Sebanyak 4823 item atau buku ditemukan

Kamus jurnalistik

daftar istilah penting jurnalistik cetak, radio, dan televisi

Indonesian dictionary of journalistic terms.

Indonesian dictionary of journalistic terms.

Dasar-Dasar Jurnalistik Televisi

Bila pada buku Gado-gado Sang Jurnalis : Rundown Wartawan Ecek-ecek lebih banyak mengumbar sisi penyuntikan inspirasi, motivasi, dan dunia aplikatif, maka pada buku ini, berbagai pijakan pemikiran dan teori ikut bertaburan di antara penjabaran pengalaman empiris. Dengan pendekatan itu, gaya bahasa yang digunakan pun mengalami banyak perubahan, dari pola tutur yang sangat ringan menjadi cenderung lebih berat. Perubahan ini harus dilakukan demi mempertajam kualitas dan memenuhi standar pengajaran jurnalisme televisi di perguruan tinggi. Secara umum, buku Dasar-dasar Jurnalistik Televisi dibagi menjadi 16 bab. Bab 01 hingga Bab 09 berisikan penjelasan tentang dasar-dasar jurnalistik televisi; Bab 10 hingga Bab 15 berisikan penjelasan tentang beragam teknik reportse untuk televisi; serta bab 16 berisikan persoalan nilai-nilai objektivitas sebagai roh jurnalisme. Berbagai model juga diperkenalkan untuk memperkuat seluruh penjelasan. [televisi, jurnalistik, liputan, video, videography, jurnalist, media, multimedia, news, berita, syaiful halim]

Perubahan ini harus dilakukan demi mempertajam kualitas dan memenuhi standar pengajaran jurnalisme televisi di perguruan tinggi. Secara umum, buku Dasar-dasar Jurnalistik Televisi dibagi menjadi 16 bab.

Jurnalistik Dasar : Jurus Jitu Menulis Berita, Feature Biografi, Artikel Populer, dan Editorial

Buku ini ditujukan bagi Anda para mahasiswa yang ingin memahami dasar-dasar jurnalistik. Penulisan buku ini untuk memberikan pemahaman teknik menulis berita, artikel maupun editorial. Bab yang ada dalam buku ini; 1. Hakikat jurnalistik 2. Menulis berita 3. Menulis feature 4. Menulis feature biografi 5. Menulis artikel 6. Menulis editorial 7. Menulis berita radio 8. Teknik menulis berita televisi 9. Teknik membuat koran Penulis : Khoirul Muslimin, M.I.Kom ISBN : 978-623-91115-2-6 Halaman : viii +283 Ukuran : 15 cm X 23 cm

Menulis artikel 6. Menulis editorial 7. Menulis berita radio 8. Teknik menulis berita televisi 9. Teknik membuat koran Penulis : Khoirul Muslimin, M.I.Kom ISBN : 978-623-91115-2-6 Halaman : viii +283 Ukuran : 15 cm X 23 cm

Tonggak Penting Jurnalistik Indonesia Pada Kurun Waktu 1986-1990

Sidang pleno Dewan Pers Ke-27 di Magetan, memutuskan Harian Umum diizinkan terbit 16 halaman, maksimal 2 kali dalam seminggu dengan perbandingan jumlah halaman iklan dan berita tetap 30% dan 70%.

Sidang pleno Dewan Pers Ke-27 di Magetan, memutuskan Harian Umum diizinkan terbit 16 halaman, maksimal 2 kali dalam seminggu dengan perbandingan jumlah halaman iklan dan berita tetap 30% dan 70%.

Peristiwa Penting Jurnalistik Indonesia Pada Kurun Waktu 1981-1985

Siaran iklan di TVRI per 1 APRIL 1981 ditiadakan, untuk mengurangi gaya hidup Konsumerisme. Biro iklan terpukul. Dana promosi akan beralih ke media cetak.

Siaran iklan di TVRI per 1 APRIL 1981 ditiadakan, untuk mengurangi gaya hidup Konsumerisme. Biro iklan terpukul. Dana promosi akan beralih ke media cetak.

Sosiologi Politik

Makna Kekuasaan Dan Transformasi Politik

Buku sosiologi politik ini merupakan rangkaian kajian kritis tentang isu-isu penting yang berkaitan dengan kekuasaan atau power, relasi 'state' dan 'civil society', demokrasi dan formasi masyarakat klasik maupun kontemporer, elite dan kajian klas, serta kajian stabilitas dan instabilitas sosial. Kajian isu-isu penting tersebut dilakukan dengan mengacu pada banyak perspektif pemikiran, mulai dari Hobbes, Montesquieu, Durkheim, Max Weber, Karl Marx, Althusser, Horkheimer, Gramsci, Alexis de Tocqueville, Vilfredo Pareto, Gaetano Mosca, S.M. Lipset, H. Crough, F.W. Riggs, Schmitter, Nordhaus hingga C. Wright Mills, Liddle, Hefner, Fukuyama dan sejumlah pemikir lainnya. Dalam konteks ini didialogkan juga konstruks elite, masyarakat Jawa, dan pemikir Islam tentang kekuasaan mengacu pada pemikiran Anderson, Ibn Khaldun, Ali Abd. Raziq, di samping juga pemikiran Maududi. Buku ini mengkaji relasi elite dan masyarakat atau civil society. Ia diletakkan dalam konteks pengelolaan kekuasaan. Elite cenderung determinative terhadap civil society. Kata Kenneth Minogue (1994) Profesor Emeritus dalam Ilmu Politik di London School of Economics. an elite party, or vanguard, takes over all power and proceeds to tutor the population in how to think and to act. Dalam praktik bahkan cenderung menggunakan kekerasan. Oleh karena itu buku ini mengajak pembaca memahami kecenderungan elite menggunakan kekerasan, terutama oleh elite yang telah kehilangan kepekaan moral seperti yang muncul dalam kajian C. Wright Mills. Transformasi dan perubahan politik menuju kepolitikan modern dikaji melalui Pemilu yang dalam hal ini ditempatkan sebagai langkah konsolidasi menuju kekuasaan dan demokrasi. Di samping juga dikaji melalui prasyarat budaya yang diperlukan untuk mengkonsolidasikan sistem politik yang demokratis. Pengalaman empirik sangat diperlukan, dalam hal ini diambilkan dari pengalaman bangsa Indonesia, bangsa yang dikenal penduduknya memiliki basis religio politik keagamaan yang kuat.

Buku sosiologi politik ini merupakan rangkaian kajian kritis tentang isu-isu penting yang berkaitan dengan kekuasaan atau power, relasi 'state' dan 'civil society', demokrasi dan formasi masyarakat klasik maupun kontemporer, elite dan ...

Sosiologi Peradilan Pidana

Sistem peradilan pidana dapat dipahami sebagai lembaga kontrol sosial, yang berbeda dari lembaga kontrol sosial lainnya dalam dua cara penting: fokus hanya pada perilaku yang didefinisikan sebagai kejahatan serta sebagai basis pertahanan terakhir masyarakat terhadap orang-orang yang menolak untuk mematuhi nilai-nilai sosial yang diminan. Masyarakat beralih ke peradilan pidana ketika semua bentuk kontrol sosial yang ada di masyarakat tersebut gagal. Sistem Peradilan Pidana merupakan kontrol sosial formal karena dilakukan oleh agen resmi. Ada beberapa aspek untuk memahami sistem peradilan pidana, antara lain bahwa sistem peradilan pdaian adalah: (1) sebuah sistem normatif dalam bentuk aturan-aturan legal yang mengekspresikan nilai-nilai sosial melalui pelarangan yang didukung oleh sanksi pidana atas perilaku (conduct) yang dilihat secara serius salah atau berbahaya; (2) sebuah sistem administratif, di dalamnya secara komprehensif terdiri atas aparat resmi penegak hukum, otoritas penuntutan, pengadilan, serta fasilitas penghukuman dan koreksional; serta (3) sebuah sistem sosial, dimana defenisi dan tanggapan atas perilaku kejahatan melibatkan seluruh elemen dalam masyarakat - tidak hanya yang diundangkan dalam hukum pidana tetapi juga bagaimana masyarakat menginterpretasikan kenyataan terjadinya perilaku tersebut pada setiap tingkatan. Buku ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan bahasan tentang hal-hal yang terkait dengan berbagai masalah sosiologis dari keseluruhan proses yang terjadi dalam Sistem Peradilan Pidana. Substansi dari buku ini memberikan berbagai penjelasan tentang peradilan sebagai bentuk reaksi sosial terhadap kejahatan dan pelaku kejahatan; pengertian peradilan pidana secara sistemik dan etika peradilan pidana, model-model peradilan pidana dan pembenaran pemberian pidana; komponen dan kerangka kelembagaan peradilan; proses peradilan pidana serta hal-hal yang terkait dengan tahap peradilan pidana; alternatif penghukuman serta pemikiran awal tentang tantangan masa depan bagi Sistem Peradilan Pidana.

Sistem peradilan pidana dapat dipahami sebagai lembaga kontrol sosial, yang berbeda dari lembaga kontrol sosial lainnya dalam dua cara penting: fokus hanya pada perilaku yang didefinisikan sebagai kejahatan serta sebagai basis pertahanan ...