Sebanyak 313 item atau buku ditemukan

Foto Jurnalistik

"""Barangsiapa yang tersesat dalam rimba belantara fotografi jurnalistik Indonesia, segera temukan kunci wasiat untuk menguaknya—kunci yang mengantar kita ke ujung labirin dunia jurnalisme visual yang penuh rambu buram nan misterius. Buku ini menghamparkan peta jalan menuju oase fotografi jurnalistik yang disajikan dengan canggih dari catatan sejarah global dan di tanah air, baik ditinjau dari pendekatan teknis visual maupun kandungan profesionalnya. Kita berutang dahaga pengetahuan kepada Taufan, yang telah bersusah payah mengisi kelangkaan referensi jurnalisme fotografi Indonesia yang selama ini telah alpa dilakukan oleh para pelaku industri pers, yang raksasa sekalipun, di tanah air. — Oscar Motuloh, Galeri Foto Jurnalistik Antara Ini adalah sebuah buku paling komprehensif dan terkini yang mengupas tentang foto jurnalistik. Pembahasannya terstruktur dengan baik dan beralur rapi, sehingga memudahkan siapa pun untuk memahami soal wartawan foto dan foto jurnalistik. Sebaiknya buku ini menjadi buku wajib bagi dosen dan mahasiswa jurusan jurnalistik, serta referensi bagi siapa pun yang ingin tahu soal foto jurnalistik. — Beawiharta, Fotografer REUTERS Bacaan yang menarik, bermanfaat, dan wajib dibaca fotografer yang ingin terjun ke dunia foto jurnalistik secara total. Dengan pemaparan yang menyeluruh dan mendetail, buku ini memudahkan pembaca memahami seluk beluk dunia foto jurnalistik dan penerapannya di lapangan. — Agus Susanto, KOMPAS Ini buku keren! Karya jurnalis foto yang tak hanya piawai memotret tetapi juga cakap menulis buku tentang foto jurnalistik. Namanya Taufan Wijaya. — Eko Maryadi, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) 2011-2014 Suatu riset yang tekun telah berhasil menghadiahkan buku ini kepada khalayak pelajar, mahasiswa, praktisi, dan pemerhati fotografi jurnalistik. Ini adalah bacaan yang bermanfaat, terutama kini, kala media sosial dan tren jurnalisme warga mengemuka, kala perkembangan teknologi dan evolusi media pemberitaan membuat peran fotografi jurnalistik sebagai pengantar berita dan cerita kembali diwacanakan. — Reynold Sumayku, National Geographic Indonesia Taufan Wijaya menerangkan kekuatan foto dalam jurnalisme—dari sejarah 1877 ketika satu harian New York pertama kali menggunakan foto sampai 2010 ketika seorang fotografer dengan jeli merekam Gayus Tambunan, seorang terpidana yang tengah ditahan di Jakarta namun bisa menyaksikan pertandingan tenis di Bali. — Andreas Harsono, Yayasan Pantau"""

Ini adalah bacaan yang bermanfaat, terutama kini, kala media sosial dan tren jurnalisme warga mengemuka, kala perkembangan teknologi dan evolusi media pemberitaan membuat peran fotografi jurnalistik sebagai pengantar berita dan cerita ...

The Question of Red: A Novel (Edisi Bahasa Inggris)

"""The Question of Red tells the story of two lovers, Amba and Bhisma, driven apart by one of the bloodiest Communist purges in the 20th century—the massacres that took place in Indonesia between 1965 and 1968 in which some 1 million people were killed. From rural Java and Yogyakarta to the prison camps of Buru Island, where some 12,000 alleged Communists were incarcerated without trial during the Suharto administration, the lives of the central characters interpret the Mahabharata—that timeless allegory of war within a family—with a modern twist. Published in Indonesian last year as Amba: Sebuah Novel, Laksmi Pamuntjak’s novel has enjoyed three reprinting within four months. Laksmi Pamuntjak has published two collections of poetry, Ellipsis (2005), recommended by Suhayl Saadi in the Herald UK Books of the Year pages, and The Anagram (2007), as well as Perang, Langit dan Dua Perempuan (2006), a treatise on violence and the Iliad, the short story collection The Diary of R.S.: Musings on Art (2006), and four editions of the award-winning Jakarta Good Food Guide. Co-founder of Aksara Bookstore, Pamuntjak has participated in numerous international literary events. Her poems, short stories and essays have also been published in several international journals, including the preface to Not a Muse: International Anthology of Women’s Poetry (2008). In 2012 she was selected as the Indonesian representative at the Poetry Parnassus/ Cultural Olympiad in London, held in conjunction with the London Olympics. """

"""The Question of Red tells the story of two lovers, Amba and Bhisma, driven apart by one of the bloodiest Communist purges in the 20th century—the massacres that took place in Indonesia between 1965 and 1968 in which some 1 million ...

Karyamin's Smile (Versi Bahasa Inggris)

This short story collection contains 13 short stories by Ahmad Tohari which were written between 1976 and 1986. Like his previous works, in this collection Tohari stays true to his path and presents the village life as well as the daily struggles of the poor and innocent people. As what has been described in the “Foreword”, Tohari’s strength lies in the village setting which is rich with intricate details about the local plants and animals. Apart from that, Tohari’s style is clear, direct, and simple although his stories also apply strong metaphors and irony.

This short story collection contains 13 short stories by Ahmad Tohari which were written between 1976 and 1986.

The Last Crowd *Edisi Bahasa Inggris Dari Kerumunan Terakhir

A story of human confusion in the midst of a fast-changing digital era, when humans don’t have much chance to stop, look back, and contemplate. Moving from one crowd to another, from connecting to alienating, we flock to the future and leave the past behind. Technology has transformed human civilisation. Social network is the new world, where tremendous amount of time is spent running away from the harsh reality of life lled with defeat and absurdity. The novel portrays a young Generation Y, who lives in two worlds with blurring boundaries. Unable to distinguish what's real and what's virtual, Jayanegara falls into the trap of hope and illusion of cyberspace. As the rst Indonesian novel that explores the pressing issue of human existence in an era where modern technology consumes our existence, The Last Crowd cleverly unravels our deepest fears and desires: loneliness, isolation, and an innate obsession to be whoever we want to be on screens.

Social network is the new world, where tremendous amount of time is spent running away from the harsh reality of life lled with defeat and absurdity. The novel portrays a young Generation Y, who lives in two worlds with blurring boundaries.

Annisa - Edisi Bahasa Inggris

A young Indonesian woman with an ailing mother and a celebrity father whose moon is on the wane. A painful family secret dragged into the open, a subversive Western lecturer, and nowhere else to turn. A steady drift into dangerous waters, a choice between black and white when everything seems grey. ‘A simple and perceptive drama, Annisa shines a light on social matters close to the hearts of many Indonesians.’ Muzakkir Husain, Berita Satu

A young Indonesian woman with an ailing mother and a celebrity father whose moon is on the wane.

KAMUS LENGKAP PERDAGANGAN INTERNASIONAL

"Istilah-istilah baru bermunculan sejalan dengan terjadinya perubahan lingkungan strategis perdagangan internasional, apalagi dengan disepakatinya GATT/WTO, dan adanya pengelompokan ekonomi se-perti EU, NAFTA, ASEAN, AFTA, MERCOSUR, dan lain sebagainya. Selain mencakup istilah-istilah baru tersebut, kamus ini juga menyajikan istilah di bidang kepabeanan, pengangkutan, asuransi dan keuangan, dan kode-kode resmi yang dipakai dalam prosedur perdagangan internasional. Untuk menghadapi era globalisasi pada milennium III ini, istilah-istilah perdagangan internasional seperti yang disajikan dalam kamus ini seharusnya Anda pahami."

"Istilah-istilah baru bermunculan sejalan dengan terjadinya perubahan lingkungan strategis perdagangan internasional, apalagi dengan disepakatinya GATT/WTO, dan adanya pengelompokan ekonomi se-perti EU, NAFTA, ASEAN, AFTA, MERCOSUR, dan ...

Seri Karya Arsitek - 22 Rumah Kontemporer Denny Setiawan

"""Bagi kami, Seri Karya Arsitek adalah sebuah media yang menjadi sarana mengenalkan ide-ide rancangan kami kepada masyarakat, khususnya hunian/rumah tinggal. Kami yakin dan percaya kerjasama antara kami dan Studio IAAW akan menjadi suatu sinergi yang sangat baik dalam menghasilkan seri yang mendekatkan kami dengan masyarakat yang selama ini belum banyak mengenal kami dan karya-karya kami."" -Gayuh Budi Utomo, Principal Imajinasi Rumah Studio ""Buku Seri Karya Arsitek 25 Rumah Modern: Muda, Ceria dan Kaya Warna-Andy Rahman telah memberi credit point bagi kami di mata klien. Buku ini memotivasi kami untuk terus berkarya dengan lebih baik dari hari ke hari, sekalian menginspirasi banyak arsitek muda lainnya. Sambutan antusias dari pembaca merupakan hal yang luar biasa bagi kami. Hal ini juga merupakan indikasi bahwa masyarakat kita sudah mulai 'sadar desain' dan menghargai profesi arsitek."" -Andy Rahman, chairman andyrahman architect"""

"""Bagi kami, Seri Karya Arsitek adalah sebuah media yang menjadi sarana mengenalkan ide-ide rancangan kami kepada masyarakat, khususnya hunian/rumah tinggal.

dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D: Ilmu Kunci Kemajuan

Kalbe saya lahirkan dan kembangkan karena ingin menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Modalnya ilmu yang saya miliki dan kegigihan. Saya tidak memulainya dengan dana yang besar, bahkan saya memulainya dari sebuah garasi bekas bengkel. ÒDi usianya yang sudah senior, Dokter Boen tetap aktif berkarya. Spiritnya sangat inspiratif dan memotivasi generasi muda. Ini sekaligus menjadikannya tokoh penting di dunia farmasi modern dan kesehatan Indonesia.Ó Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU Wakil Menteri BUMN 2019Ð2024 ÒKemajuan Kalbe merupakan prestasi yang dicapainya tanpa mengeluh dan putus asa. Kini sang begawan farmasi telah menjadi the Living Legend.Ó Prof. Dr. Teguh Santoso, MD, Sp.PD-KKV, Sp.JP RS Medistra, Jakarta ÒI still believe that while he has already built a remarkable career, life and legacy, dr. Boen feels that his dayÕs work is not yet done and he still has dreams to be fulfilled. All for a better tomorrow.Ó A/Prof. Dr. Toh Han Chong Deputy Medical Director National Cancer Centre Singapore

Kalbe saya lahirkan dan kembangkan karena ingin menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.