Model Belajar dan Pembelajaran yang menggembirakan
Model pembelajaran interaktif memberikan struktur pengajaran sains yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan atas pertanyaan-pertanyaan siswa. Siswa diajak untuk berpikir tentang konsep yang akan dipelajari, kemudian direfleksikan melalui keingintahuannya dan diwujudkan dalam bentuk pertanyaanpertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan itu kemudian dijawab sendiri oleh siswa melalui penyelidikan. Guru tidak terlibat terlalu jauh dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa tetapi menjawab pertanyaan siswa dengan pertanyaan, sehingga siswa akan menemukan sendiri jawaban atas pertanyaanya sendiri. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari siswa dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Bertanya dalam kegiatan pembelajaran interaktif dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan siswa.
Pembelajaran hakikatnya merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka tujuan yang diharapkan. Dari definisi ini kita bisa mengetahui dengan jelas bahwa kegiatan pembelajaran tidak lepas dari interaksi dua arah; dari seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens, dan terarah untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Proses belajar mengajar yang efektif semestinya menumbuhkan daya kreasi, daya nalar, rasa keingintahuan (curiosity), dan eksperimentasi-eksperimentasi untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru (meskipun hasilnya keliru), memberikan keterbukaan terhadap kemungkinan-kemungkinan baru, menumbuhkan demokrasi, dan memberikan toleransi pada kekeliruan-kekeliruan akibat kreativitas berpikir itu.
Pembelajaran hakikatnya merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka tujuan yang diharapkan.
Dalam buku ini, penulis berusaha menyajikan berbagai teori dan praktik belajar dan pembelajaran yang dapat dijadikan rujukan dalam mencari terobosan baru untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan proses pembelajaran kepada siswa, sehingga proses pembelajaran tidak hanya didominasi oleh guru, yang pada akhirnya menyebabkan siswa kurang berkembang dalam kemampuan berpikirnya. Dengan mengubah model pembelajaran yang konvensional, kepada model pembelajaran yang dinamis dan lebih bermakna, maka akan terbuka kesempatan kepada siswa untuk membangkitkan cara berpikir kritis dan dengan hasil pembelajaran yang lebih baik. *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)
Dalam buku ini, penulis berusaha menyajikan berbagai teori dan praktik belajar dan pembelajaran yang dapat dijadikan rujukan dalam mencari terobosan baru untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan proses pembelajaran kepada siswa, ...