Sebanyak 1839 item atau buku ditemukan

PERILAKU KONSUMEN

Buku Perilaku Konsumen ini disusun oleh para akademisi dan praktisi dalam bentuk buku kolaborasi. Walaupun jauh dari kesempurnaan, tetapi kami mengharapkan buku ini dapat dijadikan referensi atau bacaan serta rujukan bagi akademisi ataupun para profesional mengenal ilmu Perilaku Konsumen. Sistematika penulisan buku ini diuraikan dalam empat belas bab yang memuat tentang konsep perilaku konsumen, segmentasi pasar, motivasi konsumen, kepribadian dan perilaku konsumen, persepsi konsumen, pembelajaran konsumen, pembentuk dan pengubah sikap konsumen, komunikasi dan perilaku konsumen, rujukan dan pengaruh keluarga dalam berperilaku, kelas sosial dalam perilaku konsumen, pengaruh budaya dalam perilaku konsumen, pengaruh promosi dan harga pada konsumen, pengaruh inovasi terhadap perilaku konsumen, dan pengambilan keputusan konsumen.

Buku Perilaku Konsumen ini disusun oleh para akademisi dan praktisi dalam bentuk buku kolaborasi.

Analisis Perilaku Konsumen

Kehadiran Buku Analisis Perilaku Konsumen ini disusun oleh para akademisi dan praktisi dalam bentuk buku kolaborasi. Sistematika penulisan buku ini diuraikan dalam sembilan bab yaitu terdiri dari Dasar Perilaku Konsumen, Perubahan dan Tantangan yang dihadapi Perusahaan, Keterlibatan dan Persepsi Konsumen, Lingkungan, Budaya dan Demografi, Kualitas Jasa, Loyalitas Konsumen, Keputusan Pembelian, Motivasi Konsumen dan bab terakhir yaitu Komunikasi Verbal dan Nonverbal.

Perbedaan karakter dari komoditas ekonomi tersebut turut memengaruhi dalam penelitian perilaku konsumen, selain beririsan dengan bidang ilmu lainnya, juga karena keunikan setiap konsumen, proses psikologis yang mendorong, ...

Perilaku Konsumen: Implikasi di Era Digital

Sebagaimana kita ketahui bahwa digitalisasi yang terjadi ternyata telah banyak mengubah cara konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Berbagai studi tentang konsumen telah banyak disajikan untuk memahami konsumen dan perilaku konsumen. Melalui penyajian tentang perilaku konsumen, diharapkan dapat memberikan gambaran bagi pembaca tentang bagaimana pasar, konsumen telah bergeser dari tradisional menjadi konsumen digital. Buku ini menguraikan secara sistemaitis tentang: Bab 1 Lingkungan Dan Perilaku Konsumen di Era Digital Bab 2 Motivasi Konsumen di Era Digital Bab 3 Pola Perilaku Konsumen di Era Digital Bab 4 Persepsi dan Sikap Konsumen di Era Digital Bab 5 Kepribadian, Konsep Diri, dan Gaya Hidup di Era Digital Bab 6 Merek, Citra Merek dan Ekuitas Merek Bab 7 Konsumen dalam Lingkungan Sosial dan Budaya Bab 8 Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen Bab 9 Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Bab 10 Strategi Pemasaran Digital Bab 11 Etika dan Perlindungan Konsumen

ketika hal ini berkaitan dengan strategi bersaing sekalipun tetap melibatkan peran konsumen di dalamnya. Sebagai contoh keterlibatan konsumen dalam strategi bersiang, yaitu manfaat seperti apa yang dirasakan konsumen atas produk pesaing ...

School nutrition education programmes in the Pacific Islands: Scoping review and capacity needs assessment

Final report

The School Nutrition Education Programme (SNEP) is an intervention to educate school students on nutrition and food preparation with the aim of influencing healthy nutrition choice and practice at an age when life time behaviour habits are developing and in the wider community. FAO defines School Food Nutrition Education as consisting of coherent educational strategies and learning activities, with environmental supports, which help schoolchildren and their communities to achieve sustainable improvements in their diets and in food- and lifestyle-related behaviours, perceptions, skills and knowledge; and to build the capacity to change, to adapt to external change and to act as agents of change. This publication is the scopy study and capacity needs assessment and final report for the SNEP project.

For example, limited facilities significantly impact on the ability to teach Home Economics. It is recommended that a SNEP in Tonga supports teaching of the nutrition curriculum through the facilitation of improved facilities.

KOMUNIKASI EDUKATIF ORANGTUA DAN ANAK DALAM ALQURAN : KAJIAN TAFSIR TARBAWI

Buku Komunikasi Edukatif Orangtua dan Anak dalam Alquran: Kajian Tafsir Tarbawi merupakan perpaduan kajian Komunikasi dan Pendidikan Islam yang diulas dengan pendekatan Pendidikan Islam dengan berbasis pada Alquran. Sebab bagi umat Islam Alquran adalah pedoman dan panduan yang memberikan arah dan tuntunan bagi kehidupan manusia termasuk dalam membangun komunikasi edukatif dalam lingkungan keluarga antara orangtua dan anak. Dalam buku ini, mengungkapkan hal penting yang harus diketahui antara lain bahwa Alquran mengungkapkan beberapa kata atau istilah yang harus menjadi rujukan dalam membangun komunikasi edukatif antara orangtua dan anak, yaitu: Qaulan Ma’rufa (Perkataan yang baik), Qaulan Sadida (Perkataan yang tegas dan benar), Qaulan Layyina (Perkataan yang lemah lembut), Qaulan Maisura (Perkataan yang pantas), Qaulan Baligha (Perkataan yang membekas pada jiwa), Qaulan Karima (Perkataan yang mulia), Qaulan Tsaqilan (Perkataan yang penuh makna), dan Ahsanu Qaulan (Perkataan terbaik). Tentu saja, selain informasi tersebut masih banyak informasi lain yang perlu diketahui dalam buku ini. Karena itu, buku ini amat layak dibaca oleh orangtua, praktisi pendidikan, guru, dan dosen, dan masyarakat Muslim untuk menjamin terbangunnya komunikasi edukatif orangtua dan anak pada khususnya. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Buku Komunikasi Edukatif Orangtua dan Anak dalam Alquran: Kajian Tafsir Tarbawi merupakan perpaduan kajian Komunikasi dan Pendidikan Islam yang diulas dengan pendekatan Pendidikan Islam dengan berbasis pada Alquran.

Khazanah Tafsir Nusantara

Para Tokoh dan Karya-karyanya

Buku Tafsir Nusantara ini dimaksudkan untuk melengkapi karya-karya yang telah ditulis oleh para sarjana sebelumnya mengenai kontribusi tokoh Islam Nusantara dalam bidang tafsir al-Qur’an. Buku ini berisi daftar 14 kitab tafsir al-Qur’an yang ditulis dalam rentang waktu dari tahun 1615 sampai 2003, yaitu karya ‘Abdur Rauf as-Singkili, Kiai Sholeh Darat, Syaikh Nawawi al-Bantani, Ahmad Hasan, KHR. Muhammad Adnan, Mahmud Yunus, T. M. Hasbi ash-Shiddieqy, Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), Kiai Bisri Mustofa, Kiai Misbah Mustofa, Oemar Bakry, Kolonel (Purn.) H. Bakri Syahid, M. Dawam Rahardjo, dan M. Quraish Shihab. Karya-karya tersebut dibahas secara biografis dan analitis. Diuraikan secara detail mengenai motivasi penulisan, karakteristik dan sistematika, metode dan sumber penafsiran, serta corak dan kecenderungan penafsiran. Dilihat dari motivasi, kitab-kitab tafsir tersebut rata-rata ditulis atas dorongan kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak agar tidak hanya membaca al-Qur’an semata, melainkan juga paham isinya. Oleh karenanya, di antara kitab-kitab tafsir tersebut, ada yang ditulis menggunakan bahasa Arab agar dipergunakan oleh kalangan santri yang sudah terbiasa dengan berbahasa Arab, ada yang ditulis menggunakan aksara pegon karena masyarakatnya tidak mampu membaca aksara Latin dan tidak paham bahasa Arab, ada yang ditulis dalam bahasa lokal dengan menggunakan aksara Latin karena publik pembacanya sudah terbiasa membaca huruf Latin, dan belakangan ditulis dengan bahasa Indonesia agar dapat menjangkau khalayak yang lebih luas. Menariknya, dari 14 kitab tafsir itu, rupanya memiliki karakter yang tidak sama: ada yang bercorak tradisionalis, dan ada pula yang bercorak modernis.

Ia mempunyai banyak karya di beberapa bidang, mulai tafsir, ilmu hadits, pendidikan, dan lain sebagainya. Setidaknya, ada 49 karya tulis berbahasa Indonesia dan 26 karya berbahasa Arab yang ia hasilkan selama hidupnya.

Studi Metodologi Tafsir

Sejarah penafsiran dan metodologi tafsir al-Qur’an telah melewati berbagai fase yang panjang, rumit dan kompleks. Awalnya, penafsiran merupakan usaha menemukan maksud yang sesuai dengan teks, namun pada tahap selanjutnya proyeksi penafsiran terkontaminasi dengan usaha menundukkan al-Qur’an demi kepentingan kelompok keagamaan dan individu. Dalam beberapa penelitian, produk-produk penafsiran al-Qur’an dari generasi ke generasi memiliki corak dan karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain adalah adanya perbedaan situasi sosio-historis di mana seorang mufasir hidup. Bahkan situasi politik yang terjadi ketika mufasir melakukan kerja penafsiran juga sangat kental mewarnai produk-produk penafsirannya. Di samping cakupan makna yang dikan-dung oleh al-Qur’an memang sangat luas, perbedaan dan corak penafsiran itu juga disebabkan perbedaan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing mufasir.

Dalam perjalanan pendidikannya, sejak awal Maududi telah mengenyam lewat pendidikan non-formal orang tuanya. Dari pendidikan klasik inilah menjadikannya tidak menguasai bahasa Inggris, namun ia menguasai bahasa Arab, Persia dan Urdu.

Kaidah Tafsir Al-Quran

Buku ini memperbincangkan kaidah-kaidah yang sangat diperlukan untuk memahami Al-Quran. Kaidah-kaidah tersebut meliputi kaidah bahasa, kaidah yang berkaitan dengan ulum Al-Quran, kaidah ushul, dan sebagainya. Kaidah bahasa ialah berkaitan dengan prinsip-prinsip utama terkait dengan bahasa yang menjadi standar dalam memahami nuṣūṣ al-shar`iyah, khususnya Al-Quran. Kaidah bahasa itu antara lain, kaidah yang berkaitan dengan isim ḍamīr, makna huruf, jumlah shartiyah, dan sebagainya. Kaidah tafsir yang berkaitan dengan ushul, yang dibahas dalam buku ini, antara lain adalah kaidah tentang `am dan takhsis, muṭlaq dan muqayyad, manṭūq dan mafhum, dan sebagainya. Sementara kaidah tafsir yang berkaitan dengan ulum Al-Quran yang dibahas dalam buku ini adalah kaidah tentang sebab nuzul dan nasikh wa al-mansukh. Kaidah-kaidah ini merupakan prinsip-prinsip utama yang perlu dikuasai untuk dijadikan sebagai standar dalam memahami Al-Quran.

Selanjutnya gelar S2 M.Ag (Magister Agama) penulis peroleh pada perguruan tinggi yang sama pada tahun 2003 jurusan Pendidikan Islam. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikannya pada Program Doktoral (S3) jurusan Pendidikan Agama ...

Against Interpretation and Other Essays

'A dazzling intellectual performance' Vogue Against Interpretation was Susan Sontag's first collection of essays and made her name as one of the most incisive thinkers of our time. Sontag was among the first critics to write about the intersection between 'high' and 'low' art forms, and to give them equal value as valid topics, shown here in her epoch-making pieces 'Notes on Camp' and 'Against Interpretation'. Here too are impassioned discussions of Sartre, Camus, Simone Weil, Godard, Beckett, Lévi-Strauss, science-fiction movies, psychoanalysis and contemporary religious thought. Originally published in 1966, this collection has never gone out of print and has been a major influence on generations of readers, and the field of cultural criticism, ever since. 'Sontag offers enough food for thought to satisfy the most intellectual of appetites' The Times

Originally published in 1966, this collection has never gone out of print and has been a major influence on generations of readers, and the field of cultural criticism, ever since.

Reconstructing the Variant Generation Process of Hadith

Based on the Quantitative and the Isnād-Cum-Matn Analysis

"This monograph is dedicated to the analysis of hadiths for the purpose of reconstructing the process of variant generation. This study seeks to precisely reconstruct the process of variant generation by analyzing isnāds from various quantitative perspectives, in addition to using the isnād-cum- matn analysis"--

"This monograph is dedicated to the analysis of hadiths for the purpose of reconstructing the process of variant generation.