Sebanyak 2300 item atau buku ditemukan

Fatwa ekonomi syariah di Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah

Comparison of sharia economy practices in Indonesia, Malaysia, and the Middle East.

B. Pertumbuhan Produk Ekonomi Syariah Komposisi fatwa DSN dapat dibedakan pada delapan kelompok fatwa , yaitu ; fatwa berkaitan dengan produk perbankan syariah ( berjumlah 45 buah ) , produk asuransi syariah ( 5 buah ) , pasar modal ...

Dinamika Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang Aborsi dan Penggunaan Vaksin Meningitis dalam Merespons Perubahan Sosial

Penelitian ini bertujuan untuk mengaji bagaimana respons fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang aborsi dan penggunaan vaksin meningitis setelah berinteraksi dengan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dan sejauh mana pengaruhnya terhadap keputusan fatwa. Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan sumber data primer berupa fatwa MUI tentang Aborsi Nomor 07 tahun 1983 tentang Kependudukan, Kesehatan dan Pembangunan. Fatwa MUI Nomor 25 tahun 2000, Nomor 35 tahun 2005 tentang Aborsi serta Fatwa MUI tahun 2009 dan 2010 tentang Penggunaan Vaksin Meningitis bagi Jamaah Haji dan Umrah. Sedangkan untuk sumber data sekunder berupa buku, majalah, jurnal dan dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian normatif. Temuan penelitian ini adalah: pertama, fatwa MUI tentang aborsi dan penggunaan vaksin meningitis cenderung dinamis terlihat dari respons MUI yang baik terhadap perubahan sosial masyarakat di Indonesia. Hal ini berdasarkan pada kenyataan bahwa MUI tercatat telah mengeluarkan fatwa tentang aborsi sebanyak tiga kali selama kurun waktu 22 tahun dan fatwa tentang penggunaan vaksin meningitis sebanyak dua kali hanya dalam kurun waktu satu tahun. Ketiga fatwa tentang aborsi tersebut yaitu fatwa Nomor 7 tahun 1983 merupakan respons MUI yang bertujuan untuk mendukung program pemerintah supaya umat Islam terlibat dalam kemajuan pembangunan nasional. Fatwa Nomor 25 tahun 2000 yang merupakan pengukuhan fatwa sebelumnya dan juga sebagai bentuk respons terhadap pro dan kontra yang terjadi di masyarakat tentang hukum melakukan aborsi sebelum peniupan roh. Sedangkan fatwa Nomor 35 tahun 2005 adalah respons terhadap banyaknya praktik aborsi yang dilakukan masyarakat tanpa memperhatikan tuntunan agama dan juga pertanyaan kebolehan melakukan aborsi dalam kondisi-kondisi tertentu. Selanjutnya 2 fatwa yang menyangkut mengenai penggunaan vaksin meningitis yaitu, Fatwa Nomor 05 tahun 2009 yang merupakan respons MUI terhadap ancaman penyakit meningitis dan juga kewajiban yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi yang mewajibkan semua orang yang akan mengunjungi negara tersebut untuk melakukan vaksin. Fatwa Nomor 06 tahun 2010 adalah bentuk respons MUI terhadap permohonan fatwa dari beberapa produsen yang memproduksi vaksin meningitis tersebut. Kedua, perbedaan kondisi lingkungan sosial cukup mempengaruhi keputusan fatwa MUI tentang aborsi dan penggunaan vaksin meningitis ini, hal ini terlihat dari subtansi fatwa yang cukup dinamis. Fatwa aborsi pada tahun 2000 yang mengharamkan melakukan aborsi baik sebelum ataupun sesudah nafk al-ruh merupakan pengukuhan fatwa sebelumnya pada tahun 1983. Namun pada fatwa aborsi tahun 2005 MUI menambahkan poin baru yang berhubungan dengan alasan yang membolehkan aborsi. Alasan tersebut adalah keadaan hajat dimana janin yang dikandung dideteksi cacat genetik dan juga kehamilan akibat perkosaan. Selanjutnya tentang fatwa penggunaan vaksin meningitis pada tahun 2010 merupakan pencabutan kebolehan menggunakan vaksin haram karena kebutuhan mendesak yang dinyatakan pada fatwa tahun 2009. Fatwa tahun 2010 ini memiliki tambahan baru yakni jenis vaksin yang halal digunakan. Metodologi yang digunakan MUI dalam menetapkan fatwa-fatwa tersebut adalah dengan menggunakan tarjih yaitu memperhatikan pendapat para ulama terdahulu kemudian menyimpulkan yang paling kuat argumentasinya dan juga mempertimbangkan keadaan darurat yang berdasarkan pada konsep maslahat. Penelitian ini mendukung pernyataan para peneliti sebelumnya seperti Linant de Ballefonds (1955), Khalid Mas’ud (1973), Subhi Mahmassani (1981) dan Wael B. Hallaq (1997) yang menyatakan hukum Islam bersifat dinamis, elastis, yaitu bisa beradaptasi dengan perubahan sosial. Fleksibilitas hukum Islam dalam praktek dan penekanan pada ijtihad (Independent Legal Rasioning) cukup menunjukkan bahwa hukum Islam bisa beradaptasi dengan perubahan sosial. Penelitian ini menolak pernyataan sejumlah tokoh seperti Josep Schacht (1965), Noel J. Coulson (1964) dan J.N.D Anderson (1959) yang berpendapat hukum Islam adalah abadi, statis, final dan mutlak yang karenanya tidak bisa beradaptasi dengan perubahan sosial.

Pembentukan DSN ini berlandaskan pada pandangan lembaga-lembaga keuangan syariah di Indonesia semakin berkembang, yang tentu saja akan memerlukan bermacam perspektif dari Hukum Islam tentang produk-produk perbankan.60 Dari kedua bagian ...

Implementasi prinsip transparansi dalam praktik penanaman modal di Indonesia

Implementation of transparency principles on capital investment in Indonesia.

Implementation of transparency principles on capital investment in Indonesia.

Menelaah Historiografi Nasional Indonesia: Kajian Kritis terhadap Buku Indonesia dalam Arus Sejarah

Thomas Samuel Kuhn di dalam karyanya The Structure of Scientific Revolutions melontarkan gagasan tentang scientific revolution (revolusi ilmu) yang ditandai oleh adanya pergantian paradigma (paradigm shifts). Proses revolusi ilmu dimulai dari pra-ilmu (prescience) ketika tidak memiliki paradigma sentral; ilmu biasa (normal science) ketika ilmuwan mencoba mengembangkan paradigma sentral melalui pemecahan teka-teki (puzzle solving); keganjilan (anomalies) ketika ilmuwan mengalami kegagalan untuk menyesuaikan paradigma; kegentingan (crisis) ketika paradigma benar-benar pada puncak anomali; dan ilmu revolusioner (revolutionary science) ketika paradigma baru muncul. Apabila perspektif Kuhn tersebut dipergunakan untuk melihat perkembangan historiografi Indonesia, terutama sejak penerbitan Sejarah Nasional Indonesia oleh Balai Pustaka pada tahun 1975, maka posisi historiografi sejarah Indonesia berada pada tahapan krisis setelah muncul banyak keganjilan mengenai buku tersebut. Buku Sejarah Nasional Indonesia yang dikatakan sebagai buku standar sejarah Indonesia telah dianggap sebagai sumber otentik di tengah masyarakat Indonesia. Buku itu dijadikan sejarah babon yang menjadi rujukan bagi penulisan sejarah Indonesia sehingga para pengajar sejarah menerapkannya dalam pengajaran sejarah Indonesia. Buku Sejarah Nasional Indonesia merupakan karya historiografis yang ditulis para sejarawan Indonesia setelah melalui proses panjang. Namun seiring perkembangan kajian kesejarahan dan peralihan dari era Orde Baru ke era reformasi, para sejarawan kemudian berupaya melengkapi buku Sejarah Nasional Indonesia yang diterbitkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto itu sehingga muncul buku Indonesia dalam Arus Sejarah yang diterbitkan pada masa pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudoyono.

ini membawa pergeseran masyarakat pribumi dari sistem perekonomian pertanian sub-sistem tradisional ke sistem perekonomian pasar kolonial. Pergeseran kehidupan politik dan ekonomi tersebut mempengaruhi terjadinya proses pergeseran ...

Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia 1908 - 1945

Buku berjudul Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia 1908-1945 ini terdiri dari 7 bab, yaitu 1).Pendahuluan, 2).Politik Masa Kolonial Menjelang Tahun 1908, 3).Latar Belakang Pergerakan Nasional Indonesia, 4).Masa Permulaan dan Pembentukan Pergerakan Nasional, 5).Masa Radikal dan Non Kooperasi Pergerakan Nasional, 6).Masa Moderat dan Kooperasi Pergerakan Nasional, 7).Pergerakan Nasional Masa Pendudukan Jepang.

Volume perdagangan berkembang dengan pesatnya, sedang perkembangan modal terjadi secara besar-besaran (Sartono Kartodirdjo, 1992 : 22). Tahun 1870 pada umumnya dianggap sebagai titik balik di dalam sejarah politik kolonial Belanda.

Ekonomi Indonesia

"Referensi penting bagi setiap orang yang ingin memahami perjalanan perekonomian bangsa. Tajam karena didasari oleh pengalaman konkret merencanakan dan mengelola negara. Mendalam karena latar belakang penulis sebagai akademisi yang dikenal cermat dan rasional." -Najwa Shihab, Jurnalis Televisi dan Duta Baca Indonesia 2016 "Dalam dinamika proses pembangunan Indonesia sekarang, tugas pengelola negara adalah secara aktif menumbuhkan iklim kesempatan, membangkitkan daya mampu serta kecerdasan masyarakat untuk memahami dan membangun zona equilibrium antara tonggak ekonomi dan tonggak politik." -Prof. Dr. Emil Salim, Cendekiawan dan Ekonom "Ekonomi adalah salah satu pilar utama kokohnya suatu negara. Buku Ekonomi Indonesia: Dalam Lintasan Sejarah memberikan gambaran apa yang membuat Indonesia bisa bertahan dan berkembang selama lebih dari satu abad. Perlu dibaca generasi muda yang kelak akan mewarisi bangsa ini." -Bambang P.S. Brodjonegoro, Menteri Keuangan (Periode 2014-2019) "Buku luar biasa yang hadir tepat waktu: merajut sejarah panjang menjadi cermin untuk memahami dan menjawab tantangan masa kini dan masa depan, agar kesalahan tidak berulang. Prof. Boediono kembali menunjukkan keistimewaannya menguraikan masalah yang rumit dengan sederhana, menjadikan buku ini mudah dipahami oleh awam sekalipun. Perumus kebijakan, analis, politisi, dan mahasiswa wajib membacanya." -Faisal Basri, Dosen dan Ekonom Buku ini mengulas perjalanan sejarah ekonomi Indonesia, sejak masa pra-VOC hingga pembahasan pilihan-pilihan ekonomi politik di masa krisis, dengan fokus masa setelah kemerdekaan sampai sekarang. Buku ini mengulas perjalanan sejarah ekonomi Indonesia, sejak masa pra-VOC hingga pembahasan pilihan-pilihan ekonomi politik di masa krisis, dengan fokus masa setelah kemerdekaan sampai sekarang. Ditulis oleh ekonom ternama Indonesia yang berkecimpung langsung dalam pengambilan kebijakan selama puluhan tahun, pengalamannya tentu memberikan insight yang sangat berharga bagi siapa pun yang mencintai Indonesia. ISI BUKU: BAGIAN SATU: MASA SEBELUM KEMERDEKAAN - BAB 1 Nusantara di Masa VOC: Abad 17 dan 18 - BAB 2 Membangun Sistem Ekonomi Kolonial: Abad 19 dan Awal Abad 20 - BAB 3 Dari Depresi Dunia ke Ekonomi Perang, 1929-1950 BAGIAN DUA: MASA SETELAH KEMERDEKAAN - BAB 4 Masa Konsolidasi, Stagnasi, dan Hiperinflasi, 1950-1965 - BAB 5 Masa Stabilisasi Ekonomi, 1966-1968 - BAB 6 Pembangunan Ekonomi dan Rezeki Minyak, 1969-1981 - BAB 7 Melepaskan Ketergantungan pada Minyak,Membangun Sektor Non-Migas, 1982-1996 - BAB 8 Krisis Keuangan Asia: Dampak dan Penanganannya, 1997-2004 - BAB 9 Kebangkitan, Krisis, dan “Boom” Ekspor, 2004-2014 - BAB 10 Belajar dari Sejarah (1): Ekonomi, Politik, dan Institusi - BAB 11 Belajar dari Sejarah (2): Menjaga Stabilitas dan Menangani Krisis di Era Globalisasi [Mizan Publishing, Ekonomi, Negara, Bangsa, Indonesia, Boediono, Budiono, Wakil Presiden Indonesia, Tokoh, Negarawan, Indonesia]

Buku Ekonomi Indonesia: Dalam Lintasan Sejarah memberikan gambaran apa yang membuat Indonesia bisa bertahan dan berkembang selama lebih dari satu abad. Perlu dibaca generasi muda yang kelak akan mewarisi bangsa ini.

Sejarah kebijaksanaan moneter Indonesia

History of public finance in Indonesia.

Sementara itu Jawa Barat mendapat gangguan dari laskar Darul Islam ( DI ) yang dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo . Pada tanggal 7 Agustus 1949 ia memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia , dan selama bertahun ...

Induk KUD dalam lintasan sejarah gerakan koperasi Indonesia, 1979-1994

History of the central office of village cooperatives in Indonesia.

History of the central office of village cooperatives in Indonesia.

Sejarah Nasional Indonesia Jilid 5: Zaman Kebangkitan Nasional & Masa Hindia Belanda

Buku Sejarah Nasional Indonesia (SNI) Edisi Pemutakhiran ini terbit dalam cetakan ketujuh. Sejak awal penerbitan SNI pada tahun 1975, buku SNI ini belum pernah dimutakhirkan sesuai dengan temuan-temuan baru dan perkembangan teori sejarah yang baru. Sudah hampir tiga puluh tiga tahun, banyak naskah perbaikan masih tersimpan di laci para penulis sejarah Indonesia. Keunikan pertama dari SNI adalah bahwa buku merupakan hasil karya bangsa Indonesia sendiri, ilmuwan/-wati Indonesia yang sebagian besar masih hidup. Keunikan kedua dari buku SNI ini adalah dia ditulis dengan latar belakang Indonesia atau bersifat indonesiasentris. Untuk mengetahui latar belakang penulisan buku SNI sebanyak enam jilid ini perlu membaca Prakata Editor Umum pada edisi pertama yang ditulis oleh Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo. Buku SNI telah mendapat julukan dari masyarakat Indonesia sebagai “buku standar” sejarah Indonesia. Oleh karena itu, isi buku SNI sering dipakai sebagai sumber rujukan penulisan dan pembicaraan tentang sejarah Indonesia, baik secara langsung dikatakan maupun secara tersirat. Balai Pustaka sebagai pemegang hak penerbitan buku SNI telah berusaha keras untuk menghidupkan kembali semangat nasional para pencetus dan penulis awal buku SNI. Dengan menghimpun semua mereka yang terlibat langsung dan tidak langsung dalam penulisan buku SNI, Balai Pustaka berhasil memutakhirkan isi buku SNI walaupun memang terlambat. Kepada para penulis buku SNI, baik yang masih hidup dan terus terlibat dalam pemutakhiran buku SNI ini dan kepada yang telah meninggal, Balai Pustaka mengucapkan terima kasih dan penghormatan besar atas karya dan jasa mereka. Dengan ini, SNI Edisi Pemutakhiran ini hadir di hadapan sidang pembaca. Semoga SNI Edisi Pemutakhiran ini menyadarkan bangsa Indonesia akan sejarah bangsanya dan buku ini berguna bagi bangsa Indonesia. Terima kasih.

Buku Sejarah Nasional Indonesia (SNI) Edisi Pemutakhiran ini terbit dalam cetakan ketujuh.