Sebanyak 9631 item atau buku ditemukan

Cyber Terrorism dalam Tinjauan Hukum Islam

Secara umum, tindak pidana cyber terrorism adalah kejahatan yang memanfaatkan teknologi informasi. Media yang dipakai dalam kejahatan ini adalah media Internet sebagai alat untuk berkoordinasi dengan pelaku cyber lainnya dan sekaligus media untuk melakukan serangan-serangan aksi teror. Sehingga dampak yang ditimbulkan tentu saja bukan berupa kerusakan fisik seperti terorisme konvensional, tetapi bentuk kerusakannya berupa kerusakan data-data penting yang terhubung dengan Internet, pencurian informasi oleh para hacker, dan rusaknya program komputer akibat serangan virus. Hal demikian dapat dialami oleh masyarakat sipil yang memakai Internet sebagai media komunikasi, dapat juga dialami oleh kalangan bisnis asing atau lokal, dan lembaga pemerintahan. hal ini tentunya merupakan ancaman serius, sehingga diharapkan ada suatu perangkat hukum yang dapat mengatasi kejahatan cyber terrorism. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Terorisme dan Undang-Undang ITE Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik merupakan prangkat hukum yang memadai saat ini untuk memberantas aksi cyber terrorism. Dalam undang-undang ini disebutkan pula unsur-unsur yang terdapat dalam tindak pidana cyber terrorism beserta pembuktian secara elektronik sebagai alat bukti yang sah dalam menangani aksi ini.

... Juni 2014). 54Mashood A. Baderin, International Human Right and Islamic Law (New York: Oxford University Press, 2003), 42. 55Abul A'la al-Maududi, Human Right in Islam (New Delhi: Markazi Cyber Terrorism dalam Hukum Islam | 159.

Dekonstruksi syari'ah

wacana kebebasan sipil, hak asasi manusia dan hubungan internasioanl dalam Islam

dalam bukunya, Abdullahi Ahmed An-Na’im mengungkapkan bahwa Reformasi Syari’ah tak mampu menjawab kebuntuan metodologis untuk memecahkan paradoks yang selama ini melekat dalam Syari’ah yang diskriminatif terhadap perempuan, non-Muslim, bahkan tetap melegalisasi perbudakan. Karena itu, isu-isu penting untuk masa depan kemanusiaan, seperti demokratisasi, penghormatan hak-hak asasi manusia dan perdamaian dunia tak terjamah oleh Islam.

dalam bukunya, Abdullahi Ahmed An-Na’im mengungkapkan bahwa Reformasi Syari’ah tak mampu menjawab kebuntuan metodologis untuk memecahkan paradoks yang selama ini melekat dalam Syari’ah yang diskriminatif terhadap perempuan, non-Muslim ...

Hukum Internasional Hak Asasi Manusia dan Hukum Islam

Kebutuhan ahli hukum internasional untuk memberi perhatian pada keragaman budaya dan tradisi hukum lebih banyak dibahas daripada dipenuhi. Kajian Dr. Baderin menjawab kebutuhan itu melalui analisis rinci dan khusus tentang hubungan antara hukum hak asasi manusia internasional dan hukum Islam.

... Civil Liberties , Human Rights , and International Law ( 1990 ) . Karya - karya lain An - Na'im tentang hal ini meliputi : ' The Position of Islamic States Regarding the Universal Declaration of Human Rights ' dalam Baehr , P. , et al ...

Riba In Perspective Fiqh Muamalah and Interest Theory of Conventional Financial Institutions Products

In the past, tomorrow and tomorrow, it seems that the practice of riba is not easy to eliminate immediately. This is because already used to practice usury is always a hope to achieve profit. The essence of the practice of usury is the exploitation of the rich (strong) on the weak in a way that is not true. RIBA activity is the activity of activities that exploit the needs of the weak, over funding of capital wealth on weak economic capital, whether implemented by the financial institution and others. Therefore, the presence of Islam as a religious teaching is not expected for usury. Riba and all its types are banned.

In the past, tomorrow and tomorrow, it seems that the practice of riba is not easy to eliminate immediately. This is because already used to practice usury is always a hope to achieve profit.

Hermeneutika sebagai Pendekatan Alternatif dalam Pembelajaran Tafsir dan Ilmu Tafsir

Pendekatan dan metode pembelajaran tafsir dan ilmu tafsir terus mengalami pergeseran sesuai dengan pengalaman belajar dan kompetensi yang dimiliki oleh para pendidik. Ada yang mengajar secara tekstualis sesuai dengan makna harfiyah karena latar belakang belajarnya yang mungkin mengarahkan itu. Ada yang mulai berani memahami tafsir sebagai sebuah materi yang tetap tapi pemahamannya berkembang sebagai sebuah metodologi yang akan terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman, tempat, dan situasinya. Fenomena ini terjadi pada hampir semua jenjang pendidikan, terlebih pada perguruan tinggi yang notabene sebagai produsen generasi yang kritis dan produktif. Buku ini akan membahas bagaimana metode dan pendekatan yang mungkin bisa dikembangkan oleh pendidik dalam pembelajaran tafsir dan ilmu tafsir di perguruan tinggi agama Islam. Harapannya, hal yang demikian itu dapat menambah wawasan dan khazanah dalam pengembangan pembelajaran tafsir dan ilmu tafsir di semua jenjang pendidikan, terutama pada jenjang perguruan tinggi.

Pendekatan dan metode pembelajaran tafsir dan ilmu tafsir terus mengalami pergeseran sesuai dengan pengalaman belajar dan kompetensi yang dimiliki oleh para pendidik.

Tafsir Tarbawi : Tafsir Ayat-Ayat Al-Qur’an Terhadap Pendidikan

Judul : Tafsir Tarbawi : Tafsir Ayat-Ayat Al-Qur’an Terhadap Pendidikan Penulis : Dr. Almaydza Pratama Abnisa, S.S., M.Pd.I. Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 156Halaman Cover : Soft Cover No. ISBN : 978-623-162-805-3 No. E-ISBN : 978-623-162-804-6 (PDF) SINOPSIS Islam bukan hanya agama ibadah semata, tetapi juga sebuah panduan lengkap untuk kehidupan, termasuk dalam hal pendidikan. Kewajiban belajar mengajar dijabarkan sebagai fondasi yang kuat untuk membangun masyarakat yang cemerlang dan beradab. Tujuan pendidikan, menurut Al-Qur’an, adalah membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan berkontribusi positif pada lingkungan sekitarnya. Dalam konteks subjek dan objek pendidikan, Al-Qur’an menekankan pentingnya pemahaman yang komprehensif tentang ilmu pengetahuan, seni, dan nilai-nilai kehidupan. Metode pendidikan yang diambil dari ajaran Al-Qur’an bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga pengembangan karakter dan moralitas. Al-Qur’an bukan hanya kitab petunjuk agama, tetapi juga pedoman hidup sehari-hari yang mengatur segala aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan. Potensi-potensi yang perlu dikembangkan melalui pendidikan, sebagaimana diungkapkan dalam Al-Qur’an, melibatkan pengembangan potensi intelektual, emosional, dan spiritual. Pendidikan yang paling diprioritaskan, menurut perspektif Al-Qur’an, adalah pendidikan yang membangun jiwa anak didik, memberikan mereka pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai kehidupan, dan membimbing mereka menjadi individu yang bertanggung jawab dan bermoral. Pentingnya mengidentifikasi dan membedakan antara lingkungan pendidikan yang baik dan buruk menjadi jelas melalui tafsir Al-Qur’an. Lingkungan yang baik adalah yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan positif, sementara lingkungan yang buruk dapat menghambat potensi anak didik. Oleh karena itu, kita dituntut untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif untuk pembelajaran dan perkembangan anak didik. Tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak, menurut Al-Qur’an, adalah amanah yang sangat besar. Orang tua harus menjadi teladan dalam perilaku dan moralitas, membimbing anak-anak menuju jalan yang benar, dan memberikan pendidikan yang memadai sesuai dengan ajaran Islam. Terakhir, tafsir ayat Al-Qur’an tentang pendidikan mengingatkan kita bahwa pengetahuan adalah anugerah yang harus dihargai dan dikembangkan. Ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kesejahteraan umat dan masyarakat.

... Abnisa, S.S., M.Pd.I. Evan Hamzah Muchtar. TAFSIR TARBAWI Tafsir Ayat - Ayat Al - Qur'an Terhadap Pendidikan Dr. Almaydza Pratama Abnisa , S.S. , M.Pd.I. HA PENERBIT ADAB Tafsir Tarbawi : Tafsir Ayat - Ayat Al - Qur'an. Front Cover.

Hadits Tarbawi

Secara terminolog Hadits Tarbawi adalah Segala sesuatu yang bersumber dari nabi Muhammad Saw baik berupa ucapan, perbuatan, ketetapan, maupun sifat fisk Nabi Muhammad Sawyang berhubungan dengan proses pengembangan sosial kejiwaan manusia menuju pengembangan bakat alami secara bertahap dan memperbaiki akhlak serta menyempurnakannya sesuai deangan akidah dan nilai-nilai budaya.

Secara terminolog Hadits Tarbawi adalah Segala sesuatu yang bersumber dari nabi Muhammad Saw baik berupa ucapan, perbuatan, ketetapan, maupun sifat fisk Nabi Muhammad Sawyang berhubungan dengan proses pengembangan sosial kejiwaan manusia ...