Sebanyak 2 item atau buku ditemukan

Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual

Dilengkapi degan praktek dan simulasi

Reformasi di bidang pengelolaan keuangan daerah telah digulirkan sejak tahun 1999 dengan ditandai terbitnya Undang- undang nomor 22 tahun 1999 yang diubah dengan Undang- undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang nomor 25 tahun 1999 yang diubah dengan Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Berbicara tentang keuangan daerah, tentu saja tidak lepas dari siklus keuangan daerah yang dimulai dari perencanaan anggaran sampai pertanggungjawaban. Terbitnya Permendagri Nomor 64 tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah membawa perubahan signifikan dalam penyusunan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah. Sesuai amanat pasal 10 ayat (2) permendagri tersebut, pemerintah daerah harus telah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual paling lambat mulai tahun anggaran 2015.

Sesuai amanat pasal 10 ayat (2) permendagri tersebut, pemerintah daerah harus telah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual paling lambat mulai tahun anggaran 2015.

Contemporary Perspectives on Revelation and Qu'ranic Hermeneutics

An Analysis of Four Discourses

A number of innovative hermeneutical approaches emerged in Muslim exegetical discourse in the second half of the 20th century. Among these developments is a trend of systematic reform theology that emphasises a humanistic approach, whereby revelation is understood to be dependent not only upon its initiator, God, but also upon its recipient, Prophet Muhammad, who takes an active role in the process. Ali Akbar examines the works of four noted scholars of Islam: Fazlur Rahman (Pakistan), Abdolkarim Soroush (Iran), Muhammad Mujtahed Shabestari (Iran) and Nasr Hamid Abu Zayd (Egypt). His study shows that the consequences of taking a humanistic approach to understanding revelation are not confined to the realm of speculation about God-human relations, but also to interpreting Qur'?nic socio-political precepts. And the four scholars emerge as a distinctive group of Muslim thinkers who open up a new horizon in contemporary Islamic discourse.

Ali Akbar examines the works of four noted scholars of Islam: Fazlur Rahman (Pakistan), Abdolkarim Soroush (Iran), Muhammad Mujtahed Shabestari (Iran) and Nasr Hamid Abu Zayd (Egypt).