Sebanyak 439 item atau buku ditemukan

Penelitian Sumber Daya Manusia : Teori, Kuesioner, Alat Statistik, dan Contoh Riset

Buku ini hadir untuk berpartisipasi dan berkontribusi pada kajian ilmiah yang dapat dilakukan oleh siapa pun, baik mahasiswa, dosen, peneliti, maupun praktisi lain yang berkepentingan dalam pengkajian suatu masalah lingkup sumber daya manusia. Buku Penelitian Sumber Daya Manusia: Teori, Kuesioner, Alat Statistik, dan Contoh Riset terdiri 5 bagian, yaitu Teori-teori dalam Sumber Daya Manusia, Kuesioner dalam Sumber Daya Manusia, Alat Statistik Analisis Regresi, Alat Statistik Analisis Korelasi, dan Analisis Data. Ada banyak teori dalam sumber daya manusia dan bagaimana membuat kuesionernya diuraikan dalam buku ini. Di samping itu sebagai praktik penelitian pada bagian terakhir disajikan contoh prosedur analisis data penelitian yang dapat dijadikan acuan.

... Pendekatan Paternalisme Pendekatan ini menganggap bahwa manajemen adalah sebagai ayah dan bersikap melindungi ... Sistem Sosial Pendekatan ini memandang bahwa organisasi atau perusahaan adalah merupakan suatu sistem yang kompleks dan ...

Kemampuan Inovasi Industri Kreatif Di Indonesia

Buku ini adalah buku hasil penelitian yang sekaligus menjadi buku panduan bagi Anda yang ingin belajar tentang hasil penelitian bagi masyarakat umum, lebih khusus bagi pelaku industri kreatif dan pemangku jabatan agar bisa memberlakukan kebijakan yang sesuai bagi peningkatan kemampuan inovasi industri kreatif. Buku ini ditujukan bagi semua kalangan, baik akademisi (staf pengajar/dosen), peneliti tingkat awal, atau mahasiswa dan pemangku jabatan serta pelaku industri kreatif. Buku ini ditulis untuk memberikan hasil penelitian mengenai kemampuan inovasi dan hal-hal yang mempengaruhinya. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan solusi bersama bagi kemajuan industri kreatif. Buku ini tersusun atas banyak bantuan dari berbagai pihak akademisi dan pelaku industry itu sendiri. Akademisi yang terlibat dari Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Negeri Manado dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Pada bagian 1 buku ini bertujuan untuk member penjelasan mengenai permasalahan secara umum mengenaihal yang terjadi di industri kreatif UKM di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali dan Sulawesi Utara. Permasalahan dilihat dari kacamata teori dan data-data yang ada serta kenyataan di lapangan. Bagian 2 membahas konsep teori atau kajian literatur yang digunakan untuk menjawab permasalahan dan memberikan hipotesis penelitian. Kemudian pada bagian 3 berikan proses riset. Pada bagian keempat dan selanjutnya merupakan hasil dan pembahasannya serta implementasi praktis dan teoritisnya. Buku ini sama seperti karya tulis lainnya tidak terlepas dari kelemahan atau keterbatasan. Buku ini siap menerima kritikan dan masukan untuk perbaikan yang akan datang. Penulis

Buku ini adalah buku hasil penelitian yang sekaligus menjadi buku panduan bagi Anda yang ingin belajar tentang hasil penelitian bagi masyarakat umum, lebih khusus bagi pelaku industri kreatif dan pemangku jabatan agar bisa memberlakukan ...

Buku Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi Teori dan Aplikasi

Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari manusia. Sebagai contoh, seseorang yang ingin membeli barang kebutuhan dipasar. Contoh yang lain adalah seseorang mengalokasikan pendapatan untuk kehiduan sehari-hari. Aktivitas membeli aset juga adalah contoh yang berhubungan dengan ilmu ekonomi. Definisi ilmu ekonomi yang lain adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan tingkat kepuasan yang maksimal, dan bagaimana perusahaan memilih kombinasi input serta besaran jenis komoditas yang diproduksi, kemudian menyalurkan bermacam komoditas tersebut ke konsumen akhir untuk dimanfaatkan nilai gunanya. Sadono Sukirno berpendapat bahwa ilmu ekonomi merupakan ilmu yang menganalisa biaya dan keuntungan dan memperbaiki corak pembangunan sumber daya yang terdiri atas sumber daya alam dan sumber daya manusia.

... permintaan = perubahan harga = jumlah permintaan awal = harga awal Dari berbagai koefisien elastisitas permintaan sebagaimana dihasilkan oleh rumus diatas , dapat dirincikan macam - macam elastisitas permintaan sebagai berikut . a ...

Kekuatan Apresiasi Membuka Potensi Sumber Daya Manusia di Organisasi

Pemberian penghargaan dalam organisasi memiliki pentingannya sendiri, yaitu menciptakan suasana yang nyaman dan meningkatkan kepuasan karyawan. Hal ini bertujuan untuk memotivasi karyawan agar tetap bertahan dalam organisasi dan tidak memutuskan untuk keluar. Menurut Wibowo (2014), sistem penghargaan yang baik akan memperkuat pertumbuhan individu, mengembangkan bakat, dan mempertahankan orang-orang yang berpotensi. Sumber daya manusia merupakan elemen penting dalam suatu perusahaan, dan memiliki peran integral dalam faktor- faktor produksi. Penting untuk memberikan perhatian, penanganan, dan perlakuan khusus terhadap sumber daya manusia karena sifatnya yang kompleks. Sumber daya manusia memiliki peran yang besar dalam keseluruhan organisasi. Keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi bergantung pada perilaku para karyawan. Karyawanlah yang membentuk struktur organisasi dan memanfaatkan teknologi. Meskipun perusahaan memiliki sumber daya seperti modal, metode, dan mesin, namun hasil yang optimal tidak dapat dicapai tanpa dukungan dari sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang optimal. Mengingat persaingan yang ketat dalam dunia bisnis dan kondisi ekonomi yang semakin sulit, hampir semua perusahaan harus berupaya keras agar tetap eksis dan dapat mengoptimalkan keuntungan. Untuk itu, setiap organisasi dituntut memiliki keunggulan kompetitif agar tidak tertinggal. Salah satu cara untuk mencapai keunggulan kompetitif adalah dengan meningkatkan kinerja karyawan. | 2 Kinerja karyawan menjadi penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi. Terkadang, para atasan atau manajer hanya memperhatikan kinerja karyawan saat terjadi masalah. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan karyawan yang mampu bekerja lebih baik dan lebih efisien, sehingga diperlukan karyawan dengan tingkat kinerja yang tinggi. Menciptakan kinerja yang tinggi tidaklah mudah karena kinerja karyawan tidak hanya terjadi secara kebetulan, tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk mencapai kinerja yang baik, rencana kerja harus dilaksanakan sesuai dengan tugas yang diberikan kepada setiap karyawan dalam organisasi. Kinerja merupakan hasil dari usaha seseorang dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, yang dipengaruhi oleh kemampuan, pengalaman, dedikasi, dan penggunaan waktu dengan efektif. Menciptakan kinerja karyawan yang baik sangat sulit. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan upaya untuk mengkaji berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Dengan memahami faktor-faktor tersebut, perusahaan diharapkan dapat menganalisis penyebab rendahnya kinerja karyawan dan terus meningkatkannya melalui tindakan konkret. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan antara lain kemampuan karyawan, motivasi karyawan, budaya organisasi, kepemimpinan, penilaian prestasi kerja, dan Organizational Citizenship Behavior (OCB). Kemampuan kerja karyawan meliputi kemampuan kerja intelektual dan kemampuan kerja fisik. Kemampuan kerja intelektual mencakup kemampuan untuk melakukan tugas- tugas pekerjaan yang melibatkan kegiatan mental, sedangkan kemampuan kerja fisik mencakup kemampuan untuk menjalankan tugas-tugas pekerjaan yang | 3 membutuhkan stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik fisik lainnya, yang bisa menjadi bakat bawaan atau dipelajari. Kinerja seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh kemampuan kerja yang dimilikinya. Banyak perusahaan yang merekrut karyawan tanpa memperhatikan kemampuan kerja yang optimal. Padahal, jika seorang karyawan memiliki kemampuan kerja yang kurang baik, baik secara intelektual maupun fisik, kinerjanya akan rendah karena ia tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik dan sukses. Motivasi dapat dijelaskan secara sederhana sebagai kondisi atau tindakan yang mendorong seseorang untuk bekerja atau berkegiatan semaksimal mungkin. Peran motivasi adalah untuk meningkatkan hasrat dan keinginan tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa upaya untuk meningkatkan kinerja seseorang selalu terkait dengan upaya untuk memotivasinya. Saat ini, banyak karyawan mengalami motivasi rendah karena kurangnya penghargaan terhadap kinerja mereka. Oleh karena itu, perusahaan atau lembaga sebaiknya lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan. Motivasi yang tepat dan baik dapat meningkatkan semangat kerja karyawan, dan gaji atau upah yang memadai bagi karyawan akan berkontribusi pada pencapaian kinerja yang tinggi. Salah satu faktor yang dianggap sangat mempengaruhi kinerja karyawan adalah budaya organisasi. Budaya organisasi dikenal luas sebagai dasar sistem dan kegiatan manajemen dalam setiap organisasi. Budaya organisasi merujuk pada nilai-nilai bersama dan norma perilaku yang dipercaya dan diadopsi oleh anggota organisasi. Nilai-nilai dan norma perilaku tersebut mempengaruhi pendekatan yang digunakan oleh anggota organisasi dalam melaksanakan pekerjaan dan mengatasi masalah yang | 4 dihadapi. Budaya dapat menjadi stabil seiring waktu, tetapi budaya tidak pernah statis. Krisis kadang-kadang memaksa kelompok untuk mengevaluasi kembali nilai-nilai atau kebiasaan mereka. Perubahan dalam anggota inti, kedatangan karyawan baru yang cepat, diversifikasi usaha, dan ekspansi geografis dapat mengubah budaya. Ketika budaya organisasi tidak baik, hal ini dapat menyebabkan ketimpangan sosial di dalam perusahaan dan membawa konsekuensi buruk karena tidak sejalan dengan tujuan organisasi. Hal ini akan berdampak negatif terhadap kinerja karyawan. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu kepemimpinan. Kepemimpinan menggambarkan hubungan antara pemimpin (leader) dengan yang dipimpin (follower) dan bagaimana seorang pemimpin mengarahkan follower akan menentukan follower mencapai tujuan atau harapan pimpinan. Kinerja karyawan dikaitkan dengan kultur masyarakat Indonesia, dari berbagai pengamatan yang ada di berbagai organisasi kerja, menunjukkan kecenderungan bahwa sebagian besar karyawan akan rajin bekerja jika pemimpin melihat karyawan bekerja dan hal sebaliknya terjadi, jika pemimpin tidak melihat karyawan bekerja, atau tidak ada di tempat kerja maka kinerja yang ditunjukkan karyawan cenderung kurang produktif, dan hasilnya kurang maksimal atau kurang optimal. Karyawan juga akan bekerja dengan giat dan rajin apabila dia merasa bahwa usaha yang dilakukannya ini dihargai oleh pimpinannya. Karyawan akan merasa tidak termotivasi kerja apabila pekerjaan yang telah dilakukannya sama sekali tidak dihargai oleh pimpinannya. Keadaan tersebut dapat dijadikan paradigma empirik bahwa kinerja karyawan terkait erat dengan pemimpin atau | 5 kepemimpinan di suatu organisasi kerja, baik pemerintah maupun swasta. Penilaian prestasi kerja adalah faktor kunci dalam pengembangan organisasi secara efektif dan efisien, karena melalui kebijakan atau program yang lebih baik terhadap sumber daya manusia dalam organisasi. Penilaian prestasi kerja individu memiliki manfaat penting dalam pertumbuhan keseluruhan organisasi, karena melalui penilaian tersebut dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang kinerja karyawan. Meskipun kita memiliki keinginan untuk meningkatkan kinerja melalui penilaian prestasi kerja, masih terdapat beberapa kendala. Banyak pengelola penilaian prestasi kerja (seperti departemen sumber daya manusia atau personalia) yang belum siap, karena banyak karyawan yang tidak memenuhi standar penilaian tersebut. Sebagai akibatnya, penilaian prestasi kerja belum dianggap penting. Pandangan ini diperkuat oleh sistem penilaian prestasi kerja yang kurang terstruktur, yang mengakibatkan hasil penilaian tidak dijadikan pertimbangan dalam proses manajemen sumber daya manusia selanjutnya, seperti perencanaan karir, pendidikan dan pelatihan, kompensasi, pemutusan hubungan kerja, dan sebagainya. Selain itu, terdapat kelemahan dalam penilaian prestasi kerja yang ada saat ini. Poin penilaian yang bersifat subjektif, penilaian yang dilakukan hanya satu kali dalam setahun pada periode yang sama dapat menyebabkan bias, dan banyak organisasi yang tidak memiliki deskripsi pekerjaan yang jelas sehingga sulit dalam membuat penilaian prestasi kerja. Hal ini mengakibatkan kinerja karyawan menjadi tidak optimal. Salah satu faktor penting lainnya yang mempengaruhi kinerja adalah perilaku kewargaan organisasi | 6 (Organizational Citizenship Behavior). Perilaku ini mencakup tindakan sukarela karyawan dalam membantu organisasi, seperti membantu rekan kerja tanpa diminta, melakukan kegiatan ekstra di tempat kerja, menghindari konflik, melindungi properti perusahaan, menghormati peraturan, dan bersikap toleran dalam situasi yang tidak ideal. Perilaku OCB ini dapat memperbaiki dan meningkatkan konteks sosial dan psikologis organisasi. Namun, saat ini banyak karyawan hanya fokus pada perilaku dalam peran mereka (in-role behavior), yang melibatkan melakukan tugas yang tercantum dalam deskripsi pekerjaan dengan harapan imbalan. Seharusnya, karyawan juga melibatkan perilaku di luar tugas (extra-role behavior atau OCB), yang melibatkan kontribusi sukarela karena rasa kewarganegaraan dalam organisasi dan kepuasan pribadi dari kontribusi yang lebih besar daripada tuntutan peran kerja. Jika karyawan menerapkan perilaku ini, hal ini akan mempengaruhi peningkatan kinerja mereka dalam organisasi, karena mereka secara tidak langsung berperan dalam kemajuan organisasi. Memberikan apresiasi adalah tindakan sederhana yang tidak membutuhkan banyak waktu. Siapa pun, dari berbagai tingkatan, dapat memberikannya. Apresiasi atau penghargaan tidak hanya terkait dengan uang. Tindakan tersebut bisa berupa ungkapan positif atau memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berkontribusi lebih dalam pekerjaan tertentu.

Pemberian penghargaan dalam organisasi memiliki pentingannya sendiri, yaitu menciptakan suasana yang nyaman dan meningkatkan kepuasan karyawan.

KINERJA KARYAWAN

Teori Pengukuran dan Implikasi

Buku Kinerja Karyawan ini merupakan buku memberikan informasi yang lengkap tentang pengertian, faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, metode pengukuran dan hal-hal yang terkait kinerja karyawan serta mengapa penting mempelajari mengukur kinerja karyawan.

Buku Kinerja Karyawan ini merupakan buku memberikan informasi yang lengkap tentang pengertian, faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, metode pengukuran dan hal-hal yang terkait kinerja karyawan serta mengapa penting mempelajari mengukur ...

MANAJEMEN PEMASARAN PADA INDUSTRI 5.0

Manajemen pemasaran adalah disiplin yang penting dalam industri apapun, termasuk dalam konteks Industri 5.0. Industri 5.0 mengacu pada era di mana teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, dan digitalisasi berperan besar dalam mengubah cara bisnis beroperasi. Dalam rangka memaksimalkan manfaat dari mempelajari manajemen pemasaran dalam Industri 5.0, penting untuk tetap diperbarui dengan perkembangan terbaru dalam teknologi dan tren pemasaran. Pemahaman yang kuat tentang dasar-dasar pemasaran, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, akan menjadi aset berharga dalam lingkungan bisnis yang terus berubah ini.

Manajemen pemasaran adalah disiplin yang penting dalam industri apapun, termasuk dalam konteks Industri 5.0.

Pengantar Bisnis Internasional

Globalisasi pasar mengacu pada penggabungan budaya yang berbeda dan perdagangan nasional yang berbeda menjadi satu pasar global. Dengan pasar global tersebut hambatan berupa batasanbatasan perdagangan dibuat menjadi lebih mudah dalam perdagangan internasional. Hal ini berdasarkan argumen dari beberapa konsumen di beberapa Negara yang berbeda mengenai rasa dan cita rasa untuk dimulainya beberapa aturan global dalam membuat pasar global. Di Dalam pasar global perusahaan tidak mempunyai ukuran multinasional dalam hal fasilitas dan bentuk keuntungan.

Globalisasi pasar mengacu pada penggabungan budaya yang berbeda dan perdagangan nasional yang berbeda menjadi satu pasar global.

EKONOMI MAKRO DI ERA DIGITALISASI

Era digitalisasi telah merambah hampir setiap aspek kehidupan kita, termasuk dunia ekonomi. Perubahan ini menciptakan tantangan dan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang perlu kita pahami dan manfaatkan. Makro ekonomi adalah cabang ilmu ekonomi yang memeriksa dan menganalisis ekonomi secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, kebijakan moneter, dan fiskal, serta sejumlah indikator penting lainnya. Di era digitalisasi, makro ekonomi juga menghadapi dinamika baru yang perlu dipelajari.

Di era digitalisasi, makro ekonomi juga menghadapi dinamika baru yang perlu dipelajari.

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM DUNIA INDUSTRI

Mempelajari Manajemen Sumber Daya Manusia membuka pintu untuk berbagai peluang karir yang menarik dan memberikan keterampilan dan pengetahuan yang berharga dalam mengelola sumber daya manusia secara efektif. Dalam dunia industri yang terus berubah, pemahaman tentang Manajemen SDM adalah aset yang berharga bagi kesuksesan organisasi dan kemajuan karir. Memahami Manajemen SDM dalam dunia industri itu sendiri akan memberikan sudut pandang terkait menyatukan kepentingan organisasi dengan kebutuhan dan aspirasi karyawan.

Mempelajari Manajemen Sumber Daya Manusia membuka pintu untuk berbagai peluang karir yang menarik dan memberikan keterampilan dan pengetahuan yang berharga dalam mengelola sumber daya manusia secara efektif.

EKONOMI KREATIF : DARI IDE MENJADI UANG

Judul : EKONOMI KREATIF : DARI IDE MENJADI UANG Penulis : Alif Lukmanul Hakim, S.Fil., M.Phil Dr. Herman Sjahruddin, S.E., M.Si Didi Suhendi, S.E., M.M Dr. Teguh Setiawan Wibowo, MM., M.Si., M.Farm., Apt Dr. Ir. Tutang Muhtar K, ST., M. Si Dr. Ir. Uli Wildan Nuryanto, ST, MM, IPM Jushermi, SE., MSBA Dewita Suryati Ningsih,SE., MBA Rovanita Rama, SE., MH Kurniawaty Fitri, SE., MM Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 196 Halaman ISBN : 978-623-497-635-9 SINOPSIS Buku ini berjudul “EKONOMI KREATIF : DARI IDE MENJADI UANG”. Buku ini disusun oleh beberapa penulis dari beberapa universitas di Indonesia. Buku ini penulis kontribusikan untuk bidang ekonomi di Indonesia khusunys bidang ekonomi kreatif. Buku ini terdiri dari sepuluh bab. Adapun pembahasan masing-masing bab dalam buku ini sebagai berikut : Bab 1 Konsep Ekonomi Kreatif Bab 2 Gelombang Peradaban Ekonomi Kreatif Bab 3 Konsep Kreativitas dan Inovasi Bab 4 Aktor Penggerak Ekonomi Kreatif Bab 5 Mengapa Ekonomi Kreatif? Bab 6 Modal Dasar dan Pilar Ekonomi Kreatif Bab 7 Subsektor Ekonomi Kreatif Bab 8 Sumber Daya Kreatif Bab 9 Industri Kreatif Bab 10 Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia . Semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca dalam memahami EKONOMI KREATIF : DARI IDE MENJADI UANG, sehingga tidak hanya dipahami secara teori tapi dapat diimplementasikan dalam dunia usaha dengan baik.

Judul : EKONOMI KREATIF : DARI IDE MENJADI UANG Penulis : Alif Lukmanul Hakim, S.Fil., M.Phil Dr. Herman Sjahruddin, S.E., M.Si Didi Suhendi, S.E., M.M Dr. Teguh Setiawan Wibowo, MM., M.Si., M.Farm.