Sebanyak 95 item atau buku ditemukan

MODERASI BERAGAMA BERBASIS PESANTREN

Buku monograf yang hadir di tengah-tengah kita ini adalah sebuah sajian ilmiah hasil penelitian yang mengeksplorasi model moderasi beragama berbasis pesantren di Sumatera Utara. Uraian di dalamnya kemudian diperkaya dengan pendekatan dan paradigma yang mengajak kita untuk bisa lebih melihat dan memahami fenomena keberagamaan pesantren. Agama sesungguhnya merupakan totalitas sumber kearifan, cinta, dan perdamaian di antara sesama manusia. Namun, realitas menyajikan fenomena yang justru berlawanan dengan hakikat agama. Terjadinya ekspresi kekerasan agama erat kaitannya dengan beberapa hal yaitu fenomena sosio-politik, kondisi internal penganut agama, solidaritas dan militansi kelompok, memiliki basis sistemik dalam sejarah survivalitas agama, rasa superioritas diri atas pihak lain, adanya ketaatan kepada Tuhan, adanya persepsi para pemeluk agama tentang Tuhan yang diyakininya.

Buku monograf yang hadir di tengah-tengah kita ini adalah sebuah sajian ilmiah hasil penelitian yang mengeksplorasi model moderasi beragama berbasis pesantren di Sumatera Utara.

Moderasi Beragama dalam Pandangan Aktor-Aktor Kerukunan Provinsi Sulawesi Barat

Buku kategori Keagamaan yang berjudul Moderasi Beragama dalam Pandangan Aktor-Aktor Kerukunan Provinsi Sulawesi Barat merupakan karya dari Busrang Riandhy, S.Ag., M.H., dkk. Indonesia merupakan bangsa yang memiliki berbagai jenis keberagaman. Salah satu keberagaman di Indonesia adalah keberagaman agama yang dianut oleh warga negara. Di satu sisi keberagaman bangsa Indonesia dapat dijadikan sebagai kekuatan dan modal yang besar untuk membangun bangsa. Namun, keberagaman yang ada juga dapat memicu adanya konflik. Maka dari itu Kementerian Agama hadir melalui Gerakan Moderasi Beragama mulai didengungkan sejak enam tahun belakangan. Hal ini masif dilakukan untuk merespons maraknya intoleransi, ekstremisne dan fanatisme berlebihan yang dapat mencabik kerukunan umat beragama di Indonesia.

Buku kategori Keagamaan yang berjudul Moderasi Beragama dalam Pandangan Aktor-Aktor Kerukunan Provinsi Sulawesi Barat merupakan karya dari Busrang Riandhy, S.Ag., M.H., dkk.

Implementasi Moderasi Beragama Bersama Penyuluh Perempuan di Bandung Raya

Penanganan radikalisme dan ekstrimisme kekerasan dapat dilakukan melalui pelaksanaan moderasi beragama. Ia meletakkan dasar pemikiran dan cara pandang melihat perbedaan agama secara bersama dengan cara yang baik dan adil untuk mencapai kebaikan bersama dalam segi kehidupan. Oleh karenanya, penelitian ini berargumen bahwa persepsi dan aksi perempuan memiliki peran penting dalam penelitian ini, karena mereka tidak hanya memiliki kapasitas untuk bergabung dengan organisasi radikal, tetapi juga memainkan peran penting dalam menghindari radikalisme.

Penanganan radikalisme dan ekstrimisme kekerasan dapat dilakukan melalui pelaksanaan moderasi beragama.

Moderasi Beragama Penyuluh Perempuan: Konsep dan Implementasi

Pentingnya moderasi beragama sangat disadari oleh pemerintah dalam mengelola iklim bermasyarakat di Indonesia yang plural, dengan begitu banyan serta memiliki banyak perbedaan dan keberagaman, dari suku, etnis, agama, dan budaya. Kemajemukan merupakan kunci pemicu konflik atas nama perbedaan yang sangat mudah dipantik menjadi konflik berbasis kekerasan, termasuk mengarahkan pemikiran radikalisme ke arah ekstremisme kekerasan. Untuk itu, buku ini dapat memberikan gambaran real tentang tanggapan pihak perempuan, terutama perempuan penyuluh agama Islam, terhadap moderasi beragama tersebut.

Pentingnya moderasi beragama sangat disadari oleh pemerintah dalam mengelola iklim bermasyarakat di Indonesia yang plural, dengan begitu banyan serta memiliki banyak perbedaan dan keberagaman, dari suku, etnis, agama, dan budaya.

Moderasi Beragama di Tengah Pandemi Covid-19

Buku ini merupakan karya tulis mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten pada Kuliah Kerja Nyata tahun 2021. Penyusunan buku ini diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas Kuliah Kerja Nyata UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Buku ini merupakan karya tulis mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten pada Kuliah Kerja Nyata tahun 2021. Penyusunan buku ini diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas Kuliah Kerja Nyata UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Khazanah Moderasi Beragama

dalam Al-Qur'an dan Penerapannya di Indonesia

Buku ini memuat sekian persoalan mengenai Islam dan umat Islam di Indonesia yang tengah menghadapi dua tantangan. Pertama, kecenderungan sebagian kalangan umat Islam untuk bersikap ekstrem dan ketat dalam memahami teks-teks keagamaan dan mencoba memaksakan cara tersebut ke tengah masyarakat muslim, bahkan dalam beberapa hal menggunakan kekerasan. Kedua, kecenderungan lain yang juga ekstrem dengan bersikap longgar dalam beragama dan tunduk pada perilaku serta pemikiran negatif yang berasal dari budaya dan peradaban lain. Selain hal di atas, juga terdapat penerimaan dan penolakan mengenai istilah moderasi beragama, dalam konteks Indonesia. Salah satu perbedaan buku ini dengan buku moderasi beragama lainnya adalah di samping menghidangkan problematika yang telah dipaparkan di atas, juga concern pada istilah-istilah moderasi beragama dalam Al-Qur’an dengan penafsirannya. Di antaranya; Al-Wasth (الوسط), Al-Sadad (السداد), Al-Qasd (القصد), Al-Istiqamah (الإستقامة), Al-Khairiyah (الخيرية), Al-Adl (العدل), Al-Yusr (اليسر), Al-Hikmah (الحكمة). Buku ini, menjelaskan 8 langkah utama mewujudkan pemahaman moderasi beragama konteks Indonesia. Pertama, kemampuan menyinergikan antara teks, konteks, dan kontekstualisasi beragama. Kedua, kemampuan memilah kemudahan beragama dan menggampangkannya. Ketiga, kemampuan menyeimbangkan hak kebebasan dan kewajiban. Keempat, kemampuan memilih yang terpenting di antara yang penting dan tidak penting. Kelima, kemampuan membandingkan kadar kemaslahatan dan kemudaratan. Keenam, kemampuan menyinergikan ilmu dan amal. Ketujuh, kemampuan menyinergikan ijtihad pemikiran lama dan ijtihad pemikiran kontemporer. Kedelapan, kemampuan menyinergikan literasi dan emosi.

Buku ini memuat sekian persoalan mengenai Islam dan umat Islam di Indonesia yang tengah menghadapi dua tantangan.