Sebanyak 969 item atau buku ditemukan

Jurnalistik

Literary Journalism

Buku ini disusun untuk melayani mahasiswa Ilmu Komunikasi. Selain itu diperuntukkan juga bagi mahasiswa lainnya dalam matakuliah yang hampir sama. Buku ini juga dapat melayani masyarakat peminat jurnalistik yang memerlukan up date sekitar perkembangan dunia jurnalistik kekinian sejalan dengan perkembangan zaman. Sasaran yang ingin dicapai dengan buku ini, secara umum menginginkan mahasiswa memiliki pemahaman yang holistik tentang jurnalistik, baik secara teoretis maupun praktis. Secara khsusus mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan praktis dalam menyusun karya jurnalistik, khususnya teknis menulis literary journalism yang merupakan hasil perpaduan keterampilan antara jurnalistik terapan dan sastra terapan. *** Persembahan penerbit Kencana (Prenadamedia Group)

Secara khsusus mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan praktis dalam menyusun karya jurnalistik, khususnya teknis menulis literary journalism yang merupakan hasil perpaduan keterampilan antara jurnalistik terapan dan sastra terapan. *** ...

Jurnalistik Dasar : Jurus Jitu Menulis Berita, Feature Biografi, Artikel Populer, dan Editorial

Buku ini ditujukan bagi Anda para mahasiswa yang ingin memahami dasar-dasar jurnalistik. Penulisan buku ini untuk memberikan pemahaman teknik menulis berita, artikel maupun editorial. Bab yang ada dalam buku ini; 1. Hakikat jurnalistik 2. Menulis berita 3. Menulis feature 4. Menulis feature biografi 5. Menulis artikel 6. Menulis editorial 7. Menulis berita radio 8. Teknik menulis berita televisi 9. Teknik membuat koran Penulis : Khoirul Muslimin, M.I.Kom ISBN : 978-623-91115-2-6 Halaman : viii +283 Ukuran : 15 cm X 23 cm

Menulis artikel 6. Menulis editorial 7. Menulis berita radio 8. Teknik menulis berita televisi 9. Teknik membuat koran Penulis : Khoirul Muslimin, M.I.Kom ISBN : 978-623-91115-2-6 Halaman : viii +283 Ukuran : 15 cm X 23 cm

4 Pilar Jurnalistik

Buku ini menguraikan empat pilar utama dalam pembelajaran jurnalistik, yaitu Etika Jurnalistik (Code of Conduct), Manajemen Ruang Redaksi, Teknik Liputan (Reportase), dan Teknik Menulis. Dalam teknik menulis, selain menulis berita sebagai kemampuan utama yang harus dimiliki jurnalis, ada bonus pengajaran teknik menulis feature, teknik menulis opini, teknik menulis esai, dan teknik menulis resensi. Selain itu juga ditambah pembahasan tentang bahasa jurnalistik. Hal-hal tersebut,—selain empat pilar pengajaran jurnalistik— penulis anggap penting karena jurnalis dituntut untuk bisa menulis berbagai jenis tulisan selain tugas utamanya menulis berita. Berdasarkan pengalaman penulis dan pengalaman teman-teman jurnalis lainnya, hampir tidak ada jurnalis yang hanya bisa menulis berita. Jurnalis pada umumnya bisa menulis jenis tulisan lainnya. Teknik menulis yang diuraikan dalam buku ini ditulis berdasarkan pengalaman bergelut dalam dunia jurnalistik semenjak kuliah. Buku Persembahan Penerbit PrenadaMediaGroup

Buku ini menguraikan empat pilar utama dalam pembelajaran jurnalistik, yaitu Etika Jurnalistik (Code of Conduct), Manajemen Ruang Redaksi, Teknik Liputan (Reportase), dan Teknik Menulis.

Sosiologi Politik

Sosiologi politik merupakan kajian interdisiplin, irisan dua bidang ilmu, yakni sosiologi dan politik. Apabila sosiologi mengkaji mengenai masyarakat, lalu politik mengkaji kekuasaan para pengambil keputusan, maka sosiologi politik mengkaji relasi antara kehidupan masyarakat dengan keputusankeputusan yang diambil oleh penguasa. Konsep-konsep sosiologi politik bersifat dinamis dan mengikuti perkembangan zaman sehingga menarik perhatian siapa saja yang mengikuti dinamika politik. Manfaat terbesar dari bidang sosiologi politik adalah mencerdaskan pembaca dalam menganalisis situasi sosial politik yang ada di sekitarnya. Buku ini terdiri dari tujuh bab, dimana pembahasan dimulai dari konsep dasar sosiologi politik, konsep kekuasaan, faktor-faktor dalam struktur politik, unsur-unsur politik, gerakan sosial dan partai politik, konflik dan penyelesaiannya, terakhir hubungan parpol dengan perubahan politik. Pemilihan tema disesuaikan dengan konsep-konsep yang sering didiskusikan dalam ruang perkuliahan dan issue yang menjadi perbincangan di berbagai media massa. Sehingga buku Sosiologi Politik ini dapat digunakan oleh mahasiswa dan para pembaca yang tertarik dengan fenomena sosiologi politik. Konsep yang terdapat dalam buku ini berasal dari konsep-konsep yang telah dituliskan oleh penulis buku sosiologi politik sebelumnya, seperti Tom Bootomore, Rafael Raga Maran, Maurice Duverger, Damsar, Michael Rush & Philip Althoff, Keith Faulks dan Mochtar Mas’oed Nasikun. Kelebihan buku ini adalah dituliskan dalam bahasa yang lebih sederhana, dilengkapi dengan bagan alur serta beberapa analisis fenomena sosiologi politik terkini, sehingga diharapkan mudah dimengerti oleh para pembaca.

Sosiologi politik merupakan kajian interdisiplin, irisan dua bidang ilmu, yakni sosiologi dan politik.

Muhammadiyah Gerakan Pembaruan

Muhammadiyah sejatinya gerakan pembaruan. Gerakan Tajdid fil-Islam. Jika diperas hingga ke inti terdalam maka yang ditemukan dalam gerakan Islam yang didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan ini ialah api pembaruan. Karakter pembaruan Muhammadiyah jauh lebih kuat ketimbang sifat Muhammadiyah yang lainnya. Teologi, ideologi, hingga model aksi gerakan Muhammadiyah berwatak pembaruan, yang bermuara pada modernisme atau reformisme Islam. Pembaruan itu diwujudkan dalam mendobrak kebekuan berpikir umat dengan membangun pemahaman Islam yang berkemajuan. Selain itu Muhammadiyah memelopori lahirnya sistem pendidikan Islam modern, pelayanan kesehatan dan sosial, pemberdayaan kaum miskin dengan gerakan Al-Ma'un, merintis gerakan Islam ke ruang publik melalui 'Aisyiyah, dan karya pembaruan lainnya yang membangkitkan kebangunan dunia Islam dan modernisasi kehidupan masyarakat. Pembaruan Muhammadiyah berangkat dari gagasan dasar al-ruju ila al-Quran wa al-Sunnah, yakni gerakan kembli kepada Al-Quran dan Sunnah Nabi. Langkahnya pemurnian Islam untuk menemukan ajaran yang otentik, sekaligus melahirkan Islam yang berkemajuan. Kendari sering disebut ad-hoc, pembaruan Muhammadiyah langsung atau tidak langsung telah menjadi alam pikiran (state of mind) mayoritas umat Islam, termasuk bagi mereka yang dulu menentangnya.

Muhammadiyah sejatinya gerakan pembaruan.

KULIAH MUHAMMADIYAHAN GERAKAN TAJDID: Pendekatan Ideologis, Historis dan Analisis

Muhammadiyah adalah sebuah gerakan Islam dakwah amar ma'ruf nahi munkar yang paling tua di Indonesia. Muhammadiyah juga organisasi terbesar di dunia yang memiliki amal usaha multi sektoral, mulai dari amal usaha pendidikan, ekonomi, sosial hingga kesehatan. Bisa dikatakan pula Muhammadiyah mirip sebuah negara tanpa tentara. Deskripsi yang sangat komprehensif mengenai Muhammadiyah terdapat dalam buku ini. Buku ini ditulis oleh penulis yang sangat kompeten. Penulis buku ini merupakan aktifis kawakan Muhammadiyah yang telah lama bergelut dengan para tokoh besar Muhammadiyah lintas zaman dan literatur-literatur klasik hingga kontemporer mengenai Muhammadiyah. Oleh sebab itu sangat tepat jika buku ini dijadikan referensi Kuliah Kemuhammadiyahan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Buku ini memuat berbagai informasi terutama mengenai ideologi dan sejarah dengan pemaknaan-pemaknaan yang menyegarkan. Pembaca akan mendapatkan banyak informasi dan pemahaman yang selama ini belum tersaji dalam buku-buku tentang Muhammadiyah lainnya. Selamat membaca.

Muhammadiyah adalah sebuah gerakan Islam dakwah amar ma'ruf nahi munkar yang paling tua di Indonesia.

Paradigma Teoantroposentris dalam Konstelasi Tafsir Hukum Islam

“Metodologi neomodernisme tafsir Fazlur Rahman bisa dikatakan sebagai eksemplar tafsir al-Qur’an yang tetap sesuai dengan kebutuhan masyarakat kontemporer. Karena itu, metodologinya terus dikembangkan dan diapresiasi oleh gerenasi setelahnya, utamanya oleh Abdullah Saeed dengan tafsir kontekstualnya. Spirit tafsir ini kemudian menjalar ke buku yang ada di depan sidang pembaca ini. Selamat membaca pemikiran-pemikiran bernas dalam buku ini!” Dr. Aksin Wijaya, Direktur Pascasarjana IAIN Ponorogo. * * * Fragmentasi dan diferensiasi ilmu-ilmu keislaman, khususnya teologi dan hukum Islam, terus mengemuka hari ini. Dampaknya, hukum Islam mengalami krisis epistemologis dan paradigmatis. Hukum Islam dipahami secara normatif belaka, dijauhkan dari moralitas, dan tercerabut dari realitas kehidupan. Problem ini berbanding lurus dengan merunyaknya fenomena keberagamaan yang mengarah pada puritanisme dan radikalisme di Indonesia. Seyogianya, sangat dibutuhkan gerakan reorientasi paradigmatis penalaran hukum Islam dari teosentris dan antroposentris ke teoantroposentris. Paradigma ini dimaksudkan untuk mengintegrasikan wahyu dan akal, agama dan kehidupan, serta norma dan nomos. Kerangka paradigmatis inilah yang kelak mesti menjadi basis pengembangan dan rekayasa hukum Islam masa depan. Buku ini meneliti dengan saksama mengenai metode progresif-integratif teoantroposentris tersebut dengan menjadikan pemikiran Fazlur Rahman dan Abdullah Saeed sebagai model risetnya.

nya terhadap alQur'an menitikberatkan pada muatan ethico-legal alQur'an.142 Hazara, tempat kelahirannya, terkenal bagus dalam pendidikan keislaman. Ayahnya bernama Mawlana Shihab adDin, seorang ilmuwan hasil pendidikan Deoband Seminary, ...

INTEGRASI PENDIDIKAN ISLAM DAN SAINS

Rekonstruksi Paradigma Pendidikan Islam

Integrasi Pendidikan Islam dan sains sebagai sebuah wacana keilmuan dalam mencerahkan pendidikan Islam di era peradaban modern yang terkesan buram. Keburaman tersebut terjadi akibat kuatnya kesenjangan ilmu dan semakin dibenturkan oleh para ilmuan yang sekuler, sehingga muncul paradigma dikotomi (pemisahan) ilmu di dunia yang berimplikasi juga pada dunia pendidikan Islam. Maka di kalangan ilmuan Muslim terpecah menjadi dua kelompok, pertama para pendukung ilmu-ilmu agama hanya menganggap valid sumber Ilahi dalam bentuk kitab suci dan tradisi kenabian dan menolak sumber-sumber non-skriptual sebagai sumber otoritatif untuk menjelaskan kebenaran sejati. Kedua, para pendukung ilmu-ilmu sains sekuler yang hanya menganggap valid informasi yang diperoleh melalui pengamatan indrawi (eksperimentasi) semata.

Integrasi Pendidikan Islam dan sains sebagai sebuah wacana keilmuan dalam mencerahkan pendidikan Islam di era peradaban modern yang terkesan buram.