Sebanyak 2108 item atau buku ditemukan

Falsafah Ekonomi Syariah

Ekonomi Islam bukanlah sekadar trend, ia muncul dari ideologi Islami yang didasarkan kepada firman Ar-Rahman serta Rasulullah Sang Tauladan. Ia hadir sebagai solusi bagi permasalahan ekonomi umat manusia yang hanya didasarkan kepada logika keadilan semu. Sebagai sistem ekonomi Rabbani, Ekonomi Islam hadir berasaskan nilai-nilai dasar inasni yang bersumber dari kesucian mata air syariat Ilahi. Landasan filsosofi ini harus terus digali agar umat Islam bisa memahami bahwa ekonomi Islam bukanlah sekadar etika insani, ia adalah Ideologi yang datang dari Dzat Maha Suci.

Ekonomi Islam bukanlah sekadar trend, ia muncul dari ideologi Islami yang didasarkan kepada firman Ar-Rahman serta Rasulullah Sang Tauladan.

PENGUATAN KARAKTER FAST FATHONAH, AMANAH, SHIDIQ, TABLIGH

Pada era disrupsi seperti sekarang ini banyak perilaku generasi muda yang mulai bergeser dari nilai-nilai yang ada di masyarakat. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat dan dibarengi dengan kebebasan individu di ruang-ruang publik yang seolah-olah tanpa batas sehingga karakter khas pemuda Indonesia mengalami degradasi. Untuk itu Pemerintah membuat gerakan revolusi mental yang salah satu programnya adalah pembangunan karakter bangsa (Character Building) melalui sekolah-sekolah dari jenjang SD hingga perguruan tinggi. Sekolah dianggap memiliki peranan penting dalam penguatan nilai-nilai karakter terutama yang berasal dari nilai Pancasila, nilai Keagamaan dan nilai kearifan lokal masyarakat. Melalui peran serta sekolah ini, diharapkan karakter anak bisa dibentuk sejak kecil. Dengan demikian ketika anak-anak ini menjadi pemuda dan orang dewasa dapat mewarisi karakter yang sesuai dengan Pancasila, Agama dan kearifan lokal masyarakat.

Pada era disrupsi seperti sekarang ini banyak perilaku generasi muda yang mulai bergeser dari nilai-nilai yang ada di masyarakat.

Hukum Perlindungan Konsumen: Bintang Pustaka

Konsumen adalah raja, namun pada kenyataanya konsumen selalu dikontruksikan ke dalam kerangka pihak yang konsumtif, hal tersebut mengakibatkan konsumen sering kali menjadi korban dalam hubungan jual beli dengan pelaku usaha (Produsen). Pasal-pasal yang diuraikan dalam buku ini berikut dengan penjelasan serta kritikan maupun dasar-dasar yang menyangkut dengan peraturan perundang-undangan yang lain, dengan maksud agar mudah dicerna baik dari kalangan akademis, profesional, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), kelompok organisasi maupun masyarakat umum.

Konsumen adalah raja, namun pada kenyataanya konsumen selalu dikontruksikan ke dalam kerangka pihak yang konsumtif, hal tersebut mengakibatkan konsumen sering kali menjadi korban dalam hubungan jual beli dengan pelaku usaha (Produsen).

MANAJEMEN PEMASARAN JASA

STRATEGI, MENGUKUR KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN

Tujuan bisnis perusahaan pada dasarnya adalah untuk menciptakan pelanggan baru dan mempertahankan kepuasan pelanggan yang sudah ada, karena pelanggan merupakan sumber pendapatan perusahaan. Semakin banyak jumlah pelanggan dan semakin intens pelanggan melakukan pembelian, maka pendapatan yang akan diterima oleh perusahaan juga akan bertambah. Perusahaan memerlukan kepuasan dari pelanggan jika ingin tetap bertahan dan berkembang dalam persaingan. Perusahaan dituntut tidak hanya meningkatkan kualitas produk tetapi juga kualitas pelayanan supaya bisa tampil menjadi penguasa atau pemenang dalam persaingan. Ketika segi kualitas produk pada perusahaan sejenis sudah semakin tipis perbedaannya, maka yang menjadi kunci utama untuk menjadi pemenang dalam persaingan tersebut adalah kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada para pelanggannya.

Tujuan bisnis perusahaan pada dasarnya adalah untuk menciptakan pelanggan baru dan mempertahankan kepuasan pelanggan yang sudah ada, karena pelanggan merupakan sumber pendapatan perusahaan.

Invasi Media Melanda Kehidupan Umat

"If you repeat a lie often enough, people will believe it, and you will even come to believe it yourself" (jika kamu terus mengulang-ulang menyiarkan suatu kebohongan, masyarakat lama-lama akan mempercayainya, bahkan kamu sendiri akan ikut mempercayainya). [Joseph Goebbels, ahli propaganda Hitler]. "Media adalah entitas paling ampuh di jagad ini. Media memiliki kekuatan menjadikan orang yang bersalah sebagai yang tak berdosa, dan sebaliknya. Disitulah letak kekuatannya, karena media mengendalikan pikiran massa." [Malcom X]. "Termasuk media yang penting dalam Jihad di masa kita sekarang ini adalah jaringan informasi internasional yang terkenal dengan nama internet, dimana jangkauannya sangat luas dari hari ke hari, dan berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus juta manusia dari Timur dan Barat dapat mengambil manfaat dan pelajaran darinya. Penulis yakin, bahwa Jihad seperti inilah yang terpenting dan harus diperhatikan di masa sekarang." [Dr. Yusuf Al Qaradhawi]. "Itu media Pak, jangan Bapak percaya! Yang Bapak percaya (orang-orang) disini! Karena kita orang, banyak informasi yang lihat dengan mata kepala sendiri. Media itu memang media pendusta semua itu. Ndak ada yang dipercaya itu. Karena kenyataannya kita orang di sini (warga Poso) yang tahu kejadian yang sesungguhnya disini." [Bu Zainab, orangtua Ahmad Nudin, korban penembakan di Poso]. "Nah, yang dianggap paling mengancam eksistensi Yahudi kelak adalah Indonesia, ketika Umat Islam Indonesia bersatu. Untuk mencegah persatuan itu, maka salah satu caranya adalah dengan membawa Neoliberalisme dan Neokapitalisme. Paham inilah yang mengatakan Islam sebagai teroris." [Dr. AC. Manullang, mantan ketua badan intelijen nasional] "Bagi seorang peneliti komunikasi seperti saya, paling tidak ada lima kebohongan media: 1). Membesar-besarkan data atau mengecil-ngecilkannya; 2). Memberitakan sesuatu yang tidak pernah ada; 3). Tidak memberitakan kejadian (baik) yang memang terjadi dan bermanfaat jika diberitakan; 4). Membohongi agenda public secara sengaja; 5). Membohongi publik dengan berkali-kali menekankan, bahwa mereka tidak sedang bohong." [Effendi Gazali, Phd. Pakar komunikasi politik dan akademisi] -pustaka al-kautsar-

"If you repeat a lie often enough, people will believe it, and you will even come to believe it yourself" (jika kamu terus mengulang-ulang menyiarkan suatu kebohongan, masyarakat lama-lama akan mempercayainya, bahkan kamu sendiri akan ikut ...

Megawati dalam Catatan Wartawan: Bukan "Media Darling" Biasa

Merujuk pada terminologi media darling, istilah itu bisa diartikan secara kata per kata sebagai kekasih media. Namanya seorang kekasih, apa pun yang dilakukan akan menjadi berita utama di media, paling tidak memperoleh porsi pemberitaan yang cukup luas. Bahkan secara ekstrem, entah benar atau salah yang dilakukan seorang tokoh, bila ia sudah berada di radar media dan dijadikan darling, tone pemberitaan akan cenderung positif. Media memaklumi apa yang dilakukannya. Dalam teori komunikasi, istilah media darling berkaitan dengan agenda setting, yaitu media memiliki kemampuan untuk membuat sebuah isu atau menjadikan seorang tokoh yang dinilai memiliki kelebihan untuk dipublikasikan terusmenerus. Ada hubungan timbal balik antara agenda yang dimiliki media dan perilaku audience. Bisa jadi seorang yang menjadi media darling berasal dari publik yang memang menghendaki munculnya calon alternatif. Namun tidak tertutup kemungkinan apa yang diagendakan oleh media, bila sudah diberitakan secara intensif, menjadi darling bagi media sekaligus darling bagi audience. Ketika menabur benih demokrasi di Indonesia pada era 1990-an, Ibu Megawati Soekarnoputri dijadikan darling oleh media. Dan kini, ia membuktikan bahwa dirinya bukan media darling biasa. Kalau sampai saat ini Ibu Megawati masih menjadi target media untuk mencari tahu keputusan apa yang akan diambil terkait dengan peristiwa politik, itu bukan karena ia seseorang yang mudah menceritakan sebuah rencana, tetapi karena Ibu Megawati bisa membuktikan konsistensinya dalam memperjuangkan Indonesia Raya.

Merujuk pada terminologi media darling, istilah itu bisa diartikan secara kata per kata sebagai kekasih media.