Sebanyak 108 item atau buku ditemukan

Tips Menulis Karya Ilmiah

Makalah, Penelitian, Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Berbeda dengan buku pedoman karya ilmiah lainnya, buku ini ditulis dengan memakai bahasa yang ringan dan reflektif—tidak akademis. Ringan berarti pemilihan katanya dimaksudkan seakan-akan bahasa lisan, sedang berdialog dengan mahasiswa. Reflektif maksudnya, bahasa dan kalimatnya ditulis mengalir begitu saja, tanpa pertimbangan bahasa yang ilmiah—ini terkesan anomali, karena buku ini tentang karya ilmiah, tetapi biarlah yang ilmiah-ilmiah bisa diperoleh pembaca di buku-buku yang lain. Maka, buku ini dimaksudkan semata sebagai buku petunjuk praktis (tips) menulis karya ilmiah. Di dalamnya semacam trik-trik atau tips-tips menyusun Proposal dan skripsi/tesis/ disertasi. Dijelaskan juga masalah-masalah internal dan eksternal mahasiswa saat menulis karya ilmiah. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Berbeda dengan buku pedoman karya ilmiah lainnya, buku ini ditulis dengan memakai bahasa yang ringan dan reflektif—tidak akademis.

Expert Approaches to Support Gifted Learners

Professional Perspectives, Best Practices, and Positive Solutions

Educators and parents need practical information they can use now to help them best understand and support the gifted learners in their lives. Because of the unique social and emotional needs faced by gifted learners—not to mention the unique academic needs—teaching and parenting them can be as demanding as it is rewarding. These 36 articles provide much-needed help. They are a “best of” from the last seven years of the Gifted Education Communicator, the national publication of the California Association for the Gifted. With contributions from respected scholars as well as new experts in the field, this book is sensitive, positive, and packed with ideas and up-to-date facts.

With contributions from respected scholars as well as new experts in the field, this book is sensitive, positive, and packed with ideas and up-to-date facts.

Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013

Penilaian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran. Penilaian harus bersifat komprehensif dan holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran. Penilaian dilakukan secara berkesinambungan untuk memperoleh informasi pembelajaran. Dalam melakukan penilaian guru harus memegang teguh prinsip-prinsip dalam standart penilaian otentik yakni keeping track, Checking up, Finding out, Summing up. Penilaian Otentik memiliki relavansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Guru bukan hanya dituntut untuk mengukur hasil kerja siswa tetapi juga proses belajar yang dilalui siswa. Diantara proses Penilaian Otentik ini dapat menggunakan berbagai jenis penilaian diantaranya adalah: 1) tes standart prestasi, 2) tes buatan guru, 3) catatan kegiatan, 4) catatan anekdot, 5) skala sikap, 6) catatan tindakan, 7) konsep pekerjaan, 8) tugas individu, 9) tugas kelompok atau kelas, 10) diskusi, 11) wawancara, 12) catatan pengamatan, 13) peta perilaku, 14) portofolio, 15) kuesioner, dan 16) pengukuran sosiometri. Penilaian Otentik mementingkan penilaian proses dan hasil sekaligus. Dengan demikian, seluruh tampilan siswa dalam rangkaian kegiatan pembelajaran dapat dinilai secara objektif, apa adanya, dan tidak semata-mata hanya berdasarkan hasil akhir (produk) saja. Buku “Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013" ini wajib dimiliki oleh praktisi pendidikan untuk mengetahui dan melaksanakan penilaian dengan lebih baik.

Buku “Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013" ini wajib dimiliki oleh praktisi pendidikan untuk mengetahui dan melaksanakan penilaian dengan lebih baik.

Pendidikan Islam

memajukan umat dan memperkuat kesadaran Bela Negara

Melalui buku yang ditulis oleh berbagai pakar dan pemerhati pendidikan lintas-disiplin ini kita akan diajak menganalisis dan memahami bagaimana pendidikan Islam di abad 21 ini mampu menjawab tantangan dan persoalan yang muncul pada masa ini dan antisipasinya di masa depan, yang mencakup berbagai isu krusial, seperti dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup, hingga ke radikalisasi generasi muda Muslim. --- Buku persembahan penerbit Kencana (Prenadamedia)

Melalui buku yang ditulis oleh berbagai pakar dan pemerhati pendidikan lintas-disiplin ini kita akan diajak menganalisis dan memahami bagaimana pendidikan Islam di abad 21 ini mampu menjawab tantangan dan persoalan yang muncul pada masa ini ...

MANAJEMEN HUMAS PADA LEMBAGA PENDIDIKAN

Lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat strategis sebagai bagian dari upaya mencapai tujuan pendidikan nasional, selanjutnya yang menjadi salah kunci sukses sebuah lembaga pendidikan berhasil menjalankan tugas dan perannya adalah terdapatnya kemampuan lembaga pendidikan dalam membina hubungan baik antara lembaga pendidikan dengan lingkungan atau masyarakatnya. Oleh karena itu, lembaga pendidikan yang tidak dapat memanfaatkan dan melibatkan bidang hubungan masyarakat dalam pengelolaan lembaga pendidikannya, akan tertinggal karena tidak mampu menyerap dan menyebarkan informasi yang strategis baik bagi institusi atapun bagi masyarakat lingkungannya (Public). Aktifitas Hubungan masyarakat pada lembaga pendidikan secara substasi dapat dimakani sebagai sarana komunikasi dua arah atau dikenal dengan istilah two way traffic communication antara lembaga pendidikan dengan masyarakatnya, sekaligus sebagai bentuk upaya yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dalam rangka menjalin simbiosis dan sinergi demi tercapainya proses pendidikan dan pencapaian tujuan pendidikan yang lebih baik. Selain itu, hubungan masyarakat juga dapat dimaknai sebagai upaya untuk membangun hubungan baik dan kesepahaman (Mutual understanding) antara lembaga pendidikan dengan masyarakatnya (Public), salah satunya dilakukan melalui proses pelibatan masyarakat (Public) dalam proses penyelenggaraan pendidikan, seperti dalam bentuk keterbukaan informasi publik, penerimaan saran dan kritik dan hal lain yang berkaitan dengan proses penyampaian informasi positif dari lembaga pendidikan kepada masyarakat atau sebaliknya dari masyarakat terhadap lembaga pendidikan. Dengan demikian untuk menjembatani kepentingan kedua pihak tersebut diperlukan satu bidang khusus yang membidangi aktifitas hubungan masyarakat dikelola dengan baik, professional, efektif dan efisien demi tercapainya tujuan organisasi lembaga Pendidikan, dan yang paling strategis adalah terciptanya hubungan baik dan kesepahaman (Mutual understanding) antar stakeholders, yang terdiri dari pimpinan lembaga pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

... akuntabilitas (Gregory, 2010). C. STUDI KASUS MANAJEMEN STRATEGIS HUMAS DI LEMBAGA PENDIDIKAN FORMAL “ABC” Sebagai contoh salah satu lembaga pendidikan “ABC” yang baru berusia tiga tahun memiliki sejumlah permasalahan yang terkait ...