Sebanyak 45 item atau buku ditemukan

Malpraktik Kedokteran Perspektif Dokter Dan Pasien Kajian Hukum Dan Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)

Buku ini merupakan Disertasi Penulis saat menyelesaikan sidang terbuka Doktor ilmu Hukum di Unisba pada tanggal 12 Juni 2015. Penulis merasa perlu menjelaskan posisi Malpraktik Kedokteran secara benar menurut rujukan UU, karena saat ini masih banyak multi tafsir menerjemahkan malpraktik kedokteran. Penulis sendiri pernah mengalami kegalauan pikiran saat istri saya harus segera di sesar di RS Swasta di Jakarta Selatan pada hari itu juga, pada hal tiap bulan selalu diperiksa dan kondisi jabang bayi sehat, atas saran orang tua coba cek lagi dokter kandungan lain ternyata setelah dicek oleh dokter kandungan senior bayi bisa lahir dalam keadaan normal paling 2 minggu lagi, dari kejadian itu Penulis perlu mendefinisikan kegalauan tersebut dalam bentuk desertasi agar pemahaman akan hak-hak dan kewajiban baik dokter dan pasien tersampaikan, masyarakat umum jika melihat kegagalan tindakan medis selalu dengan mudah menuduh sebagai Malpraktik Kedokteran, apakah dokter yg melakukan goresan pada oragan tubuh bisa dikatakan malpraktik karena memenuhi delik penanganiayaan yang menimbulkan luka. Tentunya tidak semudah tuduhan itu ada indikator yang menyertai tindakan Malpraktik Kedokteran bisa terjadi Pertama standar profesi, Kedua standar pelayanan, ketiga standar prosedur operasional . Dalam hubungan antara dokter dan pasien, walaupun pasien dari pihak yang kurang memahami tentang masalah kesehatan, tetapi hendaknya pihak dokter dan rumah sakit dapat memenuhi kewajibannya untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi, dan standar operasional prosedur kepada pasien baik diminta maupun tidak diminta. Sejarah telah menOrehkan seperti dalam kasus Jika dokter melakukan pembedahan kepada pasiennya dengan pisau bedah dan pasiennya meninggal dunia, tetapi terkena mata dari pasiennya, maka sebagai hukumannya, tangan dokter tersebut harus dipotong. (Ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hammurabi dibuat pada tahun 1780 sebelum masehi). Demikian juga Hippocrates sudah meletakkan dasar agar dokter terhindar dari tindakan malpraktik, yang tersebut dalam “Sumpah Hippocrates” yang sangat terkenal itu. Maka jika tidak ada malpraktik dokter saat itu, tentu tidak pernah ada yang namanya Sumpah Hippocrates tersebut. Kelebihan Buku ini menguraikan sejarah HAM, hak-hak yang diatur oleh UU, penerapan Hukum Pidana, Penerpan UU Praktik Kedokteran, hubungan pasien berdasarkan kode etik kedokteran, serta sikap dokter dan pasien pada saat terjadi sengketa medis. Malpraktik Kedokteran Perspektif Dokter Dan Pasien Kajian Hukum Dan Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak

Di Universitas Bologna Itali, Corpus ditafsirkan kembali oleh Juris Civilis, kemudian ditafsirkan kembali oleh guru-guru hukum yang disebut Glossator. 30. Tahun 1215 M. Magna Charta, dicetuskan di Inggris yang ditandatangani oleh Raja ...

Kurikulum dalam tantangan perubahan

Kurikulum tidak terlepas dari perubahan, sehingga selalu dikatakan setiap perubahan kurikulum selalu identik dengan pergantian Menteri. Namun, dalam hal kenyataannya, jika kurikulum tidak mengalami perubahan, maka kurikulum tidak akan mampu untuk menjawab tantangan zaman. Lebih-lebih lagi, setiap zaman yang dilewati manusia, menampilkan corak yang beragam dari tingkah laku anak didik.

Namun, dalam hal kenyataannya, jika kurikulum tidak mengalami perubahan, maka kurikulum tidak akan mampu untuk menjawab tantangan zaman.

The Word of a Prince

A Life of Elizabeth I from Contemporary Documents

She gives the general reader fresh access to Elizabeth's mind and ideas, her wit, verve, eloquence, circumlocution, and formidable learning. OBSERVER

OBSERVER 'A compelling portrait...the Elizabeth whom Perry presents is not the enigma of myth, triumphant but unfathomable. Rather she is a clever but very human woman, who came to know the extent of her assets and liabilities.

Pengaruh kebudayaan India dalam Bentuk Arca di Sumatra

Pulau Sumatra telah memiliki sejarah peradaban manusia yang cukup panjang. Berbagai pengaruh budaya yang masuk ke lingkungan penghuni Sumatra cukup banyak. Di antara pengaruh budaya asing yang pernah hadir di Sumatra adalah pengaruh budaya India. Pengaruh kebudayaan India yang pernah hadir di bumi Sumatra antara lain dalam bentuk religi ajaran Hindu atau Buddha, yang diwujudkan dalam bentuk bangunan suci (candi dan stūpa), prasasti, dan arca (batu dan logam). Buku sederhana ini berisi kupasan rinci mengenai arca-arca batu dan logam yang ditemukan di Sumatra. Arca-arca tersebut kini disimpan di berbagai tempat, seperti di Museum Nasional Jakarta, museum-museum negeri di Sumatra, bahkan ada yang disimpan di Museum Leiden (Belanda). Arca-arca yang ditemukan di Sumatra dibuat dalam berbagai gaya seni, seperti gaya seni Amarawati (abad ke-6 Masehi), gaya seni Śailendra (abad ke-8-9 Masehi), gaya seni Cōla (abad ke-11-12 Masehi), gaya seni Siŋhasāri (abad ke-13 Masehi), dan gaya seni Majapahit (abad ke-15 Masehi). Gaya seni yang dituangkan dalam bentuk-bentuk arca ini mencerminkan adanya interaksi budaya di masa lampau antara wilayah Sumatra dan wilayah luar Sumatra, seperti dengan Jawa dan India.

Pengaruh kebudayaan India yang pernah hadir di bumi Sumatra antara lain dalam bentuk religi ajaran Hindu atau Buddha, yang diwujudkan dalam bentuk bangunan suci (candi dan stūpa), prasasti, dan arca (batu dan logam).

Bunga Rampai Pendidikan (Formal, Non Formal, dan Informal)

Tujuan pendidikan bangsa ini adalah menjadikan manusianya cerdas dan sehat, baik secara fisik maupun mental. Kecerdasan dan kesehatan lahir batin inilah yang akan menyelamatkan perjalanan bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan, tantangan, dan gangguan bangsa ke depan. Tanpa pribadi yang cerdas dan sehat, mustahil bangsa ini dapat keluar dari keterbelakangan, keterpurukan, dan kesuraman dalam memposisikan diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat di antara bangsa-bangsa lain di dunia. Singkatnya, pendidikan akan menjadikan masyarakat berdaya, bertenaga, dan bersemangat dalam menghadapi persaingan global yang mau tidak mau harus kita hadapi segera. Buku ini mengupas banyak hal mengenai dunia pendidikan, baik formal maupun nonformal-informal. Diskursus input, proses, output, dan outcome pendidikan yang masih jauh dari harapan sebagaimana diamanatkan undang-undang banyak mendapat sorotan dan kajian dalam buku ini. Analisis kasus yang cukup tajam dari fakta-fakta di lapangan, disertai penyampaian ulasan menggunakan gaya bahasa yang sederhana, menjadikan buku ini mudah dipahami. Pola pendidikan dengan memfokuskan pada pendidikan keluarga dan masyarakat dapat dijadikan pertimbangan dalam memandang kekurangan aspek pendidikan formal. Karena diakui atau tidak, kesuksesan pembelajaran formal sangat dipengaruhi oleh faktor keluarga dan masyarakatnya sebagai lingkungan pendidikan yang pertama kali. Namun dalam kenyataanya, aspek pendidikan keluarga dan masyarakat masih belum mendapatkan perhatian yang seutuhnya dari kita semua, sehinga antara program pendidikan formal dengan nonformal-informal bukan saling menguatkan, melainkan saling mementahkan dan meruntuhkan. Seakan-akan kita berjalan kencang, namun kenyataannya kita hanya berjalan di tempat atau bahkan berjalan mundur, sehingga aspek kemanusiaan dalam program pendidikan tidak menunjukkan hasil sebagaimana yang diharapkan. Tujuan pendidikan memanusiakan manusia masih jauh panggang dari apinya.

Islam, Friend Or Foe?

In this study, Emilio Platti dares to enquire directly into the compatibility between Islam and Christianity, as well as between Islam and modernity. He insists that the best way to answer such questions is to return to the origins of the Islamic tradition. What precisely does the Qur'an have to say about Christians? How can we explain the resentment towards the 'West' that seems to characterize some Muslims? Does the so-called clash of civilizations have its roots in Islamic theology? How did the negative portrait of Muslims that was characteristic of the Latin Middle Ages come about? Is it possible to speak in a 'monolithic' fashion about Islam? Is it really the case that Muslims must set about developing a new identity? What is the relationship between Islamic law and modern theories of human rights? What does it mean to be a 'believer' and might this not be the real heart of the tensions and controversies that mark so much of the contemporary encounter between Islam and the West? Platti's study engages both classical and contemporary readings of the Islamic tradition and offers a nuanced and challenging view not only of its past, but of its present and of the directions it might take in the years ahead.

The Qur'ānic use of the divine attribute Rahma is thus anchored in a broad
biblical context. We should be careful not to forget in this regard that mercifulness
, Rahma, is an eminently feminine attribute, also according to a number of Qur'ân
 ...

Intellectual Studies on Islam

Essays Written in Honor of Martin B. Dickson

Rahma himself was hired by the prominent Nayman amir and one of the great
patrons of the latter part of the century , " Abd al - Karim Bi the son of Khusraw Bi ,
when Abd alKarim became governor of Samarqand . But the latter was ...