Sebanyak 120 item atau buku ditemukan

Pendidikan Holistik Berbasis Budaya Sekolah

Kajian dalam buku ini diawali dengan suatu kegelisahan akademis bahwa praktik pendidikan di sekolah pada umumnya lebih mementingkan kemampuan kognisi atau pendidikan hanya dijadikan alat untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sementara pengembangan potensi kemanusiaan yang lainnya banyak diabaikan, padahal kemampuan intelektual hanyalah salah satu potensi saja. Proses pendidikan tidak dapat terpragmentasi dalam dominansi satu potensi, namun terpadu dan seimbang dalam keutuhan potensi manusiawi sehingga mampu menjadi manusia yang holistik. Pencapaian pendidikan holistik memerlukan usaha mengubah kondisi dan perilaku sekolah, warga sekolah, dan pendukung sekolah, oleh karenanya dimensi budaya sekolah menjadi sangat sentral. Oleh karena itu, penulis merasa perlu menyusun buku ini dikarenakan beberapa hal. Pertama, buku ajar hasil penelitian mengenai pendidikan holistik dan budaya sekolah di Indonesia masih kurang dan buku-buku ajar lebih banyak membahas pendidikan dalam tataran normatif. Buku ini dihadirkan untuk membahas secara implementatif pendidikan holistik di sekolah. Kedua, sampai saat ini belum ada buku-buku ajar mengenai pendidikan yang menganalisis pendidikan holistik berbasis budaya sekolah, andaikan adapun analisinya masih secara parsial antara pendidikan holistik dan budaya sekolah. Hadirnya buku ini untuk melengkapi analisis komprehensif mengenai pendidikan holistik. Hakikat pendidikan di sekolah mestinya diarahkan untuk mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan, yaitu potensi kognitif, emosional, sosial, spiritual, kreatifitas dan fisik. Keseluruhan potensi tersebut merupakan satu kesatuan, terpadu dan integratif serta seimbang. Implementasi pendidikan holistik diperekat oleh sistem budaya sekolah sebagai landasan operasionalnya sehingga dapat berjalan berdasarkan kesepakatan dan kesepahaman bersama warga sekolah. Pendidikan holistik tanpa budaya sekolah yang positif maka tidak akan terlaksana dengan baik dan terwujudnya budaya sekolah yang positif akan menjadi dasar penentu keberhasilan pelaksanaan pendidikan holistik.

Kedua, sampai saat ini belum ada buku-buku ajar mengenai pendidikan yang menganalisis pendidikan holistik berbasis budaya sekolah, andaikan adapun analisinya masih secara parsial antara pendidikan holistik dan budaya sekolah.

Dialog pakar Islam mewujudkan satu ummat

Islam and civil society in Indonesia; papers of a meeting.

Sedangkan kelompok moderat bersikap toleran , patuh , atau bahkan kompromis
, seperti Islam di Jawa sebagaimana digambarkan pula oleh Geertz .
Kemajemukan pada Tataran Praksis Pada tataran praksis , ekspresi
eksklusivisme itu ...

Islam dan Manifesto Perlawanan Atas Sekularisme

Buku ini lahir sebagai hasil ijtihad politik penulis dalam merespon realitas buruk yang menimpa umat Islam, mulai dari keterbelakangan pendidikan, ekonomi, bahkan telah menyasar pada ranah yang sangat sensitif yakni kemunduran politik.

Buku ini lahir sebagai hasil ijtihad politik penulis dalam merespon realitas buruk yang menimpa umat Islam, mulai dari keterbelakangan pendidikan, ekonomi, bahkan telah menyasar pada ranah yang sangat sensitif yakni kemunduran politik.

KOMUNIKASI DALAM PAUD

Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular, dan tidak berakhir dalam satu titik tetapi harus berkelanjutan. salah satu kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Manusia memang satu-satunya makhluk hidup yang menggunakan proses simbolisasi lambang dalam berkomunikasi. Itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Komunikasi efektif dalam pendidikan anak usia dini merupakan hal penting dalam menjaga hubungan emosional dengan anak. Melalui komunikasi, pendidik atau orang tua juga dapat mengambil berbagai informasi terkait perkembangan fisik maupun psikis anak sebagai bahan pencapaian setiap aspek perkembangan anak secara optimal. Buku ini hadir untuk menjelaskan secara komprehensif mengenai kajian konseptual teori dan praktik komunikasi dalam pendidikan anak usia dini

Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular, dan tidak berakhir dalam satu titik tetapi harus berkelanjutan. salah satu kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang.

Filsafat fragmentaris

deskripsi, kritik, dan dekonstruksi

Orang sebenarnya tidak pernah dapat menafsirkan tekanan bobot untuk
menemukan skala umum dari bobot itu . Menurut Merleau - Ponty , ketetapan
bobot bukanlah ketetapan riil yang permanen dalam diri subjek sebagai suatu
kesan ...

Rumusan hasil Seminar Menuju Manajemen Perguruan Tinggi yang Efisien

Quality improvement of higher education in Indonesia; proceedings of seminar.

Quality improvement of higher education in Indonesia; proceedings of seminar.

Kewirausahaan

Penafsiran masyarakat bahwa kewirausahaan identik dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh usahawan atau wiraswastawan dinilai kurang tepat. Hal demikian dikarenakan jiwa dan sikap kewirausahaan mampu dimiliki oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan inovatif dengan cara menelaah dan bertindak yang didasarkan pada peluang bisnis, pendekatan holistik, dan kepemimpinan yang seimbang sehingga mampu memunculkan ide berwirausaha. Mencari ide yang bagus merupakan langkah pertama dalam proses mengubah kreativitas wirausahawan menjadi sebuah peluang. Ide yang dihasilkan perlu dilakukan analisis kelayakan agar ide tersebut bisa tervalidasi. Analisis Kelayakan (feasibility analysis) adalah proses menentukan apakah ide. Seorang wirausahawan merupakan dasar yang bisa bertahan untuk membentuk sebuah usaha yang sukses. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah ide bisnis layak diwujudkan. Analisis kelayakan produk atau jasa menentukan daya tarik ide suatu produk atau jasa bagi calon pelanggan dan mengidentifikasi berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut. Hasil analisis kelayakan yang telah dilakukan akan membantu wirausahawan untuk menentukan langkah selanjutnya dalam menysun perencanaan yang diperlukan dan perancangan startegi. Kegiatan merancang strategi merupakan fondasi dasar untuk mencapai tujuan perusahaan. Sangat sering terjadi, wirausahawan yang sangat optimis dan antusias dalam menggerakkan perusahaan ditakdirkan gagal karena mereka tidak pernah meluangkan waktu untuk menetapkan strategi yang dapat membedakan mereka dengan pesaingnya. Dalam lingkungan persaingan global yang sangat sengit ini, perusahaan, baik besar ataupun kecil, yang tidak berpikir dan bertindak secara strategis benar-benar rentan sehingga diperlukan pengembangan strategi. Tujuan pengembangan rencana strategis adalah untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Dari perspektif strategis, kunci bagi kesuksesan bisnis adalah pengembangan keunggulan kompetitif yang unik, yaitu keunggulan yang menciptakan nilai bagi pelanggan dan sukar ditiru oleh para pesaing. Keunggulan kompetitif yang dihasilkan akan dikemas dalam bisnis model yang tepat untuk mendukung pengembangan bisnis tersebut, sampai pada tahap keberlajutan bisnis tersebut yang memerlukan perlindungan yang dapat dilakukan dengan mengajukan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) karena wirausahawan yang baik adalah wirausahawan yang telah memiliki perencanaan bagaimana mengelola hak kekayaan intelektualnya.

Penafsiran masyarakat bahwa kewirausahaan identik dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh usahawan atau wiraswastawan dinilai kurang tepat.

Islamic Psychology

Emergence of a New Field

This Book Discusses A Number Of Qur Ânic Concepts Of Human Behaviour And Experience In Support Of Hadith In A Very Appealing Style. Besides, The Author Of The Book Has Incorporated The Contribution Of Muslim Thinkers, Abu Hamid Al-Ghazzali, Shah Waliullah And Hazrat Maulana Ashraf Ali Thanvi For Their Prolific Writings And Literary Works Directly Linked To The Discipline Of Psychology. The Book Contains Fourteen Chapters. The Content And Subject Matter Of The Book Reflects The Testing Of Various Qur Ânic Concepts Of Human Behaviour And Their Particular Relevance In The Discipline Of Psychology. Of Necessity, Choice Of Content Was Made Because Of The Extraordinary Depth Of The Field Of Islamic Psychology. The Topics Selected For Inclusion In This Book Are Considered To Be Most Closely Linked With The Various Fields Of Psychology, Namely, Psycho-Pathology, Guidance And Counselling, Personality Development, And Psychotherapy.

This Book Discusses A Number Of Qur Ânic Concepts Of Human Behaviour And Experience In Support Of Hadith In A Very Appealing Style.

Islamic Natural Law Theories

This book offers the first sustained jurisprudential inquiry into Islamic natural law theory. It introduces readers to competing theories of Islamic natural law theory based on close readings of Islamic legal sources from as early as the 9th and 10th centuries CE. In popular debates about Islamic law, modern Muslims perpetuate an image of Islamic law as legislated by God, to whom the devout are bound to obey. Reason alone cannot obligate obedience; at most it can confirm or corroborate what is established by source texts endowed with divine authority. This book shows, however, that premodern Sunni Muslim jurists were not so resolute. Instead, they asked whether and how reason alone can be the basis for asserting the good and the bad, thereby justifying obligations and prohibitions under Shari'a. They theorized about the authority of reason amidst competing theologies of God. For premodern Sunni Muslim jurists, nature became the link between the divine will and human reason. Nature is the product of God's purposeful creation for the benefit of humanity. Since nature is created by God and thereby reflects His goodness, nature is fused with both fact and value. Consequently, as a divinely created good, nature can be investigated to reach both empirical and normative conclusions about the good and bad. They disagreed, however, whether nature's goodness is contingent upon a theology of God's justice or God's potentially contingent grace upon humanity, thus contributing to different theories of natural law. By recasting the Islamic legal tradition in terms of legal philosophy, the book sheds substantial light on an uncharted tradition of natural law theory and offers critical insights into contemporary global debates about Islamic law and reform.

Those opposed to Hard Natural Law considered Sharı ̄ ( a values to be
products of a Voluntarist divine will. These Voluntarist jurists, who we will learn
generally adopted what we shall call Soft Natural Law, argued that without a
scriptural ...