Sebanyak 19112 item atau buku ditemukan

Pendidikan Ekonomi Berkarakter Untuk Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Pendidikan ekonomi berkarakter untuk pembangunan berwawasan lingkungan memungkinkan setiap manusia memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang diperlukan untuk membentuk masa depan yang berkelanjutan. Pendidikan ekonomi berkarakter untuk pembangunan berwawasan lingkungan berarti memasukkan isu-isu kunci pembangunan berkelanjutan ke dalam pendidikan dan pembelajaran ekonomi. Hal tersebut membutuhkan metode pengajaran dan pembelajaran ekonomi yang partisipatif serta dapat memotivasi dan memberdayakan peserta didik untuk mengubah perilaku mereka dan mengambil tindakan untuk pembangunan berkelanjutan, khususnya pada pembangunan berwawasan lingkungan, sehingga diharapkan kehadiran buku ini dapat memberikan perubahan besar dalam konteks pendidikan ekonomi yang diimplementasikan saat ini dan pada masa yang akan datang.

D. Pemasaran Hijau (Green Marketing) Pemasaran yang berbasis pada kelestarian lingkungan “environmental marketing” merupakan perkembangan baru dalam bidang pemasaran, dan merupakan suatu peluang yang potensial dan strategis yang ...

Pendidikan Karakter dalam Literasi Tulis

Penguatan pendidikan karakter semakin mendesak dan harus diprioritaskan karena muncul berbagai persoalan, seperti maraknya tindakan intoleransi, perilaku kekerasan, kejahatan seksual, tawuran pelajar, pergaulan bebas, serta kecenderungan anak-anak muda memakai narkoba. Selain itu, indeks pembangunan manusia yang rendah, kurangnya keterampilan seni dan estetika, serta pemahaman etika yang belum terbentuk selama masa pendidikan menjadi alasan penting perlu digalakkan penguatan karakter di berbagai lini, termasuk di sekolah.

Penguatan pendidikan karakter semakin mendesak dan harus diprioritaskan karena muncul berbagai persoalan, seperti maraknya tindakan intoleransi, perilaku kekerasan, kejahatan seksual, tawuran pelajar, pergaulan bebas, serta kecenderungan ...

SEKOLAH dalam HIMPITAN GOOGLE DAN BIMBEL ; Visi Pendidikan, Tantangan Literasi, Pendidikan Lingkungan

Dunia pendidikan Indonesia saat ini dikepung oleh berbagai hal yang membuatnya kurang menyasar titik mendasar yang sejati. Pendidikan di sekolah cenderung mengarah pada pola cepat saji, terlalu berkiblat pada kepentingan industri, dan kurang peduli untuk menjawab kebutuhan masyarakat terutama kelompok yang terpinggirkan.

Dunia pendidikan Indonesia saat ini dikepung oleh berbagai hal yang membuatnya kurang menyasar titik mendasar yang sejati.

Hubungan Dialektis Pendidikan dan Pembangunan

Pemahaman dialektis pendidikan dan pembangunan merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh akademisi maupun para praktisi pendidikan nonformal lainnya. Hal ini dilatarbelakangi karena salah satu sasaran pendidikan yang strategis adalah pengembangan masyarakat sebagai dimensi makro dari pendidikan. Akademisi sebagai salah satu jalur pendidikan, selain pendidikan formal dan pendidikan nonformal, memiliki kekhasan dalam menentukan sasaran didiknya, yaitu masyarakat dan individu yang ada di dalam masyarakat itu. Berhubung dengan itu maka inheren, semua pengetahuan keilmuan yang berhubungan dengan pengembangan masyarakat perlu dipelajari oleh para mahasiswa dan tentu harus tercantum di dalam kurikulumnya. Demikian pula kompetensinya, semua kemampuan yang berhubungan dengan pengembangan masyarakat perlu dipelajari oleh para mahasiswa. Di sinilah letak pentingnya kompetensi pengembangan masyarakat perlu dimiliki oleh para pendidik nonformal dan dengan demikian maka keahlian atau kompetensi akademisi itu tidak lain adalah peningkatan kapasitas akademisi untuk pengembangan masyarakat atau sering dirumuskan sebagai akdemisi untuk pemberdayaan masyarakat. Dasar keilmuan yang perlu dan relevan di sini adalah (ilmu) pendidikan dan pembangunan yang oleh penulis buku ini disebut dengan istilah "Hubungan Dialektis Pendidikan dan Pembangunan".

Dasar keilmuan yang perlu dan relevan di sini adalah (ilmu) pendidikan dan pembangunan yang oleh penulis buku ini disebut dengan istilah "Hubungan Dialektis Pendidikan dan Pembangunan".

Covid-19 - Bencana Kemanusiaan

(Blessing In Disguise di Wilayah Teologis, Pendidikan dan Emphatic Society serta Kehadiran Negara)

Ada blessing in disguise dari peristiwa pandemi Covid-19 beberapa bulan ini yang menjadi momok bagi dunia dan telah menguras tenaga, pikiran, anggaran bahkan memasuki wilayah agama. Dalam wilayah agama terjadi debatable, ketika ada pelarangan berkumpul karena berpotensi menjadi mata rantai penyebaran virus. Pro-kontra shalat jum'at diganti sementara dengan shalat dhuhur di rumah, shalat tarawih dikerumahkan memunculkan new jabarism. Ada yang memandang karantina (Jockdown) akan lebih menyelamatkan dan ini juga perintah nabi, memiliki landasan teologis. Tetapi juga ada yang optimis dengan pendekatan shalat dan baca Quran justru memunculkan daya imun tersendiri. Terdapat prediksi mengenai perubahan perilaku manusia selama dan pasca Covid- 19 menuju New Norma/ (Kenormalan Baru), yakni: Pertama, Stay at home style, gaya hidup baru, tinggal di rumah dengan aktivitas, working, living, playing, karena adanya social distancing, kedua, Bottom of Pjramida, mengacu pada piramida Maslow konsumen kini bergeser kebutuhannya dari "puncak piramida" yaitu aktualisasi diri dari esteem ke "dasar piramida", yaitu makan, kesehatan dan keamanan jiwa raga; ketiga, Go Virtual, dengan adanya covid 19 konsumen menghindari kontak fisik, mereka beralih menggunakan media virtual/digital; dan keempat adalah Emphatic society, banyak korban nyawa akibat covid 19 melahirkan masyarakat baru yang penuh dengan empati, welas asih dan sarat dengan solidaritas sosial. Sebuah survey di Amerika Serikat yang dilakukan oleh McLaughlin & Associates menunjukkan bahwa jutaan orang menjadi lebih religious atau memilih kembali ke jalan Tuhan di tengah pandemic covid-19. Hasilnya survey ini menunjukkan, 44% responden beranggapan krisis covid 19 yang terjadi dalam empat bulan terakhir ini adalah pertanda agar semua orang kembali kepada Tuhan dan tanda segera datangnya hari penghakiman atau hari akhir. Ini semakin menegaskan bahwa tidak ada yang sia-sia yang diciptakan Tuhan.

Ada blessing in disguise dari peristiwa pandemi Covid-19 beberapa bulan ini yang menjadi momok bagi dunia dan telah menguras tenaga, pikiran, anggaran bahkan memasuki wilayah agama.

From Fikh to Fascism

The Turkish Republican Adoption of Mussolini's Criminal Code in the Context of Late Ottoman Legal Reform