Sebanyak 269 item atau buku ditemukan

Jurnalistik Islam

Jurnalistik Islam PENULIS: M.Yoserizal Saragih,SAg,M.I.Kom Tebal : 125 halaman ISBN : 978-623-7474-91-3 www.guepedia.com Sinopsis: Dalam buku Jurnalistik Islami bukanlah media massa Islam atau pers Islam. Sebuah media yang mengklaim sebagai media massa Islam belum tentu bermuatan jurnalistik Islami, sebagaimana halnya masyarakat Islam belum tentu mencerminkan diri sebagai masyarakat Islami (sesuai nilai-nilai Islam). Jadi, jurnalistik Islami dan media massa Islam adalah dua dunia yang berbeda, meskipun ada kaitan erat antara keduanya. Jurnalistik Islami merujuk pada proses atau aktivitas jurnalistik yang bernafaskan nilai-nilai Islam. Sedangkan media massa Islam adalah produk dari suatu proses aktivitas jurnalistik yang umumnya berupa media da’wah atau himpunan karya jurnalistik dengan bahan baku konsep ajaran Islam yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai Islam. Sebuah media Islam yang berisikan berita dan artikel keislaman, bisa saja gaya jurnalistiknya tidak Islami jika gaya bahasa dan penulisannya buruk, tidak sesuai kaidah jurnalistik, atau bahkan kebijakan redaksinya cenderung menyerang atau memusuhi kelompok Muslim lain –merusak ukhuwah Islamiyah. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Jurnalistik Islam PENULIS: M.Yoserizal Saragih,SAg,M.I.Kom Tebal : 125 halaman ISBN : 978-623-7474-91-3 www.guepedia.com Sinopsis: Dalam buku Jurnalistik Islami bukanlah media massa Islam atau pers Islam.

Pengantar Jurnalistik

Pengantar Jurnalistik PENULIS: Prof. Dr Ahmad Qorib, MA, M.Yoserizal Saragih,SAg,M.I.Kom, Suwandi, S.Pd Tebal : 128 halaman ISBN : 978-623-7474-44-9 www.guepedia.com Sinopsis: Dalam buku pengatar jurnalistik ini ada beberapa hal di bahas tentang teori dan praktik perkembangan pers, jurnalitik dan wartawan dalam buku ini membahas tentang pengertian jurnalirik , pres , wartawan dan undang undang wartawan dan pres masalah pokok pers dalam jurnalitik yang pada aspek akademis dan jurnalistik tidak pernah luput dalam bidang kajian jurnalistik pakar internasional dalam buku jurnalistik juga menjelaskan konsep – konsep jurnalistik yang relevan.Buku pengantar jurnalistik, prinsip-prinaip jurnalisme, etika jurnalistik, penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan jurnalistik, dan lain-lain. Ruang lingkup ini memberi gambaran bahwa dunia jurnalistik bukan sekedar soal melulu soal penulisan. Jurnalistik adalah keterampilan dan profesi. Jurnalistik tidak hanya mengharuskan pengetahuan yang cukup untuk memahaminya, tetapi juga harus dilatih dan digeluti layaknya para wartawan bekerja. Sikap untuk selalu mempertanyakan, piawai dalam wawancara, taktis dalam melakukan liputan, dan mampu menulis berita menjadi bukti jurnalistik sebagai keterampilan. Sungguh jurnalistik butuh keterampilan. Belajar jurnalistik tak hanya kompleks, tapi butuh latihan agar menjadi terampil. Terampil dalam jurnalistik pun tidak harus menjadikan seseorang berkecimpung dan terjun ke dunia jurnalistik. Terampil wawancara dapat menjadikan kita sebagai pembicara yang ulung. Terampil menulis dapat menjadikan kita sebagai penulis yang produktif dan mendapatkan income. Itulah makna jurnalistik sebagai keterampilan www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading

Pengantar Jurnalistik PENULIS: Prof.

Aktivis Jurnalistik Sekolah

Salah satu tuntutan keberhasilan pendidikan di abad 21 adalah lahirnya lulusan yang memiliki sikap kritis, kreatif dan memiliki daya saing baik untuk tingkat global maupun internasional. Upaya untuk melahirkan lulusan yang memiliki sikap kritis, kreatif dan memiliki daya saing bukan saja dilakukan dengan peningkatan pendidikan karakter dan meningkatkan efektivitas pembelajara, namun juga dengan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengekpresikan diri dan sekaligus melakukan ekplorasi atas bakat minat dan kemauan. Salah satu yang diyakini mampu mengembangkan sikap kritis, kreatif tersebut adalah melalui kegiatan ektra kurikuler Jurnalistik. Banyak tokoh di Indonesia yang lahir dari mereka yang sebelumnya adalah aktivis sekaligus jurnalis sekolah. Sikap kritis yang mereka miliki banyak ditempa melalui kegiatan jurnalistik di sekolah baik dalam bentuk kegiatan penyusunan Koran Dinding, Majalah Dinding maupun penerbitan khusus sekolah. Salah satu sikap yang paling menonjol yang terbangun di kalangan akitvis jurnalis sekolah adalah sikap demokratis, menjunjung tinggi kebenaran, dan pantang menyerah atau ulet. Buku ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan kepada guru, serta siswa tentang bagaimana kehidupan para jurnalis dan sekaligus memberikan panduan bagi mereka untuk memahami secara lebih seksama bagaimana menjadi seorang jurnalis. Ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi mereka yang memiliki cita-cita untuk terjun sebagai seorang jurnalis sesungguhnya setelah mereka menyelesaikan pendidikan. Buku ini sesungguhnya adalah pengalaman penulis selama hampir tiga dasa warsa menggeluti dunia jurnalistik dengan segala suka duka yang ada di dalamnya.

Buku Aktivis jurnalistik sekolah ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Jurnalistik Sedetik: Kiat Memotret Olahraga untuk Laporan

"""Untuk membuat foto olahraga yang eventnya diselenggarakan secara resmi, mensyaratkan peralatan kamera dan lensa yang canggih, guna menjinakkan aksi-aksi atlet yang berlangsung dalam hitungan detik dari kejauhan. Berbagai faktor mengenai teknis pemotretan agar mampu menangkap aksi-aksi atlet pun juga harus dikuasai. Namun tanpa adanya pengetahuan dan pengalaman yang cukup mengenai olahraganya, konsentrasi dan antisipasi, serta perhitungan yang baik dalam menekan tombol pelepas rana kamera – memotret olahraga yang sudah menggunakan peralatan canggih – menjadi sia-sia. Buku ini menawarkan dengan secara kurang lebih lengkap, berbagai trik pemotretan olah raga agar bisa menghasilkan foto yang bercerita dan layak berita."""

"""Untuk membuat foto olahraga yang eventnya diselenggarakan secara resmi, mensyaratkan peralatan kamera dan lensa yang canggih, guna menjinakkan aksi-aksi atlet yang berlangsung dalam hitungan detik dari kejauhan.

Foto Jurnalistik

"""Barangsiapa yang tersesat dalam rimba belantara fotografi jurnalistik Indonesia, segera temukan kunci wasiat untuk menguaknya—kunci yang mengantar kita ke ujung labirin dunia jurnalisme visual yang penuh rambu buram nan misterius. Buku ini menghamparkan peta jalan menuju oase fotografi jurnalistik yang disajikan dengan canggih dari catatan sejarah global dan di tanah air, baik ditinjau dari pendekatan teknis visual maupun kandungan profesionalnya. Kita berutang dahaga pengetahuan kepada Taufan, yang telah bersusah payah mengisi kelangkaan referensi jurnalisme fotografi Indonesia yang selama ini telah alpa dilakukan oleh para pelaku industri pers, yang raksasa sekalipun, di tanah air. — Oscar Motuloh, Galeri Foto Jurnalistik Antara Ini adalah sebuah buku paling komprehensif dan terkini yang mengupas tentang foto jurnalistik. Pembahasannya terstruktur dengan baik dan beralur rapi, sehingga memudahkan siapa pun untuk memahami soal wartawan foto dan foto jurnalistik. Sebaiknya buku ini menjadi buku wajib bagi dosen dan mahasiswa jurusan jurnalistik, serta referensi bagi siapa pun yang ingin tahu soal foto jurnalistik. — Beawiharta, Fotografer REUTERS Bacaan yang menarik, bermanfaat, dan wajib dibaca fotografer yang ingin terjun ke dunia foto jurnalistik secara total. Dengan pemaparan yang menyeluruh dan mendetail, buku ini memudahkan pembaca memahami seluk beluk dunia foto jurnalistik dan penerapannya di lapangan. — Agus Susanto, KOMPAS Ini buku keren! Karya jurnalis foto yang tak hanya piawai memotret tetapi juga cakap menulis buku tentang foto jurnalistik. Namanya Taufan Wijaya. — Eko Maryadi, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) 2011-2014 Suatu riset yang tekun telah berhasil menghadiahkan buku ini kepada khalayak pelajar, mahasiswa, praktisi, dan pemerhati fotografi jurnalistik. Ini adalah bacaan yang bermanfaat, terutama kini, kala media sosial dan tren jurnalisme warga mengemuka, kala perkembangan teknologi dan evolusi media pemberitaan membuat peran fotografi jurnalistik sebagai pengantar berita dan cerita kembali diwacanakan. — Reynold Sumayku, National Geographic Indonesia Taufan Wijaya menerangkan kekuatan foto dalam jurnalisme—dari sejarah 1877 ketika satu harian New York pertama kali menggunakan foto sampai 2010 ketika seorang fotografer dengan jeli merekam Gayus Tambunan, seorang terpidana yang tengah ditahan di Jakarta namun bisa menyaksikan pertandingan tenis di Bali. — Andreas Harsono, Yayasan Pantau"""

Ini adalah bacaan yang bermanfaat, terutama kini, kala media sosial dan tren jurnalisme warga mengemuka, kala perkembangan teknologi dan evolusi media pemberitaan membuat peran fotografi jurnalistik sebagai pengantar berita dan cerita ...

Teknik Menelusuri dan Memahami Artikel Ilmiah di Jurnal Nasional dan Internasional

Buku ini ditulis untuk Anda, Non Peneliti, dimana sedikit sekali memahami artikel ilmiah atau tidak memiliki keahlian dan pengalaman sebagai seorang peneliti. Buku ini memang disusun dengan metode semudah mungkin dapat dipahami oleh mereka yang memang tidak berkecimpung di dunia penelitian, ataupun bagi orang yang “dipaksa” mempelajari artikel ilmiah sebagai persyaratan jenjang pendidikan tertentu. Pada dasarnya, dengan memaparkan bacaan buku ini dengan step-by-step, Anda diharapkan dapat mengikuti setiap tahap dalam proses dengan runut, yang pada akhirnya akan memberikan gambaran yang utuh bagaimana memahami artikel ilmiah dalam bentuk jurnal. Buku ini secara garis besar terdiri dari dua bagian. Pertama, Overview dan bagian Kedua adalah Strategi Memahami Jurnal.

Publikasi ilmiah membantu menjawab pertanyaan rumusan masalah dalam penulisan akademis dan meletakkan dasar untuk ... Publikasi perdagangan- dimaksudkan untuk berbagi berita umum, tren, dan opini di antara para praktisi di industri atau ...

Jurnal ekonomi dan pembangunan

pertanian dan perencanaan di tingkat regional di masa yang akan datang . 1 . 2 .
PENDEKATAN PEMBANGUNAN WILAYAH DI INDONESIA Kebijaksanaan
Pembangunan Wilayah Pembangunan wilayah , menurut Napitupulu ( 1999 )
tidak ...