Sebanyak 56 item atau buku ditemukan

Educational Planning and Management in Small States

Concepts and Experiences

This collection of papers presents the critical reflections on the management and planning of education of 18 senior officials working in 12 small island nations. The papers are a result of their participation in the Postgraduate Diploma in Educational Planning and Management in Small States program at the University of Malta. The book is divided into two sections. After an introductory essay and two papers on generic management and administration issues in small states, the papers in the first section deal with educational management, addressing the education process from its internal organizational or operational perspective. This section addresses such topics as resource allocation, Total Quality Management, staff recruitment, job satisfaction, and the role of principals. The second section of the book discusses educational planning, focusing on education as a tool for national development. This section discusses such topics as school-business linkages, the general role of educational planning, and specific developmental challenges facing primary, secondary, vocational, and adult education in small countries. Each chapter begins with a brief summary of the key arguments of the paper and ends with a discussion point based on the contents. (Contains a subject and author index.) (WFA).

Public Works Department Responsibility for architectural designs and constructions of educational facilities rests ... The Public Works Department also contracts out the construction of educational infrastructure to private companies .

Tinjauan pasar modal

Analysis of money market in Indonesia; collected articles previously published in Kompas daily.

Selain kurs saham yang tinggi , perdagangan saham kelompok Astra termasuk cukup likuid , terutama untuk saham Astra Internasional . Keadaan ini didukung oleh performance keuangan masing - masing perusahaan yang ...

An Introductory History of British Broadcasting

This provides an accessible and concise history of British radio and television. It looks at the nature and evolution of broadcasting and broadcasting institutions and the relation of broadcasting to a wider cultural context.An Introductory History of British Broadcasting is a concise and accessible history of British radio and television. It begins with the birth of radio at the beginning of the twentieth century and discusses key moments in media history, from the first wireless broadcast in 1920 through to recent developments in digital broadcasting and the internet.Distinguishing broadcasting from other kinds of mass media, and evaluating the way in which audiences have experienced the medium, Andrew Crisell considers the nature and evolution of broadcasting, the growth of broadcasting institutions and the relation of broadcasting to a wider political and social context. This fully updated and expanded second edition includes:*the latest developments in digital broadcasting and the internet*broadcasting in a multimedia era and its prospects for the future*the concept of public service broadcasting and its changing role in an era of interactivity, multiple channels and pay per view*an evaluation of recent political pressures on the BBC and ITV duopoly*a timeline of key broadcasting events and annotated advice on further reading.

It looks at the nature and evolution of broadcasting and broadcasting institutions and the relation of broadcasting to a wider cultural context.An Introductory History of British Broadcasting is a concise and accessible history of British ...

Teknik Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Program Studi

Penyusunan buku ini didasarkan atas keinginan penulis untuk ikut serta berkontribusi dalam mewujudkan penguatan akreditasi Program Studi apalagi instrumen yang digunakan adalah instrumen baru yaitu Instrumen 9 Kriteria. Bagi banyak orang yang pernah penulis tanya, instrumen baru 9 Kriteria yang digunakan untuk akreditasi sangat sulit dibanding dengan instrumen lama, yaitu Instrumen 7 Standar. Oleh karena itu, dengan terbitnya buku ini diharapkan dapat membantu para penyusun Laporan Evaluasi Diri (LED) dalam rangka akreditasi Program Studi yang diselenggarakan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Buku ini disusun berdasarkan pemahaman penulis terhadap Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 5 Tahun 2019 tentang Instrumen Akreditasi Program Studi beserta Lampiran-lampirannya. Buku ini bukanlah panduan resmi BAN-PT untuk penyusunan LED Program Studi (LED PS) melainkan pendapat pribadi penulis yang didasarkan atas pengalaman selama menjadi asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan pengalaman menjadi Pembimbing Teknis Penyusunan Instrumen 9 Kriteria untuk akreditasi Program Studi maupun akreditasi Institusi (Perguruan Tinggi) di beberapa Perguruan Tinggi dan Program Studi. Contoh-contoh yang ada dalam buku ini bukanlah model baku melainkan hanya sekedar pengantar dan alternatif. Selain membaca buku ini, para penyusun LED PS hendaknya langsung berpedoman kepada Panduan dari BAN-PT baik berupa Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri maupun Matriks Penilaiannya serta lainnya agar tidak salah sasaran. Melalui buku ini, para pembaca diperkenalkan Rambu-rambu Umum Penyusunan Laporan Evaluasi Diri (LED) Program Studi, Contoh Penyusunan Ringkasan Eksekutif, Pengisian Dasar Penyusunan, Pengisian Tim Penyusun dan Tanggung Jawabnya, Pengisian Mekanisme Kerja Penyusunan LED, Pengisian Kondisi Eksternal UPPS, Pengisian Kebijakan masing-masing Kriteria, Pengisian Strategi Pencapaian Standar, Pengisian Indikator Kinerja Utama (IKU), Pengisian Indikator Kinerja Tambahan (IKT), Pengisian Evaluasi Capaian Kinerja, Penjaminan Mutu, Pengisian Kepuasan Pengguna, Pengisian Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut, serta Analisis dan Penetapan Program Pengembangan Unit Pengelola Program Studi Terkait Program Studi yang Diakreditasi. Semua hal tersebut disajikan dalam bentuk pengantar. Contoh-contoh yang ada masih sangat banyak kekurangan dan ketidaklengkapan sehingga masih banyak perlu diisi dan dilanjutkan. Teknik Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Program Studi ini adalah untuk LED PS dalam rangka mempersiapkan akreditasi program studi jenjang 1) Sarjana, 2) Magister, 3) Doktor, 4) Diploma Tiga, 5) Sarjana Terapan, 6) Magister Terapan, dan 7) Doktor Terapan. Oleh sebab itu, para penyusun agar memperhatikan secara teliti perintah yang ada dari panduan. Perbedaan utamanya adalah pada aspek penilaian. Perbedaan penilaian dapat diperiksa lebih lanjut pada masing-masing Matriks Penilaian setiap jenjang. Selain itu, perlu dimaklumi bahwa oleh karena format instrumen akreditasi Perguruan Tinggi dan Program Studi dengan Instrumen 9 Kriteria sama maka dalam beberapa hal, isi contoh yang ada dalam buku ini dan buku Teknik Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Program Studi ada kesamaan. Hal ini dimaksudkan agar para penyusun LED PS dan LED PT mudah memahaminya. Semoga buku ini bermanfaat untuk membantu para penyusun LED PS dalam rangka akreditasi Program Studi yang menggunakan 9 Kriteria. Penulis sangat mengharapkan saran dari para pembaca demi perbaikan penerbitan selanjutnya. Terima kasih.

Teknik Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Program Studi ini adalah untuk LED PS dalam rangka mempersiapkan akreditasi program studi jenjang 1) Sarjana, 2) Magister, 3) Doktor, 4) Diploma Tiga, 5) Sarjana Terapan, 6) Magister Terapan, dan 7) ...

SMACing the Bank

How to Use Social Media, Mobility, Analytics and Cloud Technologies to Transform the Business Processes of Banks and the Banking Experience

The formula for the Future of Work is called SMAC - social, mobile, analytics and cloud on one integrated stack where each function enables another to maximize its effect. This is the new enterprise IT model delivering an organization that is more connective, collaborative, real time and productive. This book provides a comprehensive view of how SMAC Technologies are impacting the entire banking "eco-system" as well as the key stakeholders, namely customers, employees and partners.

Based on how digital technologies have been rapidly evolving and are being deployed by the financial enterprises, ... In the pre-digital banking era, (real) customers had to visit (real or physical) bank branches for their money ...

Perbankan Syariah

Tinjauan Hukum Normatif dan Hukum Positif

Buku Perbankan Syariah: Tinjauan Hukum Normatif dan Hukum Positif terdiri dari sepuluh bab. BAB I: Mengenal Konsep Hukum Perbankan Syariah; Bab II: Jenis dan Kegiatan Usaha Perbankan Syariah; Bab III: Konsep Dasar Akad-akad Tradisional Islam; Bab IV: Produk dan Model Akad di Perbankan Syariah; Bab V: Identifikasi Transaksi yang Dilarang dalam Perbankan Syariah; Bab VI: Good Corporate Governance Perbankan Syariah; Bab VII: Hukum Agunan Perbankan Syariah; Bab VIII: Restrukturisasi Perbankan Syariah; Bab IX: Perlindungan Hukum bagi Nasabah Perbankan Syariah; Bab X: Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah. Lampiran Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Dengan demikian, buku ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa dan akademisi di lingkungan PTAI/PTU, praktisi perbankan di lingkungan perbankan syariah, dan masyarakat umum yang ingin belajar perbankan syariah. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Buku Perbankan Syariah: Tinjauan Hukum Normatif dan Hukum Positif terdiri dari sepuluh bab.

Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Nirlaba

Anda bisa mendapatkan banyak manfaat setelah membaca buku ini. Anda bisa mempelajari pengalaman para penulis dalam perencanaan dan pengembangan organisasi. Buku ini juga menawarkan konsep dan teknik mendasar tentang apaitu perencanaan strategis dan mana yang tidak termasuk dalam perencanaan strategis. Bika dilakukan dengan baik, perencanaan strategis merupakan proses kreatif dan partisipatif yang menimbulkan pemahaman baru serta membantu organisasi mengejar misinya. Perencanaan strategis menjadi alat penting bagi organisasi nirlaba menuju keberlanjutan dan keberhasilan organisasi. Buku ini juga dilengkapi buku kerja yang disusun dengan pendekatan yang mudah dipahami.

Perencanaan strategis menjadi alat penting bagi organisasi nirlaba menuju keberlanjutan dan keberhasilan organisasi. Buku ini juga dilengkapi buku kerja yang disusun dengan pendekatan yang mudah dipahami.

Sejarah Skeptisisme

Jatuh Bangun Paham Keraguan atas Kebenaran

Sejak abad ke-5 SM, keraguan seputar kemungkinan pengetahuan terhadap realitas mulai menggejala. Hal ini dipicu oleh kemunculan kaum Sofis (sophist). Lambat laun, kecenderungan ini di satu sisi semakin mendapatkan perhatian, dan di sisi lain semakin berkembang dan melahirkan varian-varian skeptis baru, bahkan hingga masa kini. Sejumlah pemikir pendukungnya pun menyuguhkan argumentasi atas klaimnya, kendatipun tidak semuanya. Penulis buku ini berupaya menjawab sejumlah dalih yang diajukan kaum Skeptisis. Dengan merujuk pada beberapa karya representatif dari pemikir-pemikir skeptis, penulis mencermati dan menelusuri dasar-dasar pandangan mereka, kemudian berusaha mengkritisinya seraya menjelaskan dan menganalisis konsep-konsep dan basis argumentasi mereka. "Banyak orang, termasuk para sarjana, tidak menyadari bahwa peradaban modern melaju dengan kendaraan empirisme dan rasio instrumental di atas jalan pemikiran yang mengingkari kemampuan akal budi dalam memahami realitas dan tujuan perjalanan itu sendiri. Buku ini mendedah asumsi-asumsi dasar tiga tokoh utama pemikiran dan kebudayaan Barat modern: Rene Descartes, David Hume, dan Immanuel Kant. Muncul pertanyaan mengapa sains dan teknologi berkembang pesat di atas skeptisisme? Atau salahkah pertanyaan ini?" —Dr. Ir. Husain Heriyanto, M.Hum, Penulis buku "Menggali Nalar Saintifik Peradaban Islam" (Jakarta: Mizan, 2011); Dosen Program Master Studi Islam Univesitas Paramadina. "Skeptisisme sebagai aliran pemikiran yang berambisi meragukan segalanya, tentu saja bukan anak kemarin sore di jagat filsafat. Buku yang saya sunting dengan penuh optimisme ini karena begitu detail dan lugas dalam mengupas isi dan historisme skeptis, hanya ingin menunjukkan; meski terkesan berpostur kritis, Skeptisisme ditakdirkan terkungkung dalam dilema epistemologis tak berujung, yaitu hasrat menjadi realitas yang justru ingin disangkalnya terus-menerus. —Dede Azwar, editor

Sejak abad ke-5 SM, keraguan seputar kemungkinan pengetahuan terhadap realitas mulai menggejala.