Sebanyak 2139 item atau buku ditemukan

Profil gerakan organisasi Wanita Islam Indonesia

studi kasus Wanita Persatuan Umat Islam tahun 1970-an sampai 1990-an :laporan penelitian

History of Wanita Persatuan Umat Islam Indonesia, a Muslim women organization in Indonesia, 1970-1990; report.

Diantara kelompok reformis moderat salah satunya adalah Persatuan Umat Islam ( PUI ) . Pembaharuan dalam Islam atau gerakan modem Islam merupakan jawaban yang ditujukan techadap krisis yang dihadapi umat Islam pada masaaya , kemudian ...

Pemikiran politik proklamator negara Islam Indonesia S.M. Kartosoewirjo

fakta dan data sejarah Darul Islam

Analysis of thoughts of Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo, 1907-1962, activist of Darul Islam; includes articles by and on Kartosuwirjo.

Dalam Masyumi juga terjadi pertikaian antara tokoh ' moderat seperti Natsir dengan Sukiman . Atau antara Natsir dengan K.H. Isa Anshari , tokoh radikal Masyumi Jawa Barat . Keduanya berselisih paham tentang metode menghadapi Komunisme ...

Problematika politik Islam di Indonesia

Islam and politics in Indonesia; collection of articles.

Dengan doktrin politik yang bernuansa moderat dan fleksibel , dan dengan tujuan politik untuk menguntungkan warga nahdliyyin , bisa dipahami bahwa perpolitikan NU selalu konsisten , walaupun cara atau metodenya mungkin berubah dari ...

Dakwah Islam dan tantangan ummat Islam Indonesia dewasa ini

Adapun golongan Moderat , sebagian besar terdiri dari pelajar mahasiswa dan cendekiawan Islam . Hal ini dapat dianggap positif , hanya saja bahaya dari faham Moderat adalah justru akan menjurus pada faham sekularisme , yang menjadikan ...

Gagasan demokrasi Amien Rais dalam teori politik Islam Indonesia

... karena itu menurut Amien baik sekularisme radikal seperti Marxisme yang memusuhi agama maupun moderat yang melihat agama sebagai urusan pribadi yang berkaitan dengan masalah - masalah rohani serta tidak boleh mencampuri urusan ...

TEOLOGI ISLAM MODERAT DI INDONESIA KONTEMPORER

Kontestasi Populisme Islam dan Otoritas Keagamaan di Media Sosial

Tak dapat dipungkiri bahwa saat ini kita seakan tidak berdaya atas hegemoni media online. Bahkan diakui atau tidak, perkembangan teknologi telah mempengaruhi berabagai aspek kehidupan kita, termasuk dalam hal kebutuhan atas informasi keagamaan. Namun perkembangan revolusi digital ini, tidak diimbangi dengan kemampuan sebagai (besar) masyarakat dalam memahami dan mengolah informasi secara baik, cerdas dan benar. Akibatnya, hoax dengan mudah menyebar, beranak pinak dan dikonsumsi mentah-mentah oleh saudarasaudara kita. Oleh sebab itulah lahir fenomena post-truth dimana kebenaran tak lagi diukur oleh rasionalitas-ilmiah dan kondisi faktual, namun kebenaran hanya ditimbang dari neraca emosional, perasaan dan kesamaan kepentingan. Saat ini, beragama menjadi semacam formalitas, dan ritual keagamaan menjadi artifisial. Menghadapi keragaman beragama di ruang digital dibutuhkan sikap toleransi, yakni upaya menghargai dan menghormati perbedaan, memberikan kasih, berbagi kebaikan dan memuliakan orang lain tanpa melihat perbedaan suku, ras, agama, dan antar-golongan. Dengan toleransi dapat membangun perdamaian, menjaga persatuan, kesetaraan dan kemajemukan atas dasar semangat kemanusiaan dan ketuahanan. Atas dasar semangat inilah, buku karya Dr.H.Achmad Muhibin Zuhri, M. Ag ini lahir. Satu karya yang didedikasikan sebagai bagian dari ikhtiar berkontribusi dan memberikan pedoman bagaimana seharusnya bersikap dan menyikapi fenomena keagamaan di ruang digital. Judul besar yang mengangkat satu frasa yang apik: “Teologi Islam Moderat” mengisyaratkan satu argumentasi bahwa menjadi Islam wasathiyah adalah menjadi Islam yang seutuhnya. Hal ini didasarkan pada satu keniscayaan bahwa keberagaman dan perbedaan adalah sebuah sunnatullah, satu keniscayaan Ilahi yang perlu dihadapi dengan saling hormat menghormati dalam satu semangat “li ta‟arafu” sebagaimana kalam Allah yang termaktub dalam QS Al-Hujurat: 13. Kami dari penerbit mengucapkan terimakasih atas kepercayaan saudara Ahmad Muhibin Zuhri, yang telah memberikan amanah agar karya ini diterbitkan oleh Nawa Litera Pusblishing. Karya ini menjadi sangat penting dan relevan sebagaimana visi misi kami yang berkomitmen mempublikasikan karya-karya yang mencerdaskan anak bangsa. Buku ini layak menjadi konsumsi akademik yang wajib dibaca oleh pemerhati studi agama dan perkembangannya di media online. Selamat membaca!

Narasinarasi keagamaan yang moderat berbasis nilai kemanusiaan (alInsaniyah) dan ketuhanan (rabbaniyah) akan menjadi penyeimbang di tengah- tengah informasi yang mengalir deras di ruang digital. Skema teknologi yang mendisiplinkan dan ...

Tradisionalisme dan Modernisme Islam di Indonesia

Realitas islam di Indonesia mengalami interaksi dengan sistem sosial dan kebudayaan setempat. Agama dan tradisi berkolaborasi menjalin sinergi yang sangat rapi. Dalam tahap tertentu, sinergi tersebut terkadang menimbulkan problem tersendiri, yaitu samarnya batas antara Islam dan tradisi, sehingga sulit dibedakan mana Islam otentik dan mana Islam yang mentradisi. Tetapi, hal itu menunjukkan realitas keagamaan yang dinamis. Fenomena tersebut menjadikan kultur pemikiran dan aksi Islam Indonesia sangat beragam. Keragaman itu terjadi baik pada level personal maupun kelompok. Haji Ahmad Sanusi merupakan salah seorang tokoh yang mengisi keragaman pemikiran tersebut. Ia mendalami Islam dari sumbernya dan melakukan kontekstualisasi dalam kehidupan masyarakat. Kesadarannya mendialogkan antara doktrin agama, tradisi, dan semangat pembaruan, membuatnya menjadi seorang pemikir agama yang eklektik.

Realitas islam di Indonesia mengalami interaksi dengan sistem sosial dan kebudayaan setempat.

Islam Moderat: Konsep dan Aktualisasinya dalam Dinamika Gerakan Islam di Indonesia

Karya ini tidak bertujuan untuk mengklaim kebenaran satu cara pandang beragama dan menyalahkan cara yang lain. Sekali lagi, keberagamaan merupakan satu keniscayaan yang patut dipahami dan sadari dengan lapang dada. Namun demikian, buku ini mencoba untuk satu konsep penting tentang cara pandang yang relevan dan kontektual dengan karakteristik multikultural bangsa Indonesia. Sekaligus berupaya untuk menelisik dampak dan pengaruh dari cara beragama umat Islam lain yang mewujud dalam gerakan Islam yang muncul di Indonesia. Hemat penulis, munculnya ragam pemahaman disebabkan oleh dialektika antara teks dan realitas itu sendiri, atau cara pandang terhadap posisi akal dan wahyu. Lalu bagaimana menyikapi, mendialogkan dan melakukan interelasi antara keislaman dan keindonesian? Maka buku ini hadir sebagai jawabannya.

antitesisnya adalah Islam kiri, maka Islam moderat adalah sebuah pemikiran Islamisme yang mendudukkan dirinya sebagai sebuah sintesa. Dengan demikian, bisa dipahami bahwa Islam moderat adalah memilih posisi medium, antar dua tarikan ...

Moderasi Islam di Indonesia

Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan selama kurang lebih 5 bulan dengan mengambil setting lokasi di 4 (empat) PTKIN di Indonesia, yaitu UIN Yogyakarta, UIN Alauddin Makassar, UIN Mataram NTB, dan IAIN Madura. Mencakup konsep dan hakikat Islam moderat dan aktualisasinya di Indonesia. Strategi pengembangan dan implementasinya dalam konteks lingkungan akademik dan masyarakat secara umum di beberapa kota besar di Indonesia. Yang terpenting modal dasar yang menjadi kekuatan PTKIN di Indonesia untuk terus berkiprah dalam menyemai moderasi beragama (Islam). Dimana dengan modal dan kekuatan tersebut PTKIN mampu melewati tantangan dan rintangan yang pasti datang menghadang.

Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan selama kurang lebih 5 bulan dengan mengambil setting lokasi di 4 (empat) PTKIN di Indonesia, yaitu UIN Yogyakarta, UIN Alauddin Makassar, UIN Mataram NTB, dan IAIN Madura.

Moderasi Islam Indonesia

Wacana moderasi Islam kian hari semakin deras arus relevansinya dengan kompleksitas problem modernitas kita hari ini. Gagasan utamanya ialah menentang segala bentuk kekerasan, ekstremisme, terorisme, fanatisme, dan sejenisnya. Oleh Cak Nur, moderasi Islam digambarkan sebagai cara pandang maupun sikap keagamaan sebuah masyarakat yang lebih menekankan karakter moderat (ummatan wasathan). Salah satu ciri utamanya, mereka mengedepankan sikap-sikap yang fleksibel dalam menghadapi berbagai konflik maupun konfrontasi yang mencuat dari jurang-jurang perbedaan. Moderasi Islam mengemban misi: menjaga keseimbangan di antara dua kutub ekstremitas yang sulit dipertemukan, yakni antara (pemikiran, pemahaman, pengamalan dan gerakan) Islam fundamental dan Islam liberal. Dalam konteks Indonesia, moderasi Islam mendapatkan apresiasi yang bagus dari dunia internasional. Bukan hanya umat Islam kawasan Timur yang mengagumi pendekatan keagamaan kita, Barat pun mengakui Indonesia sebagai model alternatif bagi kerukunan antarumat beragama di permukaan bumi. Lebih dari itu, bahkan Islam Indonesia menjadi antitesis terhadap citra Islam yang dirusak oleh segelintir orang yang memilih jalan kekerasan. Lantas, bagaimanakah sebenarnya pemikiran, pemahaman, dan pengamalan Islam yang berkembang di kalangan Muslim Indonesia? Buku ini menjawab dan mengkajinya secara mendalam dalam berbagai aspek. Bahkan, disertai pula ulasan yang radikal ihwal implikasi Islam Indonesia terhadap dinamika peradaban, keberagamaan Islam yang ramah, dan stabilitas kedamaian. Selamat membaca!

Dalam konteks Indonesia, moderasi Islam mendapatkan apresiasi yang bagus dari dunia internasional.