Sebanyak 1005 item atau buku ditemukan

Syarhus Sunnah: Akidah Imam Al-Muzani

Akidah Anak Murid Utama Imam As-Syafie

Apakah pegangan Akidah Imam As-Syafi’i yang sebenarnya dan mengapa kita jarang mendengar masyarakat mengetengahkan tokoh ini dalam isu akidah? Jawapan yang sering kita dengar ialah kerana Imam As-Syafi’i tidak begitu menonjol dalam bidang akidah, beliau lebih dikenali dalam bidang Fiqh dan Usul Fiqh, tambahan pula beliau tidak meninggalkan hasil karya dalam bidang Akidah sebagaimana hasil tulisan beliau dalam bidang Fiqh yang sampai pada generasi kita pada hari ini. Walaubagaimanapun, beliau meninggalkan ramai anak-anak murid yang terus memperjuangkan Akidah Salaf, antara anak murid utamanya ialah Imam Isma’il bin Yahya Al-Muzani rahimahullah dan beliau meninggalkan sebuah risalah yang sangat berharga bagi menjelaskan pokok-pokok penting mengenai akidah Ahli Sunnah wal Jamaah mengikut fahaman Salafussoleh yang dikenali sebagai “Syarh As-Sunnah”. Daripada hasil tulisan murid utamanya inilah kita dapat mengetahui gambaran sebenar dan bagaimana pendirian akidah guru mereka iaitu Imam As-Syafi’i rahimahullah, sebagaimana pepatah Melayu ada menyebut, “Ke mana tumpahnya kuah, kalau tidak ke nasi”. Wallahu a’lam. Kandungan: => Pendahuluan Penterjemah => Metodologi Penterjemahan => Biografi Imam Al-Muzani => Sanad Kitab => Sebab Penulisan => Pendahuluan => Bab 1: Sifat ‘Uluw (Ketinggian) => Bab 2: Qada’ dan Qadar => Bab 3: Beriman Kepada Malaikat => Bab 4: Penciptaan Adam ‘Alaihis Salam dan Ujian Terhadapnya => Bab 5: Amalan Ahli Syurga dan Neraka => Bab 6: Amal => Bab 7: Al-Quran => Bab 8: Sifat-sifat Allah => Bab 9: Ajal => Bab 10: Kubur => Bab 11: Kebangkitan dan Hisab => Bab 12: Syurga => Bab 13: Ru’yah => Bab 14: Mentaati Imam dan Pemerintah dan Larangan Dari Keluar Memberontak => Bab 15: Menahan Diri daripada Mengkafirkan Ahli Kiblat => Bab 16: Sahabat Nabi => Bab 17: Solat di Belakang Imam dan Berjihad Bersama Mereka => Bab 18: Qasar Solat dan Memilih antara Berpuasa dan Berbuka Ketika Safar => Bab 19: Ijmak Imam-Imam Petunjuk di atas Akidah Ini => Bab 20: Menjaga Kewajipan Amalan Fardu, Sunat dan Menjauhi Perkara-Perkara Yang Haram => Penutup => Bibliografi => Biografi Penterjemah

Apakah pegangan Akidah Imam As-Syafi’i yang sebenarnya dan mengapa kita jarang mendengar masyarakat mengetengahkan tokoh ini dalam isu akidah?

Kajian Akhlak dalam Bingkai Aswaja

Buku Kajian Akhlak dalam Bingkai Aswaja ini, disajikan bukan untuk menambah terlebih memperluas bahasan kajian Islam dalam ilmu akhlak. Sebaliknya, kandungan buku akhlak ini tidak lain hanya kutipan-kutipan dari sekian banyak literatur kitab-kitab akhlak klasik dan kontemporer. Kutipan-kutipan ini pun tak ubah layaknya setetes air dari lautan yang seakan tidak bertepi, ia tidak menawarkan janji untuk dapat menghapus rasa dahaga. Namun buku Kajian Akhlak dalam Bingkai Aswaja yang penyusun sodorkan ini setidaknya memberikan kontribusi sebagai bahan kajian untuk lebih meningkatkan ghirah dan kualitas budi pekerti kita. Paling tidak buku akhlak ini menggunakan edisi bahasa Indonesia dari sekian banyak literatur berbahasa Arab yang menjelaskan tentang kajian-kajian akhlak.

Akhlak kepada sesama manusia merupakan implemen-tasi dari Islam sebagai
agama yang rahmatan lil'alamin (rahmat bagi seluruh alam). Ajarannya bersifat
universal dan aktual, yang berlaku untuk semua dan mengamalkan-nya akan ...

Kajian Islam kontemporer

Islam in democracy and socioeconomic conditions in Indonesia; collection of articles.

... tidak sejalan dengan fitrah manusia . Islam Rahmatan Lil Alamin ( Menuju
kesetimbangan Alam ) Terbentangnya semesta alam dengan segala
instrumennya merupakan perwujudan nikmat Tuhan pada segenap manusia
sebagai khalifatul ...

ULUMUL QUR'AN

Telaah tekstualitas dan Kontekstualitas Alquran

Buku ini sangat tepat untuk menjadi rujukan penting bagi para peminat dan penelaah Alquran. Ia menjadi pengantar sebelum seseorang mendalami dan menelaah Alquran lebih jauh. Ingat bahwa ahl al-quran adalah orang-orang yang selalu berinteraksi dengan Alquran sepanjang hayat dikandung badannya. Baginya, berkomunikasi dengan Alquran merupakan keniscayaan, sekaligus kebutuhan diri. Berilmulah dengan ilmu Alquran niscaya dunia ini akan terbebas dari kegelapan cahaya iman. Ingatlah bahwa “orang yang melakukan dan menerima sesuatu tanpa ilmu bukanlah manusia”

Buku ini sangat tepat untuk menjadi rujukan penting bagi para peminat dan penelaah Alquran.

STUDI KAIDAH TAFSIR ALQURAN

Menilik keterkaitan Bahasa Tekstual dan Makna Kontekstual Ayat

Studi Kaidah Tafsir Alquran: Menilik Keterkaitan Bahasa-Tekstual dan Makna-Kontekstual Ayat. Trilogi buku yang secara khusus membahas masalah ilmu tafsir ini sengaja kami suguhkan ke hadirat pembaca umum agar, setidak-tidaknya, tertarik untuk mempelajari muatan Alquran, sekalipun ”tidak akan menjadi mufassir beneran”. Bagi kami, trilogi buku tentang ilmu tafsir ini merupakan sesuatu yang mutlak dipelajari, khususnya oleh mahasiswa yang mendalami Alquran; umumnya oleh seluruh kaum muslim yang sudah melek baca-tulis Alquran. Mereka yang sudah mampu membaca Alquran dengan sedikit lancar, spiritualnya harus naik kelas, yaitu ia harus tertarik mendalami Alquran secara lebih intensif.

Studi Kaidah Tafsir Alquran: Menilik Keterkaitan Bahasa-Tekstual dan Makna-Kontekstual Ayat.

Peace Education & Pendidikan Perdamaian Gus Dur

“Saya senang sekali, teman saya Ahmad Nurcholish, menulis tentang pendidikan perdamaian seperti digagas oleh Kiai Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Pendidikan perdamaian bukan saja soal perdamaian itu sendiri sebagai konsep, sebagai ide. Melainkan bagaimana gagasan dan konsep tentang perdamaian itu disebarkan, ditanamkan, dipupuk, dan ditumbuhkan di tengah-tengah masyarakat. Sebab, segala sesuatu memang harus dirawat. Sebagaiman tumbuhan yang ada di kebun atau taman kita tak akan tumbuh dan besar manakala kita biarkan tanpa perawatan dan kepedulian, begitu juga nilai, sikap, dan perilaku. Kesemuanya itu tak akan tumbuh jika tidak disebarkan melalui pendidikan.” —Ulil Abshar Abdalla, Ketua Umum ICRP Salah satu upaya penting mewujudkan perdamaian adalah dengan menerapkan pendidikan perdamaian (peace education). Pendidikan perdamaian merupakan ikhtiar penting jika kita menginginkan perdamaian. KH. Abdurrahman Wahid melalui pemikiran dan praktiknya sudah menerapkan Pendidikan Perdamaian di Indonesia. Sayangnya, kontruksi utuh tentang pendidikan perdamaian yang digagas dan diimplementasikan Gus Dur belum dengan baik dipahami apalagi dikembangkan dan diaplikasikan oleh masyarakat Indonesia. Padahal itu merupakan kontribusi terbesar Bapak Pluralisme Indonesia ini untuk Indonesia yang majemuk. Berangkat dari situlah penulis merasa perlu menghadirkan pemikiran pendidikan perdamaian Gus Dur ke hadirat pembaca.Tentu tidak mudah. Sebab Beliau telah tiada. Beruntung ia mewariskan banyak tulisan yang sebagian telah disunting menjadi buku yang memudahkan penulis merekontruksi gagasan-gagasan yang terserak tersebut menjadi satu-kesatuan yang utuh dan terstruktur dengan baik dalam buku ini. Ahmad Nurcholish yang lahir di Grobogan, Jawa Tengah, adalah pengampu Program Studi Agama dan Perdamaian ICRP. Ia juga menulis untuk sejumlah media, menulis buku, memenuhi undangan sebagai narasumber diskusi, seminar atau workshop, serta trainer dan motivator untuk pelatihan-pelatihan peacebuilding; menulis dan jurnalistik. Komunikasi dengan Nurcholish melalui: [email protected]; [email protected]; ponsel: 08131106 8898 dan 0877 8024 6980.

Ahmad Nurcholish yang lahir di Grobogan, Jawa Tengah, adalah pengampu Program Studi Agama dan Perdamaian ICRP.

Fiqh Syafiʼi

Dapatlah dimengerti , bahwa istilah “ Syafi'iyah ” , serta pengertiannya , ialah ulama - ulama pengikut Imam Syafi'i , yang mereka kadang - kadang menyimpang dari mazhab Imam Syafi'i . Mereka menyimpang itu karena alasan - alasan ...