Sebanyak 1548 item atau buku ditemukan

Metodologi Tafsir Fazlur Rahman

terhadap Ayat-ayat Hukum dan Sosial

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam, karenanya umat Islam wajib mempelajarinya dan segala hal yang berhubungan dengan Al-Qur’an, mulai dari bacaan, arti/terjemah, tafsir dan ilmu tafsir serta ilmu-ilmu alat lainnya. Sebab bahasa Al-Qur’an sangat dalam dan indah, yang penuh dengan ijaz dan ithnab. Sehingga bagi umat Islam untuk dapat mengamalkan dengan baik harus pula mempelajari dengan baik. Karena tuntutan perkembangan masyarakat yang dinamis serta tuntutan kehidupan umat yang semakin kompleks dan beragam. Sehingga muncul metode-metode tafsir, terutama setelah agama Islam mengalami perkembangan yang lebih luas sampai di luar Arab, dan banyak bangsa non-Arab yang masuk Islam, turut pula memengaruhi perkembangan pola pemikiran Islam. Utamanya melalui penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an. Buku ini berjudul Metodologi Tafsir Fazlur Rahman terhadap Ayat-Ayat Hukum dan Sosial, adalah buah karya dari penulis yang mencoba menampilkan Metodologi Tafsir Fazlur Rahman, seorang intelektual Muslim yang kritis dan modern dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an khususnya ayat-ayat hukum dan sosial.

Buku ini berjudul Metodologi Tafsir Fazlur Rahman terhadap Ayat-Ayat Hukum dan Sosial, adalah buah karya dari penulis yang mencoba menampilkan Metodologi Tafsir Fazlur Rahman, seorang intelektual Muslim yang kritis dan modern dalam ...

40 Kumpulan Ayat Ayat Al-Qurán Populer dan sering dibaca Imam, Al-Mughni Press, 2015

40 Kumpulan Ayat Ayat Al-Qurán Populer dan sering dibaca Imam

Alhamdulillah. Pujian yang sesungguhnya dan sempurna hanyalah milik Allah. Tuhan yang telah menjadikan manusia sebagai mahluk paling sempurna, menurunkan untuk mereka kitab petunjuk al-Qur’an, yang pasti akan mengantarkan orang kepada kebahagiaannya, Tuhan yang menjadikan shalat sebagai media untuk berinteraksi antara manusia dengan Tuhan dan mewajibkan orang-orang yang mendirikannya membaca dua-tiga ayat-ayatnya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah untuk Rasulullah, Nabi yang luar biasa sabarnya, sangat patuh pada aturan Tuhannya, sangat rindu sama Tuhannya dan selalu membaca dan melantunkan firman-firman Tuhannya. Semoga shalawat dan salam juga tercurah kepada para sahabat, kerabat dan juga pengikutnya. Amin. Wa ba’du. Shalat berjama’ah merupakan amal dan kebiasaan yang selalu harus diupayakan oleh setiap mu’min yang shaleh atau yang berupaya untuk shaleh. Ketika hal ini diupayakan oleh sekelompok orang, lalu mereka berjama’ah di masjid-masjid besar, ada kenikmatan yang terasa. Enaknya berjama’ah, tempat yang semakin rapi, suara imam yang merdu, bacaannya yang agak panjang, surat dan ayat bacaannya yang semakin beragam. Namun dibalik itu semua, ada kekurangan yang semakin terasa. Ketika suara imam yang enak, bacaannya juga beragam, namun sayang, semakin beragamnya bacaan imam, semakin tidak mengerti Kata Pengantar 10 si ma’mum ini akan bacaan dan pesan ayat yang dibaca imam. Berbeda kondisinya ketika dia shalat di tempat biasa, meski suara imamnya kurang fasih dan kurang merdu, namun yang dibacanya dia hafal dan tahu maksudnya. Itu karena imam tidak pernah mengganti bacaannya, .. Itu ..dan Itu saja. Nah, untuk melengkapi langkah-langkah perubahan positif yang ditunjukkan oleh banyak masjid dan banyak kaum muslimin, maka penulis mengumpulkan 40 kumpulan ayat yang sering dipilih dan dibaca imam waktu shalat. 40 kumpulan ayat ini, bukan hasil survey, bukan hasil Quick count dan bukan juga hasil wawancara. Semua berdasarkan catatan perjalanan penulis selama belajar, mengajar, kuliah, menjadi ma’mum dan juga menjadi Imam. Perjalanan penulis shalat di Makkah, Madinah, Syam, Maghrib, Masyriq, Asean, Eropa dan Australia. Dengan imam besar, imam kecil, yang hafiz dan belum hafiz, yang fasih dan yang tidak fasih. 40 kumpulan ayat ini bukan dipilih penulis, akan tetapi dicatat penulis dalam perjalanan shalat. Karena itu, jika didapati berbeda dengan sebuah masjid tertentu, maka sangat mudah untuk dipahami sebabnya. Mungkin karena Imam di masjid anda hafal al-Qur’an dan bacanya berkelanjutan dari awal sampai akhir. Atau Imam masjid termaksud hanya hafal satu-dua surat saja yang dipilihnya sendiri. Atau ayat yang dibacanya merupakan bagian dari juz ke 29 dan 30 yang penulis kategorikan, semuanya masuk kategori standar. 40 kumpulan ayat ini tidak memuat ayat-ayat yang terdapat di juz ke 29 dan 30. Alasannya, surat-surat yang ada dalam dua juz ini terlalu sering dibaca Imam, sehingga kumpulan ayat-ayatnya bukan lagi 40, tapi bisa sampai 100. Alasan kedua, ayat dan surat yang 11 terdapat di juz 29 dan 30 adalah surat-surat yang sudah dihafal kaum muslimin dan menjadi hafalan standar. Jika pun masih harus masuk, maka penulis memasukkannya dalam bab khusus tentang surat-surat yang paling sering dibaca dari juz 29 dan 30. 40 kumpulan ayat ini, berisi 42 kumpulan, bukan persis 40. Hal ini mengikut istilah populer dikalangan ahli hadis dengan Hadis Arba’in, namun mereka memperbolehkan adanya tambahan 1,2,3 hadis. Begitupun penulis dalam buku ini, terpaksa menambahnya menjadi 42 karena adanya beberapa kumpulan ayat yang memang sering sekali dibaca para imam. Untuk menyusunnya, dapat dilakukan dengan 2 metode. Urutan surat atau berdasarkan tema. Semuanya punya kelebihan dan kekurangan. Penulis memilih menyusunnya berdasarkan urutan surat, namun ditampilkan tema besar kandungan ayat. Sedangkan urutan tema, penulis melampirkannya dalam bab indeks. Wal hasil, ketika pembaca ingin memilih ayat atau kumpulan ayat berdasarkan tema, maka bukalah indeks tersebut. Di lapangannya nanti, ketika pembaca membaca dua atau tiga ayat pertama, ingatannya akan mengenang bahwa ayat ini yang dibaca imam di Masjid Haram kemarin, atau yang tadi dibaca imam di Masjid Istiqlal dst. Artinya, penulis mengutip ayat-ayat kumpulan ini dari tempat yang tepat dan berhentinya pun di tempat yang tepat. Hasilnya, kutipan ayat boleh jadi dimulai dari dua ayat sebelum ayat tema besar ada, dan berhenti bukan pada ayat di mana tema besar ada, akan tetapi harus ditambah satu atau dua ayat agar cocok dengan makna besar ayat-ayat yang ada. Buat pembaca, penulis menyarankan untuk membaca semua 12 kumpulan ayat ini yang berjumlah 42 kumpulan, 273 ayat. Usai membaca semua, penulis yakin, ingatan pembaca akan membawa mulutnya berkomentar: Ini, ayat ini yang selalu terngiang-ngiang. Atau ayat ini yang selalu menggetarkan jiwa. Atau ayat ini yang selalu saya dengar di masjid ini atau itu. Yang lebih baik lagi, hafalkan semua kumpulan ayat-ayat ini. Fahami makna dan pesan-pesannya, insya Allah shalat kita akan lebih baik dari sebelumnya. Buku ini akan diterbitkan dalam 4 versi. 1. Buku kertas; 2. Buku dalam bentuk PDF; 3. Buku dalam bentuk e-book; 4. Dalam program Android yang bisa disimpan di hp dan dilengkapi dengan suara. Ke depannya lagi, penulis sudah merencanakan untuk mengembangkan buku ini dengan menambahkannya dengan tafsirnya, dan itu diambil dari 7 kitab Tafsir yang paling populer dan paling baik. Akhirnya, dengan segala kekurangan yang ada, penulis mengharap dan berdoa semoga buku ini bermanfaat dan menjadi amal jariah buat penulis, orangtua penulis dan mereka-mereka yang telah berjasa dalam penerbitan buku ini, juga mereka yang telah membangun dan mengembangkan Pusat Kajian Hadis dengan segala bentuk aktifitasnya. Kritik dan saran membangun selalu penulis nantikan. Wassalam Jakarta, Rabi’ul Awwal 1436 Ahmad Lutfi Fathullah Direktur Pusat Kajian Hadis

Kritik dan saran membangun selalu penulis nantikan. Wassalam Jakarta, Rabi’ul Awwal 1436 Ahmad Lutfi Fathullah Direktur Pusat Kajian Hadis

Tafsir Cinta

Tebarkan Kebajikan dengan Spirit Al-Quran

Cinta adalah misteri. Meskipun puluhan buku telah mengurainya, tapi cinta tetap cinta. Selalu saja menarik untuk terus digali kandungannya. Cinta tidak saja sebuah misteri, tapi juga sebuah energi. Buku yang ada di hadapan Anda berusaha mengungkap cinta dari sudut pandang yang berbeda. Dilatarbelakangi oleh temuan penulis yang menunjukkan bahwa belum ada buku yang secara khusus menggali cinta berdasarkan Al-Quran, maka buku ini berusaha merumuskan cinta dengan menafsirkan term-term yang selalu digunakan Al-Quran ketika berbicara tentang cinta. Di sinilah Anda akan menemukan konsepsi Al-Quran tentang cinta dan cara-cara menggapainya. [Mizan, Hikmah, Novel, Indonesia]

Dari luar , saya tampak seperti klien terapi atau meditasi yang baik , atau rekan
dalam konseling berpasangan , tepatnya karena saya telah memiliki wawasan
yang luar biasa . Saat menemukan hal baru , rasa lega menyertai . Kadang , rasa
 ...

Model-model pembelajaran mutakhir

perpaduan Indonesia-Malaysia

Learning model of good quality schools in Malaysia and Indonesia.

Tanjung Malim : Penerbit Quantum Books . Halstead , J. M. & Taylor M. J. 2000. Learning and teaching about values : a review of recent research . Cambridge Journal of Education 30 ( 2 ) . Kementerian Pelajaran Malaysia . 2000.

Pengaruh pembelajaran aqidah akhlak dalam pembentukan prilaku siswa

studi penelitian lapangan pada madrasah aliyah se-Kota Banda Aceh

Impact of Islamic value teaching on high school students' character in Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia.

Beberapa Kekeliruan Akidah Syiah

Penjelasan Sekitar Pemyimpanan Penganut Syiah Dan Hal-hal Yang Mereka Ada-adakan Terhadap Islam. Disarikan Dari Buku-buku Pegangan Ajaran Syiah

Syarhus Sunnah: Akidah Imam Al-Muzani

Akidah Anak Murid Utama Imam As-Syafie

Apakah pegangan Akidah Imam As-Syafi’i yang sebenarnya dan mengapa kita jarang mendengar masyarakat mengetengahkan tokoh ini dalam isu akidah? Jawapan yang sering kita dengar ialah kerana Imam As-Syafi’i tidak begitu menonjol dalam bidang akidah, beliau lebih dikenali dalam bidang Fiqh dan Usul Fiqh, tambahan pula beliau tidak meninggalkan hasil karya dalam bidang Akidah sebagaimana hasil tulisan beliau dalam bidang Fiqh yang sampai pada generasi kita pada hari ini. Walaubagaimanapun, beliau meninggalkan ramai anak-anak murid yang terus memperjuangkan Akidah Salaf, antara anak murid utamanya ialah Imam Isma’il bin Yahya Al-Muzani rahimahullah dan beliau meninggalkan sebuah risalah yang sangat berharga bagi menjelaskan pokok-pokok penting mengenai akidah Ahli Sunnah wal Jamaah mengikut fahaman Salafussoleh yang dikenali sebagai “Syarh As-Sunnah”. Daripada hasil tulisan murid utamanya inilah kita dapat mengetahui gambaran sebenar dan bagaimana pendirian akidah guru mereka iaitu Imam As-Syafi’i rahimahullah, sebagaimana pepatah Melayu ada menyebut, “Ke mana tumpahnya kuah, kalau tidak ke nasi”. Wallahu a’lam. Kandungan: => Pendahuluan Penterjemah => Metodologi Penterjemahan => Biografi Imam Al-Muzani => Sanad Kitab => Sebab Penulisan => Pendahuluan => Bab 1: Sifat ‘Uluw (Ketinggian) => Bab 2: Qada’ dan Qadar => Bab 3: Beriman Kepada Malaikat => Bab 4: Penciptaan Adam ‘Alaihis Salam dan Ujian Terhadapnya => Bab 5: Amalan Ahli Syurga dan Neraka => Bab 6: Amal => Bab 7: Al-Quran => Bab 8: Sifat-sifat Allah => Bab 9: Ajal => Bab 10: Kubur => Bab 11: Kebangkitan dan Hisab => Bab 12: Syurga => Bab 13: Ru’yah => Bab 14: Mentaati Imam dan Pemerintah dan Larangan Dari Keluar Memberontak => Bab 15: Menahan Diri daripada Mengkafirkan Ahli Kiblat => Bab 16: Sahabat Nabi => Bab 17: Solat di Belakang Imam dan Berjihad Bersama Mereka => Bab 18: Qasar Solat dan Memilih antara Berpuasa dan Berbuka Ketika Safar => Bab 19: Ijmak Imam-Imam Petunjuk di atas Akidah Ini => Bab 20: Menjaga Kewajipan Amalan Fardu, Sunat dan Menjauhi Perkara-Perkara Yang Haram => Penutup => Bibliografi => Biografi Penterjemah

Apakah pegangan Akidah Imam As-Syafi’i yang sebenarnya dan mengapa kita jarang mendengar masyarakat mengetengahkan tokoh ini dalam isu akidah?