Sebanyak 1638 item atau buku ditemukan

Assassin

Sejarah Sebuah Sekte Radikal dalam Islam

Tidak ada pelajar studi Islam yang tidak familiar dengan kajian-kajian kritis, dalam, dan otoritatif seputar persolah sejarah dan kebudayaan Islam besutan Bernard Lewis. Ia merupakan sedikit dari cendekiawan Barat yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk meneliti dunia Islam. Di antara karya emasnya ialah buku ini: buah riset panjangnya tentang sebuah sekte, aliran, dan idelog dalam sejarah peradaban Islam yang berkarakter amat keras, ektrem, dan radikal. Mereka tak segan-segan menabrak kelompok aliran manapun dengan cara-cara yang bahkan mengerikan atas nama kebenaran dan keagungan Islam yang hakiki. Siapa mereka?

Tidak ada pelajar studi Islam yang tidak familiar dengan kajian-kajian kritis, dalam, dan otoritatif seputar persolah sejarah dan kebudayaan Islam besutan Bernard Lewis.

Islam Dalam Arus Sejarah Indonesia

Dalam sejarah Indonesia, tidak diragukan lagi bahwa kehadiran Islam telah memberi sumbangan sangat berarti bagi proses perkembangan masyarakat Indonesia. Salah satu kontribusi yang menonjol adalah Islam meletakkan landasan kukuh bagi satu proses komunikasi dan interaksi sosiokultural di antara berbagai masyarakat di wilayah-wilayah yang tersebar di berbagai pulau. Hal tersebut dikarenakan islamisasi, yang berlangsung sejalan dengan meningkatnya jaringan dagang Asia, telah membuat masyarakat Nusantara terhubungkan satu sama lain, bukan hanya dengan tali agama melainkan juga dengan jaringan bisnis dan diplomasi politik. Pada titik ini, Islam tampil sebagai satu kekuatan pengikat yang menyatukan berbagai kelompok masyarakat yang beragam, yang melampaui perbedaan-perbedaan terkait identitas lokal-primordial. Buku ini menghadirkan narasi dan analisis sejarah bagaimana perkembangan Islam di Nusantara dan peran pentingnya sebagai penyimpul bangsa yang ada. Bagian pertama dari empat bagian yang ada membahas tentang proses awal islamisasi yang berkaitan dengan perdagangan dan pembentukan kerajaan. Bagian selanjutnya memaparkan perkembangan peradaban Islam di bumi Nusantara yang dilanjutkan dengan bagaimana peradaban Islam Nusantara menghadapi tantangan baru berupa kolonialisme. Dan sebagai penutup adalah paparan tentang awal pergerakan modern Islam di Indonesia. Ditulis dengan deskripsi sejarah yang perinci, buku ini dapat menjadi referensi penting bagi para mahasiswa dan juga akademisi dalam hal sejarah Islam, khususnya perkembangan dan dinamika Islam Nusantara. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Dalam sejarah Indonesia, tidak diragukan lagi bahwa kehadiran Islam telah memberi sumbangan sangat berarti bagi proses perkembangan masyarakat Indonesia.

Sejarah Peradaban Islam Terlengkap

Islam ialah agama monoteisme terakhir yang diturunkan oleh Allah Swt. sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Islam adalah agama hanif, lurus, dan diyakini sebagai penyempurna agama-agama lain. Sebab, semua ajaran yang ada dalam agama-agama sebelumnya (Yahudi dan Kristen), juga ada dalam Islam. Buku ini dapat dikatakan sebagai babon (buku sejarah lengkap) agama Islam. Sebab, di dalamnya tidak hanya dibahas mengenai pengertian agama Islam, dasar-dasar hukumnya, berbagai aliran di dalamnya, dan pokok-pokok ajarannya. Buku ini menerangkan lebih luas dari itu, yakni mulai dari kehidupan bangsa Arab sebelum Islam datang, sejarah hidup Nabi Muhammad Saw., perkembangan Islam awal, perkembangan Islam masa Khulafaur Rasyidin, perkembangan Islam pada masa dinasti-dinasti Islam, hingga sejarah Islam di Asia Tenggara dan Indonesia. Semuanya coba diulas secara detail dan komprehensif dengan bahasa yang cerdas, ringan, dan mudah dimengerti. Buku ini juga diharapkan dapat menambah referensi buku-buku sejarah agama Islam yang telah ada. Dan, yang terpenting, mampu memberikan informasi baru kepada para pembacanya dalam memahami dan mempelajari agama Islam; sejarah, ajaran, dan pengaruhnya terhadap dunia.

Islam ialah agama monoteisme terakhir yang diturunkan oleh Allah Swt. sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta.

Bencana-Bencana Besar Dalam Sejarah Islam

Buku asli ini berjudul An-Nawazil Al-Kubra fi At-Tarikh Al-Islami (Bencana-bencana Besar dalam Sejarah Islam). Bencana-bencana yang dimaksud adalah; jatuhnya Baghdad di tangan pasukan Mongol pada tahun 656 H, jatuhnya Baitul Maqdis di tangan tentara Salib pada tahun 492 H, lalu jatuhnya Granada di Andalusia dan berakhirnya daulah Islam di negeri itu pada tahun 897 H/1592 M, Terakhir adalah jatuhnya kekhalifahan Utsmani pada tahun 1342 H/1924 M yang merupakan akhir dari benteng pertahanan Islam. Empat kota bersejarah yang menjadi basis kekuatan Islam pada masa lalu itulah yang menjadi pembahasan dalam buku ini. Sang penulis, Dr. Fathi Zaghrut, tak hanya menggambarkan tentang keruntuhan basis-basis pemerintahan Islam tersebut, tetapi juga memberikan analisa-analisa yang tajam tentang mengapa kota-kota tersebut mengalami keruntuhan? Karena itu, buku ini tidak mengajak kaum muslimin untuk meratapi apa yang telah terjadi pada masa lalu, tetapi mengajak kita semua untuk belajar, melakukan introspeksi, dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak melakukan kesalahan di masa lalu. Mengambil hikmah yang terserak dari peristiwa masa lalu, inilah yang menjadi poin terpenting dalam buku ini.

Sang penulis, Dr. Fathi Zaghrut, tak hanya menggambarkan tentang keruntuhan basis-basis pemerintahan Islam tersebut, tetapi juga memberikan analisa-analisa yang tajam tentang mengapa kota-kota tersebut mengalami keruntuhan?

Percikan Api Sejarah

“Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa” (Al-Baqarah : 66) Sejarah merupakan komponen yang sangat dibutuhkan dalam perubahan dunia. Dunia Islam mempunyai banyak sekali sejarah-sejarah yang sepatutnya dapat menjadi pelajaran untuk Kaum Muslimin saat ini. Perkembangan Islam di Indonesia sangat berkaitan dengan perkembangan Islam Internasional. Akan tetapi, karena adanya deislamisasi sejarah yang dilakukan oleh musuh Islam agar masyarakat Indonesia merasa bahwasanya Islam merupakan agama baru. Bahkan, merupakan agama yang meruntuhkan Kerajaan Hindu-Budha yang mengalami masa kejayaan sebelum adanya Islam, dan mengalami keruntuhan sejak masuknya Islam pada abad ke-13 M. Benarkah Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M? Bukankah jauh sebelum abad itu, sudah ditemukan bukti-bukti peradaban Islam? Pengalaman lebih menggetarkan dari teori dan pandangan, maka sangat layak kita mengambil pelajaran dari para pelaku sejarah. Hanya cetakan sejarah yang memberi pengaruh pada kehidupanlah yang akan dikenang. Kenangan indah maupun suram semua menjadi bagian dari cetakan sejarah itu sendiri. Mozaik-mozaik hikmah itu akan kita temukan dari setiap percikan api sejarah yang telah mewarnai kancah kehidupan ini.

Kenangan indah maupun suram semua menjadi bagian dari cetakan sejarah itu sendiri. Mozaik-mozaik hikmah itu akan kita temukan dari setiap percikan api sejarah yang telah mewarnai kancah kehidupan ini.

Historiografi Ibnu Khaldun

Analisis Atas Tiga Karya Sejarah Pendidikan Islam

Bagaimana sejarah itu ditulis?Ibnu Khaldun (1332-1406 M) sebagai Bapak Historiografi menawarkan model penulisan sejarah kritis. Historiografi atau fann al-tārīkh merupakan proses rekonstruksi masa lampau, yang tidak hanya melandaskan pada sisi luarnya an sich, tapi lebih penting dari itu adalah memperhatikan sisi dalamnya. Untuk itu, diperlukan metode dirāyah (metode kritik), yang menekankan kepada kesaksian langsung sebagai sumber sejarah, di samping juga menekankan perlunya interpretasi bagi setiap peristiwa sejarah.Metode ini melandaskan dirinya pada segi rasionalitas, yaitu dengan menggunakan bantuan analisis ilm al-‘umrān sehingga sejarah menjadi berdimensi sosial. Bagi Ibnu Khaldun, metodologi penulisan sejarah seperti ini berguna untuk mengetahui masa lampau dalam rangka menatap masa depan peradaban manusia. Historiografi ala Khaldunian di atas menjadi penting untuk melihat karya sejarah pendidikan Islam saat ini, yang umumnya ditulis dengan penulisan sejarah non-kritis.Sejarah pendidikan Islam bagaimanapun juga adalah sejarah, yang dituntut untut mampu menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa pendidikan terjadi. Bantuan analisis ilmu sosial dan kultur, karenanya, menjadi keniscayaan, sehingga melahirkan karya sejarah pendidikan Islam, yang selain sarat akan fakta-fakta historis, tapi juga berkontribusi ilmiah bagi pengembangan pendidikan Islam. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Bagaimana sejarah itu ditulis?Ibnu Khaldun (1332-1406 M) sebagai Bapak Historiografi menawarkan model penulisan sejarah kritis.

SEJARAH SOSIAL PENDIDIKAN ISLAM

Penulis : Dr.SAMSUL BAHRI,MA Ukuran : 15,5 cm x 23 cm Tebal : 183 Halaman ISBN : 978-623-79439-9-0 BLUR : Perjalanan dan dinamika pertumbuhan dan perkembangan pendidikan dalam Islam merupakan sejarah panjang yang banyak memperikan pelajaran berharga mulai zaman Nabi Muhammad SAW, zaman Sahabat, Dinasty Ummayyah dan Dinasty Abbasiyah sampai di Indonesia untuk dijadikan momentum dalam memajukan pendidikan Islam. Buku ini menarik untuk dijadikan amunisi dalam perkembangan dunia pendidikan Islam menghadapi era globasiasi dan berusaha menata masa depan lembaga pendidikan Islam dengan berpegang pada tradisi pendidikan Islam yang dibangun Nabi Muhammad SAW. Dan pada zaman keemasan Islam. Buku ini sangat menarik karena memakai pendekatan sejarah dan ilmu sosial, dalam mengkaji pendidikan Islam. Akhirnya Buku ini menjadi acuan pokok bagi mahasiswa Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (UIN, IAIN, dan STAIN) khususnya pada prodi pendidikan Islam.

Penulis : Dr.SAMSUL BAHRI,MA Ukuran : 15,5 cm x 23 cm Tebal : 183 Halaman ISBN : 978-623-79439-9-0 BLUR : Perjalanan dan dinamika pertumbuhan dan perkembangan pendidikan dalam Islam merupakan sejarah panjang yang banyak memperikan pelajaran ...

Pengantar Bimbingan Dan Konseling Pendekatan Qur’ani: Dalam Berbagai Kekhasan Setting Kehidupan

Berbeda dengan nabi dan rasul sebelumnya yang menerima mukjizat berupa obyek dan material berkaitan dengan trend peradaban dan kebudayaan yang dibatasi waktu, maka kemukjizatan Muhammad Saw adalah kitab suci Al Qur’an itu sendiri. Dalam kurun waktu yang lama semenjak kitab ini diturunkan bahkan setelah wafatnya Sang Nabi, Al Qur’an menjadi topik yang menghangat dan memiliki kemulian yang masih mencengangkan para pakar dari berbagai disiplin ilmu dan dari berbagai bangsa dan agama. Semakin berkembang hingga dasawarsa terakhir ini menjadi telaah keilmuan yang meluas, bukan hanya perspektif agama, tetapi di dalam kitab ini juga berbicara banyak ilmu pengetahuan dan teknologi sampai seni. Sungguh berbangga hatilah mereka yang memiliki keimanan yang tulus sehingga memiliki kalimat yang sama sebagaimana disebutkan dalam firman Allah. Salah satu perhatian ayat-ayat Al Qur’an yang tidak dapat dilewatkan adalah kajian kejiwaan dan gejala kejiwaan (psikis). Seperti yang tertera pada pada firman Allah Swt dalam Al Qur’an pada surah Yunus ayat 57: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman” (QS. Yunus [10]: 57). Telaah pada ayat tersebut mengisyaratkan keberadaan bimbingan dan konseling telah lama disebutkan dalam Al Qur’an. Hal ini juga menunjukkan bahwa permasalahan psikologis dan upaya terapi dalam proses konseling sudah mendapat perhatian secara khusus mendalam. Buku yang hadir ditangan pembaca ini pengantar awal dalam serangkaian upaya membingkai puzzle berserak di dalam Al Qur’an pelaksanaan bimbingan dan konseling berdasarkan pendekatan Al Qur’an, yang tentunya bisa dilaksanakan dalam berbagai setting kehidupan. Tentu sudah banyak buku sejenis yang membahas hal serupa, tetapi menelaah pelaksanaan bimbingan dan konseling berdasarkan ayat-ayat Al Qur’an tentu saja merupakan hal yang berbeda. Kepada para pembaca dan pemerhati kami mengucapkan selamat membaca dan menjelajahi isi buku ini....... Pengantar Bimbingan Dan Konseling Pendekatan Qur’ani: Dalam Berbagai Kekhasan Setting Kehidupan ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak*

Ahman (1998: 121-123) menggambarkan sejumlah gambaran strategis yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan bimbingan dan konseling pada SD/MI yakni ...

ISLAM MAJEMUK; Pengejawantahan Pendidikan, Interpretasi dan Model Islam Keindonesiaan

Buku ini layak untuk dibaca oleh mahasiswa maupun steakholders pengelola pendidikan dan masyarakat umumnya. Dalam buku ini dijelaskan tentang problematika yang dihadapi oleh dunia pendidikan (Islam), dan interpretasi dari doktrin-doktrin ajaran Islam kemudian tampilan wajah Islam yang berbeda yang jika tidak bisa kita sikapi secara bijak akan memunculkan konflik dan persoalan baru. Sebagaimana kita mafhumi bersama bahwa dalam realitas sejarah, Islam memiliki banyak wajah, banyak ruang, ada Islam 'luas, ada Islam sempit di bidang agidah, mistisisme, maupun figh. Sebagai konsekuensinya memunculkan banyak mazhab, sekte dan aliran. Bahkan ada Islam tekstualis dan kontekstualis serta dari sisi typology dan pendekatan ada yang bercorak purivikasi dan ada yang pendekatan kultural dengan mengakomodasi budaya lokal daerah setempat. Lalu pada tataran implementatif keagamaan banyak bermunculan organisasi kemasyarakatan (keagamaan) yang bermuatan pesan-pesan pemahaman dari doktrin dan ajaran agama yang berbeda. Hal ini bisa difahami dari asbab al-ikhtilaf pemahaman keagamaan yang kelihatannya berbeda, paling tidak disebabkan oleh adanya beda dalil, beda pemahaman dalil, beda metode dan beda konsep masalah. Tetapi dengan berhujjah pada 'Ihtilaf al-Imam Rahmat al-Ummah, maka kita dapat mengatakan sepakat dalam perbedaan dengan bersikap tasamuh, toleran dengan pandangan orang/ kelompok/ aliran/ paham lain—apalagi ada adagium yang mengatakan, sepanjang mereka memiliki dalil, maka memiliki potensi benar—dengan meyakini bahwa yang memiliki kemutlakan kebenaran hanyalah Tuhan. Sehingga dengan meminjam bahasa Nurcholish Madjid, jangan memutlakkan pandangan, interpretasi kita, karena jika demikian kita sudah terjebak pada kemusyrikan—sudah mensejajarkan diri dengan Tuhan—memutlakkan pendapat dan pandangannya. Sehingga, untuk mencapai idealitas Islam yang rahmatan li al-alamin yang memiliki ruang kemanusiaan untuk berbeda pandangan, diperlukan upaya pendidikan yang komprehensif. Pendidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia, sehingga menjadi manusia yang paripurna—walaupun kita melihat banyak problem yang dihadapi pendidikan (Islam)—untuk mencapai idealitas Islam itu sendiri. Adalah tugas kita bersama untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat (Islam), sehingga perbedaan menjadi modal dasar dalam memajukan ummat (Islam) dan bangsa Indonesia.

... of learning or science is used in its application to the affairs of other or ini the practice of an art founded upon it‖, pada Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), h.

MODEL PENDIDIKAN PESANTREN SALAFI

Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia, pendidikan Islam dimulai dari kontak pribadi maupun kolektif antara mubaligh (pendidik) dengan peserta didik. Setelah komunitas muslim terbentuk di suatu daerah, maka mulailah mereka membangun masjid. Masjid difungsikan selain tempat ibadah juga tempat pendidikan. Masjid merupakan lembaga pendidikan Islam yang pertama muncul disamping tempat kediaman ulama atau mubaligh. Kemudian muncullah lembaga-lembaga pendidikan Islam lainnya seperti pesantren, dayah, dan surau. Nama-nama tersebut walaupun berbeda, tetapipada hakikatnya sama yakni sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan agama. Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang ada di pulau Jawa, diperkenalkan sekitar 500 tahun yang lalu. Merupakan model pendidikan Islam pertama dan tertua di Indonesia. Keberada- annya mengilhami model dan sistem pendidikan yang ditemukan saat ini. Pondok pesantren di Jawa itu membentuk banyak macam jenis. Perbedaan jenis tersebut dapat dilihat dari segi kurikulum dan sistem pembelajaran yang diterapkan. Banyak keunggulan yang dimiliki oleh pesantren, baik kurikulum maupun sistem pendidin yang diterapkan, yang dapat membuat beberapa lembaga pendidikan merujuk dan mengadopsinya. Suatu hal yang menarik dalam kontek ini adanya pondok atau asrama, sistem pembelajaran ala sorogan dan bandongan yang sangat indentik di kalangan pesantren.

Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia, pendidikan Islam dimulai dari kontak pribadi maupun kolektif antara mubaligh (pendidik) dengan peserta didik.