Sebanyak 1407 item atau buku ditemukan

Pancasila

Buku ini berisi tentang informasi tentang penanaman nilai-nilai Charakter and Nations Building atau Penanaman Karakter Bangsa yang bersumber dari Pancasila, yang menurut hemat penulis akan dapat membantu para pelajar sekolah menengah lebih memahami hakikat dan fungsi Pancasila dan sikap yang harus kita lakukan sebagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. (Balai Pustaka)"

Buku ini berisi tentang informasi tentang penanaman nilai-nilai Charakter and Nations Building atau Penanaman Karakter Bangsa yang bersumber dari Pancasila, yang menurut hemat penulis akan dapat membantu para pelajar sekolah menengah lebih ...

Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi

"Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, jadi sangat ideal apabila warga negara Indonesia memahami Pancasila, lalu mempraktikkannya dalam kehidupan pribadi, kehidupan bermasyarakat, maupun dalam dunia kerja. Proses pembelajaran pendidikan Pancasila pada dasarnya dilakukan secara berkelanjutan dari pendidikan dasar, menengah, sampai tinggi. Pada tingkat pendidikan tinggi, hal tersebut diperkuat oleh UU Pendidikan Tinggi No. 12/2012 tanggal 10 Agustus 2012 Pasar 35 ayat(3) yang menyebutkan bahwa kurikulum pendidikan tinggi tidak hanya wajib memuat mata kuliah Agama, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia, tetapi juga Pancasila. Buku ini memaparkan antara lain proses pertumbuhan nilai-nilai budaya bangsa hingga perumusan rancangan dasar negara secara runtut dan komprehensif, implementasi Pembukaan dan Pancasila dalam UUD 1945, kontroversi tentang penggali dan lahirnya Pancasila untuk menghindari kesalahan persepsi, dan dinamika kehidupan bernegara sejak Proklamasi hingga dewasa ini. Sebagai salah satu rujukan bagi mahasiswa maupun dosen mata kuliah Pancasila, buku ini dilengkapi dengan standar kompetensi pendidikan Pancasila, di mana tiap bab menyertakan kompetensi dasar serta indikator pencapaiannya."

"Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, jadi sangat ideal apabila warga negara Indonesia memahami Pancasila, lalu mempraktikkannya dalam kehidupan pribadi, kehidupan bermasyarakat, ...

Islam yang Mencerahkan dan Mencerdaskan

Mengapa relasi sosial kita di ruang publik terasa makin cenderung mendahulukan egoisme? Ruang-ruang sosial kita terasa makin kehilangan pengetahuan yang sangat mendasar, yakni cinta dan kasih. Padahal, cinta dan kasih merupakan visi dan misi tertinggi dari agama Islam, yaitu rahmatan lil ‘alamin. Rasulullah Muhammad Saw sebagai utusan Allah Swt jelas dihadirkan untuk menyebarkan tugas-tugas kemanusiaan tersebut ke seluruh seantero alam. Yakni, membebaskan penderitaan umat manusia sekaligus menebarkan cahaya ilmu pengetahuan dan keadilan. Prinsip utama dari visi dan misi ini ialah engkau adalah aku dan aku adalah engkau. Pandangan dan gagasan dasar ini membawa konsekuensi logis bahwa kita harus secara terus-menerus dan tanpa lelah berjuang untuk menghormati kesucian martabat orang lain, menaklukkan kecenderungan egoisme dan arogansi diri sambil meletakkan orang lain di dalam hati kita sebagai ciptaan Allah Swt yang setara. Begitulah substansi buku ini dihadirkan ke tengah-tengah kita, yaitu untuk merefleksikan kembali pemahaman Islam kita dengan berdasar kepada sumber-sumber autentiknya dan beriring dengan dinamika keilmuan yang terus bergerak maju dan realitas kehidupan yang semakin kompleks. Kita dituntut secara epistemologis untuk menyalakan berislam secara cerdas sekaligus mencerahkan, yang salah satu arah besarnya ialah dengan memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan.

Rasulullah Muhammad Saw sebagai utusan Allah Swt jelas dihadirkan untuk menyebarkan tugas-tugas kemanusiaan tersebut ke seluruh seantero alam.

Kontestasi Merebut Kebenaran Islam di Indonesia

Buku ini menganalisis secara kritis-apresiatif argumen para pemikir muslim yang tergabung dalam pemikiran Islam eksklusif, inklusif, dan pluralis di Indonesia tentang esensi Islam dan sikap al-Qur'an terhadap penganut Yahudi dan Nasrani. Selain itu, penulis juga menawarkan argumen pemikiran Islam sendiri tentang kedua masalah tersebut dengan menggunakan metode berpikir pluralis dan humanis. Hasilnya, buku kritis ini menawarkan konsep Islam tunggal universal dan plural. Semua agama Samawi yang disebut Yahudi, Nasrani, dan Islam adalah satu esensi, yakni Islam, sebagai sikap kepasrahan total manusia kepada Allah. Buku ini juga menawarkan penyikapan yang humanis kepada pihak-pihak lain yang satu esensi itu, terutama dalam konteks kehidupan beragama di Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika ini. Dengan metode berpikir tersebut, nilai-nilai luhung rahmatan lil 'alamin Islam akan memancar luas ke pelbagai aspek kehidupan umatnya sendiri sekaligus umat agama lain: sebuah bangunan berbangsa dan bernegara yang menjadi dambaan semua orang.

Buku ini menganalisis secara kritis-apresiatif argumen para pemikir muslim yang tergabung dalam pemikiran Islam eksklusif, inklusif, dan pluralis di Indonesia tentang esensi Islam dan sikap al-Qur'an terhadap penganut Yahudi dan Nasrani.

Islamku Islammu Islam Kita

“Tidak ada agama yang namanya menunjukkan visinya, kecuai Islam. Dan tidak ada nama Allah yang paling banyak disebut, kecuali al-Rahman dan al-Rahim, yang berarti kasih sayang. Buku cendekiawan muda Islam ini mengurai kedua makna tersebut dengan cara yang bersahaja, tetapi substansial.” K.H. Husein Muhammad “Dan Aku tidak mengutusmu (Wahai, Muhammad) selain sebagai rahmat bagi alam semesta.” (QS. Al-Anbiya’, 107). Buku ini secara khusus saya susun dengan tuturan sederhana untuk memperlihatkan bahwa Islam kita adalah sebenar-benarnya agama yang rahmatan lil ‘alamin. Musykil betul buat siapa pun untuk menciptakan dunia ini, semua umat Islam, berada di bawah satu panji paham, aliran, dan mazhab. Hasrat begitu bukan hanya menentang sunnatullah yang telah menggariskan dunia ini majemuk, tapi sekaligus rawan menjungkalkan kita pada kepongahan hawa nafsu merasa diri paling benar, paling suci, dan paling sesuai tuntunan Allah dan Rasulullah Saw, hingga terjerembab mengesahkan sikap-sikap negatif kepada orang lain, melukai teladan akhlak karimah Sang Nabi Saw. Sungguh tiada sikap terbaik buat semua kita di tengah khittah kemajemukan Islam ini selain semata mengedepankan akhlak karimah, seperti hormat-menghormati atas pilihan paham dan mazhab setiap kita dan welas-asih sebagai sesama manusia yang sejatinya sedang sama-sama berjuang dan mengharap ridha Allah Swt dan syafaat Rasululah Saw. Ihwal paham dan mazhab siapa yang mutlak benar, biarkanlah ia selalu menjadi Hak Prerogatif Allah Swt. Mari gempalkan Islam yang telah dikaruniakanNya dengan hati cemerlang dan wajah bercahaya: bahwa Islamku dan Islammu, dalam keragaman perbedaannya, adalah Islam kita –Islamnya Allah, Islamnya Rasulullah Saw.

Mari gempalkan Islam yang telah dikaruniakanNya dengan hati cemerlang dan wajah bercahaya: bahwa Islamku dan Islammu, dalam keragaman perbedaannya, adalah Islam kita –Islamnya Allah, Islamnya Rasulullah Saw.

PENGANTAR ILMU POLITIK: SUATU PENGANTAR

Guna mempermudah memilah dan memilih bacaan yang relevan bagi mahasiswa, maka buku pengantar “Ilmu Politik: Suatu Pengantar” sederhana ini hadir. Buku ini diolah dari berbagai kepustakaan politik dan demokrasi. Diktat dimaksudkan juga melengkapi referensi utama dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Politik yang telah ditentukan dalam Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Tumbuh harapan dengan bekal yang tersedia, mahasiswa Ilmu Komunikasi di Unika Seogijapranata lebih gampang memahami Ilmu Politik dan tentunya dinamika politik yang saling tali temali dengan dinamika studi Ilmu Komunikasi.

Guna mempermudah memilah dan memilih bacaan yang relevan bagi mahasiswa, maka buku pengantar “Ilmu Politik: Suatu Pengantar” sederhana ini hadir.

Pengantar Teori Pers Tanggung Jawab Sosial

Buku kecil yang sedang Anda pegang ini bermula dari catatan-catatan perkuliahan saya, beberapa tahun silam. Saat itu, buku "Four Theories Of The Press" hasil karya Fred S. Siebert, Theodore Petersons, dan Wilbur Schramm terbitan University of Illiois Pres, Urbana menjadi buku yang wajib untuk dipelajari. Waktu itu, buku yang memuat tentang teori-teori pers dari empat masa, menjadi buku wajib bagi mahasiswa ilmu komunikasi, wartawan, pekerja media penyiaran maupun masyarakat yang ingin mengetahui seluk-beluk dunia pers. Akan tetapi, empat teori yang dikemukakan Siebert, Petersons dan Schramm tersebut merupakan teori normative yang berasal dari pengamatan, bukan dari hasil uji dan pembuatan hipotesis dengan menggunakan metode ilmu sosial. Secara khusus, buku ini akan membahas mengenai Teori Pers Tanggung Jawab Sosial sebagai bab ketiga pada buku 'Four Theories of The Press' yang diulas Theodore Peterson. Tentunya agar mahasiswa dan pembaca memiliki kemampuan praktis dalam menyusun karya jurnalistik, khususnya sebagai pemahaman terhadap situasi politik dunia yang melatarbelakangi berbagai media massa, kantor berita dan kerja wartawan dari berbagai negara.

Buku kecil yang sedang Anda pegang ini bermula dari catatan-catatan perkuliahan saya, beberapa tahun silam.

Pengantar Teori Pers Libertarian

Buku kecil ini membahas mengenai Teori Pers Libertarian sebagai bagian dari Empat Teori Pers yang diulas Fred S. Siebert. Dalam teori Libertarian, pers bukan instrumen pemerintah, melainkan sebuah alat untuk menyajikan bukti dan argumen-argumen yang akan menjadi landasan bagi orang banyak untuk mengawasi pemerintah dan menentukan sikap terhadap kebijaksanaannya. Secara khusus, buku ditujukan agar mahasiswa dan pembaca memiliki kemampuan praktis dalam menyusun karya jurnalistik, khususnya sebagai pemahaman terhadap situasi politik dunia yang melatarbelakangi berbagai media massa, kantor berita dan kerja wartawan dari berbagai negara. Tentu saja kecil ini tentu tak lepas dari berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf dan selalu membuka diri untuk kritik, saran, masukan dan berbagai bahan diskusi demi perbaikan edisi mendatang.

Buku kecil ini membahas mengenai Teori Pers Libertarian sebagai bagian dari Empat Teori Pers yang diulas Fred S. Siebert.

Pengantar metodologi penelitian untuk ilmu pengetahuan sosial

Teknik Komunikasi Langsung penyelidik mengumpulkan data dengan jalan mengadakan komunikasi langsung dengan subyek penyelidikan baik didalan situasi yang sebenarnya maupun didalam situasi buatan . 4. Teknik Komunikasi Tak Langsung ...