Ekonomi Pembangunan Islam

Sebuah Prinsip, Konsep dan Asas Falsafahnya

Bukan menjadi isu yang baru lagi, sebuah teori ilmu ekonomi pembangunan hanya bertolakkan dari unsur-unsur materi saja, dimana indikator pembangunan hanya diartikan sebatas bagaimana kepuasan manusia dapat dipenui dengan cara menaikkan GNP (Gross Nasional Produk). Sehingga agama sebagai suatu keterasingan (alineasi) dari kehidupan manusia, agama menjadi penghalang pembangunan (cultural block hypothesis) dan lebih radikal lagi doktrin kapitalisme dan sosialieme diamini bersama dengan lantang menyatakan bahwa perbedaan disebabkan adanya penindasan dan eksploitasi manusia yang lebih berkemampuan, berpeluang dan berkuasa. Maka lahirlah satu kaedah Marx bahwa hukum kemajuan yaitu dengan cara pemusnahan masyarakat tradisi (yang mengedepankan akhlak, moral dan etika) membungkam ajaran-ajaran samawi, dan Barat sebagai qiblat kemajuan peradaban ekonomi. Inilah yang disebut sebagai sistem ekonomi hewani (siyasah haywaniyyah) lebih mengutamakan nafsu ekonomi dan meyakini kebenaran hanya di tangan penguasa politik maupun penguasa ekonomi. Surah al rum ayat 41 menjadi bukti hancurnya toeri di atas, kesejahteraan yang diidolakan bersama (Surah Quraish ayat 1-4) hanya isapan jempol belaka. Tahun 1920 Jepang mengalami depresi ekonomi, disusul 1923 Jerman hyperinflasi, 1931 perbankan di Australia tidak mendapat kepercayaan, 1944 Prancis dan Hungaria krisis moneter, 1982 Mexico, Argentina, Brazil dan venezuela utangnya semakin mengunung, 1997 Krisis keuangan terjadi di seluruh belahan dunia Asia; Thailand, Malaysia, Indonesia dll, 1998 Korea, Rusia dan 1999 Brazil dan Argentina turut menyusul krisis moneter dan 2011 Eropa mengalami gonjang ganjing keuangan yang berdampak ke seluruh jagat raya hingga Amareka Serikat dibuat kocar kacir sperti MF Global Holding, AMR Corp, Dynergy Holding, PMI Group, NewPage Corp, Integra Bank Corp, General Maritime Corp dll mengalmi kerugian yang luar biasa. Buku yang ada di tangan para pembaca ini, diperuntukkan bagi para mahasiswa dan para pegiat ekonomi umumnya dengan sedikit memaparkan perbandingan teori liberal dengan teori Islam agar pembaca membandingkan konsep ekonomi pembangunan manakah yang releven yaitu mampu memanusiakan manusia, pembangunan yang meletakkan manusia sebagai khalifah bukan hamba pembangunan, mardhotillah sebagai tujuan akhirnya dan falah fi daraini sebagai natijah dari pelaksanaannya. Selain daripada itu keunikan buku ini adalah, memasukkan beberapa unsur Islamisasi ilmu ekonomi seperti konsep Tauhid, konsep agama, konsep manusia, konsep tujuan hidup, konsep ilmu pengetahuan dan lainnya diawal pembahasan agar para pembaca bisa menyadari dengan baik fitrah manusia yang sebenarnya dan kehendak tuhan disebalik penciptaan manusia.

Buku yang ada di tangan para pembaca ini, diperuntukkan bagi para mahasiswa dan para pegiat ekonomi umumnya dengan sedikit memaparkan perbandingan teori liberal dengan teori Islam agar pembaca membandingkan konsep ekonomi pembangunan ...