Sebanyak 21619 item atau buku ditemukan

Sejarah Masyarakat Islam Indonesia

Diskusi yang berkaitan dengan proses kedatangan Islam di Nusantara ini telah berlangsung sekian lama. Diskusi itu meliputi tiga masalah pokok, yaitu: tempat asal kedatangan Islam, para pembawa, dan waktu kedatangannya.2 Selain melahirkan banyak buku dan makalah, diskusi itu telah melahirkan sejumlah teori tentang perkembangan awal Islam di Nusantara tersebut adalah: teori India, teori Arab, teori Persia, dan teori Cina. Bagian ini mendiskusikan berbagai teori tersebut sambil melihat kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Selain itu, bagian ini membicarakan juga tentang saluran dan media dalam proses islamisasi serta relasi antara negara (baca: kerajaan-kerajaan) dengan Islam.

Diskusi yang berkaitan dengan proses kedatangan Islam di Nusantara ini telah berlangsung sekian lama.

Dinamika madrasah diniyah di Indonesia

menelusuri akar sejarah pendidikan

History of Islamic education in Indonesia.

History of Islamic education in Indonesia.

Sejarah Lahirnya Pelajar Islam Indonesia

Usaha memlihara sejarah kebangkitan Pelajar Islam Indonesia (PII) yang telah ditulis oleh Kanda A. Adaby Darban, sampai dengan diterbitkannya kembali buku ini sudah selayaknya untuk kita hargai serta kita sambut dengan penuh kegembiraan. Isi keseluruhan buku ini perlu kita pelajari dan renungkan, sebab alam kita melaksanakan usaha menuju cita-cita perjuangan Pelajar Islam Indonesia ini, mau tidak mau kita harus mengetahui dan menghayati ide-ide dan usaha-usaha apakah yang telah dilakukan oleh generasi terdahulu.

Usaha memlihara sejarah kebangkitan Pelajar Islam Indonesia (PII) yang telah ditulis oleh Kanda A. Adaby Darban, sampai dengan diterbitkannya kembali buku ini sudah selayaknya untuk kita hargai serta kita sambut dengan penuh kegembiraan.

Falsafah dan sejarah pendidikan Islam

Philosophy and history of Islamic education in Malaysia and other Islamic countries.

Philosophy and history of Islamic education in Malaysia and other Islamic countries.

BUKU INTISARI SKI

(Sejarah Kebudayaan Islam)

Buku Intisari Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia ditulis untuk memberikan pencerahan tentang “Islam, kebudayaan, dan Ke-Indonesia-an”. Secara akademik dalam buku ini memberi gambaran bagaimana Islam, kebudayaan dan Ke-Indonesia-an itu bisa berinteraksi secara damai, bahkan berlangsung melalui proses konvergensi, tanpa melalui benturan-benturan sebagaimana terjadi di negara-negara lain. Secara praksis, proses itu terus menjadi pijakan bagi pembentukan dan penguatan Indonesia, untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan

Buku Intisari Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia ditulis untuk memberikan pencerahan tentang “Islam, kebudayaan, dan Ke-Indonesia-an”.

WAJAH POLITIK MUAWIYAH BIN ABU SUFYAN

MENGURAI SEJARAH KONFLIK SUNNI-SYIAH

Muawiyah bin Abu Sufyan satu di antara ribuan sahabat Nabi saw yang paling kontroversial. Ia lahir dari kedua orangtua yang sebelumnya sangat memusuhi Islam: Abu Sufyan bin Harb dan Hindun binti Utbah. Sikapnya terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib, dianggap makar dan tergolong bughat (pemberontak). Tindakannya mengangkat putranya Yazid sebagai khalifah, dituding telah menciptakan sistem baru yang tak pernah ada sebelumnya. Di sisi lain, jasa Muawiyah tak bisa dipungkiri. Pencatat wahyu ini tak hanya mampu mengakhiri konflik antar kaum Muslimin di masanya, tapi juga berhasil menancapkan pondasi sebuah dinasti yang telah memberikan begitu besar jasanya bagi dunia Islam: Dinasti Umayyah. Maka, sosok Muawiyah pun mendapat banyak sorotan. Di satu sisi, ada yang membencinya habis-habisan. Berbagai julukan ditabalkan. Ia disebut licik, culas, musang berbulu domba dan pengkhianat! Di satu pihak, kita justru menemukan banyak ‘nash’ tentang keutamaan sahabat Nabi saw ini. Rasulullah saw pernah bersabda, “Tentara dari umatku yang mula-mula berperang mengarungi lautan sudah pasti mendapat surga,” (HR Bukhari dan Muslim). Dan, Muawiyah adalah pemimpin armada angkatan laut umat Islam pertama di masa pemerintahan Utsman bin Affan. Ketika mengangkatnya sebagai gubernur Syam, Umar bin Khaththab berkata, “Janganlah kalian menyebut Muawiyah kecuali dengan kebaikan.” Saat ditanya tentang mana yang lebih utama antara Muawiyah dan Umar bin Abdul Aziz, Abdullah bin Mubarak menjawab, “Demi Allah, debu yang berada di lubang hidung Muawiyah karena berjihad bersama Rasulullah saw, lebih baik daripada Umar bin Abdul Aziz!” Buku ini hadir untuk mendudukkan masalah sebenarnya. Bagaimana kita menyikapi Muawiyah? Apa saja kiprahnya? Bagaimana peran politik pencatat wahyu di masa Nabi saw ini sebenarnya? Mujahidkah ia atau pemberontak?

Muawiyah bin Abu Sufyan satu di antara ribuan sahabat Nabi saw yang paling kontroversial.