Sebanyak 243 item atau buku ditemukan

Variasi Metode Tafsir Al-Qur‟an

Dalam tafsir Al-Qur‟an, terdapat beberapa langkah untuk menghasilkan sebuah makna tafsir, diantaranya dengan melalui penelitian makna ayat secara tekstual. Yaitu upaya untuk mendapatkan makna tafsir dari suatu ayat AlQur‟an dengan analisis teks dari makna harfiyah nya. Kelompok dengan pendekatan tekstualis tafsir ini disebut Salafi (Jihadi). Kata dalam Al-Qur‟an menjadi objek dengan penelitian yang mendalam dari aspek gramatikal tekstualnya. Karena Al-Qur‟an adalah teks yang sempurna. Namun langkah ini dipandang terlalu berpegang pada kesakralan teks Al-Qur‟an dan menyampingkan akal sehingga mengabaikan hal lainnya, dan langkah ini banyak diterapkan di era klasik.

Maka ketika kita mencoba untuk membaca tafsir karya Ibnu Athiyyah ini, kita akan disajikan dengan gaya bahasa dan penjelasan yang sangat singkat dan padat namun penuh dengan data yang valid. Tafsir karya Ibnu Athiyyah ini terkenal ...

Absolute Reality in the Qur'an

This book studies the absolute reality of the Qur’an, which is signified by the struggle of truth against falsehood in the framework of monotheistic unity of knowledge and the unified world-system induced by the consilience of knowledge. In such a framework the absolute reality reveals itself not by religious dogmatism. Rather, the methodology precisely comprises its distinctive parts. These are namely the ‘primal ontology’ as the foundational explained axiom of monotheistic unity; the ‘secondary ontologies’ as explanatory replications of the law of unity in the particulars of the world-system; ‘epistemology’ as the operational model; and ‘phenomenology’ as the structural nature of events induced by the monotheistic law, that is by knowledge emanating from the law. The imminent methodology remains the unique explanatory reference of all events that take place, advance, and change in continuity across continuums of knowledge, space, and time.

... maqasid-variables with diversification across evolutionary learning processes of inter-variable complementarities ... evoluonary learning according to tawhidi unity of knowledge and its Inducon of the unifying world-systems q q ÈÇ 1 ...

Sosiologi Hindu dharma

sebagai pengantar ilmu kemasjarakatan Hindu, organisasi sosial menurut adjaran2 agama Hindu, penting untuk anak2 P.G.A.A., Lembaga2 Sosial, Agama dll

V. SISTIM PENDIDIKAN HINDU DHARMA . Didalam bab sebelumnja kita telah membahas persoalan - persoalan pokok jang dapat dipakai tangga tempat kita berpidjak dalam menghadapi setjara chusus mengenai hal - hal jang berhubungan dengan ...

Citizenship

Although we live in a period of unprecedented globalization and mass migration, many contemporary western liberal democracies are asserting their sovereignty over who gets to become members of their polities with renewed ferocity. Citizenship matters more than ever. In this book, Elizabeth F. Cohen and Cyril Ghosh provide a concise and comprehensive introduction to the concept of citizenship and evaluate the idea’s continuing relevance in the 21st century. They examine multiple facets of the concept, including the classic and contemporary theories that inform the practice of citizenship, the historical development of citizenship as a practice, and citizenship as an instrument of administrative rationality as well as lived experience. They show how access to a range of rights and privileges that accrue from citizenship in countries of the global north is creating a global citizenship-based caste system. This skillful critical appraisal of citizenship in the context of phenomena such as the global refugee crisis, South-North migration, and growing demands for minority rights will be essential reading for students and scholars of citizenship, migration studies and democratic theory.

Citizenship matters more than ever. In this book, Elizabeth F. Cohen and Cyril Ghosh provide a concise and comprehensive introduction to the concept of citizenship and evaluate the idea’s continuing relevance in the 21st century.

Etika dan Filsafat Komunikasi dalam Realita Sosial

Ilmu Etika dan Filsafat komunikasi adalah ilmu yang sangat penting untuk dipelajari. Dalam buku ini mencoba menjelaskan mengenai Etika dan Filsafat Dalam Realitas Sosial, dan apa yang mendasari konseptualisasi dan rekonseptualisasi sautu teori dan model etika dan filsafat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan sosial. Etika adalah konsep penilaian sifat kebenaran atau kebaikan dari tindakan sosial berdasarkan kepada tradisi yang dimiliki setiap individu dan kelompok. Pembentukan etika melalui proses filsafat sehingga etika merupakan bagian dari filsafat. Dan unsur utama yang membentuk etika adalah moral. sehingga filsafat juga bisa menumbuhkan suatu pola pikir agar menghasilkan mahasiswa yang kritis dan cerdas dalam berfikir ataupu dalam mempelajari sebuah buku.

Ilmu Etika dan Filsafat komunikasi adalah ilmu yang sangat penting untuk dipelajari.

Crime and Punishment in Islamic Law

A Fresh Interpretation

In Crime and Punishment in Islamic Law: A Fresh Interpretation, Mohammad Kamali considers problems associated with and proposals for reform of the hudud punishments prescribed by Islamic criminal law, and other topics related to crime and punishment in Shariah. He examines what the Qur'an and hadith say about hudud punishments, as well as just retaliation (qisas), and discretionary punishments (ta'zir), and looks at modern-day applications of Islamic criminal law in 15 Muslim countries. Particular attention is given to developments in Malaysia, a multi-religious society, federal state, and self-described democracy, where a lively debate about hudud has been on-going for the last three decades. Malaysia presents a particularly interesting case study of how a reasonably successful country with a market economy, high levels of exposure to the outside world, and a credible claim to inclusivity, deals with Islamic and Shariah-related issues. Kamali concludes that there is a significant gap between the theory and practice of hudud in the scriptural sources of Shariah and the scholastic articulations of jurisprudence of the various schools of Islamic law, arguing that literalism has led to such rigidity as to make Islamic criminal law effectively a dead letter. His goal is to provide a fresh reading of the sources of Shariah and demonstrate how the Qur'an and Sunnah can show the way forward to needed reforms of Islamic criminal law.

In Crime and Punishment in Islamic Law: A Fresh Interpretation, Mohammad Kamali considers problems associated with and proposals for reform of the hudud punishments prescribed by Islamic criminal law, and other topics related to crime and ...

Posisi dan Peran Manusia dalam Alam

Menurut Deep Ecology Arne Naess (Tanggapan atas Kritik Al Gore)

Di satu sisi, krisis ekologis, yang berwajahkan banjir, longsor, kekeringan dan pemanasan global, menyengsarakan karena menghadirkan penderitaan bagi manusia. Di lain pihak, krisis tersebut adalah berkat karena mendorong manusia untuk berpikir dan bertanya tentang keberadaan dan kedudukannya dalam alam. Di manakah posisi dan peran manusia dalam alam? Apakah manusia adalah bagian integral dari alam dan karena itu memiliki tugas dan tanggung jawab untuk merawat dan memelihara alam atau sebaliknya terpisah dari alam dan karena itu merasa berkuasa untuk mengeksploitasi alam? Buku ini adalah upaya untuk menjawab pertanyaan ini. Berangkat dari paparan tentang ekosofi menurut Arne Naess, pemikiran ekologis Al Gore dan kritiknya atas ekologi-dalam Naess disusul tanggapan penulis atas kritik Al Gore, buku ini tiba pada kesimpulan bahwa kendati berbeda pendapat, Naess dan Gore sepakat bahwa manusia adalah bagian integral dari alam. Manusia adalah satu keluarga dengan alam. Oleh karena itu, manusia memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjaga, merawat dan memelihara alam. Demikian, semoga buku ini membantu kita melakukan pertobatan ekologis guna merawat lingkungan alam dan lingkungan sosial menjadi rumah kita bersama dengan mengubah gaya hidup yang bukan hanya tidak ramah lingkungan, tetapi juga telah meningkatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Tanpa komitmen bersama dari semua pihak dan pelbagai negara di dunia, krisis ekologis yang semakin kompleks dan mengancam kelestarian bumi rumah tinggal kita bersama, bukannya semakin berkurang, melainkan akan semakin meningkat. Semoga semakin banyak orang dan banyak pihak tergugah untuk sungguh berkomitmen peduli-lingkungan hidup.

Chamber of Commerce, National Association of Manufacture), Conservative Foundations (antara lain: Koch and Scaife ... 316 Uraian lengkap lihat Riley E. Dunlap dan Aaron M. McCright, “Organized Climate Change Denial,” dalam The Oxford ...

A Treatise of Legal Philosophy and General Jurisprudence

Volume 11: Legal Philosophy in the Twentieth Century: The Common Law World

Volume 11, the sixth of the historical volumes of A Treatise of Legal Philosophy and General Jurisprudence, offers a fresh, philosophically engaged, critical interpretation of the main currents of jurisprudential thought in the English-speaking world of the 20th century. It tells the tale of two lectures and their legacies: Oliver Wendell Holmes, Jr.’s “The Path of Law” (1897) and H.L.A. Hart’s Holmes Lecture, “Positivism and the Separation of Law and Morals” (1958). Holmes’s radical challenge to late 19th century legal science gave birth to a rich variety of competing approaches to understanding law and legal reasoning from realism to economic jurisprudence to legal pragmatism, from recovery of key elements of common law jurisprudence and rule of law doctrine in the work of Llewellyn, Fuller and Hayek to root-and-branch attacks on the ideology of law by the Critical Legal Studies and Feminist movements. Hart, simultaneously building upon and transforming the undations of Austinian analytic jurisprudence laid in the early 20th century, introduced rigorous philosophical method to English-speaking jurisprudence and offered a reinterpretation of legal positivism which set the agenda for analytic legal philosophy to the end of the century and beyond. A wide-ranging debate over the role of moral principles in legal reasoning, sparked by Dworkin’s fundamental challenge to Hart’s theory, generated competing interpretations of and fundamental challenges to core doctrines of Hart’s positivism, including the nature and role of conventions at the foundations of law and the methodology of philosophical jurisprudence.

Volume 11: Legal Philosophy in the Twentieth Century: The Common Law World Gerald J. Postema. lytic jurisprudence rested, he thought, on a naïve understanding of language and complete ignorance of its power to mystify.

Pembelajaran Budi Pekerti Berbasis Budaya Batak Toba

Perubahan kurikulum tentu saja berpengaruh pada sistem pembelajaran. Menyadari hal tersebut kami berusaha mempersembahkan Model Pembelajaran Budi Pekerti Berbasis Budaya Batak Toba yang dapat membentuk karakter siswa dan juga efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam Model Pembelajaran Budi Pekerti Berbasis Budaya Batak ini kami lebih menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang yang berorientasi pada pembelajaran Berbasis Budaya Batak Toba. Model Pembelajaran Budi Pekerti Berbasis Budaya Batak ini dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan media belajar yang mengacu pada standar Kurikulum yang berlaku. Selain sesuai dengan standar pembelajaran yang berlaku saat ini, penyajian materi buku ini juga kami sajikan secara sistematis, sederhana, dan komunikatif sehingga mudah dimengerti. Model Pembelajaran Budi Pekerti Berbasis Budaya Batak ini disusun dengan mengacu pada pendekatan Saintifik. Model Pembelajaran Berbasis Budaya Batak Toba ini memandang sebagai kegiatan manusia dan harus dikaitkan dengan realitas. Budaya Batak Toba harus dekat dan relevan dengan kehidupan siswa sehari-hari. Model Pembelajaran Budi Pekerti Berbasis Budaya Batak dikemas sebagai proses “memberikan masalah nyata yang terbimbing”. Di sini siswa dapat mengalami proses yang sama dengan proses penemuan ide dan konsep Pembelajaran Budi Pekerti Berbasis Budaya Batak Toba. Proses penemuan kembali ide dan konsep Pembelajaran Budi Pekerti Berbasis Budaya Batak Toba ini dilakukan melalui Pembelajaran secara horizontal dan vertikal. Penyusun berharap dengan menggunakan model ini dapat membentuk karakter siswa dan efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan model ini diharapkan dapat menjadi lebih baik dan membantu profesionalisme guru sebagai tenaga pengajar.

Menyadari hal tersebut kami berusaha mempersembahkan Model Pembelajaran Budi Pekerti Berbasis Budaya Batak Toba yang dapat membentuk karakter siswa dan juga efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.