Sebanyak 353 item atau buku ditemukan

Literasi Al-Qur’an di Sekolah Negeri; Studi Model, Implementasi, dan Evaluasi Kebijakan BTQ di Sekolah Dasar Negeri Kota Ternate

Buku yang merupakan hasil penelitian ini mengungkap tujuan utama program literasi Al-Qur’an di Kota Ternate adalah untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang religius dan berkarakter islami, yang menjadi suatu keniscayaan mengingat Ternate merupakan daerah kesultanan yang penduduknya mayoritas muslim. Pemimpin lokal meyakini bahwa upaya tersebut dapat diwujudkan melalui kesungguhan mempelajari ilmu agama yang dimulai sejak dini dengan mempelajari Al-Qur’an, yang pada praktiknya diselenggarakan dalam bentuk program baca tulis Al-Qur’an dan diniyah yang diterapkan di sekolah dasar. Menarik untuk disimak lebih lanjut bagaimana model kebijakan penguatan pendidikan agama Islam melalui pembelajaran Al-Qur’an yang didedahkan penulis dalam buku ini. Kemudian bagaimana visi dan inovasi kebijakan pemimpin lokal tersebut diimplementasikan di lapangan dan selanjutnya dievaluasi. Selamat membaca.

melakukan gerakan modernisasi lembaga pendidikan sekolah/madrasah yang diwujudkan dalam bentuk perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas dan profesionalitas ... Salah satu buktinya adalah tertera dalam naskah Undang Undang Dasar No.

Perceraian dan Akibatnya

Hukum dan Solusi Perceraian

Beberapa waktu yang lalu, cukup marak di pemberitaan di beberapa media massa, tentang artis yang mencerai-gugatkan suaminya. Adapun hasil dari upaya cerai-gugat tersebut adalah umumnya jatuhnya khulu’atau fasakh yang diputuskan oleh Hakim, meski adapula yang perkawinannya terselamatkan. Namun demikian angka perceraian semakin meningkat dari waktu ke waktu. Perceraian itu bisa terjadi apabila kedua belah pihak baik suami maupun istri sudah sama-sama merasakan ketidakcocokan dalam menjalani rumah tangga. Apabila kita menelaah dalam hukum Islam, hak cerai sebenarnya terletak pada suami, dan istilah yang digunakan umumnya talak. Namun apabila seorang Istri memiliki keinginan untuk diceraikan dengan alasan-alasan tertentu yang dibenarkan agama dan undang-undang, maka istilah yang digunakan adalah cerai-gugat atau khulu’/ fasakh. Perceraian adalah sesuatu yang menyakitkan bagi kedua belah pihak, apakah itu suami atau istri, dan dalam Hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dikatakan, “Perceraian itu adalah hal yang halal namun di benci oleh Allah SWT, dan bahkan apabila kata “cerai” terucapkan, maka Ars (Singgasana) Allah SWT akan berguncang”. Hal ini disebabkan karena pada hakekatnya perkawinan itu memiliki tujuan yang mulia yaitu termaktub dalam Al-Qur"an Surat Ar-Rum ayat 21 yang berbunyi: “Dan di antara tanda-tandaNya bahwa Dia menciptakan jodoh untuknya dari dirimu (bangsamu) supaya kamu bersenang-senang kepadanya, dan Dia mengadakan sesama kamu kasih sayang dan rahmat. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berfikir”. Berdasarkan ayat ini pula, maka tujuan perkawinan dalam Islam adalah untuk membentuk keluarga sakinah, mawaddah wa-rahmah. Dengan kata lain harapan akhir dari suatu perkawinan adalah kebahagian sampai hari tua, dimana maut memisahkan pasangan tersebut, dan bukanlah perceraian.

Beberapa waktu yang lalu, cukup marak di pemberitaan di beberapa media massa, tentang artis yang mencerai-gugatkan suaminya.

Etika Bisnis dalam Al-Qur'an

Buku ini berusaha memotret perkembangan bisnis saat ini yang jauh dari tuntunan. Apalagi sebagai umat Islam, kita telah memiliki pedoman terkait etika berbisnis yang baik. Al Qur'an sebagai petunjuk telah memuat banyak hal terkait perekonomian, terlebih dalam hal bisnis.

dalam kursiloka-kursiloka dan kuliah-kuliah non reguler yang diselenggarakan oleh Muamalat Institut (MI), Tazkia Institute, Institute Management Zakat (IMZ), Syari'ah Economic and Banking Institute (SEBI). Dalam lingkup global yang ...

Genomic Citizenship

The Molecularization of Identity in the Contemporary Middle East

An anthropological study based on ethnographic work in Israel and Qatar explores the relationship between science, particularly genetics, and national identity. Based on ethnographic work in Israel and Qatar, two small Middle Eastern ethnonations with significant biomedical resources, Genomic Citizenship explores the relationship between science and identity. Ian McGonigle, originally trained as a biochemist, draws on anthropological theory, STS, intellectual history, critical theory, Middle Eastern studies, cultural studies, and critical legal studies. He connects biomedical research on ethnic populations to the political, economic, legal, and historical context of the state; to global trends in genetic medicine; and to the politics of identity in the context of global biomedical research. Genomic Citizenship is more an anthropology of scientific objects than an anthropology of scientists or an ethnography of the laboratory. McGonigle bases his untraditional project on traditional anthropological methods, including participant observation. Some of the most persuasive data in the book are from public records, legal and historical sources, published scientific papers, institutional reports, websites, and brochures. McGonigle discusses biological understandings of Jewishness, especially in relation to the intellectual history of Zionism and Jewish political thought, and considers the possibility of a novel application of genetics in assigning Israeli citizenship. He also describes developments in genetic medicine in Qatar and analyzes the Qatari Biobank in the context of Qatari nationalism and state-building projects. Considering possible consequences of findings on the diverse origins of the Qatari population for tribal identities, he argues that the nation cannot be defined as either a purely natural or biological entity. Rather, it is reified, reinscribed, and refracted through genomic research and discourse.

Some of the most persuasive data in the book are from public records, legal and historical sources, published scientific papers, institutional reports, websites, and brochures.

Information Ethics, Globalization and Citizenship

Essays on Ideas to Praxis

The boundaries of citizenship have been blurred by global information systems—while the public and private spheres have been reshaped through globalization (and colonialism and capitalism). This collection of new essays explores information and citizenship in the digital age from a range of perspectives, presenting cautionary tales along with possibilities for “decolonizing” digital information and literacy. Topics include Wikileaks and the dissolution of information; ethical issues for teachers, policy makers and librarians; and creating safe spaces through ethical librarianship.

This collection of new essays explores information and citizenship in the digital age from a range of perspectives, presenting cautionary tales along with possibilities for "decolonizing" digital information and literacy.