Dengan memahami latar belakang dan bagaimana proses munculnya masalah disleksia, diharapkan kita akan juga memahami bagaimana mengatasi masalah yang ada pada murid maupun anak-anak kita.Ê Bukan saja memberikan toleransi, dispensasi, melatih keterampilan dan kemampuan, dan memberinya alat-alat bantu agar mampu menyandang gangguannya dan berfungsi dengan baik dalam meraih prestasi di sekolah. Namun kita juga harus mampu menjaga perkembangan sosial emosionalnya, agar ia tidak mengalami demotivasi belajar dan kefrustrasian yang bisa membawanya pada kesulitan-kesulitan lain. Buku ini sangat bermanfaat bagi orangtua, guru, serta praktisi lain yang berhubungan dengan anak penyandang disleksia.Ê ------- Penerbit Kencana (Prenadamedia Group)
... 2. tidak memedulikan perkembangan sosial emosional anak, 3. jangan
memberikan permainan yang tidak mempunyai arti bagi tumbuh kembang anak.
3. Prevensi untuk Kelas 1 SD Perkembangan keterampilan membaca anak-anak.
Buku ini berisi tentang pedoman membaca bagi pemula, melalui buku ini penulis mengajak cara membaca dan menulis yang mudah. Didalam buku ini dilengkapi dengan bacaan sederhana yang bercirikan dengan nuansa lokal yang ada di Kota Tarakan, dengan tujuan untuk memperkenalkan Kota Tarakan kepada anak-anak untuk semakin mencintai wilayah ataupun daerah yang baru di bacanya. Didalam buku ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar dengan tujuan tidak lain adalah untuk menarik minat belajar anak yang baru saja mulai belajar membaca. Ternyata belajar membaca dan menulis walaupun bagi pemula sangatlah mudah.
Buku yang ditulis secara khusus oleh Julia Maria van Tiel (Orangtua gifted visual-spatial learner) dan Dr. Endang Widyorini (Psikolog) ini pada mulanya dimaksudkan untuk memahami: bagaimana pendeteksian -anak cerdas istimewa- (anak gifted) yang sederhana secara kualitatif di usia yang sangat dini. Selain itu juga dimaksudkan untuk dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan, namun tetap menggunakan acuan ilmiah supaya para mahasiswa, praktisi, dan profesional dapat menggunakannya untuk keperluan studi ilmiah (akademik). Buku persembahan penerbit Prenada Media
Karena itu, masalah stimulasi kecerdasan istimewa bukan hanya pada saat anak
itu sudah masuk sekolah dasar, namun penting artinya orangtua dan juga guru-
guru usia dini untuk menyadari betul, bahwa stimulasi perkembangan ...
Community, solidarity and multilingualism in a transnational social movement presents a critical sociolinguistic ethnography of the Emmaus movement that analyses linguistic and discursive practices in two local communities in order to provide insight into solidarity discourses and transnational communication more broadly. Integrating perspectives from a range of disciplines, the monograph seeks to understand the ways in which social movements are maintained across disparate communities grounded in shared cultural referents and communicative practices but not necessarily a shared language. The book focuses on Emmaus, the solidarity movement that emerged in post-war France which brings formerly marginalised people together with others looking for an alternative lifestyle into live-in communities dedicated to recycling work and social projects. The book first offers a historical overview of the Emmaus movement more generally, moving into an account of its development and spread across national and linguistic borders. The volume draws on data from two Emmaus communities in Barcelona and London to analyse the everyday communicative and discursive practices that appropriate and resignify the shared transnational movement ideas in different socio-political, economic, historical and linguistic contexts. Community, solidarity and multilingualism in a transnational social movement considers the social implications of local practices on the situated (re)production and evolution of transnational social movements more generally and will be of particular interest to students and researchers in sociolinguistics, linguistic anthropology, discourse studies, cultural studies, and sociology.
The book focuses on Emmaus, the solidarity movement that emerged in post-war France which brings formerly marginalised people together with others looking for an alternative lifestyle into live-in communities dedicated to recycling work and ...
Ia menyuguhkan sebentuk perspektif baru yang didukung oleh nas- nas al-Quran
dan argumentasi keilmuan Islam yang kuat (baik yang klasik dan kontemporer).
Dan tampak ufuk baru di hadapan kita: agama bisa terbuka dan bebas dari ...
Passed into law over a decade before the Revolution, the Family Protection Law quickly drew the ire of the conservative clergy and the Ayatollah Khomeini in 1979. In fact, it was one of the first laws to be rescinded following the revolution. The law was hardly a surprising target, however, since women's status in Iran was then - and continues now to be - a central concern of Iranian political leaders, media commentators, and international observers alike. Taking up the issue of women's status in a modern context, Marianne Boe offers a nuanced view of how women's rights activists assert their rights within an Islamic context by weaving together religious and historical texts and narratives. Through Her substantial fieldwork and novel analysis, Boe undermines both the traditional view of 'Islamic Feminism' as monolithic and clears a path to a new understanding of the role of women's rights activists in shaping and synthesizing debates on the shari'a, women's rights and family law. As such, this book is essential for anyone studying family law and the role of women in contemporary Iran.
Banyak mahasiswa takut berhadapan dengan “Skripsi”, khususnya semester akhir. Padahal, skripsi hanyalah satu di antara beberapa syarat dan berjumlah 6 SKS. Ibarat di penghujung laga, maka persepsi mahasiswa akan skripsi menjadi ketakutan sendiri. Logikanya, tidak mungkin seorang mahasiswa langsung menulis atau membuat skripsi, jika ia tidak melaksanakan praktik perkuliahan dulu dan itu justru membutuhkan masa (periode) yang panjang ketimbang skripsi secara umum hanya butuh 1 semester saja.
... dan “mencuri dan mempublikasikan“ dari “bahasa, pikiran, ide, atau ekspresi“ penulis lain dan representasi mereka sebagai karya asli seseorang. Plagiarisme dianggap sebagai ketidakjujuran akademik dan pelanggaran etika jurnalistik.
Saya menyesal sekali, saya sudah melakukan kekerasan pada anak saya. Saya tidak tahu jika ternyata sifat anak saya yang tidak mau menurut bahkan melawan itu merupakan sebagian dari sifat anak gifted”. Demikian sering kali penyesalan orangtua, yang tidak pernah menyangka bahwa perilaku dan emosi anaknya yang sangat sensitif dan intens merupakan karakteristik anak-anak gifted. Anak gifted adalah anak yang masa kecil dan remajanya sangat berisiko, ketidaksinkronan perkembangan dan karakteristiknya yang supersensitif, intens, dan sangat kompleks dapat mengancam perkembangan sosial emosionalnya ke arah yang sehat. Karena itu lingkungan yaitu orang-orang terdekatnya, orangtua dan guru, perlu memahami karakteristiknya, dan memberinya dukungan baik dukungan terhadap perkembangan inteligensinya maupun perkembangan sosial emosionalnya. Agar ia dapat mengembangkan anugerah Tuhan berupa kecerdasan luar biasanya diikuti dengan jiwa yang penuh tanggung jawab dan sehat. PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK GIFTED Anak hanya akan tumbuh sehat jika ia hidup dalam lingkungan yang juga sehat. Mengasuh dan mendidik anak-anak cerdas luar biasa ini bukan hanya mendukung inteligensi dan kreativitasnya, tetapi juga mendukung perkembangan sosial emosionalnya secara baik dengan cara memahami berbagai permasalahan yang mungkin dapat terjadi. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup
LiTERASi EMOSiONAL Ada banyak istilah dalam dunia pengasuhan yang berkaitan dengan emosi, seperti kematangan emosi yang kadang orang menyebutnya kecerdasan emosi. Ada satu istilah lain yang sangat penting dalam kaitannya dengan mengasuh ...