Sebanyak 104 item atau buku ditemukan

Statistika Pendidkan

Buku Statistika Pendidikan ini memberikan pemahaman metode penelitian tentang bagaimana menentukan dan memahami situasi atau fenomena atau data-data pendidikan, serta mampu menjelaskan dalam bentuk deskriptif maupun inferensia. Untuk mamaksimalkan pemahaman pembaca, maka buku ini dilengkapi dengan konsep, prinsip, prosedur, dan contoh-contoh yang variatif dalam dunia pendidikan. Dengan terbitnya buku ini, diharapkan menambah referensi dan memperkaya khasanah keilmuan dalam Metode Statistika khususnya bidang pendidikan.

Buku Statistika Pendidikan ini memberikan pemahaman metode penelitian tentang bagaimana menentukan dan memahami situasi atau fenomena atau data-data pendidikan, serta mampu menjelaskan dalam bentuk deskriptif maupun inferensia.

Statistika Deskriptif

Buku yang berjudul Statistika Deskriptif ini, dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca, tentang pengenalan statistika awal, terutama tentang statistika deskriptif, juga memberikan pemahaman bagaimana membuat tabel dan grafik, melakukan perhitungan ukuran pemusatan, ukuran pencar atau penyebaran, derajat kemencengan, derajat keruncingan, angka indeks. Selain itu, di dalam buku ini, akan dibahas juga tentang analisis data berkala (analisis trend) dengan berbagai metode untuk memahami dasar perhitungan dalam membuat prediksi, serta membahas tentang persamaan regresif, bagaimana menghitung koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Buku ini juga dilengkapi dengan soal-soal untuk latihan terhadap pengenalan statistika.

Buku yang berjudul Statistika Deskriptif ini, dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca, tentang pengenalan statistika awal, terutama tentang statistika deskriptif, juga memberikan pemahaman bagaimana membuat tabel dan grafik, ...

Kuliah Jurusan Apa? Jurusan Manajemen

Sobat muda, apakah kalian sudah memilih jurusan sesuai dengan passion? Tapi, kalau kalian mempunyai keinginan untuk menjadi manajer, konsultan manajemen di berbagai instansi atau perusahaan, wirausahawan, atau dosen di jurusan manajemen, tentunya sudah tahu dong, jurusan apa yang sesuai dengan cita-cita kalian itu? Yup, mengambil kuliah di Jurusan Manajemen! Jurusan Manajemen adalah salah satu jurusan favorit bagi lulusan Sekolah Menengah Atas. Buku ini mengulas tentang informasi seputar Jurusan Manajemen, apa saja yang harus dipersiapkan untuk kuliah di Jurusan Manajemen, universitas mana saja yang memiliki Jurusan Manajemen, beserta akreditasinya. Manajemen sendiri merupakan ilmu yang memiliki sudut pandang luas, mempelajari seluk-beluk suatu organisasi dari hulu hingga ke hilir. Semua memerlukan manajemen, perusahaan-perusahaan raksasa seperti Multi nati onal corporati on, sudah pasti memerlukan manajemen, instansi pemerintahan, organisasi nirlaba, perusahaan manufaktur, perbankan, hingga usaha berskala kecil pun sangat memerlukan manajemen agar dapat mencapai tujuan organisasi. Karena manajemen digunakan dalam rangka mencapai suatu tujuan, tentunya manajemen akan tetap diperlukan selama manusia masih ada dan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Jadi, bagi kalian sang calon manajer masa depan, buku ini bisa menjadi buku pegangan yang tepat dan mencerahkan. Selamat membaca!

Mata kuliah yang dipelajari pada konsentrasi ini adalah manajemen perbankan dan keuangan syariah, manajemen pemasaran syariah, manajemen SDM syariah, manajemen operasi syariah, serta materi lainnya. D ig ita l P u b lis h in g /K G - 3 ...

Pengantar Pendidikan Islam

Pendidikan Islam merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam. Secara aplikatif, proses penddidikan Islam dapat dilakukan melalui kegiatan bimbingan dan pengajaran guna mewujudkan keperibadian muslim yang beriman dan bertakwa pada Allah SWT, berahlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta memiliki bekal untuk melanjutkan Pendidikan yang lebih tinggi. Konsep Pendidikan Islam juga mengacu pada makna teologis dalam hubungannya dengan penguatan ajaran Islam. Terdapat tiga istilah yang umum digunakan dalam Pendidikan Islam yaitu al-Tarbiyah, al-Ta’lim dan al-Ta’dib. Konsep pendididikan Islam dilihat dari makna kata Tarbiyah dipahami sebagai proses bimbingan terhadap potensi manusia (jasmani, ruh dan akal) secara maksimal agar dapat menjadi bekal dalam menghadapi kehidupan dan masa depan. Pendidikan Islam ditinjau dari makna kata Ta’lim menekanakan pada penyajian metodologi pendidikan mesti diarahkan sesuai dengan bakat dan minat peserta didik. Sedangkan pendidikan Islam dari konsep makna kata Ta’dib yang mengacu pada pembentukan adab, etika dan perilaku seorang amanusia dalam proses pendidikan. Dengan demikian ketiga term pendidikan Islam ini sesungguhnya berorientasi pada pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan Islami sesuai dengan prinsip-prinsip dasar ajaran Islam. Buku ini relevan dengan kebutuhan referensi mahasiswa S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, para pendidik (guru, dosen), dan para pemerhati pendidikan Islam. Harapan penulis, dengan membaca buku ini dapat memberikan penguatan wawasan terkait posisi pendidikan Islam dalam mewujudkan SDM yang berkualitas. Kehadiran buku ini juga dapat menjadi referensi keilmuan para mahasiswa S1 seperti jurusan PAI, PBA, PGMI, dan PIAUD agar dapat mememahami ranah praksis pengembangan pendidikan Islam sebagai salah satu poros pendidikan dalam pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM).

Pendidikan Islam merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Tinjauan Praktis Aplikatif

Dengan semakin pesatnya perkembangan sebuah usaha dipastikan membutuhkan sumber daya manusia (sdm) yang berkualitas dan profesional, cakap dan kompeten pada bidang pekerjaannya. Dengan demikian, dibutuhkan sebuah program pengelolaan sdm agar dapat memenuhi tuntutan kebutuhan organisasi. Untuk membantu tujuan tersebut maka buku ini disusun yang diperuntukan bagi para praktisi dan akademisi. Untuk para dosen dan mahasiswa berguna sebagai bahan referensi berbagai kegiatan akademis. Bagi para praktisi dapat dijadikan sebagai panduan pada proses pengambilan keputusan organisasi. Aspek-aspek yang dibahas secara lugas dalam buku ini meliputi; perencanaan sdm, analisis dan desain pekerjaan, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sdm, manajemen kinerja, kompensasi, keselamatan dan kesehatan kerja serta hubungan industrial. Di samping itu, penggunaan manajemen sumber daya manusia online atau melalui elektronik yang sering disebut e-msdm (electronic-human resources management / e-hrm) juga dibahas dalam buku ini. Bahasan ini untuk membantu organisasi menghadapi revolusi industri 4.0 dalam mencapai integrasi dunia online dengan dunia industri untuk meningkatkan efisiensi nilai proses produksi.

Di samping itu, penggunaan manajemen sumber daya manusia online atau melalui elektronik yang sering disebut e-msdm (electronic-human resources management / e-hrm) juga dibahas dalam buku ini.

FIKIH JINAYAT (Hukum Pidana Islam) Dilengkapi dengan pembahasan Qanun Jinayat Aceh

Buku Ini menrangkan mengenai konsep Hukum Pidana Islam,. selain Hukum Pidana Islam dalam konteks Fikih, Buku Ini juga membahas tentang konsep Hukum Pidana Islam dalam Konteks penerapan syariat Islam di Aceh (Qanun)

Buku Ini menrangkan mengenai konsep Hukum Pidana Islam,. selain Hukum Pidana Islam dalam konteks Fikih, Buku Ini juga membahas tentang konsep Hukum Pidana Islam dalam Konteks penerapan syariat Islam di Aceh (Qanun)

THE NEW YORK TIMES

Menulis Berita tanpa Takut atau Memihak

The New York Times (atau juga sering disebut The Times) tidak bisa dibilang koran biasa. Bila ditilik dari segi usia, koran ini telah "cukup berumur." Usianya lebih dari 100 tahun, mengawal sejarah perjalanan bangsa AS sejak kepemimpinan Presiden Grover Cleveland (Presiden AS ke-24) hingga setidaknya George Walker Bush (Presiden AS ke-43) saat ini. The Times juga tidak bisa dibilang sebagai koran biasa jika ukuran yang digunakan adalah capaian prestasi jurnalistik para wartawannya. Tidak tanggung-tanggung, 90 penghargaan Pulitzer (penghargaan untuk karya jurnalistik terbaik di AS) berhasil disabet oleh wartawan The Times sejak 1918 hingga 2004. Rentangnya mulai dari kategori liputan politik dalam negeri, liputan investigasi, liputan internasional, pemberitaan soal sains, hingga editorial. Salah satu penghargaan Pulitzer yang kemudian melambungkan nama The Times adalah laporan mengenai Pentagon Papers, yang dimenangi pada 1972 untuk kategori penghargaan khusus dan contoh istimewa dalam pelayanan publik. Pentagon Papers adalah sebuah dokumen berisi sejarah keterlibatan AS di Vietnam yang disiapkan oleh Robert S. McNamara, Menteri Pertahanan AS. Adalah Neil Seehan, wartawan The Times yang pernah bertugas di Vietnam, yang mendapat dokumen itu pada awal April 1971 dari Daniel Ellsberg, kenalannya yang pernah bekerja sebagai perwakilan Departemen Pertahanan AS di Vietnam. Elssberg adalah salah satu dari puluhan penulis Pentagon Papers. Semula Ellsberg mendukung kebijakan AS dalam intervensi ke Vietnam, namun pandangannya sedikit demi sedikit berubah setelah ia mendapati kenyataan bahwa pemerintah AS mendukung pemerintahan yang korup di Vietnam, sementara ribuan tentara AS mati dan puluhan ribu jiwa warga Vietnam menjadi korban perang. Pada 13 Juni 1971 laporan itu dipublikasikan. Pemerintah AS sontak kebakaran jenggot dan selang dua hari setelah publikasi itu Jaksa Agung Presiden Nixon, John Mitchell meminta The Times untuk menghentikan laporan itu dengan alasan "akan menyebabkan kerugian yang tak dapat diperbaiki bagi kepentingan keamanan Amerika". Namun, The Times bergeming. Pemerintah AS kemudian meminta pengadilan distrik New York untuk menghentikan publikasi itu. Lagi-lagi usaha mereka gagal. Hakim memutuskan The Times berhak meneruskan serial pemuatan laporan itu. Pemerintah tak puas dengan keputusan hakim dan naik banding. Di tingkat banding, Mahkamah Agung dalam putusan bandingnya memenangkan The Times dan Washington Post yang juga mempublikasikan laporan itu, dengan skor 6-3. *** The Times terbit untuk pertama kali pada 1851. Semula koran ini dimiliki oleh R. Miller, namun tidak terlalu sukses. Belakangan, seorang yang diketahui bernama Adolph Ochs mendengar kabar bahwa The Times hendak dijual, tapi Ochs tidak punya uang. Bukan Ochs namanya kalau ia menyerah. Ochs kemudian mendatangi sejumlah investor, meyakinkan mereka, dan akhirnya berhasil. Sejak 1896 Ochs mengambil alih The Times. Lahir pada 1858 di Cincinati, Ochs adalah sulung dari enam bersaudara. Ayahnya, Julius Ochs, seorang Jerman keturunan Yahudi yang lahir di Bavaria kemudian beremigrasi ke AS pada 1845. Sejak kecil Adolph sudah tertarik pada dunia menulis. Liputan pertamanya menyoroti peristiwa kematian Presiden Andrew Johnson pada 1875 ketika usianya belum genap 20 tahun. Hasil liputannya itu dimuat di koran Lousiville Courier-Journal. Tulisannya banyak disunting oleh editornya. Namun Ochs tidak putus asa. Ia terus mengasah kemampuan menulisnya sembari menajamkan naluri bisnisnya. Pada 1878 ia mendirikan Chattanooga Daily, yang kemudian berubah menjadi Chattanooga Times, dan mempekerjakan anggota keluarganya di sana--hal yang sama ia lakukan saat memimpin The Times kelak. Ayahnya diminta untuk menjadi pemegang tata buku, sementara adiknya George sebagai reporter. Sejak mengambil alih The Times pada 1896, Ochs menyajikan banyak berita ekonomi, lalu mengembangkan berita-berita hukum. Kalangan penasihat hukum mulai terpikat dengan koran ini. Pada edisi minggu, The Times pun banyak memuat berita dari dunia pemerintahan, dan jarang menampilkan hal-hal yang berbau hiburan. Ochs memang agak anti dengan hal-hal yang berbau populer; ia tidak ingin mengikuti jejak sejumlah koran kuning yang menampilkan berbagai cerita sensasional, komik, dan gambar-gambar yang dirasanya tidak perlu. Itu cara Ochs mengemas The Times dari sisi pemberitaan. Sedangkan untuk mendongkrak penjualan, Ochs pernah menjual The Times hanya seharga 1 sen. Oplah The Times pun terus merangkak naik. Ketika membeli The Times pada 1896 oplahnya cuma 9.000 eksemplar. Selang tiga tahun telah mencapai 75 ribu eksemplar, dan pada dekade 1980-an mencapai 900 ribu eksemplar. Pada 1920-an, Ochs secara perlahan memberikan peran yang lebih besar kepada menantunya, Arthur Hays Sulzberger, kendati ia sendiri memiliki seorang putri bernama Iphigene Berta Ochs. Sepeninggal Ochs pada 1935, Arthur Hays memimpin The Times. Jika Ochs memompa kerja wartawan The Times untuk "menulis berita tanpa takut atau memihak", Arthur meneguhkan kerja itu dengan mengatakan, "Jurnalis itu ibarat orang yang menyalakan terang untuk hadirnya bintang-bintang." (hlm. 50) Namun, The Times tak sepenuhnya lepas dari masalah. April 2003, The Times diguncang skandal pembuatan berita palsu oleh Jayson Blair, wartawan muda The Times. Kasus Blair terungkap ketika ia menulis kisah Jessica D. Lynch, tentara perempuan AS yang tertawan tentara Irak saat AS menyerbu negara itu awal 2003. Ketika laporan Blair itu dimuat April 2003, sebuah surat kabar di Texas mencurigai laporan itu merupakan hasil penjiplakan dari laporan wartawan mereka. Menanggapi hal itu, The Times kemudian membentuk tim investigasi internal untuk menyelidiki kasus ini. Tim akhirnya menemukan fakta bahwa Blair sama sekali tidak pernah datang ke kota tempat keluarga Lynch tinggal. Ia juga tidak tercatat pernah menginap di hotel kota itu ataupun menghubungi keluarga Lynch sekalipun. Kesimpulannya, laporan Blair memang hasil jiplakan dari berita di koran lain. The Times pun gempar. Sejumlah editornya lemas mendengar hasil laporan intern itu. Walau malu, para editor The Times akhirnya menyatakan permintaan maaf kepada para pembacanya. Dan sejak 1 Mei 2003, Jayson Blair mengundurkan diri dari The Times. (hlm. 1-2) Kasus Blair ini telah mencoreng reputasi The Times sebagai koran terbaik di dunia 1999 versi majalah Editors & Publishers. Agar kasus Blair ini tidak terulang kembali, The Times merasa perlu merevisi kode etik mereka. Ini merupakan koreksi atas kesalahan yang pernah dibuatnya. Soal integritas, otoritas, dan reputasi benar-benar ditegaskan kembali. Hal ini disebutkan dalam alinea pertama hasil revisi kedua Kode Etik Mei 2004: "Reporters, editors, photographers, and all members of the news staff of the New York Times share a common and essential interest in protecting the integrity of the newspaper..Our greatest strength is the authority and reputation of the Times." *** Buku ini ditulis oleh Haryanto setelah ia melihat buku setebal hampir 1.000 halaman yang berjudul The Trust: The Private and Powerful Family Behind The New York Times karangan Susan E. Thift & Alex S. Jones, berisi sejarah keluarga pemilik The Times. Dari seorang kawannya, ia mendapatkan buku The Times of My Life and My Life with The Times, yang memuat biografi Max Frankel, salah seorang pemimpin redaksi The Times. Setelah itu secara kebetulan ia memperoleh buku dari mantan pembimbing skripsinya di Jurusan Komunikasi UI dulu, berjudul The Kingdom and The Power. Buku yang terbit pada 1981 ditulis oleh Gay Talese, mantan wartawan The Times. Dari ketiga sumber awal buku itulah, naskah buku ini mulai ditulis dalam ciri khas penulisnya: The Times tidak hanya dituturkan seputar sejarahnya, jatuh-bangunnya, prestasi berikut noktahnya, tapi juga The Times ditarik hingga pada medium reflektif bagi pembaca di tanah air, membangun kredibilitas media dan merawat kepercayaan publik bukanlah perkara mudah. Butuh pengorbanan dan dedikasi tak kunjung lelah.

The New York Times (atau juga sering disebut The Times) tidak bisa dibilang koran biasa.

Update Status

Selain dari berita hoaxs? : berita syair modern sederhana

Penulis menggunakan media sosial facebook dengan sudut pandang berbeda. Salah satunya sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan menulis, khususnya dalam bentuk syair bebas. Facebook digunakan penulis sebagai wadah untuk menyalurkan hobi dan untuk mengisi waktu luang. Dengan beberapa alasan, penulis merangkum syair yang ada di facebook atas nama @Bong Kang Cap yang merupakan akun milik penulis. Salah satu tujuannya agar pembaca lebih bijak dalam penggunaan facebook nantinya. Syair ini bagi penulis merupakan harapan, gurauan, serta penggambaran kondisi di masyarakat maupun pemerintah dengan berbagai gaya dan bahasa. Tujuan syair ini dibukukan sesuai dengan yang telah disampaikan pada latar belakang, yaitu agar pembaca dapat memandang facebook dari sudut yang berbeda dan selalu dimanfaatkan secara positif.

Penulis menggunakan media sosial facebook dengan sudut pandang berbeda.