Sebanyak 1500 item atau buku ditemukan

TASAWUF DAN COVID-19

Pandemi virus corona (Covid 19) telah “menghantui” masyarakat global, khususnya warga negara Indonesia. Wabah corona ini menjadikan kehidupan masyarakat tergoncang, terombang-ambing, sehingga mereka mengalami kegelisahan, kekhawatiran, ketakutan dan kepanikan yang luar biasa sampai-sampai “mengalahi” ketakutannya kepada Tuhan. Memang tidak bisa dipungkiri wabah ini sangat cepat menyebar dan efek yang ditimbulkan tidak hanya flu, demam, batuk biasah tapi sampai pada kematian. Mungkin efek “kematian” inilah yang menjadi “momok” masyarakat global. Kepanikan dan ketakutan yang berlebih inilah yang menyebabkan mereka melupakan kekuatan, kekuasaan Allah Swt Zat yang maha segala-galanya. Sehingga, berbagai upaya lahir dilakukan dengan “memborong” berbagai bahan alami (rempah-rempah), masker, dan bahan-bahan yang dianggap mampu menangkal virus ini. Mereka dilupakan oleh situasi dan kondisi, bahwa ada upaya ruhani yang tidak kalah “jitu”nya dengan usaha-usaha lahir tersebut. Upaya ruhani ini sebagai langkah untuk membangun kembali hubungan kedekatan dengan sang Kuasa, memupuk keyakinan yang “mantap” kepada-Nya, bahwa Dia sebaik-baik Penolong, Dia Maha Pengasih, Penyayang, dan Dia tidak akan membiarkan hamba-Nya berada di dalam jurang “kesedihan” selamanya. Untuk itu, melalui ajaran tasawuf, penulis ingin menyampaikan bahwa dalam menghadapi wabah ini diperlukan juga usaha batin yang itu diajarkan dalam ilmu tasawuf untuk mengontrol hati, mensucikan jiwa, mendekatkan diri kepada Allah Swt, serta menenangkan ruhani agar tidak menjadi “budak” ketakutan makhluk-Nya yang kecil yang tak kasat mata ini (Covid 19).

Pandemi virus corona (Covid 19) telah “menghantui” masyarakat global, khususnya warga negara Indonesia.

Hakikat Ilmu Tasawuf

Tasawuf melatih jiwa dan membebaskan kita dari hal negatif kehidupan yang tercermin pada akhlak mulia dan kita makin dekat kepada Allah Swt. Ilmu tasawuf wajib dipelajari, karena segala sesuatu ada hakikat dan maknanya (tujuan). Datang ditemani tangis, pergi juga ditemani tangis. Maka dari itu tetaplah bersyukur dalam segala keadaan apapun Membangun rumah penting, Membangun Akhlak Mulia jauh lebih penting Apabila seorang mukmin sukses dalam mengendalikan hawa nafsu, maka ia akan mampu menahan diri dari segala larangan Allah Swt dan tidak berat dalam melaksanakan semua perintah-Nya.

Tasawuf melatih jiwa dan membebaskan kita dari hal negatif kehidupan yang tercermin pada akhlak mulia dan kita makin dekat kepada Allah Swt. Ilmu tasawuf wajib dipelajari, karena segala sesuatu ada hakikat dan maknanya (tujuan).

Buku Manajemen Tasawuf

Buku ini yang berjudul “Manajemen Tasawuf” bisa diselesaikan dengan baik. Buku ini hadir untuk menjadi solusi bagi kegersangan spiritual, moral, dan sosial umat manusia di abad global. Tasawuf akhir-akhir ini dilirik oleh kebanyakan masyarakat global karena dianggap sebagai jalan alternatif yang tepat dalam mengatasi problematika kehidupan yang oleh dunia sains, kedokteran dan teknologi tidak bisa diselesaikan. Manajemen tasawuf hadir sebagai kepanjangan dari disiplin ilmu tasawuf untuk memberikan edukasi dan petunjuk kepada masyarakat modern tentang bagaimana mengolah hati, pikiran dan jiwa agar senantiasa stabil, tenang, dan selalu terkoneksi kepada Allah swt. Hati dan jiwa yang tidak bisa terkoneksi dengan Allah menunjukkan hati dan jiwa tersebut mati (padam) sehingga petunjuk Allah tidak bisa menembus kepada dirinya. Metode untuk mengaktifkan kembali hati dan jiwa agar konek dengan Allah swt salah satunya adalah dengan menata, mengatur dan mengolah ulang hati dan jiwa tersebut dengan butiran-butiran asma Allah, tafakkur kepada penciptaan dan kekuasaan-Nya serta senantiasa muhasabah, bertaubat kepada-Nya.

Buku ini yang berjudul “Manajemen Tasawuf” bisa diselesaikan dengan baik.

TASAWUF AKHLAKI: Ilmu Tasawuf yang Berkonsentrasi dalam Perbaikan Akhlak

Buku hadir sebagai buah kegelisahan melihat dan mengamati keadaan dewasa ini. Tampaknya akhlak manusia semakin hancur dan kebablasan disebabkan pengaruh global. Kebebasan manusia memperturutkan keinginan dan hawa nafsunya tanpa memikirkan konsekuensinya. Ajaran yang terdapat dalam tasawuf akhlaki antara lain: 1) Takhalli, yaitu penyucian diri dari sifat-sifat tercela. 2) Tahalli, yaitu menghiasi dan membiasakan diri dengan sikap perbuatan terpuji. 3) Tajalli, yaitu tersingkapnya Nur Ilahi (cahaya Tuhan) seiring dengan sirnanya sifat-sifat kemanusiaan yang negatif pada diri manusia setelah tahapan takhalli dan tahalli. Tasawuf akhlaki akan mewujudkan akhlak mulia kepada manusia yang mengamalkan ajaran-ajarannya. Akhlak mulia adalah puncak dari segala amal ibadah manusia, ibarat pohon kayu adalah buahnya. Buah pohon kayu itu, baik atau buruk tergantung perawatannya dan pemeliharaannya. Begitu pula gambaran amal ibadah dan akhlak manusia. Jadi indikator ibadah manusia, diterima atau tidak diterima oleh Allah swt, dapat dilihat dan diamati dari akhlaknya (bersikap dan bertutur kata) dalam kehidupan sehari-harinya.

Buku hadir sebagai buah kegelisahan melihat dan mengamati keadaan dewasa ini.

Tasawuf Kontemporer

Masyarakat abad global kebanyakan telah kehilangan visi keilahian, krisis spiritual, intelektual, sosial dan dekadensi moral, akibat pola hidup yang cenderung rasional, hedonis, pragmatis, materialis, sekuler dan individualis yang menjauhi nilai-nilai agama bahkan meninggalkan agama untuk mendewakan dunia, ilmu pengetahuan dan teknologi. Mereka beranggapan bahwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memenuhi segala kebutuhannya, dan dunia sebagai tempat untuk melampiaskan segala hasrat dan segala keinginan tak terkontrol. Sehingga lama-kelamaan mereka mengalami kekeringan spiritual, jiwa mereka gersang, rohani mereka layu dan hati mereka mati. Akibatnya, berdampak pada cara pikir (paradigma), moral, sosial mereka yang cenderung menurun. Untuk itu, diperlukan solusi yang konkret untuk mengatasi permasalahan rohaniah tersebut. Di antara solusi yang mengarah kepada aspek rohani dalam ajaran Islam yang paling mendekati adalah tasawuf, melalui siraman ajaran tasawuf ini diharapkan masyarakat abad global ‘kembali’ kepada pengkuan ilahi dengan tetap eksis mengarungi kehidupan dunia. Sehingga akan mengantarkan mereka kepada kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang (tawazun). Inilah yang dinamakan dengan “Tasawuf Kontemporer”, yang mengedepankan nilai-nilai keselarasan, sinergitas, integrasi dan keseimbangan antara rohani-jasadi, individu-sosial, dunia-akhirat, syari’at-hakikat, fiqih-tasawuf, vertikal-horizontal dan dzhahir–batin yang dapat mengantarkan manusia hidup secara seimbang, toleran, aktif, solutif, reaktif, optimistis, agamis, humanis dan berbudi luhur.

Masyarakat abad global kebanyakan telah kehilangan visi keilahian, krisis spiritual, intelektual, sosial dan dekadensi moral, akibat pola hidup yang cenderung rasional, hedonis, pragmatis, materialis, sekuler dan individualis yang menjauhi ...

Titik Temu Tasawuf dan Filsafat Islam

Tasawuf cukup lama dipersoalkan, dianggap sebagai biang keladi kemunduran umat Islam. Begitu pula filsafat dianggap sesat menyesatkan, tetapi secara historis, keduanya telah mengantarkan umat Islam menuju gerbang Jaman Keemasan, karena kenyataannya Tasawuf dan Filsafat Islam memiliki titik temu dalam Tauhid. Tauhid adalah Aqidah Umat Islam, bentuk pertentangan apapun jangan sampai mengalahkan tauhid yang sakral.

Begitu pula filsafat dianggap sesat menyesatkan, tetapi secara historis, keduanya telah mengantarkan umat Islam menuju gerbang Jaman Keemasan, karena kenyataannya Tasawuf dan Filsafat Islam memiliki titik temu dalam Tauhid.

INTERKONEKSI FILSAFAT AGAMA, ILMU KALAM DAN TASAWUF DALAM DUNIA ISLAM

Filsafat agama sebagai alat untuk bagaimana akal ini berperan dalam memahami agama beserta seluk beluknya, ilmu kalam hadir sebagai disiplin keilmuan Islam yang “terinspirasi” oleh ilmu filsafat untuk mengoptimalkan peran akal, rasionalitas dan pikiran untuk mendalami secara totalitas akan masalah-masalah tauhid, aqidah dan keimanan. Antara filsafat agama dan ilmu kalam sepertinya mempunyai hubungan yang signifikan dalam hal penggunaan; pendayagunaan fungsi-peran akal. Rasanya tidak adil jika hanya akal saja yang di “agungkan” diperlukan media; alat lain yang juga merupakan anugerah Allah yakni hati (qalb), keilmuan Islam yang oreintasinya pada hati, rasa dan spiritual ialah ilmu tasawuf. Tasawuf 6 INTERKONEKSI FILSAFAT AGAMA, ILMU KALAM DAN TASAWUF DALAM DUNIA ISLAM dipahami sebagai ilmu yang mendidik ruhani menjadi bersih untuk mengenal; bertemu dengan zat Allah.

Tasawuf 6 INTERKONEKSI FILSAFAT AGAMA, ILMU KALAM DAN TASAWUF DALAM DUNIA ISLAM dipahami sebagai ilmu yang mendidik ruhani menjadi bersih untuk mengenal; bertemu dengan zat Allah.

TIPOLOGI ALIRAN-ALIRAN TASAWUF

Buku ini mengungkap berbagai macam aliran sufistik dalam dunia tasawuf yang memiliki corak tersendiri dan sudut pandang yang berbeda dengan tujuan yang sama, yakni untuk mendekatkan diri, mengenal dan mengetahui hakikat Allah swt, dan usaha menjadi seorang hamba yang benar-benar hamba. Benar-benar hamba maksudnya adalah hamba yang memahami eksistensi dan esensi dirinya sebagai seorang ciptaan Tuhan. Adanya aliran-aliran dalam dunia tasawuf ini menjadi bukti bahwa tasawuf tidak hanya dipahami dan dikaji dalam satu sisi, melainkan banyak sisi. Sehingga melahirkan berbagai ragam perbedaan tipologi. Adanya yang menitik beratkan pada aspek ruhaniah, akhlak, akal, rasa (dzauq), amaliah, cinta, sosial, modern (tawazaun; keseimbangan), kebangsaan dan lain sebagainya. Yang pada intinya adalah sama-sama ingin menjadi seorang hamba yang benar, yang dekat dengan Tuhan dan menjadi hamba yang baik, yang bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Tipologi-tipologi seperti inilah yang membuat tasawuf kaya, yakni kaya akan model (desain) yang akhirnya membuat tasawuf ini ilmu yang unik. Sehingga, layak untuk terus dikaji, didalami dan diamalkan.

Buku ini mengungkap berbagai macam aliran sufistik dalam dunia tasawuf yang memiliki corak tersendiri dan sudut pandang yang berbeda dengan tujuan yang sama, yakni untuk mendekatkan diri, mengenal dan mengetahui hakikat Allah swt, dan usaha ...

ISLAM SUFISTIK

MEMBUMIKAN AJARAN TASAWUF YANG HUMANIS, SPIRITUALIS DAN ETIS

Tasawuf sebagai suatu disiplin ilmu yang mengandung banyak hikmah dan uswah serta qudwah yang dicontohkan para kaum sufi sehingga ilmu ini mampu mengantarkan seseorang kepada tingkatan kedekatan kepada Allah Swt. Berbagai macam amaliah dan ajaran yang telah disusun-dipraktikkan kaum sufi dalam dunia tasawuf memberikan sebuah jalan bagi manusia untuk bisa meraih kedekatan sepenuhnya dengan Allah, untuk bisa mensucikan jiwanya, sehingga bisa meraih kebahagiaan sejati, kedamaian dan ketenangan yang kontinu. Akhirnya, menjadi manusia yang senantiasa berada di bawah ketataan dan kepatuhan kepada-Nya. Ketaatan dan kepatuhan inilah yang nantinya bisa ‘menggiring’ umat Islam kepada jalan yang lurus, sikap moderat, kebijaksanaan, mencintai kedamaian, keharmonisan dan perdamaian serta kepekaan sosial yang tinggi. Islam sufistik ingin menorehkan sebuah paradigma yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, moraliras di samping nilai spiritualitas. Tiga nilai inilah yang ingin disebarkan, disosialisasikan dan diaktualisasikan ke dalam kehidupan masyarakat khususnya umat Islam, agar menjadi umat yang wasathiyah, tasamuh, tawazun, i’tidal, ta’awun di samping istiqamah dalam berzikir, beribadah dan bermunajah. Islam sufistik juga ingin menghapus “kesan” negatif terhadap dunia sufi yang “dituduh” anti terhadap aspek sosial, fokus pada aspek ruhani semata dan sejenisnya. Melalui gagasan Islam sufistik inilah wajah tasawuf akan dikembalikan dan dikuatkan bahwa dalam tasawuf tidak hanya mengajarkan pada satu aspek saja, melainkan mensinergikan-mengintegrasikan satu aspek kepada aspek lain dalam menuju Zat yang Maha Satu. Untuk itu, buku ini hadir dalam rangka membumikan ajaran-ajaran tasawuf yang humanis, spiritualis dan etis di tengah-tengah masyarakat post modern abad 21 M ini dengan wajah Islam sufistik.

Islam sufistik ingin menorehkan sebuah paradigma yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, moraliras di samping nilai spiritualitas.

TASAWUF SEBAGAI REVOLUSI SPIRITUAL DI ABAD GLOBAL

Tasawuf sebagai suatu disiplin ilmu yang mengandung banyak hikmah dan uswah serta qudwah yang dicontohkan para kaum sufi sehingga ilmu ini mampu mengantarkan seseorang kepada tingkatan kedekatan kepada Allah swt. Berbagai macam amaliah dan ajaran yang telah disusun-dipraktikkan kaum sufi dalam dunia tasawuf memberikan sebuah jalan bagi manusia untuk bisa meraih kedekatan sepenuhnya dengan Allah, untuk bisa mensucikan jiwanya, sehingga bisa meraih kebahagiaan sejati, kedamaian dan ketenangan yang kontinu. Akhirnya, menjadi manusia yang senantiasa berada di bawah ketataan dan kepatuhan kepada-Nya. Ini menjadi indikator bahwa tasawuf layak menyandang gelar sebagai ‘Revolusi Spiritual’ bagi manusia modern yang telah kehilangan ruh spiritualnya, mengalami krisis moral dan sosial yang membuatnya cenderung melakukan banyak penyimpangan. Untuk itu, penulis menyuguhkan sebuah karya agar bisa dijadikan masyarakat abad global sebagai referensi dalam menyelesaikan problematika kehidupannya, yang itu tidak bisa dipecahkan dengan akal, teknologi, dan sains. Oleh karenanya buku ini: “Tasawuf Sebagai Revolusi Spiritual di Abad Global”, dapat dijadikan referensi bagi para mahasiswa, kaum milenial, dan masyarakat post modern pada umumnya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah sebagai langkah memupuk keimanan dan ketakwaan. Bila ini senantiasa dipupuk maka ruh spiritual tidak akan kering, dan manusia sebagai seorang hamba tidak akan jauh dengan sang Penciptanya. Cara memupuk keimanan dan ketakwaan inilah yang penulis ulas dalam bingkai tasawuf, untuk mengenalkan bahwa dunia tasawuf mampu menjadi garda terdepan dalam meningkatkan dan menghidupan ruh spiritual seorang Muslim.. Akhirnya, mengantarkan manusia menjadi manusia yang utuh secara spiritual, moral dan sosial. Selamat membaca.

Tasawuf sebagai suatu disiplin ilmu yang mengandung banyak hikmah dan uswah serta qudwah yang dicontohkan para kaum sufi sehingga ilmu ini mampu mengantarkan seseorang kepada tingkatan kedekatan kepada Allah swt.