Sebanyak 41483 item atau buku ditemukan

Agama kolonial

colonial mindset dalam pemikiran Islam liberal

Influence of Dutch colonial on modern Islam in Indonesia.

Influence of Dutch colonial on modern Islam in Indonesia.

Manifesto Modernisasi Pendidikan Islam

Ulasan Pemikiran Soekarno

Soekarno sebagai seorang founding father Republik Indonesia memiliki kecerdasan, bahkan karismatik dan kemampuan lisan yang seolah mampu menyihir jutaan rakyat Indonesia ketika menyampaikan orasi. Kemampuan orasinya membuat Rakyat Indonesia jatuh hati pada sosok pemuda yang lahir di Surabaya ini. Tentunya tidak mudah membuat jutaan rakyat jatuh hati terhadap sosok Soekarno jika ia sendiri tidak memiliki kecerdasan, keterampilan berorasi dan wibawa yang kuat. Ide-ide Soekarno, sejarah hidupnya sampai kehidupan pribadinya sampai saat ini masih sering diceritakan seolah-olah sosok Soekarno memancarkan aura daya tarik bagi penulis dan peneliti untuk membedah hingga menguliti latar belakang kehidupan beliau. Berbicara mengenai pendidikan Islam dapatlah dikatakan Soekarno merasa kecewa dan tidak menyetujui paham-paham Islam tradisional, taqlid, dan sikap umat Islam yang menutup pintu ijtihad. Kritik Soekarno memangkat dan terkesan transparan, sehingga tidak sedikit orang yang menuduhnya sebagai anti Islam. Namun ia tidak bergeming dalam menyampaikan berbagai kritikan terhadap paham Islam yang masih kolot. Berangkat dari situlah pendidikan Islam menjadi salah satu perhatian Soekarno, baginya pendidikan Islam merupakan arena untuk mngesah akal, mempertajam akal dan mengembangkan intelektualitas manusia. Melalui berbagai gagasan-gagasanya sebagai seorang proklamator, Soekarno banyak menyebut dan mengidentifikasi berbagai problem yang di hadapi oleh umat Islam terutama yang bersinggungan dengan persoalan kebudayaan, intelektualitas, dan berbagai fonomena politik di dunia Islam. Dengan keyakinannya yang kuat Soekarno menyatakan jika umat Islam mau maju dan melakukan pembaharuan disegala bidang, maka umat Islam bukan lagi agama yang dianut sebatas pengertian ritual, melainkan berubah menjadi kekuatan transformasi dan perubahan. Syukur Alhamdulillahi rabbil' alamin, penulis haturkan dan panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena berkat taufiq dan hidayah-Nya serta 'inayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan buku ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw beserta sahabat-sahabatnya dan keluarganya. Buku ini terdiri lima bagian. Bagian pertama berkaitan dengan pendahuluan, metode penulisan buku, kontribusi pemikiran dan pendidikan Islam, konsep pendidikan Islam. Bagian kedua, berkaitan biografi Soekarno, karya-karyanya. Bagian ketiga, berisi tentang pemikiran Soekarno tentang Islam dan pendidikan Islam. Sedangkan bagian keempat merupakan bagian inti yang dimana penulis membahas tentang kontribusi pemikiran Soekarno terhadap pendidikan Islam sekaliguas relevansi pemikiran soekarno terhadap pendidikan Islam kontemporer di Indonesia

Soekarno sebagai seorang founding father Republik Indonesia memiliki kecerdasan, bahkan karismatik dan kemampuan lisan yang seolah mampu menyihir jutaan rakyat Indonesia ketika menyampaikan orasi.

Jombang-Kairo, Jombang-Chicago

sintesis pemikiran Gus Dur dan Cak Nur dalam pembaruan Islam di Indonesia

Thoughts of Abdurrahman Wahid and Nurcholish Madjid on Islamic renewal in Indonesia.

Thoughts of Abdurrahman Wahid and Nurcholish Madjid on Islamic renewal in Indonesia.

Islam Liberal Indonesia: Pengaruh Pemikiran Nurcholish Madjid Nyata atau Muspra

Penulis memandang bahwa penilaian tentang warna atau corak pemikiran orang, baik itu dikatagorikan liberal, tradisionalis, konservatif, radikal dan sebagainya, bila hanya disandarkan kepada salah satu atau beberapa pemikiran, bukan pemikiran secara utuh orang yang bersangkutan terkesan tidak adil dan objektif, sehingga sulit dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan akademis. Karena menurut hamat penulis bahwa setiap pemikiran yang lahir dan tercetus dari diri seseorang itu tidak harus sewarna dalam segala hal atau permasalahan yang disikapi dan dipikirkannya, karena boleh jadi dalam satu hal seseorang berwarna liberal tetapi dalam hal lain bercorak tradisionalis, sehingga tidak bisa juga kemudian digeneralisasi seseorang itu pemikirannya berwarna liberal atau tradisionalis saja. Dan karena itu, maka tidak bisa juga kemudian kita menghubungkan pemikiran seseorang itu hanya kepada bentuk pemikiran tertentu, misalnya liberal. Sebab, bila seseorang itu pemikirannya secara keseluruhan mengandung katakan dua warna, liberal dan tradisionalis sekaligus, maka pemikirannya itu dapat mempengaruhi pemikiran orang ke dalam dua warna pemikiran pula, yaitu liberal dan tradisionalis, bukan hanya liberal. Malah, sekalipun pemikiran seseorang itu hanya memiliki warna tradisionalis saja misalnya, maka tidak kemudian secara otomatis akan mempengaruhi pemikiran orang lain menjadi tradisionalis juga. Sebab, pemikiran yang berwarna tradisionalis itu bisa dipahami dan ditafsirkan secara berbeda oleh orang yang berbeda, sehingga pemikiran yang berwarna tradisionalis akan membawa seseorang berpikiran liberal jika dipahami sesuai dengan semangat dan kecenderungan liberal, begitupun juga sebaliknya pemikiran yang liberal dapat membawa seseorang berpikiran tradisionalis jika dipahami sesuai dengan semangat dan kecenderungan tradisionalis. Sebagai contoh misalnya, orang menyebut Ibnu Taymiyah sebagai tokoh tradisionalis, tetapi kemudian seorang Nurcholish memahami pandangan Ibnu Taymiyah tentang makna kata islam dengan semangat yang berbeda, sehingga, berdasarkan pada pandangan islam Ibnu Taymiyah inilah justru Nurcholish menggagas pandangan inklusif-pluralisnya yang dinilai bersifat liberal. Berbeda dengan Nurcholish, bagi seorang Adian Husaini makna kata Islam Ibnu Taymiyah justru mengantarkannya kepada pandangan Islam tradisionalis. Dalam pandangan Adian Husaini seorang Muslim seharusnya memiliki sikap yang pasrah dan tunduk kepada Tuhan (Allah) dan terikat dengan hukum-hukum yang dibawa Nabi Muhammad saw, sesuai dengan makna “Islam” secara lughawi “pasrah”.

Penulis memandang bahwa penilaian tentang warna atau corak pemikiran orang, baik itu dikatagorikan liberal, tradisionalis, konservatif, radikal dan sebagainya, bila hanya disandarkan kepada salah satu atau beberapa pemikiran, bukan ...

Civil society versus masyarakat madani

arkeologi pemikiran "civil society" dalam Islam Indonesia

Comparison of the civil society concept with the Indonesian Islamic concept of civil society (masyarakat madani); literature research report.

Comparison of the civil society concept with the Indonesian Islamic concept of civil society (masyarakat madani); literature research report.

Pemikiran politik Islam

studi pemikiran Abdullahi Ahmed An-Na‘im tentang relasi Islam dan negara

Studi tentang pemikiran politik Islam mencakup aspek konsep, teori, dan paradigma politik. Buku ini mendiskusikan pemikiran politik Islam pada tataran paradigmatik, yakni menguji dan mengembangkan paradigma politik Islam sekuler. Gagasan utama yang ditawarkan dalam buku ini adalah perkembangan paradigma sekuler dengan konsep neo-sekularisme. Teori dan konsep neo-paradigma politik dalam buku ini didasarkan pada kajian terhadap pemikiran Abdullahi Ahmed an-Na'im, guru besar hukum di Emori University, AS.

... dan kewajiban untuk bertanggungjawab atas ketertiban, pengaturan relasi ekonomi dan sosial, serta pertahanan dari ancaman luar. ... 67 An-Na'im menyoroti beberapa kebijakan Abu Bakar dan memandangnya sebagai otoritas politik.

Perkembangan pemikiran modern dalam Islam (PPMDI)

studi terhadap gerakan pembaharuan pemikiran Islam

On Islamic renewal in Indonesia.

On Islamic renewal in Indonesia.

Bimbingan Konseling di Sekolah

Bimbingan dan Konseling hari ini dalam kenyataannya belum menjadi keutamaan di sekolah-sekolah, terlebih pada sekolah-sekolah di daerah tertinggal seperti Nusa Tenggara Timur. Argumentasi utamanya adalah masih kurangnya tenaga Guru apalagi yang memiliki kualifikasi khusus untuk disiplin ilmu Bimbingan dan Konseling. Dalam pengalokasian waktupun, jelas terlihat tidak banyak sekolah yang menyiapkan jam untuk Bimbingan dan Konseling. Istilah yang bisa menjelaskan situasi ini adalah Bimbingan Konseling masih menjadi pelajaran kelas dua (Second cllass). Boro-boro menyiapkan konselor atau guru BK, untuk guru mata pelajaran saja masih kesulitan. Bukan hal yang mengejutkan jika di NTT kita masih menemukan di satu Sekolah Dasar dengan enam rombongan belajar hanya terdapat dua orang guru, termasuk Kepala sekolah. Tentu menyiapkan tenaga khusus untuk menengani Bimbingan dan Konseling dalam kondisi seperti ini, sangat jauh dari kenyataan.

Bimbingan dan Konseling hari ini dalam kenyataannya belum menjadi keutamaan di sekolah-sekolah, terlebih pada sekolah-sekolah di daerah tertinggal seperti Nusa Tenggara Timur.

Panduan Praktis Evaluasi dan Supervisi Bimbingan Konseling

Evaluasi merupakan jantung perubahan dan perkembangan suatu organisasi, program, kegiatan, atau institusi. Tanpa evaluasi yang baik, suatu kegiatan, program, atau organisasi sulit diharapkan untuk berkembang secara kompetitif. Sedangkan, supervisi adalah sebuah proses sistematis dan berkelanjutan dalam pengumpulan, analisis, dan penggunaan informasi untuk mengontrol manajemen dan pengambilan keputusan. Sebagai konselor, Anda tentu harus melakukan evaluasi dan supervisi untuk mengukur semua proses kegiatan bimbingan konseling, apakah sudah berjalan sesuai rencana atau belum? Kurang, cukup, baik, atau bahkan excellent-kah usaha Anda? Hanya saja, banyak konselor yang mengabaikannya. Buku ini hadir untuk membahas tuntas mengenai evaluasi dan supervisi. Selain itu, dijelaskan pula pentingnya evaluasi dan supervisi—khususnya dalam bimbingan konseling—lengkap dengan panduan praktis dan contoh instrumen yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi dan supervisi bimbingan konseling. Selamat membaca!

Selain itu, dijelaskan pula pentingnya evaluasi dan supervisi—khususnya dalam bimbingan konseling—lengkap dengan panduan praktis dan contoh instrumen yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi dan supervisi bimbingan konseling.

BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Buku ini diawali dengan pemahaman mengenai kompetensi guru, jenis guru, dan tugas pokok guru yang berguna untuk memperluas wawasan dan pemahaman pembaca tentang tugas-tugas dalam bidang kependidikan. Pada bagian berikutnya dikemukakan tentang bimbingan dan konseling dari aspek pengertian, tujuan, arah pelayanan, fungsi, prinsip, azas, kode etik, bidang pelayanan, jenis-jenis layanan, kegiatan pendukung bimbingan dan konseling, dan format kegiatan bimbingan dan konseling. Selanjutnya dijelaskan implementasi pelayanan bimbingan dan konseling dalam kurikulum 2013, peran dan tanggung jawab personil sekolah serta peran pengawas bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.

Selanjutnya dijelaskan implementasi pelayanan bimbingan dan konseling dalam kurikulum 2013, peran dan tanggung jawab personil sekolah serta peran pengawas bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.