Sebanyak 687 item atau buku ditemukan

Pengembangan Media Pembelajaran

Konsep & Aplikasi Pengembangan Media Pembelajaran bagi Pendidik di Sekolah dan Masyrakat

Buku ini menguraikan secara ringkas dan memadai tentang pengertian, perkembangan, landasan teoretis, ciri-ciri, fungsi, peran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. kajian ragam, taksonomi dan hierarki, komponen, karakteristik dan model dalam media. Selanjutnya dikaji media pembelajaran yang tengah menjadi tren pada saat ini berupa media komik pembelajaran, modul, media audio pembelajaran, video pembelajaran, media pembelajaran berbasis komputer, multimedia dalam pembelajaran, model pembelajaran berbasis WEB (e-learning) dan WEBLOG Buku persembahan Penerbit PrenadaMediaGroup

Buku ini menguraikan secara ringkas dan memadai tentang pengertian, perkembangan, landasan teoretis, ciri-ciri, fungsi, peran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. kajian ragam, taksonomi dan hierarki, komponen, karakteristik dan ...

Media dan Sumber Pembelajaran

Guru bukan satu-satunya sumber belajar lagi, akan tetapi dengan perkembangan teknologi digital di era informasi telah mempercepat proses informasi dan komunikasi. Berbegai bahan pembelajaran dapat tersimpan dalam file elektronik dalam jumlah tak berhingga, terunggah dalam sistem online yang sangat canggih. Mengingat pentingnya fenomena ini, maka buku ini menawarkan pembahasan tentang media sebagai alat bantu pembelajaran dan sumber-sumber pembelajaran. Materi pokok yang disajikan di dalam buku ini adalah (1) Hakikat Media Pembelajaran; (2) Media Non Proyeksi; (3) Media Proyeksi; (4) Fotografi; (5) Sumber Belajar; dan (6) Sumber Belajar Abad ke-21. Dengan demikian buku ini diharapkan dapat memberikan pembelajaran bagi pemba-canya terkait dengan bidang media sebagai alat bantu pembelajaran dan berbagai sumber belajar yang berkembang sangat cepat di era digital ini. Pembaca dapat memperluas nuansa dan tawasan pembaca terkait dengan media pendidikan dan sumber pembelajaran yang dapat mendukung terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif dan efisien, terutama bagi para praktisi pendidikan, seperti guru. dosen, dan para pendidik umumnya. Buku ini dapat juga dimanfaatkan oleh mahasiswa calon guru, terutama untuk membantu dalam merencanakan Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) dan kegiatan pembelajaran. Terutama untuk memilih alat bantu media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan mated, metode dan tujuan pembelajaran.Ê *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Mengingat pentingnya fenomena ini, maka buku ini menawarkan pembahasan tentang media sebagai alat bantu pembelajaran dan sumber-sumber pembelajaran.

Desain dan Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu pelajaran yang terintegrasi serta tidak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional secara keseluruhan. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan tidak hanya mengembangkan aspek kebugaran jasmani dan kecerdasan kinestetik semata, namun juga melibatkan keterampilan sosial, emosional, dan spasial. Karena itu Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan harus direncanakan sedemikian rupa agar tujuan pembelajarannya bisa tercapai dengan efektif. Buku ini berisi petunjuk praktis perancangan dan implementasi Desain dan Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama.

Buku ini berisi petunjuk praktis perancangan dan implementasi Desain dan Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama.

Media Pembelajaran berbasis Wayang

Konsep dan Aplikasi

Sebelum penulis lahir, dan karena penulis juga salah satu di antara jutaan orang yang menjadi penggemar Metallica, pada 1986, ada lagu menarik yang sempat menggemparkan dunia. Judul lagu itu adalah “Master of Puppets”, kalau dalam Bahasa Indonesia, kita bisa menyebutnya dalang. Lagu “Master of Puppets” ini, merupakan lagu kedua dalam album Metallica Master of Puppets. Lagu ini menduduki peringkat ketiga dalam daftar lagu heavy metal terbaik sepanjang masa oleh VH1. Lalu, apa hubungannya dengan media wayang? Jika Metallica pernah mengusung tema “dalang”, begitu juga dengan strategi dakwah Walisongo yang juga menggunakan wayang dan dalang, maka guru sebagai dalang di kelas harus bisa menerapkan media wayang. Sebelum menerapkan, tentu guru harus membaca konsepnya, apa saja karakter, manfaat, cara merancang dan sekaligus bagaimana hubungannya dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dicanangkan pemerintah. Tentu, hal itu selaras dengan kondisi sekaranga yang hampir semua bidang terkena sindrom “disruption”. Apa itu? Disrupsi, menjadi kajian serius saat ini, sebab, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah lewat. Sekarang, fokus akademisi dan pakar kita ada pada era ketercerabutan, era disrupsi, karena hampir perilaku dan juga gaya hidup manusia abad modern ini sudah tercerabut dari akarnya. Maka wayang sebagai salah satu khazanah Nusantara, harus dilestarikan. Apa cukup lewat seminar dan workshop yang hanya sekadar menggugurkan proyek? Tentu tidak. Dalam buku ini jelas, bahwa wayang sudah didesain rapi menjadi sebuah media pembelajaran. Anda tentu pernah mendengar, bahwa media lebih penting dari materi. Tentu, media di sini adalah media pembelajaran. Media dalam kajian dan juga telaah metodologi pembelajaran menjadi penting untuk menyesuaikan perkembangan zaman. Maka dalam hal ini guru dituntut untuk berinovasi, berijtihad dan juga mengembangkan metode sesuai dengan karakter siswa, terutama dalam pembelajaran di sekolah di semua jenjang. Maka dari itu, mengembangkan dan berinovasi pada suatu media yang mampu menjawab tantangan zaman semakin dibutuhkan dan urgensinya seratus persen. Mengapa? Banyak media yang berorientasi pada pemenuhan aspek kognitif peserta didik, namun aspek afektif dan psikomotorik tidak diperhatikan. Semakin tercerabutnya kearifan lokal dan karakter konservasi juga menjadi perhatian serius yang harus diteliti dan diwujudkan secara riil dalam bentuk media untuk pembelajaran di sekolah. Dalam kerja pengembangan media, guru atau siapa saja memang bisa melihat dari aspek kebutuhan peserta didik dan pendidik terhadap pengembangan wayang. Dalam buku ini, penulis lebih spesifik mengkaji media wayang dan itu berbasis wayang tumbuhan dan hewan. Tidak hanya itu, wayang itu juga bermuatan konservasi pada pembelajaran menulis naskah drama kreatif dapat dilihat dari aspek kemasan, isi, karakter, keterampilan menulis, materi, buku pedoman, dan RPP. Peserta didik dan juga pendidik, khususnya di jenjang SD/MI bahkan juga SMP/MA dan SMA/SMK/MA sesuai hasil penelitian yang dituangkan dalam buku yang Anda baca ini sangat membutuhkan media wayang tumbuhan dan hewan dalam rangka untuk membantu kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis naskah drama. Kelebihan media wayang tumbuhan dan hewan di sini memiliki karakter nilai yang sudah dituangkan dalam sistem pendidikan nasional. Di sini, media wayang tumbuhan dan hewan merupakan salah satu media yang memiliki muatan nilai-nilai konservasi yang cocok untuk menjawab tantangan zaman dan juga mampu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Wayang yang didesain untuk media pembelajaran yang memiliki karakter tertentu tentu berbeda dengan media wayang biasa. Nilai-nilai atau karakter-karakter tersebut yaitu terdiri atas religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, lalu cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, lalu gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, juga tanggung jawab, dan konservasi. Pemanfaatan media wayang tumbuhan dan hewan dalam pembelajaran menulis naskah drama kreatif melalui wayang tumbuhan dan hewan di sini, bisa dilaksanakan secara berkelompok dengan satu kelompok terdiri atas 2-3 orang. Di sini lah ada kelebihan dibandingkan dengan media yang lain, karena peserta didik secara empirik memerankan peran/drama melalui wayang buatan dari guru. Di kelas, guru hanya memberi contoh sekali dan selanjutnya, anak-anak belajar sesuai dengan tema yang diberikan sesuai kelompoknya dengan media wayang tersebut. Jadi media wayang sangat efektif dan efesien yang bisa digunakan di jenjang SD/MI dan umumnya di semua jenjang sekolah, yaitu SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Dalam konteks bahasa, di sini keefektifan media wayang tumbuhan dan hewan dapat diukur dari hasil karya siswa dalam menulis naskah drama kreatif, namun materi lain bisa menyesuaikan sesuai dengan SK dan KD. Hasil penelitian yang dituangkan di buku ini, menunjukkan nilai rata-rata siswa berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, juga memperlihatkan peserta didik merasa dimudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Pendidik dalam konteks ini juga merasa terbantu dalam menyampaikan materi. Oleh karena itu, di sini bisa untuk disimpulkan bahwa media ini efektif dalam pembelajaran. Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada kurun waktu satu tahun saat menempuh studi. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia untuk membantu menyempurnakan buku ini. Pada Bab I, buku membahas konsep media pembelajaran, yang berisi tentang konsep media pembelajaran, macam-macam media pembelajaran, karakteristik pemilihan Media pembelajaran, lalu juga tujuan, fungsi dan manfaat media dalam pembelajaran. Kemudian pada Bab II tentang merancang media pembelajaran wayang yang berisi rancangan media wayang, media wayang tumbuhan dan hewan, media wayang bermuatan konservasi. Sementara itu, pada Bab III tentang desain media pembelajaran wayang, beritisi tentang Garis Besar Isi Media dan Jabaran Materi (GBIM dan JM) media wayang, lalu nilai-nilai karakter media wayang, pengembangan media wayang, desain media wayang berkarakter, manfaat dan kelebihan media wayang dan juga urgensi media berbasis konservasi di abad 21. Semoga hadirnya buku ini menjadi salah satu sumbangsih terhadap perjalanan dunia pendidikan di Nusantara. Khusus untuk guru, semoga memiliki jiwa untuk menjadi “Master of Puppets” di dalam kelas dan lebih luas di luar kelas. Selamat membaca! (*)

Sementara itu, pada Bab III tentang desain media pembelajaran wayang, beritisi tentang Garis Besar Isi Media dan Jabaran Materi (GBIM dan JM) media wayang, lalu nilai-nilai karakter media wayang, pengembangan media wayang, desain media ...

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT

Dunia pendidikan sudah saatnya dapat memetik manfaat dari perkembangan tel *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Dunia pendidikan sudah saatnya dapat memetik manfaat dari perkembangan tel *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Media & Teknologi Dalam Pembelajaran

Buku ini akan membahas tentang ragam media dan teknologi secara komprehensif yang dapat digunakan dalam aktivitas pembelajaran. Ragam media dan teknologi tersebut mencakup: (1) media cetak/text; (2) media pameran/display; (3) media audio; (4) gambar bergerak/motion pictures; (5) multimedia; (6) media berbasis web atau internet. Pemanfaatan ragam media yang sesuai dengan atribut-nya dan dirancang dengan teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang relevan akan dapat membantu guru dalam menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik. Buku ini akan dapat menambah wawasan pengetahuan pembaca tentang ragam media dan penggunaannya untuk meningkatkan kualitas program pembelajaran. Selain itu, buku Media dan Teknolosi dalam Pembelajaran dapat dijadikan sebagai bahan rujukan atau referensi dalam penulisan artikel dan karya tulis ilmiah. Mahasiswa, guru, dosen, instruktur, praktisi perancang program pembelajaran (instructional desisner), dan akademisi dalam bidang teknologi pendidikan perlu membaca dan mengkaji isi buku ini Media dan Teknolosi dalam Pembelajaran. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Buku ini akan membahas tentang ragam media dan teknologi secara komprehensif yang dapat digunakan dalam aktivitas pembelajaran.

Media dan Teknologi Pembelajaran

Dalam buku ini, penulis menyajikan sepuluh pokok bahasan mulai dari Bab I media pembel- ajaran: pengertian, karakteristik, dan urgensinya, teknologi pembelajaran: pengertian, sejarah, dan perbedaan istilah, perspektif belajar, dan strategi pembelajaran, model-model pengembangan media dan teknologi pembelajaran, belajar melalui bahan cetak, belajar melalui bahan visual, integrase ICT dalam pembelajaran, integrase social media dalam pembelajaran, pembelajaran blended: pemaduan sumber belajar tradisional dan online, dan pembelajaran jarak jauh berbasis TIK. Buku Persembahan Penerbit PrenadaMediaGroup

Dalam buku ini, penulis menyajikan sepuluh pokok bahasan mulai dari Bab I media pembel- ajaran: pengertian, karakteristik, dan urgensinya, teknologi pembelajaran: pengertian, sejarah, dan perbedaan istilah, perspektif belajar, dan strategi ...

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL ADAPEMBELAJARAN SHOLAT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MIN BEJI

Motivasi Belajar

Belajar dapat ditunjang dengan penggunaan media audio visual. Bagi kelas rendah belajar dengan angan-angan atau tanpa media belajar agak sulit. Maka dalam buku ini dipaparkan tentang hasil belajar dengan bantuan audio visual.

Pembelajaran fiqih adalah salah satu mata pelajaran yang terdapat di lembaga
MIN Beji (sederajat dengan tingkat SD), Materi yang diajarkan di kelas II adalah
pembelajaran sholat dalam proses belajar mengajar pembelajaran ini menuntut
 ...

Media Pembelajaran Bahasa

Aplikasi Teori Belajar dan Strategi Pengoptimalan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran bahasa secara umum adalah meningkatkan keterampilan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulis. Untuk mencapai tujuan tersebut, hadirnya media sangat diperlukan untuk menjadi suatu instrumen yang membantu pengajar menyampaikan pesan-pesan pembelajaran dan membantu pembelajar memahaminya. Untuk itu, media pembelajaran bahasa harus dirancang khusus dan disesuaikan dengan kriteria tertentu sehingga akan memberikan kontribusi yang efektif bagi pelaksanaan proses pembelajaran bahasa. Jika ditinjau dari sisi pembelajar, maka media pembelajaran dapat berkontribusi efektif terhadap upayanya untuk meraih potensi tertinggi mereka.

Untuk itu, media pembelajaran bahasa harus dirancang khusus dan disesuaikan dengan kriteria tertentu sehingga akan memberikan kontribusi yang efektif bagi pelaksanaan proses pembelajaran bahasa.