Sebanyak 3199 item atau buku ditemukan

Kepemipinan Efektif

Teori, Kepemimpinan, dan Praktik

Buku Kepemimpinan Efektif: Teori, Penelitian, dan Praktik ini memiliki keunggulan yang berisikan kronologi definisi kepemimpinan; perbedaan pemimpin, pimpinan, dan kepemimpinan; perbedaan efektif dengan efisien; perbedaan kepemimpinan dengan manajemen, manajer dengan leader; yang sampai saat ini masih menjadi perdebatan yang belum selesai oleh para ahli. Buku ini memberi pencerahan bagi pembaca agar mampu menggunakan istilah yang tepat untuk pasangan kepemimpinan. Misalnya: kapan dipakai pendekatan, teori, model, dan gaya untuk kepemimpinan. Buku ini terdiri 21 Bab dengan 29 pendekatan dan teori kepemimpinan masing-masing lengkap dengan kelebihan dan kelemahan. Dari 29 pendekatan dan teori kepemimpinan diperoleh sekitar 10 sinonimnya sehingga pembaca mengenal 39 pendekatan dan teori kepemimpinan. Setiap bab berisi ontologi, aksiologi, dan epistemologi sehingga setiap bab berisikan teori, penelitian, dan praktik kepemimpinan berupa panduan. Semua pendekatan dan teori kepemimpinan bertujuan untuk menghasilkan kepemimpinan efektif berlandaskan filosofis dan teori kepemimpinan; kepemimpinan moral, etika, dan spiritual sehingga diharapkan diperoleh pemimpin efektif yang beretika, bermoral, dan bertakwa.

Buku Kepemimpinan Efektif: Teori, Penelitian, dan Praktik ini memiliki keunggulan yang berisikan kronologi definisi kepemimpinan; perbedaan pemimpin, pimpinan, dan kepemimpinan; perbedaan efektif dengan efisien; perbedaan kepemimpinan ...

Community Empowerment

Teori dan Praktik Pemberdayaan Komunitas

Pemberdayaan merupakan entry point bagi munculnya kemandirian suatu komunitas. Sementara salah satu paradigma pembangunan bertautan dengan orientasi menuju pemberdayaan komunitas. Jadi, sudah menjadi suatu keniscayaan jika pembangunan hendaknya mampu mewujudkan masyarakat yang sejahtera berkeadilan sekaligus berdaya. Untuk itu, seringkali dibutuhkan peran fasilitator dan/atau pendamping, baik dari kalangan akademisi, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), maupun dari lembaga-organisasi lokal yang ada, dalam berbagai program pemberdayaan. Studi kasus yang ditinjau dalam buku ini adalah pemberdayaan komunitas pesisir. Dengan keunikan kawasan pesisir dan struktur sosiokultur masyarakatnya, maka keberhasilan pemberdayaan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu kepemimpinan, sinkronisasi kebijakan antarsektor dan wilayah, ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, eksistensi institusi lokal dan kader-kader pemberdayaan untuk kontinuitas program, serta koordinasi dan komitmen dari stakeholders yang terlibat, termasuk partisipasi dari masyarakat sebagai penerima manfaat. Selain itu, pendekatan nilai-nilai kearifan lokal dalam suatu komunitas akan mempermudah perubahan mindset dan pola perilaku yang diharapkan dalam suatu (program) pemberdayaan. Memang, terkesan klise jika melihat sekilas tentang diskursus pemberdayaan. Apalagi pemberdayaan pada komunitas pesisir salah satunya, karena cukup banyak buku yang membahas dan menyoalnya. Tapi, klise tidaknya sebuah penilaian atau persepsi sangat tergantung dari bagaimana sebuah diskursus dikupas, dianalisis, dan diolah dari fakta-fakta terbaru di lapangan. Adanya fakta-fakta baru di lapangan inilah saya kira yang menjadi salah satu kekuatan dari buku ini.

Pemberdayaan merupakan entry point bagi munculnya kemandirian suatu komunitas.

Komunikasi Organisasi: Teori, Inovasi dan Etika

Komunikasi dapat dikatakan merupakan nafas dalam eksistensi suatu organisasi, di mana suatu organisasi tidak akan mampu berjalan tanpa adanya komunikasi. Hal ini menjadi latar belakang munculnya studi tentang komunikasi organisasi. Dalam buku ini akan diulas dengan komprehensif bagaimana pelaku organisasi yang memiliki tugas masing-masing saling berkaitan satu dengan yang lain dalam suatu sistem memerlukan komunikasi yang baik agar kinerja dalam organisasi tersebut berjalan optimal. Buku ini membahas tentang: Bab 1 Konsep Dasar Komunikasi Organisasi Bab 2 Teori-Teori Organisasi Klasik dan Transisional Bab 3 Komunikasi Kelompok dan Jaringan Komunikasi Bab 4 Pola, Arah Dan Aliran Komunikasi Dalam Organisasi Bab 5 Budaya dan Iklim Organisasi Bab 6 Kepemimpinan dan Gaya Komunikasi Dalam Organisasi Bab 7 Kekuasaan dan Pemberdayaan dalam Organisasi Bab 8 Konflik dan Hambatan dalam Komunikasi Organisasi Bab 9 Stres Dalam Komunikasi Organisasi Bab 10 Manajemen Konflik Bab 11 Inovasi dan Teknologi Informasi dalam Organisasi Bab 12 Etika dalam Komunikasi Organisasi

Di dalam suatu organisasi semua orang akan melakukan komunikasi dengan orang lain, terjadinya kesalahan dalam berkomunikasi akan berdampak pada konflik antar individu, tim kerja dalam suatu organisasi. Dilihat dari tingginya waktu yang ...

Filsafat dan Kearifan dalam Agama dan Budaya Lokal

Filsafat, sebagai the mother of knowledge, memiliki peran dalam pengembangan keilmuan dalam berbagai bidang. Pendekatan filsafat dalam pengembangan keilmuan dapat dilakukan dengan menggali dan mengembangkan aspek-aspek filosofis dalam keragaman cabang ilmu filsafat dan ilmu pengetahuan. Selain itu, pengembangan keilmuan juga dilakukan dengan menerapkan pendekatan filsafat melalui penggalian dan eksplorasi kearifan-kearifan lokal pada aspek-aspek agama dan budaya lokal. Apa yang sudah dihasilkan oleh para peneliti yang menjadi kontributor buku ini merupakan upaya-upaya pengembangan keilmuan dengan menggunakan keragaman objek formal dari ilmu filsafat untuk mengkaji objek material penelitian yang beragam, sesuai dengan minat dan pilihan setiap penulisnya. Pada Bab II, misalnya, berisi dua artikel yang membuktikan peran filsafat dalam pengembangan keilmuan. Bab III terdiri atas empat artikel yang mengkaji filsafat dan kearifan dalam aspek agama. Bab terakhir, yaitu Bab IV, terdiri atas empat artikel yang mengkaji filsafat dan kearifan dalam budaya lokal.

... ekonomi. Daftar. Pustaka. Bunnin, N. dan Tsui-James, E. (eds.), 2003. The Blackwell Companion to Philosophy. John Wiley & Sons. Gordon, D.F. 1956. “Reviewed Work(s): The Failures of Economics: A Diagnostic Study by Sidney Schoeffler ...

Filsafat kota Yogyakarta

History of the city Yogyakarta.

H. Joyokusumo: Lahir di Yogyakarta pada Tanggal 27 Oktober 1955, adalah
putra Sri Sultan Hamengkubuwono IX (Almarhum) Pernah mengenyam
pendidikan di Fakultas Ekonomi UGM. Aktivitas dalam Organisasi antara lain:
Ketua DPD ...

Filsafat Ilmu Pengetahuan

Setiap karya yang disusun atas landasan perencanaan dan penyusunan yang matang dapat memperoleh hasil yang baik. Penyusunan tersebut tentunya memiliki filosofi tersendiri yang berbeda dengan yang lain. Karya Filsafat Ilmu Pengetahuan tentu sudah sangat banyak dan tersebar luas di banyak kalangan, meskipun demikian, buku ini tetap mempunyai nilai filosofis yang memilikinya dengan berbagai makna berbeda dengan karya sejenis, minimal pada aspek ruang dan waktu dalam rencana dan penyusunannya. Pilihan materi dalam setiap Bab yang disajikan merupakan topik-topik yang dipandang sebagai bagian yang berperan dalam merunut kembali perkembangan ilmu pengetahuan dulu dan kini. Buku ini berusaha untuk menyambungkan kembali alur pengetahuan yang dianggap renggang akibat munculnya era globalisasi yang di barengi dengan model kehidupan yang begitu renggang atas masa dan kehidupan kini dengan masa lampau.

Karya Filsafat Ilmu Pengetahuan tentu sudah sangat banyak dan tersebar luas di banyak kalangan, meskipun demikian, buku ini tetap mempunyai nilai filosofis yang memilikinya dengan berbagai makna berbeda dengan karya sejenis, minimal pada ...

Ekonomi Islam : PERSPEKTIF FILSAFAT & ILMU PENGETAHUAN

Filsafat suatu ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mencari kebenaran dengan berpikir secara mendalam, radikal dan mencapai hakekat. Berpikir filsafat adalah kegiatan yang dilakukan kritis dan radikal dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang mendasar dan mencapai unsur yang hakiki. Dapat disimpulkan bahwa bermanfaat untuk menganalisa dan mencari solusi dari permasalahan yang ada sesuai dengan realita, serta solusi itu bisa direalisasikan. Filsafat dibutuhkan manusia dalam upaya menjawab pertanyaan yang timbul dalam berbagai lapangan kehidupan manusia. Karena pembatasan itu, ilmu pengetahuan tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang keseluruhan manusia. Untuk mengatasi masalah ini, ilmu-ilmu pengetahuan membutuhkan filsafat. Dalam hal inilah filsafat menjadi hal yang penting Buku ini membahas tentang Filsafat dan Ilmu Pengetahuan, Peranan Filsafat dalam Pengembangan Ilmu Pengatahuan, Sejarah Perkembangan dan Pemikiran Filsafat, Perkembangan Pemikiran Filsafat, Epistemologi Ekonomi Islam, Penerapan Ilmu Ekonomi Islam, Dsb.

... economic man” (ekonomi manusia). 3) Landasan filosofis Perbedaan yang sangat mencolok juga terlihat pada landasan ... philosophy” (kebebasan individu berdasarkan filosofi Laissez-faire). Muslim juga menyebutkan bahwa ilmu ekonomi ...

Filsafat Ilmu Dan Logika Manajemen Dan Pariwisata

Filsafat ilmu diperlukan untuk dapat memahami hakikat dari sebuah ilmu. Ilmu memiliki landasan ontologis, epistemologis dan aksiologis. Ontologi mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh panca indera manusia. Epistemologi mempelajari tentang hakikat dari sebuah ilmu, justifikasi, dan rasionalitasnya. Epistemologi berpusat pada empat bidang: (1) analisis filsafati terkait dengan konsep-konsep seperti kebenaran, keyakinan, dan justifikasi, (2) berbagai masalah skeptisisme, (3) sumber-sumber dan ruang lingkup pengetahuan dan justifikasi atas keyakinannya, dan (4) kriteria bagi pengetahuan dan justifikasi agar dapat disebut sebagai sebuah ilmu secara mandiri. Aksiologi ilmu, membahas mengenai kegunaan ilmu itu bagi kehidupan manusia. Buku ini mengungkap secara filsafati ilmu manajemen dan pariwisata, disajikan menggunakan bahasa yang sangat sederhana agar para pemula lebih mudah memahami hakikat dari ilmu manajemen, dan hakikat dari ilmu pariwisata. Diharapkan para pembaca dapat memahami secara mudah apa ontologi dari ilmu yang sedang mereka pelajari, bagaimana ilmu tersebut dapat membuktikan kebenarannya, dan untuk apa ilmu yang telah dan atau sedang mereka pelajari. Filsafat Ilmu Dan Logika Manajemen Dan Pariwisata ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Filsafat Ilmu Dan Logika Manajemen Dan Pariwisata ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Mengenal Filsafat Islam

... menyenangkan: ..., mudah dipahami, isinya mencerahkan. —Fahruddin Faiz, Dosen Filsafat Islam UIN Sunan Kalijaga, pengasuh Ngaji Filsafat Ketika kata “filsafat” disebut, terbayanglah permainan kata-kata sulit nan ruwet—kadang-kadang absurd dan mengada-ada—hanya untuk berbicara tentang soal-soal yang tidak jelas kegunaannya. Paling bagus, orang akan menganggapnya sebagai “ilmu tinggi” yang hanya dipahami oleh segelintir orang yang memiliki selera agak aneh. Kenyataannya, filsafat adalah ibu kandung perkembangan paradigma atau perkembangan dunia yang—disadari atau tidak—selalu mendasari perkembangan ilmu-ilmu. Di dalam filsafat, konsep-konsep tentang Tuhan, alam (ciptaan), manusia, etika, kebahagiaan, bahkan politik dan berbagai konsep lain yang sentral bagi kehidupan manusia diperbincangkan dan dirumuskan. Buku ini berusaha menyampaikan berbagai aspek filsafat Islam secara proporsional, ringkas, populer, dan mudah dipahami, tetapi sedapat mungkin juga cukup komprehensif dan tidak dangkal. Disampaikan secara simple dan mengalir, pembaca akan mendapati pandangan-pandangan segar. Prakata Mengapa saya menulis buku Mengenal Filsafat Islam (juga buku Mengenal Tasawuf, dan mungkin juga buku-buku ringkas yang lain)? Pertama, memang saya bukan ahli filsafat Islam. Saya memang pernah kuliah di S-2 IAIN Syarif Hidayatullah. Saya pun kemudian belajar filsafat Islam ketika mengambil gelar master saya dari Center for Middle Eastern Study Harvard University, dan melanjutkannya dalam studi S-3 saya. Tetapi, terlalu banyak yang saya belum tahu, beberapa di antaranya malah isu-isu yang mendasar, dari induk segala ilmu ini. Juga, betapapun besarnya manfaat yang saya peroleh dari institusi-institusi ini, dan betapapun sudah sejak muda saya tertarik pada studi agama, keterlibatan akademik saya di bidang ini datang terlambat. Minat dan studi saya pada filsafat Islam apalagi. Ia malah benar-benar baru mampir ke dalam diri saya pada saat saya memulai kuliah di S-2 IAIN itu. (Dan untuk ini, ungkapan terima kasih perlu pertama kali saya sampaikan kepada Allâh yarham Bapak Prof. Dr. Harun Nasution yang, lewat kuliah Pengantar Filsafat Islam dan kengototannya kepada disiplin keislaman yang satu ini, telah menyemaikan minat saya di bidang ini.) Kedua, Anda mungkin tak segera percaya, memang amat besar keyakinan saya akan pentingnya filsafat dikembangkan—persisnya dikembalikan lagi—di pangkuan peradaban Islam. Argumentasi saya mengenai hal ini saya paparkan secara panjang lebar dalam beberapa bab buku ini. Saya berharap, lewat buku yang ringkas dan populer—tentang ilmu yang ditakuti kebanyakan orang ini—di samping lewat seminar-seminar dan kursus-kursus yang sebagiannya saya ikut terlibat di dalamnya—kecintaan orang kepadanya akan tumbuh. Karena, seperti akan dapat dibaca, filsafat Islam bukanlah suatu bid‘ah yang bisa menyesatkan. Filsafat Islam, setidak-tidaknya menurut saya, berangkat dari jantung peradaban Islam. Kemudian, jika bisa diungkapkan secara populer, rasa takut akan kesulitan mempelajarinya akan bisa dikurangi. Saya yakin bahwa citra kesulitan filsafat sesungguhnya muncul karena filsafat, setidak-tidaknya selama beberapa abad belakangan ini, diasingkan dari peradaban Islam. Padahal, jika saja ia diajarkan sejak dini sebagaimana ilmu-ilmu yang lain, ia akan tampil sama sulit—atau sama mudah—dibanding ilmu-ilmu lain itu Saya, after all, selalu memandang diri saya sebagai seorang pekerja/aktivis di bidang filsafat Islam. Kalau keinginan saya untuk menimbulkan minat kaum Muslim terhadap filsafat dapat menciptakan hasil sesedikit apa pun, kiranya saya memandang tugas saya sudah tertunaikan. Biarlah nantinya menjadi tugas generasi baru yang lebih berkualitas untuk benar-benar bisa mengembangkan filsafat Islam ke tingkat yang lebih jauh. Sedikit catatan perlu saya berikan mengenai makna filsafat Islam yang saya pergunakan dalam buku ini. Meski sebenarnya suatu garis yang tajam tak bisa ditarik, istilah filsafat Islam yang dipergunakan dalam buku ini dibatasi pada makna tradisionalnya. Yakni, filsafat Islam peripatetik (masysyâ’iyyah), iluminisme (isyrâqiyyah), dan transendentalisme (teosofi transenden atau al­hikmah al­muta‘âliyah) seperti akan dibahas dalam Bab 6. Kiranya juga perlu ditegaskan bahwa, di luar rangkaian filsafat Islam “tradisional” yang dibahas dalam buku ini, masih terdapat pemikiran-pemikiran yang sama layaknya untuk dimasukkan ke dalam pembahasan filsafat Islam, yang seringkas ini sekalipun. Termasuk di dalamnya pemikiran para filosof yang biasa disebut sebagai “minor philosophers”, seperti Abu Al-Barakat Al-Baghdadi, Abu Al-Hasan Al-‘Amiri, dan Abu Sulaiman Al-Sijistani—di samping juga Syah Waliyullah Al-Dahlawi, Syaikh Ahmad Sirhindi, dan banyak lagi filosof Muslim yang lain. Sifat-ringkas buku ini dan, terutama, keterbatasan pengetahuan penulislah yang menghalangi pemuatannya ke dalam buku ini. (Khusus tentang orang-orang yang disebut sebagai “minor philosophers” ini, saya hendak mengajak para pembaca yang berminat untuk menikmati uraian rekan saya, Sdr. Mulyadhi Kartanegara yang memang secara khusus mempelajari pemikiran-pemikiran mereka.1) Satu catatan pengantar lain perlu juga saya berikan di sini. Sebagaimana lazimnya, filsafat Islam juga dibagi ke dalam dua bagian besar: filsafat teoretis (al-­hikmah al-­nazhariyyah) dan filsafat praktis (al-­hikmah al­‘amaliyyah). Filsafat teoretis berurusan dengan segala sesuatu sebagaimana adanya. Dengan kata lain, ia berupaya mengetahui hakikat segala sesuatu, yakni sifat-sifat atau ciri-ciri yang menjadikan sesuatu menjadi sesuatu itu. Bukan tidak pada tempatnya jika di sini, untuk menjelaskan hal ini, saya kutipkan doa Rasulullah agar Allah “mengaruniakan pengetahuan tentang segala sesuatu (asy­yâ’) sebagaimana adanya (ka mâ hiya)”. Termasuk dalam bidang kajian filsafat teoretis ini adalah ontologi (kajian tentang “ada” [wujud]) dan epistemologi (kajian tentang sumber-sumber, batas-batas, dan cara-cara memperoleh pengetahuan). Sedangkan filsafat praktis mempelajari sesuatu sebagaimana seharusnya, berangkat dari pemahaman tentang segala sesuatu sebagaimana adanya. Yang (secara tradisional) termasuk di dalam lingkup filsafat praktis ini adalah etika, politik, dan ekonomi. Versi lain, yang lebih tradisional, membagi filsafat teoretis ke dalam kotak-kotak fisika (thabî‘iyyah) yang mempelajari segala sesuatu yang mengambil ruang dan bergerak (dalam waktu), dan metafisika yang mempelajari segala sesuatu yang berada di balik fisika (meta ta phusyka atau mâ ba‘d al­thabî‘ah). Namun, untuk keperluan praktis, pengantar ringkas terhadap filsafat Islam ini akan mengikuti pembagian filsafat teoretis menurut taksonomi modern, yakni sepanjang bidang ontologis dan epistemologis. Selebihnya, dua judul akan didedikasikan khusus untuk memaparkan secara ringkas filsafat etika dan politik Islam, sebagai dua menu filsafat praktis. Kini tiba giliran saya untuk menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan saya yang membantu perwujudan buku ini, termasuk Alm. Sdr. Hernowo—sobat saya—dan Sdri. Dwi Irawati yang dengan penuh ketelitian, kecermatan, dan kesabaran menata bagian-bagian yang masih terserak dan kurang lengkap di sana-sini hingga menjadi buku yang utuh seperti yang ada di tangan pembaca ini. Juga kepada Sdr. Baiquni, rekan kerja saya, seorang editor andal, yang telah meneliti dan melengkapi berbagai kekurangsempurnaan buku ini. Akhirnya, rasa terima kasih saya kepada kedua orangtua saya—guru-guru pertama saya, sampai kapan pun—istri saya dan anak-anak saya yang, selain juga selalu menjadi sumber atau setidak-tidaknya cermin untuk memantulkan banyak kebijaksanaan, telah memberikan ruang yang cukup bagi saya untuk bisa melahirkan karya ini dan karya-karya lain saya, betapapun sederhananya. Semoga Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang tak henti memberikan ampun, penjagaan, dan petunjuk-Nya bagi kebahagiaan mereka semua, sekarang dan kelak. Dan semoga Allah Swt. mencatat buku penuh kekurangan ini sebagai amal saya di jalan-Nya. Bagi Anda, para pembaca yang budiman, saya hanya meminta Anda memaafkan kekurangan-kekurangan—yang tentu tak sedikit—dalam buku ini, dan selanjutnya melayangkan saran dan kritik sebagai bahan untuk memperbaikinya. Dan untuk itu semua, saya sampaikan tak terhingga terima kasih. Jazâkumul­Lâhu khairan katsîrâ. Kamar 3B, Klinik Sumber Sejahtera, Jakarta (12 Januari 2003) Haidar Bagir [Mizan, Mizan Publishing, Filsafat, Religi, Agama, Islam, Filosofi, Philosophy, Indonesia]

Disampaikan secara simple dan mengalir, pembaca akan mendapati pandangan-pandangan segar. Prakata Mengapa saya menulis buku Mengenal Filsafat Islam (juga buku Mengenal Tasawuf, dan mungkin juga buku-buku ringkas yang lain)?