Sebanyak 56 item atau buku ditemukan

Prinsip-Prinsip Metodologis Pembelajaran Hadis Nabawi

Metode pengajaran atau metode mengajar adalah cara-cara praktis yang digunakan oleh seorang guru dalam penyampaian materi ajar kepada muridnya agar tercapai tujuan pengajaran. Kegiatan ini diartikan sebagai tata cara yang digunakan oleh guru dalam membelajarkan peserta didik saat berlangsungnya proses pembelajaran, melalui cara yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi. Sebuah metode akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara lengkap atau tidak. Oleh sebab itu pemilihan metode pendidikan harus dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai faktor terkait, sehingga hasil pendidikan dapat memuaskan. Apa yang dilakukan rasulullah saw saat menyampaikan wahyu allah kepada para sahabatnya bisa kita teladani; karena rasul saw sejak awal sudah mengimplementasikan metode pendidikan yang tepat terhadap para sahabatnya tersebut. Strategi pembelajaran yang nabi lakukan sangat akurat dalam menyampaikan ajaran islam, sangat memperhatikan situasi, kondisi dan karakter seseorang, sehingga nilai-nilai islami dapat ditransfer dengan baik untuk menanamkan kebaikan dan kemashlahatan umat. Tujuan mencari pengetahuan dalam islam ialah menanamkan kebaikan dalam diri manusia; sebagai manusia dan sebagai diri individualnya. Hal ini menunjukkan pengetahuan yang kita cari harus memenuhi harapan kebaikan duniawi dan ukhrawi sehingga menjadi kontribusi manfaat kebaikan-kebahagiaan untuk dirinya dan masyarakatnya sebagai bukti bahwa pengetahuan dan pendidikan bisa memanusiakan manusia yang beradab. Tujuan akhir pendidikan dan pengajaran ialah menghasilkan manusia yang baik, yakni meliputi kehidupan materil dan spiritual. Manusia secara efektif dan terarah memberikan ‘ibrah guna terciptanya efektivitas proses belajar mengajar yang baik sebagaimana yang diajarkan nabi saw kepada umatnya dengan didasarkan kepada nilai-nilai qur’ani dan sunnah nabawiyyah - hadis nabawi.

Metode pengajaran atau metode mengajar adalah cara-cara praktis yang digunakan oleh seorang guru dalam penyampaian materi ajar kepada muridnya agar tercapai tujuan pengajaran.

Konsep Rate of Profit Perspektif Ekonomi Islam

Aplikasi di Bank Syariah

Buku ini menyimpulkan bahwa cita-cita bank syariah untuk mewujudkan distribusi pendapatan dan kekayaan yang berkeadilan sesuai tujuan ekonomi syariah belum terlaksana. Struktur penentuan rate of profit dan pembebanan pendapatan pada produk-produk aset bank syariah tidak menciptakan distribusi pendapatan yang adil (equitable distributive income) baik bagi nasabah maupun bank itu sendiri, sehingga tujuan tercapainya keadilan ekonomi dalam masyarakat (social justice) secara makro maupun mikro tidak dapat terlaksana. Penyamaan konsep rate of profit dengan rate of interest (bunga) dan penerapan time value of money di dalam prakteknya di bank syariah pada transaksi pinjaman dan investasi telah menyebabkan ketidakstabilan dalam sistem keuangan dan menurunnya distribusi pendapatan pada nasabah dana serta tingginya biaya modal pada nasabah financing. Akibatnya sesuai dengan hasil penelitian penulis, bank syariah memiliki risk profile yang sama dengan bank konvensional, sehingga tidak menciptakan equitable distribution of income (distribusi pendapatan yang berkeadilan) pada transaksi investasi di bank syariah. Praktek penggunaan rate of interest sebagai dasar penentuan rate of profit di bank syariah secara esensi telah menghilangkan sifat keadilan (justice) yang merupakan tujuan pokok syariah (maqashid sha‘riah). Dalam rangka menemukan konsep rate of profit yang menciptakan equitable distribution of income and wealth (keadilan distributif dalam pendapatan dan kekayaan), penulis menawarkan konsep rate of profit yang sesuai dengan perspektif Islam baik dari sisi kajian fikih, pendekatan teori ekonomi Islam maupun studi empiris di bank syariah, dengan harapan akan terjadi penyatuan pemikiran di kalangan ekonom Islam terhadap konsep rate of profit ini. Solusi yang utama adalah: Dengan tidak menggunakan lagi benchmark suku bunga bank konvensional dalam pricing/margin/ujrah atau rate of profit di bank syariah. Tujuannya agar: (1) Industri perbankan syariah, memiliki metode yang Islami dalam penentuan rate of profit sebagai pengganti rate of interest yang selama ini digunakan sebagai benchmark (2) Konsep rate of profit yang Islami dengan prinsip economic value of time ini dapat diaplikasikan di bank syariah untuk tercapainya keadilan ekonomi melalui distribusi pendapatan berkeadilan pada transaksi investasi di produk-produk bank syariah. Konsep rate of profit Islami yang akan menciptakan keadilan distributif pada pendapatan dan kekayaan itu adalah konsep yang menghilangkan komponen riba (baik nasi’ah maupun fadl) dan komponen maysir (spekulasi). Komponen riba al-nasi’ah dalam penentuan harga pembiayaan di bank syariah yang dihilangkan adalah komponen cost of fund yang mengikuti siklus rate of interest (suku bunga) sedangkan komponen riba al-fadl dan maysir yang dihilangkan adalah komponen risk premium untuk mengatasi gagal bayar (default) dan jangka waktu pembiayaan yang panjang. Secara khusus komponen maysir yang dihilangkan adalah komponen jangka waktu (uncertainty dalam pembiayaan jangka panjang) yang bersifat fixed. Sedangkan komponen overhead cost dan spread (kuntungan/rate of profit bank) tetap ada.

... Monetary System with 100 per cent Reserve Requirement and The Gold Standard , in An Advanced Exposition of Islamic Economics and Finance , ( Wales : The Edwin Melten Press , 2004 ) , 187 . 123M.A. Choudhury , Generalized Theory of Islamic ...

Meraih Prestasi Belajar dengan Tahfidz Al-Qur'an Tinjauan Sekolah Islam di Jakarta

Sekolah Dasar (SD) Azhari Islamic School (AIS) Lebak Bulus dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan pengelolaan program tahfizh. Prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui hafalan al-Quran, semakin tinggi tingkat hafalan al-Quran semakin tinggi pula prestasi akademik siswa. Kesimpulan tersebut didasarkan atas temuan penelusuran tulisan sebagai berikut: hafalan al-Quran memengaruhi nilai prestasi belajar sebesar 35,6%. Hal ini didukung oleh hasil statistik menghafal al-Quran dan peningkatan prestasi belajar siswa.

Dari hasil penulisan bahwa hasil uji korelasi sederhana menunjukkan bahwa motivasi belajar dimata kuliah Pengantar Mikro Ekonomi memiliki hubungan dengan yang lebih tinggi dibandingkan dengan uji korelasi yang dihitung pada mata ...

Simbolisme Islam di Ranah Publik Tinjauan Antropologi Hukum Islam di Rumah Sakit

Dipilihnya judul ini mengingat, kajian tentang jilbab masih sangat jarang yang menjadikan muslimah yang memiliki profesi tertentu di ruang publik sebagai objek kajian. Pemakai jilbab di negara-negara muslim termasuk di Indonesia mengalami peningkatan seiring dengan tumbuhnya semangat beragama, meski demikian dalam kenyataannya jilbab tidak selalu didasari kedasaran beragama dari penggunanya, terkadang pengguna jilbab lebih besar dipengaruhi tren sosial berpakaian yang berkembang di masyarakat.

Dipilihnya judul ini mengingat, kajian tentang jilbab masih sangat jarang yang menjadikan muslimah yang memiliki profesi tertentu di ruang publik sebagai objek kajian.

Hukum Islam dalam Formulasi Hukum Indonesia

Buku ini disuguhkan untuk para mahasiswa atas dasar kebutuhan untuk memenuhi kelengkapan buku ajar pada mata kuliah Hukum Islam. Disusunnya buku ini karena dirasakan masih kurangnya buku referensi yang berkaitan dengan pembahasan masalah tersebut. Mata kuliah Hukum Islam merupakan mata kuliah penting bagi mahasiswa sebagai calon Sarjana Hukum. Keseluruhan tulisan dan pokok-pokok pikiran yang tertuang dalam buku ini semoga kiranya dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan wawasan dan khazanah pengetahuan dalam bidang Hukum Islam. Buku ini tentunya sangat layak untuk dijadikan bahan/acuan bagi mahasiswa yang mengikuti proses pembelajaran pada mata kuliah yang berhubungan dengan Hukum Islam. Penulis menyadari, tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan buku ini, banyak kekurangan, adanya ketidakleng-kapan baik dalam metode penulisan/pembahasan maupun dalam cakupan materinya, sehingga sangat jauh dari kesempurnaan. Penulis sadari pokok-pokok bahasan yang tertuang dalam buku ini diambil dari berbagai macam referensi yang sumbernya telah dicantumkan baik dalam isi maupun dalam daftar pustaka. Penulis sadar masih banyak sekali kesalahan dan kekurangan, baik secara metodologinya maupun dalam pemaparan kata-kata dan isinya.

Buku ini disuguhkan untuk para mahasiswa atas dasar kebutuhan untuk memenuhi kelengkapan buku ajar pada mata kuliah Hukum Islam.

Karakter Maryam dalam Al-Qur'an

Prinsip hukum yan tidak terbantahkan dalam Islam adalah bahwa teks al-Qur’an turun ke bumi melalui lisan Nabi Muhammad Saw. Secara berangsur-angsur situasional, kondisional, dan berproses selama 23 tahun. Realitas historis tersebut menunjukkan bahwa al-Qur’an dalam membangun sebuah kultur dan memecahkan sebuah persoalan selalu melalui proses ijtihad yang memperhatikan realita fenomena dan dinamika yang terjadi di tengan masyarakat. Dengan demikian dinamika al-Qur’an selanjutnya tidaklah statis, tetapi dinamis yang mengandaikan adanya pemikiran-pemikiran implementatif yang progresif sehingga cepat membumi membangun peradaban umat manusia. Filsuf Aristoteles juga mengalami kesulitan dalam menangkap pesan yang terdapat dari sebuah kitab suci, karena pesan tersebut tertulis dalam Bahasa Tuhan (Bahasa Ilahiah) yang mencoba berkomunikasi kepada manusia yang memiliki otoritas bahasanya sendiri. Dari sinilah urgensi penafsiran/kajian mendalam pemahaman sebuah teks suci, sehingga diperlukan seorang Rasul yang mampu menerjemahkan Bahasa Ilahiah ke dalam Bahasa manusia. Demikian juga al-Qur’an yang turun ke bumi menggunakan Bahasa Ilahiah yang tidak dimengerti manusia, maka diutus Muhammad sebagai perantara untuk mengkomnunikasikannya dengan bahasa manusia. Jadi seorang Rasul memiliki peranan penting dalam proses transformasi dari Bahasa Ilahiah ke dalam bahasa manusia, sebab jika terjadi kesalahpahaman tentang pesan Tuhan, maka akan membawa dampak pada kehidupan manusia. Tulisan saudara Dr. Mustaqimah, M.A. dengan judul Karakter Maryam dalam al-Qur’an memberikan pencerahan kepada pembaca bahwa kisah Maryam adalah sosok perawan mulia yang mengandung Isa as. karena mukjizat dari Allah. Konsep kelahiran Isa adalah suatu kejadian yang tidak normal dalam kacamata medis. Tetapi karena iradah dan kekuasaan Allah yang ingin memperlihatkan kekuasaan-Nya bahwa “Allah tidak terikat oleh sebab hukum, tetapi Dia menolak dan mengontrol hukum itu”. Kemahakuasaan Allah dapat juga dilihat pada kisah Isa ibunya Maryam, Zakaria dan isterinya adalah bukti kemukjizatan dan kekuasaan Allah. Dalam tulisan ini, penulis menggambarkan deretan perempuan yang suci dan mengabdikan dirinya pada agama Allah yakni Maryam bin Imran, Khadijah binti Khuwailidy, dan Asiyah isteri Fir’aun. Mereka semua masuk dalam bingkai perempuan yang memiliki karakter agung, dan Inilah contoh teladan para perempuan yang ingin berkiprah dalam dunia publik. Ketika pemikiran gender menggaung di tengah masyarakat Muslim dengan konsep kebebasan tanpa batas, muncullah pemikiran bahwa perempuan mampu bersaing dengan kaum laki-laki dalam berbagai dimensi kehidupan. Saya sangat bangga kepada penulis, karena di tengah kesibukannya sebagai seorang penghafal al-Qur’an, sebagai dosen, dan sebagai ibu rumah tangga serta aktif dalam kegiatan organisasi kemasyarakatan, penulis mampu me-manage waktu untuk meraih pendidikan tertinggi program doktor dan masih bisa berkarya menyumbangkan pemikiran umtuk bangsa dan negara. Semoga karya besar saudara Dr. Mustaqimah, M.A. ini menjadi ladang ilmu yang bermanfaat.

Komunitas ASEAN terdiri dari tiga pilar yang termasuk di dalamnya kerjasama di bidang ekonomi, yaitu: Komonitas Keamanan ASEAN (ASEAN Security Comunity/ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) dan Komunitas Sosial ...

Konsep Keamanan Pangan dalam Al-Qur’an dan Implementasinya: Studi Living Al-Qur’an tentang Pemahaman Masyarakat Kec. Sukmajaya Kota Depok Terhadap Konsep Makanan Halal dan Thayyib dalam Al-Qur’an Serta Implementasinya

Buku ini bertujuan untuk menggambarkan resepsi (penerimaan) masyarakat Kecamatan Sukmajaya Kota Depok terhadap konsep keamanan pangan (pangan halal dan thayyib) dalam Al-Qur’an. Jenis penelitian Buku ini adalah penelitian metode studi Living Al-Qur’an. Studi Living Al-Qur’an yaitu kajian yang lebih menekankan pada aspek respon masyarakat terhadap kehadiran Al-Qur’an. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan selama penelitian, dilakukan dengan metode kepustakaan dan lapangan; observasi, wawancara mendalam dan teknik dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian Living Qur’an yang telah penulis lakukan terhadap masyarakat Kecamatan Sukmajaya; baik dari pelaku usaha sebagai produsen pangan, maupun masyarakat umum sebagai konsumen dalam memahami ayat-ayat terkait konsep keamanan pangan dalam Al-Qur’an, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut: Masyarakat pelaku usaha atau produsen pangan di Kecamatan Sukmajaya memiliki pemahaman yang sangat terbatas dalam meresepsi ayat-ayat terkait konsep keamanan pangan dalam Al-Qur’an; secara umum lebih dari 65% informan tidak memahami ayat dengan baik. Hanya sebagian kecil yaitu kurang dari 30% yang memahami ayat dengan pemahaman terbatas. Sangat berbeda dengan informan produsen, sebagian besar masyarakat konsumen Kecamatan Sukmajaya mampu meresepsi ayat-ayat terkait konsep keamanan pangan dalam Al-Qur’an dengan baik. Dari hasil penelitian ditemukan fakta bahwa secara umum lebih dari 80 % informan memahami ayat dengan baik. Sisanya memahami ayat dengan pemahaman terbatas.

Untuk memperkuat pernyataan Deklarasi PBB tersebut, maka PBB pun mengeluarkan International Covenant On Civil and Poltical Rights dan International Covenant In Economic, Social and Cultural Rights.14 Dalam hukum positif Indonesia, ...

Andalusia dan Pensyarahan Hadis

Studi terhadap kontribusi Ibn ‘Abd al-Barr (463h.) dalam kitab al-Tamhīd limā fī al-Muwațța min al-Ma‘āni wa al-Asānid

Al--Tamhīd limā fī al-Muwațța min al-Ma‘āni wa al-Asānid merupakan salah satu dari banyak kitab yang mensyarah hadis al-Muwatta’ pada masa klasik. Kitab ini merupakan karya ulama Andalusia Ibn ‘Abd al-Barr (463h.) yang belum banyak mendapatkan perhatian dari para pengkaji hadis di Nusantara. Padahal ini merupakan simbol dari kemajuan perkembangan hadis dan fikih di Andalusia, serta dunia Islam pada umumnya. Penelitian ini ingin membuktikan adanya upaya sinkronisasi hadis dan fikih yang sudah dilakukan oleh ulama klasik melalui kegiatan pensyarahan hadis. Selain itu juga penelitian ini akan memperkenalkan lebih jauh kontribusi Ibn ‘Abd al-Barr (463h.) utamanya dalam sisi kontekstualisasi terhadap pemahaman hadis era klasik. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan menggunakan sumber primer berupa kitab Al--Tamhīd limā fī al-Muwațța min al-Ma‘āni wa al-Asānid yang terdiri dari 18 jilid dengan jumlah hadis yang disyarah adalah 790 hadis dari total keseluruhan 2861 hadis dalam kitab al-Muwatta. Selanjutnya sampel data yang akan diteliti dipilih berdasarkan hadis- hadis yang memiliki korelasi dengan sosiol-historis, mengandung periwayatan yang kontradiktif, serta dibahas oleh kelompok al-Zahiri. Adapun pendekatan yang dipilih adalah pendekatan periwayatan hadis, pendekatan ilmu mustalah al-hadith yang memuat kritik sanad dan matan, serta pendekatan fikih. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwasanya kontribusi Ibn ‘Abd al-Barr (463h.) tidak diragukan utamanya dalam menghubungkan antara konsep fikih dan hadis dalam kitab syarahnya, pertama, menggunakan pendekatan muqarin untuk mendapatkan pemahaman yang baik terhadap tema hadis; kedua, mengandalkan periwayatan agar tidak terjerumus pada pemahaman yang bebas walaupun periwayatan tersebut berasal dari Nabi, sahabat, dan tabiin; ketiga, tidak melihat teks hadis kosong dari situasi dan kondisi yang mengitarinya, namun mempertimbangkan segala kemungkinan dan perubahan lingkungan yang ada. Keempat, mampu menjadi rujukan ulama lain baik dalam pensyarahan dan kutipan, seperti yang ditulis oleh Ibn Hajar al-Athqalani (853h.) dalam Fath al-Bari dan al-Nawawi dalam Sharh al-Minhaj. Selain itu juga Ibn 'Abd al-Barr merupakan ulama yang memperkenalkan konsep syarah hadis pertama kali yang bersifat kontekstualis serta tidak terjerumus dalam kefanatikan mazhab Maliki yang dianutnya.

... Aron , ' The Economic of Certainty : An Introduction to the Typology of Islamic Legal Theory ' , Lockwood Press , Atlanta Georgia ( Harvard University ( Ph.D Dissertasion ) 1984 , 2013 ) GLOSARIUM Ahl al-Z}immah 'Am Asbab al-Nuzu>l ...

Aspek Reformatif dari Ajaran Islam dalam Upaya Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan: Telaah tentang Peranan Ulama dan Kyai Banten dalam Memotivasi Masyarakat

Dalam perspektif historis, Kesultanan Banten telah berhasil menjadikan laut sebagai penghasil devisa negara melalui pengelolaan bea cukai dari kapal-kapal asing yang berlabuh di Pelabuhan Karangantu titik kapal kapal itu membawa barang-barang dagangan yang dibutuhkan oleh masyarakat Banten waktu itu titik pulangnya kapal-kapal tersebut mengangkut barang-barang hasil pertanian Aktivitas ini pada gilirannya membawa berkah baik bagi negara maupun bagi masyarakat titik di samping itu, lautan di Banten sangat potensial sebagai penghasil ikan dan lokasi pariwisata. Oleh karenanya, potensi ini perlu dikembangkan dengan menerapkan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan bukan saja bagi si pemilik modal akan tetapi juga bagi masyarakat sekelilingnya Masyarakat Banten adalah masyarakat sosialis religius dimana ulama dan kyai sangat berpengaruh besar dalam kehidupan masyarakat Banten. Oleh karenanya, pemerintah daerah perlu melakukan pendekatan pendekatan dengan cara yang lebih persuasif dan arif. menurut hemat kami, barangkali Metode pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah pada masa Orde Baru terhadap para ulama dan kyai lebih bernuansa politis kurang berhasil menciptakan kerjasama dan partisipasi yang kondusif dari mereka karena pendekatan yang lebih bernuansa politik akan menimbulkan reaksi yang beragam dari mereka titik fenomena ini justru kurang menguntungkan baik bagi pemerintah daerah sendiri maupun bagi masyarakat. menurut hemat kami, biarkan mereka berkonsentrasi dengan aktivitas mereka dalam bidang keagamaan tanpa dibebani oleh pesan-pesan politik. Para ulama dan kyai, sudah saatnya untuk menyatukan persepsi dan menggalang aksi titik tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Banten cukup berat, bukan saja berkaitan dengan masalah masalah moralitas sebagai dampak dari modernisasi dan industrialisasi, tetapi yang paling mendesak adalah masalah ekonomi. Karena masih cukup banyak anggota masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan dan fenomena ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan beragama itu sendiri. oleh karenanya, diperlukan perumusan ajaran agama kaitannya dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat karena bahasa agama masyarakat akan termotivasi.

Dalam perspektif historis, Kesultanan Banten telah berhasil menjadikan laut sebagai penghasil devisa negara melalui pengelolaan bea cukai dari kapal-kapal asing yang berlabuh di Pelabuhan Karangantu titik kapal kapal itu membawa barang ...

Pemikiran Pendidikan Muhammad Tholchah Hasan

Pemikiran pendidikan Muhammad Tholchah Hasan berangkat dari pendidikan sebagai pondasi peradaban, di mana pemikiran pendidikannya transformatif-humanis-teologis menjadi sarana untuk menghantarkan pendidikan yang berkualitas, dengan mengintegrasikan ilmu-ilmu keislaman dan ilmu-ilmu dari Barat. Lulusannya diarahkan agar anak didik mempunyai kompetensi multitalenta, yang meliputi jasmani, rohani dan akal. Pendidikan yang mengajarkan mulitalenta akan semakin terbuka untuk menjadi pendidikan transformatif. Ketika pendidikan semakin transformatif, maka pendidikan akan semakin berkualitas. Dinamisme pendidikan menjanjikan perubahan dengan syarat pengelolaannya menjungjung tinggi perikemanusian yang bersandar kepada Tuhan sebagai kekuatan transendental. Kiprah Muhammad Tholchah Hasan dalam pendidikan dimulai dengan kepatuhan dan konsistensi mengikuti kepada gurunya. kepatuhan dan konsistensi mengikuti kepada gurunya menjadi pondasi awal untuk mengembangkan pendidikan transformatif yang melahirkan pendidikan berkualitas. Semakin patuh dan konsisten mengikuti kepada gurunya, maka keberhasilan berkiprah di dunia pendidikan semakin berhasil.

Kita tidak dapat mengharapkan perubahan dalam dunia pendidikan terjadi melalui kinerja guru yang oleh sebagian pihak dianggap sebagai bagian dari masalah72. Andy Hargreaves sebagaimana dikutip Kusuma mengatakan bahwa, ...