Sebanyak 1565 item atau buku ditemukan

Islamic Imperial Law

Harun-Al-Rashid's Codification Project

Despite the historical and contemporary significance of the Sharia, it has not yet been possible to solve the puzzle of its origins. Whereas previous research has postulated a greater or lesser degree of endogenous Islamic development, the present study reaches a different conclusion, namely that at the end of the 8th century Muslim state lawyers in Baghdad codified an Islamic “Imperial Law”, oriented strongly towards Roman-Byzantine law. It is part of an Islamic-Byzantine context, and can only be explained against this intercultural background.

Abundance of Comparative Studies Although there is almost nobody to maintain
direct reception we find a considerable number of studies comparing Islamic law
with one of the pre-Islamic legal systems such as Jewish law, Sassanid law, ...

A Bibliography of Islamic Law

1980 - 1993

This bibliography contains some 1,600 Western-language publications on Islamic law which have appeared between 1980 and 1993.

CHAPTER FIVE : THEOLOGY AND LAW 108 . FIRMAGE , E . B . , B . G . Weiss , J
. W . WELCH , and OTHERS ( eds . ) , Religion and Law : Biblical - Judaic and
Islamic Perspectives . Winona Lake , IN : Eisenbrauns , 1990 . xii , 401 pp . 109 .

The Reconciliation of the Fundamentals of Islamic Law

Al-Muwafaqat Fi Usul Al-Shari'a

First published in 1884 in Tunis, The Reconciliation of the Fundamentals of Islamic Law (or al-Muwafaqat fi Usul Al-Sharai'a), written by Ibrahim ibn Musa Abu Ishaq al-Shatibi, was an innovation in Islamic jurisprudence. It was the first book to address the objectives of the shari'a. The difficulty that some may find in comprehending some of its parts may be attributed to the fact that it was the first time that the codification of the maqasid or objectives of the shari'a was undertaken. The book has been a source of inspiration, moderation, and renewal in fiqh. However, it deals with much more than the maqasid, and substantial research is needed to unravel its full contribution. The author described the contents of his book as follows: When the concealed secrets began to be revealed...I started collecting their unique meanings...I did this to the extent of my ability and strength, while elaborating the purposes of the Book (Qur'an) and the Sunna...organizing these precious gems and gathering these benefits into meanings that have re-course to the principles helping in their comprehension and attachment, and I merged them with the interpretation of principles of fiqh and organized them on a shining and radiant string. The resulting book is divided into in five parts: the fundamental concepts of the discipline; the ahkam (rules) and what is related to them; the legal purposes of the shari'a and the ahkam related to them; the comprehensive treatment of the adilla (evidences); and the rules of ijtihad and taqlid. This current Volume I - now available in paperback - covers the first two parts described above by the author. The translation of the third part, dealing with the purposes of the shari'a, will be presented in the forthcoming Volume II. (Series: The Great Books of Islamic Civilization)

Subsequent abrogation (naskh) does not remove this meaning due to the
existence of all of them up until now having been confirmed by Islam, like qirad (
mudaraba partnership), the rule for the eunuch with respect to inheritance and so
on.

Islam and International Law

Engaging Self-Centrism from a Plurality of Perspectives

Islam and International Law explores the multi-faceted relationship of Islam and international law. Current debates on Sharia, Islam and the “West” often suffer from prejudice and platitudes. The book seeks to engage such self-centrism by providing a plurality of perspectives, both in terms of interdisciplinary research and geographic backgrounds.

EDITORS AND CONTRIBUTORS Muddathir 'Abd al-Raḥīm is Professor of
Political Science and Islamic Studies at the International Institute of Islamic
Thought and Civilization (ISTAC/IIUM), Malaysia. Formerly, UNESCO Senior
Expert in ...

The Renewal of Islamic Law

Muhammad Baqer As-Sadr, Najaf and the Shi'i International

A study of Muhammad Baqer as-Sadr - an Iraqi scholar whose ideas were influential in the rise of political Islam.

A study of Muhammad Baqer as-Sadr - an Iraqi scholar whose ideas were influential in the rise of political Islam.

Fikih-Pendekatan Saintifik (Guru/MI/IV), Puskurbuk, 2014

Fikih-Pendekatan Saintifik (Guru/MI/IV)

Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur al-hamdulillah kehadlirat Allah Swt., yang menciptakan, mengatur dan menguasai seluruh makhluk di dunia dan akhirat. Semoga kita senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dan ridha-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Saw., beserta keluarganya yang telah membimbing manusia untuk meniti jalan lurus menuju kejayaan dan kemuliaan. Fungsi pendidikan agama Islam untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama, dan ditujukan untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Untuk merespons beragam kebutuhan masyarakat modern, seluruh elemen dan komponen bangsa harus menyiapkan generasi masa depan yang tangguh melalui beragam ikhtiyar komprehensif. Hal ini dilakukan agar seluruh potensi generasi dapat tumbuh kembang menjadi hamba Allah yang dengan karakteristik beragama secara baik, memiliki cita rasa religiusitas, mampu memancarkan kedamaian dalam totalitas kehidupannya. Aktivitas beragama bukan hanya yang berkaitan dengan aktivitas yang tampak dan dapat dilihat dengan mata, tetapi juga aktivitas yang tidak tampak yang terjadi dalam diri seseorang dalam beragam dimensinya. Sebagai ajaran yang sempurna dan fungsional, agama Islam harus diajarkan dan diamalkan dalam kehidupan nyata, sehingga akan menjamin terciptanya kehidupan yang damai dan tenteram. Oleh karenanya, untuk mengoptimalkan layanan pendidikan Islam di Madrasah, ajaran Islam yang begitu sempurna dan luas perlu dikemas menjadi beberapa mata pelajaran yang secara linear akan dipelajari menurut jenjangnya. Pengemasan ajaran Islam dalam bentuk mata pelajaran di lingkungan Madrasah dikelompokkan sebagai berikut; diajarkan mulai jenjang Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial, Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya, serta Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) meliputi; a) Al-Qur’an-Hadis b) Akidah Akhlak c) Fikih d) Sejarah Kebudayaan Islam. Pada jenjang Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu-ilmu Keagamaan dikembangkan kajian khusus mata pelajaran yaitu: a) Tafsir-Ilmu Tafsir b) Hadis-Ilmu Hadis c) Fikih-Ushul Fikih d) Ilmu Kalam dan e) Akhlak. Untuk mendukung pendalaman kajian ilmu-ilmu keagamaan pada peminatan keagamaan, peserta didik dibekali dengan pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dan Bahasa Arab. Sebagai panduan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di Madrasah, Kementerian Agama RI telah menyiapkan model Silabus Pembelajaran PAI di Madrasah dan menerbitkan iv Buku Guru Kelas 4 MI BukuPegangan Siswa dan Buku Pedoman Guru. Kehadiran buku bagi siswa ataupun guru menjadi kebutuhan pokok dalam menerapkan Kurikulum 2013 di Madrasah. Sebagaimana kaidah Ushul Fikih, 􀁐􀆗􀁏􀆗􀀃􀁜􀁄􀁗􀁌􀁐􀁐􀁘􀀃􀁄􀁏􀀐􀁚􀆗􀁍􀁌􀁅􀁘􀀃􀁌􀁏􀁏􀆗􀀃􀁅􀁌􀁋􀆯􀀃􀁉􀁄􀁋􀁘􀁚􀁄􀀃􀁚􀆗􀁍􀁌􀁅􀁘􀁑, (suatu kewajiban tidak menjadi sempurna tanpa adanya hal lain yang menjadi pendukungnya, maka hal lain tersebut menjadi wajib). Atau menurut kaidah Ushul Fikih lainnya, yaitu 􀁄􀁏􀀐􀁄􀁐􀁕􀁘􀀃􀁅􀁌􀀃 􀁄􀁖􀁜􀀐􀁖􀁜􀁄􀁌􀂶􀁌􀀃􀁄􀁐􀁕􀁘􀁑􀀃􀁅􀁌􀀃􀁚􀁄􀁖􀆗􀁌􀁏􀁌􀁋􀆯 (perintah untuk melakukan sesuatu berarti juga perintah untuk menyediakan sarananya). Perintah menuntut ilmu berarti juga mengandung perintah untuk menyedikan sarana pendukungnya, salah satu diantaranya Buku Ajar. Karena itu, Buku Pedoman Guru dan Buku 􀀳􀁈􀁊􀁄􀁑􀁊􀁄􀁑􀀃 􀀶􀁌􀁖􀁚􀁄􀀃 􀁌􀁑􀁌􀀃 􀁇􀁌􀁖􀁘􀁖􀁘􀁑􀀃 􀁇􀁈􀁑􀁊􀁄􀁑􀀃 􀀳􀁈􀁑􀁇􀁈􀁎􀁄􀁗􀁄􀁑􀀃 􀀶􀁄􀁌􀁑􀁗􀁌􀂿􀁎􀀏􀀃 􀁜􀁄􀁑􀁊􀀃 􀁗􀁈􀁕􀁄􀁑􀁊􀁎􀁘􀁐􀀃 􀁇􀁄􀁏􀁄􀁐􀀃 􀁓􀁕􀁒􀁖􀁈􀁖􀀃 mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Keberadaan Buku Ajar dalam penerapan Kurikulum 2013 di Madrasah menjadi sangat penting dan menentukan, karena dengan Buku Ajar, siswa ataupun guru dapat menggali nilainilai secara mandiri, mencari dan menemukan inspirasi, aspirasi, motivasi, atau bahkan dengan buku akan dapat menumbuhkan semangat berinovasi dan berkreasi yang bermanfaat bagi masa depan. Buku yang ada di hadapan pembaca ini merupakan cetakan pertama, tentu masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu sangat terbuka untuk terus-menerus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Kami berharap kepada berbagai pihak untuk memberikan saran, masukan dan kritik konstruktif untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa-masa yang akan datang. Atas perhatian, kepedulian, kontribusi, bantuan dan budi baik dari semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan buku-buku ini, kami mengucapkan terima kasih. 􀀭􀁄􀁝􀆗􀁎􀁘􀁐􀁘􀁏􀁏􀁄􀁋􀀃􀀮􀁋􀁄􀁌􀁕􀁄􀁑􀀃􀀮􀁄􀁖􀆯􀁕􀁄􀁑. Jakarta, 02 April 2014 Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nur Syam

Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur al-hamdulillah kehadlirat Allah Swt., yang menciptakan, mengatur dan menguasai seluruh makhluk di dunia dan akhirat.

Fikih Emansipatif

Mengembalikan Hak-Hak Wanita

Buku ini merupakan terjemahan dari karya Jasser Auda yang berjudul Reclaiming the Mosque: The Role of Women in Islam’s House of Worship. Buku ini mengkritik perlakuan diskriminatif sejumlah umat muslim terhadap kaum wanita, terutama di masjid; berdasarkan dalil naqli (al-Qur'an dan Hadis) dan dalil 'aqli terkait Hak-Hak Asasi Manusia. Buku ini relevan dan cocok diakses oleh siapapun yang peduli pada isu-isu gender, emansipasi dan feminisme dalam perspektif Islam.

Buku ini merupakan terjemahan dari karya Jasser Auda yang berjudul Reclaiming the Mosque: The Role of Women in Islam’s House of Worship.