Sebanyak 5 item atau buku ditemukan

Model Pembelajaran Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar

Buku Model Pengembangan Pendidikan Karakter Sekolah Dasar ini berisi rangkian pengembangan dari model-model pembelajaran yang menitikberatkan kepada pengembangan karaketer, terutama karakter siswa sekolah dasar. Buku ini terdiri dari 17 model atau pendekatan yang sangat inovatif karena pengembangannya didasari oleh studi pendahuluan yang sangat inovatif dan sesuai dengan perkembangan siswa sekolah dasar. Model pembelajaran dalam buku ini dimulai dengan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang adanya pengembangan model, kajian teori yang terupdate da berasal dari penelitian internasional dan nasional, serta contoh implementasi dalam pelaksanaan kerterbaruan dari setiap model pembelajaran.

A. Pengertian Pendidikan Karakter Pembelajaran karakter adalah upaya yang dilakukan buat mensugesti karakter peserta didik. Upaya ini dilakukan dengan sengaja buat membantu seseorang memahami, memperhatikan, dan menjalankan nilai-nilai ...

Model Pembelajaran Pendidikan Karakter Cerdas

Menjadi ancaman dalam masyarakat jika pendidikan diselenggarakan tanpa didikan karakter cerdas (moral). Belum tentu, dan tidak semua orang yang berpendidikan itu, telah terdidik dengan nilai-nilai karakter. Buku ini merupakan hasil penelitian, mengkaji masalah pendidikan karakter cerdas yang mengemuka saat ini. Ia terdiri dari nilai-nilai karakter cerdas dalam kehidupan utuh, efektif, dan yang terkandung dalam butir-butir Pancasila, terdiri dari tiga bagian. Bagian I terdiri dari tiga bab, yakni: Bab 1 Landasan Dasar, mempresentasikan landasan pendidikan karakter cerdas sebagai fondasi utama pendidikan, memuat landasan: filosofi, historis, sosiologi, psikologi, dan teori belajar pembelajaran karakter cerdas. Bab 2 Model Pembelajaran Karakter Cerdas, menguraikan: pengertian pembelajaran afektif, komponen domain/ ranah afektif dan hirargikalnya, kedudukan skemata afeksi dalam pembelajaran, hubungan integrasi antara ranah afektif dengan kognitif dan psikomotor, aplikasi kurikulum pengembangan afektif, prinsip pembelajaran afektif, dan pengembangan instrumen penilaian afektif. Bab 3 Konsep Dasar Pendidikan Karakter Cerdas, mempresentasikan: hakikat pendidikan karakter cerdas, pengertian karakter, konsep dasar kecerdasan, tujuan pendidikan karakter cerdas, dan pokok-pokok nilai-nilai karakter cerdas. Bagian II terdiri dari Bab 4, Nilai-Nilai Karakter Cerdas dalam kehidupan yang Utuh dan Efektif, mempresentasikan sumber nilai-nilai karekter cerdas, yakni Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bab 5, Jujur, mengurai konsep dasar karakter cerdas jujur. Bab 6, Cerdas, menguraikan: pengertian cerdas. Bab 7, Tangguh, menguraikan pengertian tangguh, yakni: 22) cermat, teliti, dan hati-hati, 23) sabar/ mengendalikan diri, 24) disiplin, 25) ulet/ tidak putus asa, 26) bekerja keras, 27) terampil, 28) produktif, 29) berorientasi nilai tambah, 30) berani berkorban, 31) tahan uji, 32) berani menanggung resiko, dan 33) menjaga K3. Bab 8, Peduli, menguraikan pengertian peduli, yakni: 34) mematuhi peraturan/ hukum yang berlaku, 35) sopan santun, 36) loyal dengan mentaati perintah, 37) demokratis, 38) sikap kekeluargaan, 39) gotong royong, 40) toleransi/ suka menolong, 41) musyawarah, 42) tertib/ menjaga ketertiban, 43) damai/ anti kekerasan, 44) pemaaf, dan 45) menjaga kerahasiaan. Bagian III terdiri dari enam bab (Bab 9-14), mengurai Nilai-nilai karakter cerdas (45 butir) yang terkandung dalam butir-butir Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia, dan sumber jati diri. Selamat membaca!

ga komponen bekerja sama melaksanakan dengan baik, maka akan terbentuk karakter cerdas bangsa yang kuat (Kesuma, 2011: 2). Dari pembahasan di atas dapat ditegaskan bahwa pendidikan karakter cerdas merupakan upaya memanusiakan manusia ...

Pembelajaran Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter (character education) sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral dimana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik. Pendidikan karakter menekankan pada suatu nilai moral yang universal yang bisa diterima baik oleh berbagai kalangan di seluruh kelompok sosial. Pendidikan karakter berfokus bukan lagi pada sesuatu yang salah dan benar saja tapi sudah pada tingkat baik dan buruk hal yang diajarkan. Tujuan dari pendidikan karakter ini ialah mencetak Individu yang berkarakter. Pendidikan karakter juga berfungsi megembangkan peradaban manusia yang baik di dalam pergaulan dunia. Lebih jelasnya lagi, di dalam buku ini telah mengulas mulai dari hakikat pendidikan karakter, bentuk nilai-nilai karakter bangsa, hinga manfaat pendidikan karakter di era sekarang.

Pendidikan karakter (character education) sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral dimana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.

Model pembelajaran pendidikan karakter

panduan operasional untuk pembelajaran online dan dilengkapi contoh implementasi pada mapel PAI & BP

Dalam ajaran Islam, karakter adalah akhlak. Akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu kata al-khuluq. Akhlak dimaknai sebagai tingkah laku, perangai, budi pekerti, atau moral yang indikator baik buruknya berlandaskan pada ajaran agama. Berdasarkan hal tersebut, karakter sebagai akhlak adalah selama penekanan dan landasannya berpusat pada ajaran agama, khususnya ajaran Agama Islam. Sehingga, tujuan pendidikan karakter yaitu berupaya mewujudkan manusia yang berakhlak mulia, berupa akhlak kepada Allāh dan Rasul-Nya, akhlak kepada dirinya sendiri, akhlak kepada sesama manusia, dan akhlak kepada lingkungan sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter seyogyanya dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif, yaitu bukan hanya fokus pada pendekatan nalar, tetapi juga harus ada pendekatan hati dan latihan atau pembiasaan. Selain itu, pelaksanaan pendidikan karakter juga harus mampu menyesuaikan dengan situasi, kondisi, dan berbagai perkembangan yang mempengaruhi kehidupan manusia.

Aplikasi pembelajaran online merupakan bagian yang menentukan karakteristik dari suatu lingkungan pembelajaran. Setiap aplikasi memiliki dan membentuk karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut akan mempengaruhi bagaimana interaksi ...

METODE-METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK ANAK USIA DINI MENURUT Q.S. LUKMAN 12-19

Buku ini ditulis bersama Bapak Nur Hamzah dosen IAIN Pontianak, yang terinspirasi dari kisah perjalanan hidup Lukmanul Hakim, seorang manusia biasa yang dimuliakan oleh Allah S.W.T., bahkan diabadikan namanya menjadi salah satu surat dalam al-Qur`an, karena keberhasilannya mendidik anak-anaknya menjadi generasi unggul dan shaleh. Pesan-pesan Lukmanul Hakim kepada anaknya, sebagaimana tertulis dalam Q.S. Lukman (31):12-19, berdasarkan kajian dan pemahaman saya, Konsep pendidikan Islam berdasarkan Q.S. Lukman (31):12-19, adalah sebagai berikut : (1) Mengenalkan pengetahuan tentang sang pencipta; (2) Mengenalkan pengetahuan tentang diri dan asal usul manusia; (3) Mengajarkan ilmu pengetahuan sebagai landasan argumentasi dalam menjalani kehidupan; (4) Mengenalkan dan mengajarkan kepada anak pengetahuan tentang hukum sebab akibat (hukum kausalitas); (5) Melatih dan membiasakan sholat; (6) Melatih dan membiasakan beramar maruf nahi munkar; (7) Melatih dan membiasakan anak untuk bersabar; (8) Melatih dan membiasakan anak untuk memiliki kepedulian kepada sesama; (9) Melatih dan membiasakan anak untuk tidak memiliki sifat sombong dan angkuh; (10) Melatih dan membiasakan anak untuk hidup bersahaja; (11) Melatih dan membiasakan anak untuk memiliki sopan santun. Dari sebelas konsep pendidikan tersebut di atas, kalau kita kaji dan fahami, maka kita akan menemukan banyak sekali nilai dan norma sebagai dasar pijakan pendidikan karakter bagi seorang manusia, sejalan dengan misi diutusnya Nabi Muhammad s.a.w., sebagai Rasul Allah yang bertugas untuk menyempurnakan akhlak manusia. Ketika pemerintah Indonesia sedang mendorong pendidikan karakter bagi generasi bangsa ini, maka nilai-nilai karakter tersebut tidak dapat digali hanya dari pendekatan sosial, tetapi harus berbagai pendekatan termasuk pendekatan agama. Ucapan terima kasih kepada Kemeristek Dikti yang telah mensupport dan membiayai penelitian tentang judul ini, sehingga selain luaran wajib berupa prosiding juga dapat membuat luaran tambahan dalam bentuk buku, seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya dan IAIN Pontianak, yang telah men-support tersusunnya buku ini, kepada seluruh dosen, guru, aktivis dan pejuang pendidikan, dan seluruh orangtua yang tulus mencintai dan menyayangi anaknya, terkhusus kepada kedua orangtuaku, adik-adikku, istri tercinta dan anak-anakku sebagai sumber inspirasi, Kafka Sylvia Azzurra, Kayla Sakina Agafiya, dan si bungsu Kalea Shazia Amanina. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan memberikan kebaikan bagi masyarakat, dan dapat menjadi inspirasi dalam mendidik anak-anak untuk menjadi anak-anak yang unggul, cerdas tetapi tetap memiliki nilai moral agama yang baik dan berkarakter.

Perumpaman bagi orang yang membaca al-Qur`an sebagaimana sabdanya : Orang mukmin yang selalu membaca al Quran seperti buah utrujjah, bau dan rasanya enak. Orang mukmin yang tidak membaca al Quran seperti buah kurma, tak berbau tapi ...