Buku ajar “Manajemen Bencana dan Strategi Membentuk Kampus Siaga Bencana Dari Perspektif Keperawatan”. Buku ajar ini disusun sebagai pedoman bagi mahasiswa ilmu keperawatan untuk menunjang kebutuhan pembelajaran bencana mahasiswa di kelas. Buku ini berisi tentang deskripsi mengenai karakteristik bencana, manajemen bencana secara umum dan gambaran umum kampus siaga bencana di Indonesia. Dari buku ini pembaca akan mendapatkan gambaran bagaimana bencana direspon dari setiap fasenya dan strategi pendidikan bencana di perguruan tinggi. Selain itu, dengan buku ini diharapkan dapat memberikan petunjuk kepada mahasiswa keperawatan bagaimana perannya ketika bencana terjadi. Penulis menyadari bahwa buku ajar ini masih memerlukan penyempurnaan. Penerbit Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia
Sekolah lanjutan dan perguruan tinggi tentang kehutanan didirikan pada abad -
abad terakhir , seperti Tharandi di Jerman pada 1816 dan Nancy di Perancis
pada 1825. Penelitian - penelitian tentang hutan dilakukan perguruan -
perguruan ...
Buku ini, merupakan suatu studi teoritis dalam bidang manajemen dan kepemimpinan. Penulisan buku ini, bermula dari keinginan penulis untuk menyebarkan informasi dari hasil studi teoritis. Dengan demikian, para pengelola pendidikan dan masyarakat secara umum, mengetahui bagaimana menjalankan pengelolaan pembiayaan di suatu sekolah. Selanjutnya, sebagai akademisi penulis memiliki tanggung jawab sosial dalam menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.
Dalam Pandangan agama Islam memerintahkan bahwa: segala sesuatu harus dilakukan secara sistematis, terinci, benar, dan tertib. Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Mudasir ayat 38 ... Islamic Financial Management, teori, konsep, ...
Tanggung jawab pendidikan dibebankan kepada tiga lingkungan dengan beberapa strategi pembelajaran pada anak yaitu, keluarga, sekolah, dan masyarakat . Ketiganya, disebut tripusat pendidikan yang satu sama lainnya saling terkait dan saling menunjang untuk mewujudkan sasaran dan tujuan pendidikan. Pendidikan yang diselenggarakan di sekolah merupakan jalur formal, sedangkan pendidikan yang diselenggarakan di masyarakat merupakan jalur nonformal, dan pendidikan yang diselenggarakan di keluarga merupakan jalur informal. Dalam pandangan penulis bahwa pendidikan informal yang juga disebut sebagai pendidikan keluarga, merupakan jalur pendidikan yang sangat signifikan, karena di sinilah anak mula-mula dididik, atau dapat pula dikatakan bahwa di lingkungan keluargalah pertama kali anak dipelihara, dibesarkan, dan menerima sejumlah nilai serta norma yang ditanamkan kepadanya. semoga buku bahan ajar ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan Ilmu Pendidikan Islam pada khususnya.
1) Pola pendidikan anak usia dini yang diselenggarakan oleh Sekolah Dasar di Kabupaten Sidenreng Rappang, merujuk pada ... ibadah, dan akhlak pada anak melalui pendekatan sosialkultural 2) Faktor pendukung terwujudnya pendidikan anak di ...
Pendidikan adalah hak dasar bagi setiap orang, tanpa melihat kelas sosial, ras, pilihan politik, keyakinan, maupun perbedaan fisik dan mental sebagaimana dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (1) menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak untuk memperoleh kesempatan pendidikan yang sama”. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat Pasal 10 Ayat (1) dinyatakan bahwa “Kesamaan kesempatan bagi penyandang cacat dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan dilaksanakan melalui penyediaan aksesibilitas”
kelas di samping mengerjakan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti melaksanakan administrasi sekolah, bimbingan konseling, dan melaksanakan penelitian. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah prestasi kerja guru ...
Kinerja merupakan faktor penting dari fungsi manajemen dalam suatu perguruan tinggi. Menilai kinerja dosen merupakan proses untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi. Dalam manajemen kinerja, tentunya sangat memerlukan suatu budaya organisasi yang sehat dan berkeadilan, sehingga akan mampu menciptakan organisasi perguruan tinggi yang berkualitas. Pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia berkualitas akan mampu berperan dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi. Begitu juga peran pimpinan terhadap yang dipimpin, akan menjadi daya dorong untuk menciptakan kinerja yang profesional. Perilaku pimpinan yang baik dan ikut memperhatikan kinerja akan berakibat pada organisasi perguruan tinggi itu sendiri. Permasalahan yang terjadi selama ini pada setiap organisasi manapun kurang perhatian dari aspek peningkatan mutu kinerja sehingga berdampak pada budaya organisasi yang belum disiplin. Informasi yang dikumpulkan besumber hasil kajian pustaka, diskusi dan wawancara dan bahkan dari berbagai hasil-hasil penelitian terdahulu. Buku ini terdiri dari 10 (sepuluh) bab, yaitu: Bab 1. Kinerja Organisasi Perguruan Tinggi Bab 2. Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Organisasi Bab 3. Performance dalam Organisasi Bab 4. Penilaian Kinerja Organisasi Bab 5. Wewenang dan Tanggung Jawab dalam Organisasi Bab 6. Kriteria Budaya dalam Organisasi Bab 7. Perilaku Kepemimpinan Bab 8. Motivasi Berprestasi Bab 9. Kepuasan Kinerja Organisasi Bab 10. Profesionalitas Kinerja sebagai Partner Strategic
BIOGRAFI SINGKAT Eddy Herjanto memiliki latar belakang pendidikan formal
sebagai Sarjana Teknik Tekstil dari Institut ... Dalam lingkungan iptek , selain
menjabat sebagai Direktur Program Pasca Sarjana di sebuah perguruan tinggi ...
Buku ini berisikan lima bab. Bab 1 Pendahuluan, membahas upaya penyelarasan kualitas lulusan perguruan tinggi dengan era revolusi industri 4.0; peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi melalui pelayanan terbaik kepada pelanggan; peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi melalui implementasi kurikulum berbasis KKNI; dan Best Practise Implementasi Kurikulum berbasis KKNI di Universitas Negeri Medan. Bab 2 Kapasitas soft skills, membahas pengertian kapasitas soft skills; komponen-komponen pembentuk soft skills; mengukur kapasitas soft skills individu; penelitian kapasistas soft skills mahasiswa; strategi peningkatan kapasitas soft skills; dan penyesuaian materi pelatihan dengan tingkat kapasitas soft skills. Bab 3 Kualitas total pribadi, membahas kualitas integritas individu; kualitas total pribadi; dan penelitian kualitas total pribadi mahasiswa. Bab 4 Pelayanan dosen, membahas pelayanan pelanggan; pelayanan dosen pada perguruan tinggi; dan penelitian kualitas pelayanan dosen. Bab 5 Kepuasan mahasiswa sebagai pelanggan perguruan tinggi, membahas kepuasan pelanggan; mahasiswa sebagai pelanggan perguruan tinggi; mengetahui kepuasan pelanggan; penelitian kepuasan mahasiswa sebagai pelanggan perguruan tinggi; dan pengaruh kualitas total pribadi dan kualitas pelayanan dosen terhadap kepuasan mahasiswa sebagai pelanggan perguruan tinggi.
Susi membutuhkan banyak dana untuk menanggung dua anak yang masih
kuliah di perguruan tinggi . Untuk membayar SPP kedua anak itu , Susi
mendapatkan pinjaman dari perusahaan , yang dibayar kembali secara
mengangsur .
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa , karena atas rahmat - Nya penulis dapat menyelesaikan buku yang
berjudul Manajemen Administrasi Perkantoran ini . perguruan tinggi yang
memiliki ...