Sebanyak 710 item atau buku ditemukan

PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI

Buku ajar ini adalah merupakan hasil kegiatan pendampingan masyarakat pada Skim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Kontrak Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2019 dengan judul kegiatan “Kelompok Wanita Tani Desa Sereang Kabupaten Sidenreng Rappang Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional”. Buku ajar ini diperuntukkan untuk kalangan mahasiswa, dosen, juga bagi yang gemar membaca di semua kalangan. Buku bahan ajar ini terbit berkat dukungan dari beberapa pihak, olehnya itu kami sangat berterima kasih kepada Bapak Dr. H. Jamaluddin, S.Sos., M.Si. (Rektor Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang), beserta seluruh teman-teman dosen dan staf Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang, yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga buku ajar ini dapat diterbitkan.

, M.Si. (Rektor Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang), beserta seluruh teman-teman dosen dan staf Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang, yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga buku ajar ini dapat diterbitkan.

Reorientasi dan pengembangan ilmu pengetahuan sosial di era Indonesia baru

Kurikulum pada periode tahun 1975 - an yang merupakan masa kepopuleran
pendidikan IPS juga tidak berhasil melahirkan satu konsep IPS yang ... Untuk
jenjang Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidayah ( SD / MI ) IPS dikatakan sudah
terpadu .

Living Democracy in Denmark

Independent Farmers, Farmers' Cooperation, the Folk High Schools, Cooperation in the Towns, Social and Cultural Activities, Social Legislation, a Danish Village

... so khus SARONDERSI BE Bulbjerg nose Brovst Consum RÖNNE N SVANEKE
EKSÖ o u tsou SUNOD ALORS Sonials ho TSTEDES Mörstar niat sagup
Dueodde SM A Blumfjord ware Aggerho Repu T det Hadis Tgborong Τ Anholt
Hatoare ...

Living with Religious Diversity

Looking beyond exclusively state-oriented solutions to the management of religious diversity, this book explores ways of fostering respectful, non-violent and welcoming social relations among religious communities. It examines the question of how to balance religious diversity, individual rights and freedoms with a common national identity and moral consensus. The essays discuss the interface between state and civil society in ‘secular’ countries and look at case studies from the the West and India. They study themes such as religious education, religious diversity, pluralism, inter-religious relations and exchanges, dalits and religion, and issues arising from the lived experience of religious diversity in various countries. The volume asserts that if religious violence crosses borders, so do ideas about how to live together peacefully, theological reflection on pluralism, and lived practices of friendship across the boundaries of religious identity-groupings. Bringing together interdisciplinary scholarship from across the world, the book will interest scholars and students of philosophy, religious studies, political science, sociology and history.

The qasba is predominantly Muslim and, according to its residents, Muslims
comprise around 90 per cent of the total population and are divided into Barelwis,
Deobandis, Ahle Hadis and the Shias, with the Barelwis in the majority.

Metodologi penelitian masjarakat

Bila kita mengatakan , bahwa didalam projeksi itu dunia luar digunakan sebagai analogon , maka kita dengan demikian meniadakan adanja komunikasi , karena komunikasi berarti terbuka untuk dunia luar , atau mengenal „ ketidaksamaan orang ...

Islam and Citizenship Education

The scholarly contributors to this volume investigate various means to stimulate and facilitate reflection on new social relations while clarifying the contradictions between religious and social affiliation from different perspectives and experiences. They explore hindrances whose removal could enable Muslim children and youth to pursue equal participation in political and social life, and the ways that education could facilitate this process.

There are many verses in the Qur'an praising those who migrate. Qur'an 2: 218
says, “Those who believed and migrated and struggled in the way of God are
those who are hopeful of the mercy of God. God is Forgiving and Merciful.”
Another ...

Taha Husain's Education

From Al Azhar to the Sorbonne

Taha Husein is rightly regarded as the father of modern Arabic literature and his work is widely used as introductory texts for students of the language. In this highly original book, Dr Mahmoudi describes Husein's cultural and intellectual journey through his education in Egypt and France. Husein's humanism and modernism can be traced from his time at the al Azhar through his time in the influential circle of Ahmad Lutfi al-Sayyid to his famous study mission to France, where he witnessed the twilight of positivism. Taha Husein's Education will add to our understanding of this great Egyptian author and the contexts that shaped and informed his thought.

He went to the village kuttdb (Qur'anic school), the curriculum of which consisted
almost exclusively of learning the Qur'an by heart; and he memorized the entire
Book at the age of nine. His education could have ended there, and he would ...

Model Pendidikan Tasawuf Pada Tariqah Shadhiliyah

Masyarakat modern merasa kehilangan pegangan hidup setelah mereka terlelap dalam kehidupan materialismenya, kemudian mengalami kebingungan. Mereka menjadi bingung dan skeptis dengan materialisme. Karenanya mereka berpikir tentang sesuatu yang lebih dari sekedar benda-benda di sekeliling mereka, bahwasanya ada hal-hal yang transenden di balik kehidupan manusia. Oleh karena itu sebagian manusia kembali kepada nilai-nilai keagamaan, sebab salah satu fungsi agama adalah memberikan makna bagi kehidupan. Dalam agama Islam terdapat ajaran yang dikenal dengan istilah tasawuf. Sesuai dengan pandangan tasawuf dalam tariqah Shadhiliyah ini, antara lain: Tidak menganjurkan murid-muridnya untuk meninggalkan profesi dunia dan tidak melarang mereka untuk menjadi orang kaya secara materi, asalkan hatinya tidak bergantung pada harta yang dimilikinya, memperhatikan pelaksanaan syariat Islam, zuhud dengan mengosongkan hati dari selain Allah. Selain itu, mereka harus berupaya mencapai “langit” (mengenal Dzat Allah) dan beraktifitas dalam realita di “bumi” ini. Beraktifitas sosial untuk kemaslahatan umat adalah bagian integral dari hasil kontemplasi. Karena jiwa manusia membutuhkan Tasawuf, maka perlu ditransformasikan kepada generasi penerus melalui pendidikan Tasawuf. Semoga buku ini menjadi ilmu yang bermanfaat. [ ]

Masyarakat modern merasa kehilangan pegangan hidup setelah mereka terlelap dalam kehidupan materialismenya, kemudian mengalami kebingungan.

Islam, Education, and Reform in Southern Thailand

Tradition & Transformation

"This is a remarkable piece of scholarship that illuminates general and specific tendencies in Islamic education in South Thailand. Armed with an enormous amount of rich empirical detail and an elegant writing style, the author debunks the simplistic Orientalist conceptions of Wahhabi and Salafi influences on Islamic education in South Thailand. This work will be a state-of-the-art source for understanding the role of Islam and the ongoing conflict in this troubled region of Southeast Asia. The book is significant for those scholars who are attempting to understand Muslim communities in Southeast Asia, and also for those who want deep insights into Islamic education and its influence in any area of the Islamic world." - Raymond Scupin, Professor of Anthropology and International Studies Lindenwood University, USA "Few books address the sensitive issue of Islamic education with empathy as well as critical distance as Joseph C. Liow’s Islam, Education, and Reform in Southern Thailand. He examines global networks of religious learning within a local Thai as well as regional Asian context by brilliantly revealing the intersections between religion, politics and modernity in an accessible and illuminating manner. Traditional educational institutions rarely receive such sensitive and balanced treatment. Liow's book is a tour de force and mandatory reading for policy-makers, academics and all of those interested in current affairs." - Ebrahim Moosa, Associate Professor of Islamic Studies, Department of Religion, Associate Director, Duke Islamic Studies Center (DISC), Duke University, USA "Islam, Education, and Reform in Southern Thailand is Joseph Chinyong Liow's critical attempt to map out the reflexive questioning, locations of authority, dynamics and contestations within the Muslim community over what constitutes Islamic knowledge and education. Through the optics of Islamic education in Southern Thailand, Liow manages to brilliantly portray the ways in which Muslim minority negotiate their lives in the local context of violence and the global context of crisis of modernity." - Chaiwat Satha-Anand, Senior Research Scholar, Thailand Research Fund, Author of The Life of this World: Negotiated Muslim Lives in Thai Society

For information about Shaykh Said Hawwa, see Al Mustasyar Abdullah al Aqil,
Mengenang Said Hawwa [Reflection on Said Hawwa] <www.boemi- islam.com>
(accessed 27 May 2004). While he was undoubtedly a Salafi, Said Hawwa was ...

Kurikulum Pesantren (Model Integrasi Pembelajaran Salaf Dan Khalaf)

Berbeda dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan Kurikulum 2013 yang didesain sebagai kurikulum nasional dalam pembelajaran di sekolah dan madrasah yang memiliki fokus dan spesifikasi indikator dalam bidang perencanaan sampai pada evaluasi proses pembelajaran pada madrasah ataupun sekolah tingkat nasional. Kurikulum pesantren merupakan serangkaian bahan, tujuan, isi dan metode pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek “tafaqquh fiddien” nya guna mengukuhkan identitas kultur sekaligus sebagai pola yang berbeda dengan institusi pendidikan Islam dengan negara-negara lain, baik pada pesantren salaf maupun khalafnya. Salah satu fenomena yang urgen di pesantren salaf maupun pesantren khalaf tentang kurikulum khususnya pada metode dalam pembelajaran bahasa arab adalah pada pesantren salaf lebih menekankan penguasaan qowā’id nya daripada muhādasah saja, dan sebaliknya, pada pesantren khalaf lebih menekankan pada muhādasah saja daripada qowā’id nya, sehingga terdapat tantangan yang serius untuk dipecahkan agar pesantren salaf dan khalaf tetap survive dengan tidak meninggalkan substansi diktum pesantrennya, yaitu (al-muhāfadlatu ‘ala al-qodhīmi ash shālih ma’a al akhzu bī al jadīdi al ashlāh) (memelihara hal-hal baik yang telah ada sambil mengembangkan hal-hal yang baru yang lebih baik), sehingga penelitian berbasis pesantren merupakan suatu keharusan sebagai bentuk media ibadah ilmiah. Kurikulum Pesantren (Model Integrasi Pembelajaran Salaf Dan Khalaf) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak

Kurikulum Pesantren (Model Integrasi Pembelajaran Salaf Dan Khalaf) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak