Sebanyak 258 item atau buku ditemukan

Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini

Masa kanak-kanak merupakan masa yang tepat untuk memulai memberikan stimulus agar anak dapat berkembang secara optimal. Apa yang dipelajari seseorang di awal kehidupan akan mempunyai dampak pada kehidupan di masa yang akan datang. Usia dini adalah masa peka bagi anak. Pada usia ini perkembangan anak akan berkembang secara optimal, karena pada masa ini merupakan peletakan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan nilai agama moral. Usia ini sering disebut sebagai usia emas (The Golden Age), karena masa ini akan terjadi perkembangan yang pesat terhadap semua aspek perkembangan dan akan terjadi sekali dalam seumur hidup, dan tidak akan kembali lagi setelah anak-anak dewasa nantinya. Buku ini merupakan turunan dari Rencana Pembelajaran Semester (RPS) sebagai perangkat pembelajaran yang salah satu kewajiban dosen untuk mengajar, kemudian diwujudkan menjadi buku ajar yang dimasukkan untuk mempermudah mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini. Adapun materi yang dibahas pada buku ini yakni sepenuhnya berkaitan dengan Pengembangan Fisik Motorik untuk mahasiswa Perguruan Tinggi pada umumnya.

Buku ini merupakan turunan dari Rencana Pembelajaran Semester (RPS) sebagai perangkat pembelajaran yang salah satu kewajiban dosen untuk mengajar, kemudian diwujudkan menjadi buku ajar yang dimasukkan untuk mempermudah mahasiswa dalam ...

Buku Petunjuk Guru: Mari Bermain: Untuk TK Kelompok B Semester 2

Beri motivasi anak untuk menceritakan kepada teman - temannya , guru , dan
orang tua . Kegiatan apresiasi ini merupakan refleksi dari terlaksananya aktivitas
anak dalam menyelesaikan judul ini . 2. Penerbit hanya menyediakan satu
contoh ...

Manajemen Pendidikan

Penerapan manajemen pendidikan agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan yang sangat penting, karena bagaimanapun sekolah merupakan suatu sistem yang di dalamnya melibatkan berbagai komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu dikelola secara baik, sekolah tanpa didukung proses manajemen yang baik, boleh jadi hanya akan menghasilkan kesemerautan lajunya organisasi, yang pada gilirannya tujuan pendidikan pun tidak akan pernah tercapai secara semestinya. Buku ini terdiri dari 10 (sepuluh) bab, yaitu : Bab 1 Konsep Dasar Manajemen Pendidikan Bab 2 Manajemen Kurikulum Bab 3 Biaya Pendidikan Bab 4 Manajemen Kurikulum Bab 5 Evaluasi Bab 6 Kepemimpinan Dalam Manajemen Pendidikan Bab 7 Pengembangan Kompetensi Bab 8 Pengembangan Kurikulum Bab 9 Pemasaran Manajemen Pendidikan Bab 10 Manajemen Pendidikan Di Era Digital

Penerapan manajemen pendidikan agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan yang sangat penting, karena bagaimanapun sekolah merupakan suatu sistem yang di ...

WACANA PEDAGOGI ISLAM NUSANTARA

Kehadiran media baru membawa perubahan besar bagi perkembangan pemikiran dan wacana Islam di Nusantara. Bagaimana metode penyebaran pemikiran, yang awalnya hanya lewat ruang kelas, disampaikan oleh guru kepada peserta didik melalui ruang-ruang kelas dan bersifat tatap muka, kini telah mengalami perkembangan terbaru, yang tidak hanya tetap mempertahankan cara-cara pengajaran tradisonal seperti di atas, namun dikombinasikan dengan cara modern, yaitu sistem pengajaran melalui media baru. Sistem pengajaran melalui media baru, membutuhkan pola pengajaran yang dinamis, karena terus mengalami perubahan, seiring mengikuti pertumbuhan media baru yang terus meningkat, namun tidak diiringi dengan kepahaman pendidik untuk memahami kearah mana media baru terus bertumbuh. Oleh karena itu, terjadi pro kontra dalam mengiring wacana pemikiran Islam yang tumbuh pesat, dengan berbagai varian pemikirannya, di bumi Indonesia ini. Sebagaimana kita ketahui, penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, dan tumbuh pula bermacam organisasi Islam dengan berbagai ciri khasnya masing-masing. Ciri khas yang dimiliki organisasi Islam tersebut, juga ditopang dengan sistem pengajaran yang bertujuan untuk mentansfer pengetahuan ke-Islaman berdasarkan ciri khas tersebut. Dengan kehadiran media baru, sistem pengajaran tersebut juga ikut masuk, dengan memanfaatkan media baru sebagai sarana pengajaran, sekaligus memperluas penyebaran wacana pemikiran. Namun karena adanya perbedaan yang menjadi ciri khas dari masingmasing, banyak pro dan kontra yang terjadi dari wacana pemikiran tersebut. Permasalahan muncul, karena sifat media baru yang terbuka dan dapat diakses siapa pun, menjadikan pro dan kontra tersebut, seperti arena perang, di mana ada pihak yang melawan, dan menyerang pemikiran yang berseberangan, sekaligus mempertahakan pemikiran sendiri. Buku ini menulis mengenai perang pemikiran mengenai ide Islam Nusantara. Ide Islam Nusantara merupakan ide yang dilahirkan dari prodi Islam Nusantara di STAINU Jakarta, kemudian menjadi wacana kepada publik, karena diangkat menjadi tema besar Muktamar NU ke-33. Sebelum menjadi tema muktamar, dalam kongres alim ulama NU, ide Islam Nusantara ini sudah muncul, dan mendapat dukungan dari Presiden Jokowi. Selain itu dalam teksteks di web resmi NU, juga memproduksi banyak teks yang menjelaskan Islam Nusantara. Dalam media baru, teks tersebut dibaca banyak masyarakat dan tokoh organisasi Islam lain. Dalam pemikiran mereka, ada penjelasan mengenai Islam Nusantara dalam teks tersebut, bertentangan dengan pemikiran yang menjadi ciri khas mereka. Timbulah reaksi untuk membalas teks tersebut dengan teks lain, yang merupakan ciri khas organisasi Islam masing-masing. Diantara sekian banyak, organisasi Islam di Indonesia, HTI adalah organisasi yang bereaksi kontra terhadap Islam Nusantara dalam web resmi mereka, dan melawannya dalam bentuk teks pula. Atas dasar tersebut, penulis mencoba untuk memberikan gambaran dalam buku ini, bahwa ciri khas dari masing-masing organisasi Islam, memberikan perbedaan terhadap cara pandang dan tindak tutur di media baru. Untuk mendapatkan gambaran tersebut, penulis mengumpulkan data dari web resmi NU dan HTI dalam rentang waktu yang dalam tataran wacana melahirkan perang retorika. Di mana perang retorika itu sebagai dinamika proses perjalanan organisasi Islam di Indonesia, yang ikut mengambarkan cermin dari kebudayaan Indonesia, yang menjunjung kalimat bhineka tunggal ika (berbeda-beda tapi tetap satu jua). Insyaallah. Dini Safitri

Teks dua puluh delapan, membahas retorika Islam Nusantara yang berkaitan
dengan NU. Gagasan Islam Nusantara lahir dari pengumulan akademik elit
intelektual NU, tertutama Prof. Dr. K.H. Said Agil Siraj dan para akademisi
STAINU ...

Aspek terapeutik spiritualitas Jawa

studi kasus terhadap penganut aliran kebatinan : laporan penelitian kolektif kompetitif

Therapeutic aspect in Javanese spiritualism.

Therapeutic aspect in Javanese spiritualism.

Pengantar Akuntansi #1 : Siklus Akuntansi pada Perusahaan Jasa

Buku ini secara spesifik hadir untuk membantu menjawab pertanyaan – pertanyaan yang sering terlontarkan di kalangan mahasiswa sehubungan bagaimana karakteristik perusahaan dan akuntansi.

Merawat Perdamaian: 20 Tahun Konflik Maluku

Kepulauan Maluku adalah daerah yang mashyur akan keberagaman dan toleransinya. Sayangnya, pada periode 1999-2004, Maluku dilanda konflik horizontal yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda. Budaya kekeluargaan yang selama ratusan tahun terpelihara lewat kearifan lokal pela dan gandong seolah tak tersisa. Beruntung, melalui berbagai upaya serius yang dilakukan banyak pihak, kedamaian di Kepulauan Maluku berhasil dikembalikan. Maka, buku ini ditulis dengan cita-cita menularkan semangat merawat perdamaian tidak hanya di Maluku dan Maluku Utara, tapi juga di seluruh Indonesia. Terdapat 55 artikel dalam buku ini yang ditulis oleh tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang, mulai dari akademisi, jurnalis, tokoh agama sampai pelaku konflik itu sendiri. Membaca buku ini akan membuka horizon wawasan kita akan makna sebuah perdamaian.

Kepulauan Maluku adalah daerah yang mashyur akan keberagaman dan toleransinya.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Dakwah IAIN Pontianak Tahun 2017

Revitalisasi Dakwah Pinggiran: Penguatan Profesionalitas Da’i dan Infrastruktur Dakwah

Nawacita Pemerintah Republik Indonesia 2014-2019, sesungguhnya sangat menarik untuk dikembangkan dalam dakwah Islam. Mengingat kondisi umat Islam saat ini di Indonesia yang cenderung menurun secara kuantitas, bahkan mungkin juga kualitasnya. Sembilan point yang diprioritaskan dalam ‘Nawacita’ pemerintah, pada dasarnya merupakan point-point yang harus menjadi perhatian umat Islam. Salah satu point penting dalam program ini adalah point ke-3, yaitu: “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan”. Terkait dengan masalah dakwah, “Dakwah Pinggiran” adalah sebuah konsep dakwah yang berorientasi pada aksi nyata di masyarakat yang sulit dijangkau. Kata “Pinggiran” di sini dikonotasikan dalam dua makna, yaitu: pertama makna yang bersifat geografis dan kedua makna yang bersifat sosiologis. Secara georafis, umat Islam tersebar di mana-mana, bahkan lebih banyak yang berada di pelosok desa. Akan tetapi sampai sejauh ini, keberadaan mereka belum tersentuh oleh para da’i profesional dan infrastruktur yang baik. Sementara secara sosiologis, tidak sedikit umat Islam yang terpinggirkan di tengah gemerlapnya kehidupan perkotaan. Akibatnya, banyak umat Islam di Indonesia yang mengalami proletarianisme secara sistematis terstruktur. Angka statistic dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu per-sepuluh tahun, prosentase umat Islam Indonesia turun rata-rata 1,14 % dalam 30 tahun terakhir. Hal ini tidak sejalan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang rata-rata sebesar 1,49 % pertahun. Kondisi ini diperparah oleh masifnya gerakan stigmatisasi Islam dari berbagai penjuru dunia, yang menempatkan Islam sebagai “common enemy” yang harus dibasmi. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Negara-negara Eropa (yang penduduknya banyak yang mengalami Islamophobia), justru pertumbuhan umat Islam meningkat luar biasa. Seperti dilansir oleh Oasemuslim.com, bahwa pada tahun 2010 total penduduk Muslim di Eropa mencapai 6% dari 3 dekade sebelumnya (1990) yang hanya 4% saja. Bahkan diproyeksikan akan bertambah menjadi 8% lebih pada tahun 2030 mendatang. Ironisnya, Indonesia yang dikenal sebagai Negara Muslim terbesar dunia, justru mengalami penurunan dalam kuantitasnya. Persoalan penurunan kuantitas ini, bukan tidak mungkin disebabkan oleh degradasi atau sekadar stagnasikualitas para da’i/daiyah yang terjadi di dalam, sehingga dakwah Islam tidak berkembang dengan baik di negeri ini. Sehingga, hal ini perlu diselesaikan segera oleh umat Islam, baik secara individu maupun secara kelembagaan. Dalam rangka mengangkat kembali posisi umat Islam di mata dunia dan masyarakat Indonesia, diperlukan sebuah upaya bersama yang sistematis dan terstruktur. Cara yang ditawarkan di sini terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu: 1) menguatkan profesionalitas Sumber Daya Insani para Da’I/Daiah; dan, 2) membangun infrastruktur dakwah secara layak dan tertata.

Dengan semakin bertambahnya jumlah jamaah melalui proses ikrar Islam ... dan pembentukan lembaga keuangan syariah Baitul Maal wa Tamwil(BMT) Al Muhajirin.

Cerdas Kelola Keuangan Keluarga

Belanja? Liburan? Mengapa tidak? Eh, tapi harus nabung juga, ya? Ah, pusing! Jangan pusing dulu. Buku yang ditulis oleh para ibu rumah tangga ini mengajak kita hidup lebih nyaman, bebas hutang, tanpa harus sengsara. Yeay! Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman para ibu rumah tangga dalam mengelola keuangan keluarga masing - masing dengan cara yang mudah, namun menguntungkan. Cara yang mereka lakukan sangat sederhana, seperti mengumpulkan uang koin, belanja barang bekas, membuat emergency box, dan banyak lagi. Dijamin, setelah membaca buku ini, bakal banyak ide bermunculan yang membuat kita lebih bijaksana dalam mengelola keuangan keluarga. Pastinya dengan cara - cara yang enggak ribet dan tentu saja menyenangkan. Bukan tak mungkin buku ini bisa jadi titik balik kita semua!

Belanja? Liburan?