Sebanyak 284 item atau buku ditemukan

Pengembangan Masyarakat: Wacana dan Praktik

Sebagai bentuk pembangunan alternatif, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat atau pembangunan berbasis komunitas (community-based development) adalah strategi yang didasarkan pada metode bottom-up dan lokal. Gagasan alternatif ini didasarkan pada cita-cita untuk mengembangkan, dan merekonstruksi, struktur masyarakat agar menjadi lebih berdaya melalui regulasi yang menekankan pada prinsip keadilan dan program implementasi yang berpihak pada kepentingan rakyat kecil. Pendekatan yang digunakan dalam model pembangunan alternatif ini adalah pembangunan level lokal, yang menyatu dengan budaya lokal dan melibatkan partisipasi aktif dari orang-orang – bukan memaksakan model pembangunan dari luar atau dari atas. Buku persembahan penerbit Prenada Media Group.

Sebagai bentuk pembangunan alternatif, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat atau pembangunan berbasis komunitas (community-based development) adalah strategi yang didasarkan pada metode bottom-up dan lokal.

PENGANTAR SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT

Dunia pendidikan sudah saatnya dapat memetik manfaat dari perkembangan tel *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Dunia pendidikan sudah saatnya dapat memetik manfaat dari perkembangan tel *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Pola Pembelajaran 9 Pilar Karakter Pada Anak Usia Dini dan Dimensi-dimensinya

Ada banyak kualitas karakter yang harus dikembangkan. seperti kualitas yang bermuatan nilai-nilai luhur universal (lintas agama, budaya, dan suku). Melalui internalisasi pilar-pilar karakter ini, diletakkan sebuah harapan agar para siswa akan menjadi manusia yang cinta damai, tanggung jawab, jujur, dan serangkaian akhlak mulia lainnya. Buku ini memotret ide atau gagasan tentang pendidikan karakter dan tawarannya dalam pembelajaran di sekolah dan di rumah. Sebagai tambahan, buku ini juga membahas dimensi-dimensi pembelajaran pada anak usia dini yang secara psikologis memiliki potensi tumbuh kembang secara pesat (the golden age). Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Ada banyak kualitas karakter yang harus dikembangkan. seperti kualitas yang bermuatan nilai-nilai luhur universal (lintas agama, budaya, dan suku).

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM - untuk Perguruan Tinggi

Adapun tujuan penyusunan buku ini kegunaannya untuk memenuhi kewajiban sebagai dosen dalam pemberian materi kuliah supaya dapat tersedia buku acuannya, sehingga mahasiswa lebih memahami.

Adapun tujuan penyusunan buku ini kegunaannya untuk memenuhi kewajiban sebagai dosen dalam pemberian materi kuliah supaya dapat tersedia buku acuannya, sehingga mahasiswa lebih memahami.

Konseling Islam

Penulis melakukan penelitian dari berbagai sumber klasik dan kontemporer untuk menjawab berbagai pertanyaan terkait dengan pengembangan konseling Islam bagi pasien.Harapan penulis, program konseling Islam dan dakwah Islam di rumah sakit dapat berkembang dan menjadi bagian layanan pengobatan yang ada di rumah sakit. Sekarang ini bisa dikatakan tidak ada daerah yang tidak memiliki rumah sakit. Jika tiap-tiap rumah sakit mengembangkan program konseling Islam dengan baik, insya Allah ajaran Islam dapat tersebar luas dan ajaran Islam dapat memberikan manfaat besar bagi umatnya. Untuk memacu berkembangnya program konseling Islam di rumah sakit, tulisan ini dapat dijadikan sebagai referensi atau rujukan utama. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Untuk memacu berkembangnya program konseling Islam di rumah sakit, tulisan ini dapat dijadikan sebagai referensi atau rujukan utama. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Fikih Akbar

Prinsip-Prinsip Teologis Islam Rahmatan Lil ‘Alamin

Allah SWT menurunkan syariat Islam sejatinya untuk menciptakan kehidupan yang baik bagi seluruh umat manusia tanpa kecuali. Dengan kata lain, syariat-Nya adalah rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil ‘alamin). Wujudnya, hidup sejahtera (lahum ajruhum ‘inda rabbihim), damai (wa la khaufun ‘alaihim) dan bahagia (wa la hum yahzanun). Karena itu, seluruh pemikiran, pandangan, pola pikir serta tata aturan dalam bidang agama, sosial, politik, hukum, ekonomi, budaya, maupun bidang lainnya, semestinya berorientasi pada tujuan untuk menciptakan kehidupan yang penuh rahmat. Perilaku atau praktik keberagamaan yang jauh dari tujuan itu, seperti kekerasan, terorisme, kebencian, dan sejenisnya, tidak hanya menyimpang dari syariat Islam, tetapi juga menjadi parasit yang menghambat dan menghancurkan peradaban. Buku ini mengingatkan sekaligus menegaskan kembali esensi tujuan syariat Islam dengan menelusuri prinsip-prinsip teologis Islam rahmatan lil ‘alamin dari sumber primernya: al-Quran dan Hadis. Prinsip-prinsip fundamental ini—yakni akidah, tauhid, atau ushul ad-din—disebut oleh Imam Abu Hanifah dengan “Fikih Akbar”. Fikih Akbar merupakan pangkal (ushul) dari segala tafsir syariat Islam (furu’) yang berorientasi kepada kehidupan yang baik. Dengan penelusuran yang tekun, hati-hati dan cermat, analisis yang tajam dan bernas, penafsiran yang inklusif dan kontekstual, penulisnya mengupas dasar-dasar Islam yang ramah dari dimensi ontologis, epistemologis dan aksiologisnya. Dengan begitu, prinsip-prinsip Islam rahmatan lil ‘alamin tidak hanya kukuh pada tataran argumentasi dan teori, tetapi juga pada tataran praksis. *** “Buku ini merekonstruksi landasan teologis Islam sebagai agama welas asih dan kebajikan. Ikhtiar intelektual semacam ini sangat relevan di tengah menguatnya isu-isu keislaman di ruang publik yang diperhadapkan dengan persoalan moralitas, politik identitas, dan keadilan. Saya sangat mendorong para pengajar/dosen dan mahasiswa membaca buku ini. Kehadirannya dapat memenuhi kebutuhan rujukan teologi dalam literatur pendidikan karakter di Indonesia.” —Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI “Islam disebut sebagai agama yang sesuai dengan dimensi ruang dan waktu (shalih li kulli zaman wa makan), karena ajaran Islam berdimensi ganda: yang tetap (tsawabit) dan yang berubah (mutaghayyirat). Dr. Hamim cukup “berani” mempersoalkan yang tsawabit itu, terutama tentang sistem keyakinan (sistema kredo), sistem peribadatan (sistema ritus), dan sistem nilai (sistema etika), tiga aspek fundamental agama. Menyoal ketiganya membuat Islam relevan dengan dinamika zaman yang senantiasa berubah dan membawa perubahan. Karya dari salah satu pemikir Islam Indonesia ini sangat menarik dan perlu dibaca.” —Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, Ketua Dewan Pertimbangan MUI

Fikih Akbar merupakan pangkal (ushul) dari segala tafsir syariat Islam (furu’) yang berorientasi kepada kehidupan yang baik.

ISTINBAT HUKUM EKONOMI (Kajian Terhadap Pemikiran Al-Syaukani)

Fokus buku ini adalah melacak model metode istinbat hukum Al-Syawkani dan kontekstualisasinya dengan hukum ekonomi di Indonesia. Dalam ingatan banyak orang di kalangan umat Islam Indonesia, Al-Syawkani diklaim sebagai tokoh Syi’ah Zaydiyyah, sehingga ia sering mendapatkan respon yang tidak bersahabat. Namun dalam produk usul fikih dan tafsirnya, ternyata ia mampu mengungkapkan makna tafsir secara luas, melampaui berbagai imam madzhab, bahkan terkadang bertentangan dengan madzhabnya, sehingga produk usul dan tafsirnya sangat relevan untuk dijadikan sebagai referensi dan solusi hukum atas berbagagai kejadian dan kegian ekonomi di Indonesia.

(Kajian Terhadap Pemikiran Al-Syaukani) surat kepada 'Umar, “agar memberi mereka bagian zakat” tetapi 'Umar merobek surat Abu Bakar tersebut, sembari berkata, “kalian dahulu diberi harta zakat, karena waktu itu hati kalian sedang ...

MODEL PENAFSIRAN HUKUM IBNU KATSÎR

Fokus buku ini adalah melacak model istinbâth hukum Ibnu Katsîr terhadap ayat-ayat Alqur’an. Dalam ingatan banyak orang di kalangan umat Islam Indonesia, Ibnu Katsîr begitu banyak dikenal dan dijadikan rujukan utama di kalangan Islam di Indonesia, terutama dunia pesantren. Namun dalam produk penafsirannya, ternyata Ibnu Katsir justru mengupas masalah-masalah hukum yang tidak selamanya sejalan dengan madzhab al-Syafi’i yang diikuti mayoritas umat Islam di Indonesia. Bahkan Ibnu Katsir sebagai pengagum Ibnu Taymiyyah yang dianggap alergi pemikirannya di kalangan pesantren, justru mengutip langsung pernyataan Ibnu Taymiyyah secara utuh dalam kitab tafsirnya, sehingga tidak mengehrankan apabila dalam penafsirannya mendukung pandangan Ahmad Ibnu Hanbal, dan muridnya Ibnu Taymiyyah. Ini sungguh-sungguh ironi, satu sisi Ibnu Katsîr seorang ulama Syafi’iyyah, yang diikuti oleh mayoritas umat Islam di Indonesia, tetapi sisi lain, Ibnu Katsir mengagumi kehebatan dan kepiawian Ibnu Taymiyyah dalam melakukan kajian keislamannya, termasuk hukumnya.

Fokus buku ini adalah melacak model istinbâth hukum Ibnu Katsîr terhadap ayat-ayat Alqur’an.