and problems reviewed comprise the study of the world-system by the Tawhidi methodological approach. Yet this methodology and its empirical configuration are universally applicable to all users without any need for unnecessary religious overtone.

The potential as to how such issues can be addressed by the Tawhidi epistemology in formulating the generalized-system model of the purpose and objective of shari’ah lead the way in this book.

Islamic Macroeconomics

A Model for Efficient Government, Stability and Full Employment

Islamic Macroeconomics proposes an Islamic model that offers significant prospects for economic growth and durable macroeconomic stability, and which is immune to the defects of the economic models prevailing both in developed and developing countries. An Islamic model advocates a limited government confined to its natural duties of defence, justice, education, health, infrastructure, regulation, and welfare of the vulnerable population. It prohibits interest-based debt and money, and requires full liberalization of all markets including labor, financial, commodity, trade, and foreign exchange markets. The government should be Sharia-compliant in its taxation power and regulatory intervention; it ought to reduce unproductive spending in favor of productive spending. This book is essential reading for students and academics of Islamic economics and finance, economists, practitioners, and researchers.

This book is essential reading for students and academics of Islamic economics and finance, economists, practitioners, and researchers.

Ekonomi dan Keuangan Islam

Buku ini terdiri dari empat bagian. Bagian I, pengantar meliputi sistem ekonomi, sejarah, landasan dan nilai dasar, filosofi dan prinsip dasar ekonomi serta motif, tujuan dan masalah dasar ekonomi Islam. Bagian II membahas ekonomi Islam secara mikro, yang meliputi permintaan, elastisitas, penawaran, pasar dan teori konsumsi. Bagian III, membahas ekonomi Islam secara makro, yang meliputi investasi, penerimaan dan pengeluaran pemerintah, zakat, inflasi dan tenaga kerja serta upah menurut Islam. Bagian IV membahas sistem keuangan yang sesuai dengan syariah Islam yang terdiri dari sistem keuangan Islam, permintaan uang, riba, bank dan lembaga keuangan non bank.

Buku ini terdiri dari empat bagian.

Konsep Rate of Profit Perspektif Ekonomi Islam

Aplikasi di Bank Syariah

Buku ini menyimpulkan bahwa cita-cita bank syariah untuk mewujudkan distribusi pendapatan dan kekayaan yang berkeadilan sesuai tujuan ekonomi syariah belum terlaksana. Struktur penentuan rate of profit dan pembebanan pendapatan pada produk-produk aset bank syariah tidak menciptakan distribusi pendapatan yang adil (equitable distributive income) baik bagi nasabah maupun bank itu sendiri, sehingga tujuan tercapainya keadilan ekonomi dalam masyarakat (social justice) secara makro maupun mikro tidak dapat terlaksana. Penyamaan konsep rate of profit dengan rate of interest (bunga) dan penerapan time value of money di dalam prakteknya di bank syariah pada transaksi pinjaman dan investasi telah menyebabkan ketidakstabilan dalam sistem keuangan dan menurunnya distribusi pendapatan pada nasabah dana serta tingginya biaya modal pada nasabah financing. Akibatnya sesuai dengan hasil penelitian penulis, bank syariah memiliki risk profile yang sama dengan bank konvensional, sehingga tidak menciptakan equitable distribution of income (distribusi pendapatan yang berkeadilan) pada transaksi investasi di bank syariah. Praktek penggunaan rate of interest sebagai dasar penentuan rate of profit di bank syariah secara esensi telah menghilangkan sifat keadilan (justice) yang merupakan tujuan pokok syariah (maqashid sha‘riah). Dalam rangka menemukan konsep rate of profit yang menciptakan equitable distribution of income and wealth (keadilan distributif dalam pendapatan dan kekayaan), penulis menawarkan konsep rate of profit yang sesuai dengan perspektif Islam baik dari sisi kajian fikih, pendekatan teori ekonomi Islam maupun studi empiris di bank syariah, dengan harapan akan terjadi penyatuan pemikiran di kalangan ekonom Islam terhadap konsep rate of profit ini. Solusi yang utama adalah: Dengan tidak menggunakan lagi benchmark suku bunga bank konvensional dalam pricing/margin/ujrah atau rate of profit di bank syariah. Tujuannya agar: (1) Industri perbankan syariah, memiliki metode yang Islami dalam penentuan rate of profit sebagai pengganti rate of interest yang selama ini digunakan sebagai benchmark (2) Konsep rate of profit yang Islami dengan prinsip economic value of time ini dapat diaplikasikan di bank syariah untuk tercapainya keadilan ekonomi melalui distribusi pendapatan berkeadilan pada transaksi investasi di produk-produk bank syariah. Konsep rate of profit Islami yang akan menciptakan keadilan distributif pada pendapatan dan kekayaan itu adalah konsep yang menghilangkan komponen riba (baik nasi’ah maupun fadl) dan komponen maysir (spekulasi). Komponen riba al-nasi’ah dalam penentuan harga pembiayaan di bank syariah yang dihilangkan adalah komponen cost of fund yang mengikuti siklus rate of interest (suku bunga) sedangkan komponen riba al-fadl dan maysir yang dihilangkan adalah komponen risk premium untuk mengatasi gagal bayar (default) dan jangka waktu pembiayaan yang panjang. Secara khusus komponen maysir yang dihilangkan adalah komponen jangka waktu (uncertainty dalam pembiayaan jangka panjang) yang bersifat fixed. Sedangkan komponen overhead cost dan spread (kuntungan/rate of profit bank) tetap ada.

... Monetary System with 100 per cent Reserve Requirement and The Gold Standard , in An Advanced Exposition of Islamic Economics and Finance , ( Wales : The Edwin Melten Press , 2004 ) , 187 . 123M.A. Choudhury , Generalized Theory of Islamic ...

KONSEP UPAH DALAM EKONOMI ISLAM

Isu mengenai upah dan perburuhan menjadi masalah yang selalu hangat untuk diperbincangkan karena pada masalah ini terdapat berbagai kepentingan yang saling berkaitan, sepertihalnya pemerintah, pengusaha, buruh, dan investor, sehingga masalah perburuhan ini masih menjadi isu penting baik lokal, nasional, maupun internasional. Pada masa orde baru, masalah perburuhan bersumber dari kebijakan umum ketenagakerjaan yang dijalankan pemerintah, yang bertujuan menyediakan kondisi yang diperlukan bagi penanaman modal dan stabilitas produksi, khususnya bagi buruh industri. Ini berbeda jika dibandingkan dengan era reformasi yang memungkinkan pertumbuhan dan berkembangnya serikat-serikat buruh secara bebas dan independen. Dalam Ekonomi Islam, upah disebut juga dengan ujrah yang pembahasan lebih jauh dalam ekonomi sering dikaitkan dengan kontrak perjanjian kerja yang dilakukan. Dalam ekonomi Islam, penentuan upah pekerja sangat memegang teguh prinsip keadilan dan kecukupan. Prinsip utama keadilan terletak pada kejelasan akad (transaksi) dan komitmen atas dasar kerelaan melakukannya (dari yang ber-akad). Akad dalam transaksi kerja adalah akad yang terjadi antara pekerja dengan pengusaha, sehingga sebelum pekerja dipekerjakan, harus jelas dahulu bagaimana upah yang akan diterima oleh pekerja. Upah tersebut meliputi besarnya upah dan tata cara pembayaran upah. 9 Oleh karena itu, dalam suatu perjanjian harus mengakomodir pembayar pekerja dengan bagian yang seharusnya mereka terima sesuai dengan kerjanya. Begitu juga pekerja dilarang memaksa pengusaha untuk membayar melebihi kemampuannya dalam pelaksanaan pemberian upah yang merupakan hak pekerja. Pada buku ini penulis mencoba menganalisis lebih jauh konsep pengupahan dalam ekonomi Islam guna menciptakan keadilan ekonomi. Kemudian membandingkan antara konsep upah dalam ekonomi Islam dengan konsep upah menurut teori ekonomi konvensional dan mengaitkannya dengan sistem pengupahan di Indonesia.

Kemudian membandingkan antara konsep upah dalam ekonomi Islam dengan konsep upah menurut teori ekonomi konvensional dan mengaitkannya dengan sistem pengupahan di Indonesia.

Ekonomi Pembangunan Islam

Buku ini terdiri dari beberapa bahasan, mulai dari bahasan tentang konsep dasar ekonomi pembangunan, dilanjutkan dengan pembahasan teori-teori pembangunan ekonomi, hingga pembahasan tentang kebijakan dan konstruksi pembangunan ekonomi Islam. Dengan bahasan yang cukup lengkap tersebut, kehadiran buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Pembahasan dalam buku ini : Bab 1 Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan Bab 2 Teori-Teori Pembangunan Ekonomi Bab 3 Ekonomi Pembangunan Dalam Perspektif Sejarah Islam Bab 4 Karakteristik Dan Persoalan Umum Negara Sedang Berkembang Bab 5 Indikator Keberhasilan Pembangunan Bab 6 Sumber Daya Manusia Dalam Ekonomi Pembangunan Islam Bab 7 Masalah Empiris Dalam Pembangunan Ekonomi Islam Bab 8 Pembangunan Sumber Daya Ekonomi Islam Bab 9 Kebijakan Dan Konstruksi Pembangunan Ekonomi Islam

Pembahasan dalam buku ini : Bab 1 Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan Bab 2 Teori-Teori Pembangunan Ekonomi Bab 3 Ekonomi Pembangunan Dalam Perspektif Sejarah Islam Bab 4 Karakteristik Dan Persoalan Umum Negara Sedang Berkembang Bab 5 ...

Mewaspadai Terulangnya Krisis Ekonomi 1998 & Upaya Pencegahannya

Buku ini mengajak pembaca sejenak kembali pada peristiwa krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997-1998. Banyak sekali pelajaran dari krisis ekonomi terdahulu yang dapat dipetik serta dijadikan landasan dalam membangun kekuatan perekonomian di masa datang. Buku ini juga mengungkap asal muasal kasus BLBI yang belum terselesaikan sampai kini dan terjadinya mega utang Pemerintah akibat krisis tersebut. Kemudian diulas pula kebijakan-kebijakan Pemerintah dalam menjaga perekonomian Indonesia agar tidak runtuh. Setelah 20 tahun berlalu, bahaya krisis ekonomi tetap mengancam negara manapun yang memiliki fundamental ekonomi yang kurang baik. Sebagai emerging country, Indonesia masih memiliki kerentanan-kerentanan dalam perekonomian yang dapat menyeret ke dalam pusaran krisis. Buku ini mengungkap kerentanan tersebut dan membahas indikator-indikator ekonomi yang dapat menjadi peringatan dini terhadap krisis. Pada akhir buku ini, dibahas tentang Pemerintah Indonesia yang mengambil pelajaran dari krisis keuangan yaitu dengan memperbaiki tata kelola utang Pemerintah dan membuat suatu sistem untuk mencegah dan menangani apabila krisis keuangan tiba-tiba terjadi lagi. Buku ini juga mengulas Undang-Undang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan yang baru saja terbit pada pertengahan tahun 2016. Kwik Kian Gie (Menteri Perencanaan Pembangunan/Ketua Bappenas periode tahun 2001-2004): “Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997-1998 tetap relevan dibicarakan sepanjang sejarah Pemerintah Republik Indonesia karena banyak sekali mengandung pelajaran penting bagi pengelolaan perekonomian yang lebih baik”. (Kontan, Mei 2016)

Buku ini mengajak pembaca sejenak kembali pada peristiwa krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997-1998.

Ekonomi Pembangunan Islam

Sebuah Prinsip, Konsep dan Asas Falsafahnya

Bukan menjadi isu yang baru lagi, sebuah teori ilmu ekonomi pembangunan hanya bertolakkan dari unsur-unsur materi saja, dimana indikator pembangunan hanya diartikan sebatas bagaimana kepuasan manusia dapat dipenui dengan cara menaikkan GNP (Gross Nasional Produk). Sehingga agama sebagai suatu keterasingan (alineasi) dari kehidupan manusia, agama menjadi penghalang pembangunan (cultural block hypothesis) dan lebih radikal lagi doktrin kapitalisme dan sosialieme diamini bersama dengan lantang menyatakan bahwa perbedaan disebabkan adanya penindasan dan eksploitasi manusia yang lebih berkemampuan, berpeluang dan berkuasa. Maka lahirlah satu kaedah Marx bahwa hukum kemajuan yaitu dengan cara pemusnahan masyarakat tradisi (yang mengedepankan akhlak, moral dan etika) membungkam ajaran-ajaran samawi, dan Barat sebagai qiblat kemajuan peradaban ekonomi. Inilah yang disebut sebagai sistem ekonomi hewani (siyasah haywaniyyah) lebih mengutamakan nafsu ekonomi dan meyakini kebenaran hanya di tangan penguasa politik maupun penguasa ekonomi. Surah al rum ayat 41 menjadi bukti hancurnya toeri di atas, kesejahteraan yang diidolakan bersama (Surah Quraish ayat 1-4) hanya isapan jempol belaka. Tahun 1920 Jepang mengalami depresi ekonomi, disusul 1923 Jerman hyperinflasi, 1931 perbankan di Australia tidak mendapat kepercayaan, 1944 Prancis dan Hungaria krisis moneter, 1982 Mexico, Argentina, Brazil dan venezuela utangnya semakin mengunung, 1997 Krisis keuangan terjadi di seluruh belahan dunia Asia; Thailand, Malaysia, Indonesia dll, 1998 Korea, Rusia dan 1999 Brazil dan Argentina turut menyusul krisis moneter dan 2011 Eropa mengalami gonjang ganjing keuangan yang berdampak ke seluruh jagat raya hingga Amareka Serikat dibuat kocar kacir sperti MF Global Holding, AMR Corp, Dynergy Holding, PMI Group, NewPage Corp, Integra Bank Corp, General Maritime Corp dll mengalmi kerugian yang luar biasa. Buku yang ada di tangan para pembaca ini, diperuntukkan bagi para mahasiswa dan para pegiat ekonomi umumnya dengan sedikit memaparkan perbandingan teori liberal dengan teori Islam agar pembaca membandingkan konsep ekonomi pembangunan manakah yang releven yaitu mampu memanusiakan manusia, pembangunan yang meletakkan manusia sebagai khalifah bukan hamba pembangunan, mardhotillah sebagai tujuan akhirnya dan falah fi daraini sebagai natijah dari pelaksanaannya. Selain daripada itu keunikan buku ini adalah, memasukkan beberapa unsur Islamisasi ilmu ekonomi seperti konsep Tauhid, konsep agama, konsep manusia, konsep tujuan hidup, konsep ilmu pengetahuan dan lainnya diawal pembahasan agar para pembaca bisa menyadari dengan baik fitrah manusia yang sebenarnya dan kehendak tuhan disebalik penciptaan manusia.

Buku yang ada di tangan para pembaca ini, diperuntukkan bagi para mahasiswa dan para pegiat ekonomi umumnya dengan sedikit memaparkan perbandingan teori liberal dengan teori Islam agar pembaca membandingkan konsep ekonomi pembangunan ...