Sebanyak 7768 item atau buku ditemukan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI ERA DISRUPSI (Konsep dan Implementasi)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) tentu tidak terlepas dari komputer, produk aplikasi dan sumber daya manusia. Sistem Informasi Manajemen juga tidak terlepas dari perkembangan peradaban manusia. Sistem Informasi Manajemen (SIM) bukanlah sesuatu hal yang baru dan sudah banyak yang mendefinisikan pengertian dari Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen (SIM). Sistem Informasi Manajemen (SIM) mempunyai beberapa definisi yang disampaikan oleh beberapa ahli diantaranya: Robert G.Murdick dan Joel E.Ross mendefisinikan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah : “Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah proses komunikasi dimana informasi masukan (input) direkam, disimpan dan diproses untuk menghasilkan output yang berupa keputusan tentang perencanaan, pengoperasioan dan pengawasan.” Gordon B. Davis mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai berikut : “Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem manusia/mesin yang terpadu guna menyajikan informasi untuk mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam organisasi.” Eko Nugroho (2008) mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah : “Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk mengelola informasi bagi manajemen organisasi.” Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa: Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem yang mengintegrasikan perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya manusia untuk mengelola dan menghasilkan informasi dalam mendukung perencanaan, pengoperasian dan pengawasan organisasi agar tercapai tujuan organisasi dan memudahkan manajemen organisasi dalam pengambilan keputusan. Sistem Informasi Manajemen (SIM) mempunyai fungsi untuk mengelola data-data transaksi, manajemen kontrol dan sistem pendukung pengambilan keputusan.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) tentu tidak terlepas dari komputer, produk aplikasi dan sumber daya manusia.

Tata Kelola Keuangan untuk Perguruan Tinggi dengan Sistem Informasi Realisasi Anggaran

Tata kelola yang baik (good governance) merupakan sistem nilai yang dirancang agar sebuah organisasi dapat menjalankan aktivitas operasi dan bisnisnya secara sehat. Tata kelola dibutuhkan untuk mengatur dan mengendalikan hubungan antara manajemen dengan para pemangku kepentingan yang ada dalam sebuah organisasi, yang pada akhirnya diharapkan tercipta transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan fairness dalam organisasi tersebut. Perguruan tinggi merupakan sebuah organisasi yang kompleks dalam pengelolaan keuangannya. Dana yang diperoleh melalui pemerintah atau masyarakat harus dikelola sedemikian rupa, dengan tujuan akhir meningkatkan kompetensi sumber daya insani sivitas akademika perguruan tinggi tersebut, melalui kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Pelaksanaan tridharma perguruan tinggi tersebut menuntut pengelolaan anggaran dengan tata kelola yang baik, agar mampu mencapai sasarannya. Dalam banyak praktik, pelaksanaan anggaran pada perguruan tinggi sering menyita waktu, apalagi jika pelaksanaannya masih bersifat manual. Buku ini berupaya untuk menawarkan praktik pelaksanaan anggaran di perguruan tinggi dengan bantuan aplikasi komputer secara online antar unit kerja. Dengan aplikasi yang diberi nama Sistem Informasi Realisasi Anggaran (SiReal) ini, diharapkan pengelolaan anggaran dapat memberikan kemudahan bagi pemakai, menciptakan keakuratan data dan informasi, sehingga pengambilan keputusan manajerial pimpinan perguruan tinggi dapat lebih efektif dan efisien.

JAHARUDDIN, Lahir di Pesagang, Pasir Pengarayan, Rokan Hulu, Riau tahun 1978 adalah Dosen Tetap Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Alumni Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) ...

Manajemen Mutu Terpadu

Abad milenial yang ditandai pemanfaatan teknologi digital mengharuskan peningkatan dalam Manajemen Mutu Terpadu (MMT) sebagai perbaikan terus-menerus untuk kinerja proses dalam suatu organisasi dan dalam mutu produk dan jasa yang merupakan output dari proses ini. MMT sangat penting karena tidak hanya meningkatkan daya saing dan efektivitas organisasi, tetapi juga meningkatkan mutu produk dan kinerja organisasi. MMT menjadikan proses produksi efisien dengan mengurangi limbah, biaya, kesalahan, pengerjaan ulang, penundaan, meningkatkan proses, menghilangkan kesalahan dan memuaskan pelanggan. MMT membantu menciptakan visi yang memungkinkan semua anggota dalam suatu perusahaan fokus pada mutu. Dalam rangka tuntutan pelanggan pada mutu dan meningkatnya persaingan global, MMT penting bagi hubungan dan kemitraan dengan pelanggan dan pemasok. Ini menunjukkan praktik-praktik mutu manajemen dan jaminan mutu suatu perusahaan menginisiasi dan membangun kepercayaan di antara pelanggan dan stakeholder. MMT memiliki dampak positif pada kepuasan pelanggan dan keunggulan kompetitif, yang membantu peningkatan produktivitas. Sehubungan dengan MMT, W. Edward Deming mengintroduksi 14 butir program mutu produk/jasa. Sementara Joseph Juran mengenalkan trilogi mutu (quality trilogi), sedangkan Philip Crosby menguraikan tentang pelaksanaan advokasi dari MMT itu sendiri. MMT sebagai strategi yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan kinerja organisasi dengan menyediakan produk dan layanan bermutu tinggi melalui partisipasi dan kolaborasi semua pemangku kepentingan, masukan dan kecakapan dengan menerapkan teknik dan alat yang tepat.

Abad milenial yang ditandai pemanfaatan teknologi digital mengharuskan peningkatan dalam Manajemen Mutu Terpadu (MMT) sebagai perbaikan terus-menerus untuk kinerja proses dalam suatu organisasi dan dalam mutu produk dan jasa yang merupakan ...