Potret pemimpin pada dimensi pendidikan ideal di atas tak ayal lagi ada pada diri Rasulullah SAW. Sosok kepemimpinannya dapat terlihat dalam buku sederhana ini. Meski disadari bahwa buku kecil ini tak mampu menjelaskan kesempurnaan kepemimpinan Rasulullah sebagai manusia pilihan yang sempurna. Namun paling tidak pembaca bisa melihat secercah sinar kesempurnaan baginda sebagai seorang pemimpin yang ideal. Semoga buku kecil ini memunculkan motivasi untuk memedomani Rasulullah dalam dimensi kepemimpinannya, baik pada tataran dunia pendidikan maupun dalam dimensi yang lebih luas Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup
Sebagai salah satu indikatornya, bahwa menurut survei The Political and Economic Risk Consultancy (PERC) tahun 2004 bahwa indeks korupsi di Indonesia sudah mencapai 9,25 atau ranking pertama se-Asia, bahkan pada tahun 2005 indeksnya ...
Kemunculan dan perkembangan tradisi keilmuan dan dinamika pemikiran pendidikan Islam di nusantara selalu berkaitan dengan kondisi lingkungan yang mengitarinya. Kemunculan dan perkembangan tersebut lebih sebagai formulasi baru perpaduan antara kebudayaan dan peradaban yang sudah ada dan inheren dalam masyarakat itu dengan kebudayaan dan peradaban baru yang datang kepadanya. Dari sudut tersebut, maka perjalanan sejarah pendidikan Islam di nusantara menjadi sangat menarik untuk dikaji karena disamping nuansa spiritualis kental (thariqah) yang mengiringi penyebaran awalnya, lembaga pendidikan tersebut juga telah menjadi agen transformasi nilai dan budaya dalam sebuah komunitas yang bersifat dinmais. Sehingga, keberadaanya diakui memiliki pengaruh besar dalam membentuk bangsa ini, membebaskannya dari belenggu penjajahan, dan menelurkan generasi demi generasi yang mewarnai kemerdekaan negeri ini. Buku persembahan penerbit Prenada Media Group.
Kemunculan dan perkembangan tradisi keilmuan dan dinamika pemikiran pendidikan Islam di nusantara selalu berkaitan dengan kondisi lingkungan yang mengitarinya.
Kondisi Banyuasin yang terdiri dari daratan dan perairan membuat Banyuasin membutuhkan cara khusus untuk menyelesaikan kedua kondisi yang berbeda tersebut. Keadaan geografis juga mempengaruhi pembangunan di sektor pendidikan dalam rangka mewujudkan Banyuasin Cerdas. Untuk dapat membangun secara baik diperlukan data yang akurat. Salah satu data yang diperoleh dan dipercaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang digunakan sebagai alat untuk mengambil berbagai keputusan di bidang pendidikan adalah Dapodik. Di sisi lain Dapodik merupakan data mentah yang masih cukup rumit untuk dipahami, dan hanya orang tertentu yang memahaminya. Di samping itu, diperlukan waktu yang cukup lama untuk dapat memahami data tersebut. Oleh karena diperlukan sebuah solusi agar data tersebut mudah dipahami, lebih menarik, dan sekolah dapat ditampilkan secara visual dalam waktu real team. Oleh karena itu perlu penyajian data yang akuntabel, mudah dipahami, dapat diakses dengan mudah, dan menarik. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka Sistem Informasi Geospasial dapat dijadikan sebagai salah satu solusi yang dapat ditempuh oleh Kabupaten Banyuasin untuk dapat menyajikan sekaligus sebagai cek and recek tentang kemajuan pembangunan yang sudah dicapai di dunia pendidikan. Sistem Informasi Geospasial dalam bentuk Sistem Informasi Sekolah berbasis Geospasial dapat dilakukan dengan melakukan pengolahan terhadap dapodik yang telah diupload dan diisi oleh sekolah. Data ini nantinya akan disajikan dalam bentuk Geospasial dalam bentuk satu, dua dan tiga dimensi.
Kondisi Banyuasin yang terdiri dari daratan dan perairan membuat Banyuasin membutuhkan cara khusus untuk menyelesaikan kedua kondisi yang berbeda tersebut.